Jakarta, CNN Indonesia -- Salah seorang calon ketua umum Partai Golkar Mohammad Soleman Hidayat dapat menerima digelarnya Musyawarah Nasional IX digelar 30 November depan. Menurut politikus senior Golkar yang biasa disapa MS Hidayat ini, dimajukannya penyelenggaraan Munas sebagai realitas politik.
Mantan Menteri Perindustrian ini mengatakan sesuai rapat pleno DPP Golkar sekitar sebulan lalu memang ditetapkan waktu pelaksanaan Munas yaitu Januari 2015.
Namun pada saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Yogyakarta yang baru lalu diputuskan menjadi 30 November. Sebagian besar pihak, terutama kaum muda Golkar menilai dimajukannya jadwal Munas sengaja dibuat oleh Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) untuk memuluskan kembali jalan menjadi ketua umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Itu memang yang menjadi dugaan banyak orang,” kata Hidayat ketika dihubungi CNN Indonesia, Selasa (25/11). Namun demikian Hidayat melihat dimajukannya jadwal Munas sebagai suatu realitas politik. “Kenyataannya seperti itu,” ucap dia.
Menurut Hidayat dipercepatnya waktu Munas tidak menyalahi aturan yang ada. “Tidak melanggar kalau memang tetap 30 November digelarnya,” tutur dia.
Disinggung soal dimasalahkannya penunjukkan ketua
Steering Committee (SC) dan ketua
Organizing Committee untuk Munas yang merupakan orangnya Ical, Hidayat mengatakan sebaiknya digabungkan semua unsur yang ada di Golkar.
Lebih jauh disinggung mengenai maju atau tidaknya di Munas sebagai calon ketua umum, Hidayat mengaku sampai sejauh ini posisinya masih belum mengundurkan diri. Ia masih melihat perkembangan yang ada.
Sementara itu sore ini di kantor DPP Golkar Slipi, Jakarta Barat, terjadi bentrokan antara massa yang menentang Ical dengan panitia pengamanan rapat pleno DPP. Puluhan orang berseragam Angkatan Muda Partai Golkar yang ditugaskan DPP Golkar untuk menjaga rapat pleno mendadak diserang massa AMPG Yorrys Raweyai. Massa Yorrys yang juga mengenakan seragam AMPG memukul mundur petugas AMPG yang berjaga.