Ahli dari Rusia Klaim Temukan Patogen Kelelawar di Ukraina

CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2022 18:01 WIB
Ahli dari Rusia mengklaim temukan patogen dari kelelawar ke manusia di laboratorium terbesar kedua di Ukraina, Kharkov.
Ilustrasi patogen kelelawar ditemukan di laboratorium di Ukraina. (Foto: REUTERS/CINDY LIU)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim peneliti dari Rusia mengklaim menemukan proyek rahasia penularan penyakit dari kelelawar ke manusia di laboratorium terbesar kedua di Ukraina, Kharkov.

Laboratorium itu disebut Kementerian Pertahanan Rusia berfokus mempelajari penularan penyakit ke manusia di bawah kendali Amerika Serikat.

"Spesialis Angkatan Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi Rusia telah mempelajari dokumen asli yang mengungkapkan rincian implementasi proyek rahasia AS untuk mempelajari cara penularan penyakit ke manusia melalui kelelawar di laboratorium di Kharkov Ukraina," kata juru bicara Kemenhan Rusia Igor Konashenkov.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Igor menyatakan, mengutip dokumen studi, proyek itu dilakukan secara sistematis dan di bawah pengawasan langsung spesialis dari AS selama bertahun-tahun lalu.

Rusia telah menyatakan keprihatinan mendalam atas laboratorium biologi yang didanai AS di Ukraina, tempat berbagai jenis virus berbahaya disimpan dan dipelajari.

ADVERTISEMENT

Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik, Victoria Nuland bersaksi di depan sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat di Ukraina pekan lalu. Ia mengakui Ukraina memiliki fasilitas penelitian biologis.

"Kami bekerja dengan Ukraina soal bagaimana mereka dapat mencegah bahan penelitian itu jatuh ke tangan pasukan Rusia, jika mereka mendekat," tuturnya.

Dikutip China Daily, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim, tidak ada bahan kimia atau senjata pemusnah massal yang dikembangkan di wilayah Ukraina.

"Tidak ada bahan kimia atau senjata pemusnah massal lainnya yang dikembangkan di tanah saya," pungkasnya.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER