Urung Disuntik Mati, Daimler-Geely Sepakat Pertahankan smart

AFP | CNN Indonesia
Jumat, 29 Mar 2019 01:28 WIB
Sebelum keluar perjanjian baru antara Daimler-Geely, mobil-mobil smart akan terus diproduksi di pabriknya di Hambach, timur laut Perancis.
smart fortwo bertenaga listrik. (Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann)
Jakarta, CNN Indonesia -- Raksasa otomotif Jerman, Daimler AG dan Geely pada Kamis (28/3) mengumumkan rencana untuk mengembangkan generasi terbaru smart. Masa depan mobil mungil smart akhirnya menemui titik terang setelah dikabarkan nasibnya terkatung-katung imbas dari penurunan penjualan selama dua dekade.

Dalam perjanjian tersebut, persiapan kolaborasi diharapkan akan selesai pada akhir 2019, kemudian kendaraan baru akan dijual di global pada 2022, kata produsen otomotif Jerman dan China itu dalam sebuah pernyataan, mengutip AFP, Kamis (28/3).

Daimler setuju produksi mobil mungil smart dilakukan di China. Sebelum keluar perjanjian baru antara Daimler-Geely, mobil-mobil smart akan terus diproduksi di pabriknya di Hambach, timur laut Perancis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

smart kemudian akan meninggalkan rumah bersejarahnya di Prancis untuk diproduksi di China. Produksi kendaraan akan di bawah arahan Mercedes-Benz, sementara teknik kendaraan akan disediakan oleh Geely.

"Tidak ada karyawan kami di smart yang akan kehilangan pekerjaan karena keputusan ini," kata Chairman Mercedes-Benz Dieter Zetsche dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

"Sebaliknya. Kami membutuhkan semangat dan kreativitas dari tim smart lebih dari sebelumnya. Bagaimana pun, perubahan ini tidak berakhir untuk smart - tetapi awal yang baru."

Daimler mengatakan suntikan dana sebesar 500 juta euro (Rp8 triliun) akan diinvestasikan di pabrik Hambach. Dana tersebut untuk 'vitamin' memproduksi kendaraan listrik kompak di bawah model EQ.

Bantuan 'Tangan Tuhan'

Geely dimiliki oleh miliarder asal China Li Shufu, yang juga pemegang saham utama Daimler setelah membeli 103.619.340 lembar saham Daimler atau senilai US$9 miliar (7,3 miliar euro) pada Februari 2018.

Pembelian saham tersebut sekaligus menandai investasi terbesar di produsen mobil Jerman oleh pengusaha China. Dengan pembelian saham itu, Li Shufu sendiri memiliki 9,69 persen saham Daimler.

Li Shufu sosok di balik kolaborasi Daimler dan Geely. Ia dianggap 'tangan tuhan' sehingga smart kembali mempunyai kesempatan untuk menikmati industri otomotif global. (mik/mik)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER