Tiga Peristiwa Penting Seputar Hajar Aswad

CNN Indonesia
Kamis, 06 Mei 2021 07:01 WIB
Batu Hajar Aswad memiliki lika-liku sejarah mulai dari rusak hingga percobaan pencurian.
Ilustrasi Hajar Aswad di Kakbah, Mekah, Arab Saudi. (Tangkapan layar twitter @ReasahAlharmain)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Arab Saudi merilis sejumlah foto baru Hajar Aswad atau Black Stone yang ada di Kakbah, Masjidil Haram, Mekah, untuk pertama kalinya.

Foto-foto itu diambil dari berbagai tingkat kejelasan berbeda sehingga dapat menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik dan beresolusi tinggi.

Batu yang diyakini berasal dari surga ini dikenal baik oleh sebagian besar umat Islam, khususnya para jemaah haji.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batu itu tersimpan di sisi timur Kabah dan menjadi penanda awal dan akhir tawaf bagi para jemaah umrah dan haji. Beberapa di antara mereka bahkan pernah berhasil mencium batu tersebut.

Namun batu tersebut memiliki lika-liku sejarah mulai dari rusak hingga percobaan pencurian. Berikut sejumlah peristiwa penting terkait Hajar Aswad.

ADVERTISEMENT

Hendak dihancurkan dan dirusak

Pada abad ke-11 seorang pria yang diduga diutus Khalifah Fatimiyah al-Hakim bin-Amr disebut berupaya menghancurkan Hajar Aswad tetapi terbunuh di tempat. Kejadian itu menyebabkan sedikit kerusakan pada batu suci tersebut.

Sementara itu, sekitar 1674, menurut Jihann Ludwig Burckhardt, seseorang diduga mengolesi Hajar Aswad dengan kotoran sehingga "setiap orang yang menciumnya ternoda."

Sempat dicuri

Hajar Aswad dilaporkan sempat dicuri dari Kabah sekitar tahun 930 Masehi oleh pasukan Qarmatians saat menjarah Mekah.

Prajurit Qarmatians kemudian membawa batu tersebut ke wilayah mereka di Ihsaa atau Hajar (Arab Timur Modern).

Kelompok itu juga menodai aliran sumur air Zamzam dengan jasad para Muslim yang tewas dalam peristiwa itu.

Menurut sejarawan Ottoman Qutb al-Din, pemimpin Qarmatians saat itu memasang Hajar Aswad di masjidnya sendiri, Masjid Al-Dirar, dengan maksud mengalihkan ibadah haji dari Mekah.

Namun, upaya itu gagal karena para jemaah terus menghormati Kabah. Menurut sejarawan Al Juwayni, pada tahun 952 Masehi, Hajar Aswad dikembalikan ke tempat aslinya.


Pecah berkeping

Hajar Aswad semula berbentuk batu utuh. Namun, karena berbagai insiden yang menimpa selama sejarahnya, batu itu kini terpecah menjadi delapan bagian dengan ukuran yang berbeda-beda.

Saat ini, Hajar Aswad telah ditempelkan ke sebuah batu yang lebih besar dan dibingkai oleh perak. Bingkai itu dibuat oleh Abdullah bin Zubair.

Dikutip Life in Saudi Arabia, enam pecahan hajar aswad lainnya diklaim berada di Istanbul, Turki. Satu dipajang di Blue Mosque, satu ditempatkan di Makam Nabi Sulaiman, dan empat lainnya di Masjid SokulluSehit Mehmet PasaCamii.

(rds/ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER