Gunung Agung Erupsi, Hujan Abu Vulkanik Hingga 2.000 Meter

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Minggu, 21 Apr 2019 08:48 WIB
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali erupsi. Erupsi membuat hujan abu vulkanik setinggi 2.000 meter pada pukul 03.21 WITA, Minggu (21/4).
Ilustrasi erupsi gunung. (REUTERS/Johannes P. Christo).
Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali erupsi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi Gunung Agung membuat hujan abu vulkanik setinggi 2.000 meter atau 5.142 meter di atas permukaan laut pada pukul 03.21 WITA, Minggu (21/4).

Kolom abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Pos pengamatan Gunung Agung PVMBG merekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi sekitar 2 menit 55 detik.

Sejumlah wilayah yang terdapak abu vulkanik, dengan intensitas tipis hingga tebal, yakni Bangli dan Klungkung di Kabupaten Karangasem dan beberapa daerah di Kecamatan Selat dan Bebandem.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada korban jiwa. Tidak ada pengungsian. Aktivitas masyarakat normal. Aktivitas car free day di Lapangan Klungkung dan seputaran perempatan Agung berjalan normal. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah membagikan ribuan masker kepada masyarakat," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.


Hingga kini, Bandara Internasional IGK Ngurah Rai terpantau beraktivitas normal. Seluruh penerbangan beroperasi normal dan tidak terpengaruh dari erupsi Gunung Agung.
Status Gunung Agung tetap Siaga (level III). Masyarakat, pendaki, dan wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius 4 Km dari puncak kawah.

ADVERTISEMENT

"Namanya gunung aktif, erupsi adalah fenomena biasa. Tidak akan menjadi bencana jika masyarakat berada di radius aman. Tidak perlu khawatir berlebihan. Ikuti rekomendasi PVMBG," imbuh Sutopo.

Gunung Bromo juga terpantau masih erupsi. Erupsi gunung ini mengeluarkan abu vulkanik dari kawah, dengan suara gemuruh, dan tremor. Belum ada tanda-tanda yang menunjukkan aktivitas erupsi Gunung Bromo menurun.

Status tetap Waspada (level II) dengan zona berbahaya adalah di dalam radius 1 km dari puncak kawah. Masyarakat, pendaki, dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 1 km.


Aktivitas Bandara Abdulrachman Saleh Malang berjalan normal. Pariwisata di kawasan Gunung Bromo pun aman. Pengunjung diimbau memakai masker dan kacamata untuk mengantisipasi terpaan hujan abu vulkanik.

Begitu juga dengan aktivitas Gunung Merapi, guguran lava pijar berlangsung hampir setiap hari. Berdasarkan pengamatan BPPTKG pada Minggu dini hari pukul 00.00-06.00 WIB, teramati guguran lava pijar 4 kali jarak luncur 250-1.000 meter arah hulu Kali Gendol.

Status Gunung Merapi tetap Waspada (level II). Area dalam radius 3 km dari puncak diamankan dari aktivitas masyarakat. Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak. Aktivitas masyarakat berjalan normal, termasuk pariwisata di sekitar Gunung Merapi.

"Masyarakat diimbau tetap tenang saat mendengar informasi gunung meletus. Tidak perlu panik. Itu fenomena yang alami gunung api meletus," tandasnya.

[Gambas:Video CNN] (bir/bir)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER