Daihatsu: Pembeli Mobil Pertama Belum Butuh Mobil Listrik atau Hybrid

fea | CNN Indonesia
Kamis, 21 Mar 2024 05:58 WIB
Astra Daihatsu Motor (ADM) mengungkap konsumen Daihatsu kelompok first car buyer belum butuh mobil elektrifikasi.
Mobil hybrid Daihatsu Rocky e:Smart. (CNN Indonesia/Febri Ardani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Astra Daihatsu Motor (ADM) membeberkan hasil surveinya terhadap konsumen dan calon konsumen mereka soal kebutuhan mobil elektrifikasi saat ini. Kesimpulannya, kelompok pembeli mobil pertama Daihatsu belum membutuhkan teknologi hybrid ataupun listrik murni.

Marketing Director Corporate Communication Director ADM Sri Agung Handayani menjelaskan survei ini dilakukan di seluruh Indonesia dengan 'jumlah cukup besar' yang meliputi konsumen Daihatsu dan masyarakat potensial sebagai pembeli mobil untuk pertama kalinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya Agung menjelaskan kelompok terbesar pembeli mobil penumpang Daihatsu di Indonesia adalah pembeli mobil pertama alias first car buyer. Kelompok ini dilayani Daihatsu menggunakan Ayla dan Sigra yang merupakan produk Low Cost Green Car (LCGC).

"Jadi kalo kita, di area city (kota) sama suburb (pinggir kota), kita bikin survei kemarin, customer yang sudah beli Daihatsu sama yang potensial first car buyer, beberapa hal yang menjadi pertimbangan sama first car buyer itu adalah, masih (perlu) ada bantuan edukasi, juga masalah resale value, karena mereka menyatakan kendaraan itu adalah aset," jelas Agung di Jakarta, Jumat (15/3).

ADVERTISEMENT

Lalu dikatakan para first car buyer juga mempertimbangkan soal daya tahan (durability) saat memilih membeli mobil.

Kemudian Agung menjelaskan tentang poin ketiga yang menyinggung soal elektrifikasi, yakni first car buyer disebut punya masalah ketidakpahaman mengenai konsumsi elektrifikasi dan urusan energi listrik di rumah.

"Ketiga tuh masalah ketidakpahaman mengenai electricity consumption kalo pakai hybrid, electricity consumption di rumah dia kalo ngecas, kalo dia pakai hybrid akan seperti apa. Jadi itulah situasinya," ujar Agung.

Menurut Agung hasil survei ini memperlihatkan ada kekhawatiran kelompok first car buyer di area kota dan pinggiran kota membeli mobil hybrid atau listrik. Walau begitu dia juga mengungkap ada sebagian masyarakat di area kota besar (main city) yang ikut survei mengatakan mobil elektrifikasi adalah 'trendsetter'.

Berdasarkan hasil survei ini Agung bilang konsumen Daihatsu di kelompok first car buyer belum butuh mobil elektrifikasi.

"Kalo first car Daihatsu rasanya belum," ucap dia.

Meski Daihatsu terlihat ketinggalan soal elektrifikasi di Indonesia, produsen terbesar di dalam negeri ini sebenarnya sudah menyiapkan mobil listrik. Salah satu wujudnya adalah menciptakan mobil konsep Vizion-F.

Namun Vizion-F bukan cikal bakal mobil listrik untuk first car buyer, melainkan buat konsumen di kelompok pebisnis. Vizion-F adalah calon masa depan Gran Max bila beralih menjadi mobil listrik niaga.

Konsumen retail niaga merupakan pembeli mobil niaga terbesar Daihatsu selain first car buyer. Saat ditanya langkah Daihatsu berikutnya mewujudkan Gran Max listrik, Agung tak banyak bicara.

Meski begitu dia bilang sedang mempelajari L100 EV, mobil listrik niaga yang diproduksi Mitsubishi di Indonesia. Mitsubishi sudah mulai menjual L100 EV sejak bulan lalu.

(fea/fea)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER