Keindahan Masjid Berlapis Permata di Abu Dhabi

ans | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2020 03:31 WIB
Masjid Agung Sheikh Zayed
Masjid Agung Sheikh Zayed. (Pixabay/jpeter2)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi dikunjungi 4 juta orang setiap tahunnya. Banyak yang mengatakan ada aura menenangkan di tengah kompleks masjid terindah dan terbesar di Uni Emirat Arab ini.

Di situs liburan TripAdvisor, pada tahun 2018 masjid ini menempati peringkat ke-tiga sebagai bangunan terfavorit di dunia. Melampaui bangunan populer lainnya seperti Basilika Santo Petrus di kota Vatikan dan Taj Mahal di India. Di posisi teratas bertengger destinasi Angkor Wat di Kamboja.

Masjid Agung Sheikh Zayed dibangun pada tahun 1996 dan membutuhkan waktu 12 tahun untuk menyelesaikan pembangunan dengan menghabiskan biaya sekitar US$545 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid terbesar ke-tiga di dunia ini memiliki luas area 22.412 meter persegi, setara hampir empat lapangan sepak bola.

Lebih dari 40 ribu jamaah melakukan ibadah di sini. Tak hanya itu, masjid ini juga memegang tiga rekor Guinness World Records untuk karpet tenunan tangan terbesar, lampu gantung terbesar, dan kubah terbesar di dunia.

ADVERTISEMENT

Kekhusyukan kegiatan spiritual di bawah 82 kubah marmer putih, 1.096 kolom eksterior, 96 kolom internal semi mulia bertahtakan permata, dan tujuh lampu Kristal Swarovski berlapis emas 24 karat, menjadikan Masjid Agung Sheikh Zayed bak permata di jantung Abu Dhabi.

Keindahan arsitektur

Nama Masjid Agung Sheikh Zayed diambil dari nama presiden pertama Uni Emirat Arab sekaligus pemimpin Abu Dhabi, almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan.

Dia melihat proyek arsitektural tersebut sebagai perwujudan keinginannya untuk menjadikan bangunan itu sebagai tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah kematiannya pada tahun 2004, ia dimakamkan di halaman masjid.

Masjid Agung Sheikh Zayed dirancang oleh arsitek asal Suriah, Yousef Abdelky. Terinspirasi dari gaya Persia, arsitektur Mughal dan Moorish.

Pembangunan masjid ini benar-benar merupakan kolaborasi internasional yang melibatkan lebih dari 3.000 pengrajin dari 38 perusahaan konstruksi global.

Bisa dibilang kemewahan yang sebenarnya terletak pada rangkaian batu permata yang ditanam di sejumlah bagian dindingnya.

[Gambas:Instagram]

Seorang seniman dan ilustrator asal Inggris, Kevin Dean yang membuat desain bunga dari batu permata yang menghiasi masjid itu, mengatakan proyek arsitektur itu sebagai "pengubah hidup".

Rekan Dean semasa di Royal College of Art, Profesor Salma Damluji mengajukan nama Dean untuk proyek tersebut dan dia ditunjuk langsung oleh almarhum Syekh Sultan bin Zayed (putra almarhum Syekh Zayed bin Sultan Al Nahyan) yang juga bertanggung jawab untuk mengawasi pembangunan masjid.

"Saya mengirim portofolio dan beberapa hari kemudian saya naik pesawat ke Abu Dhabi untuk bertemu Sheikh Sultan," kenang Dean yang juga bekerja dengan Museum Sejarah Alam di London.

Dean merasa terhormat diberi kebebasan untuk mengerjakan proyek itu sembari menambahkan, "(Sheikh Sultan) adalah pria baik dan memiliki banyak ide tentang masjid karena ia tidak ingin masjid itu didekorasi secara tradisional".

Bagi Dean, masjid ini ialah salah satu prestasi artistiknya. Ia mengaku beruntung karena mendapat kebebasan kreatif saat mengerjakan proyek itu, sangat berbeda ketika ia menerima proyek tentang ilustrasi buku.

Dean juga mengerjakan desain halaman utama masjid yang seluas 17.600 meter persegi.

Ia menggunakan bunga yang ditemukan di wilayah Timur Tengah. Di ruang utama ibadah, spesies bunga berasal dari Timur Tengah, di pintu masuk sebelah utara hiasan bunga didatangkan dari wilayah utara, dan di pintu masuk selatan hiasan bunga berasal dari selatan.

"Syekh Sultan benar-benar menyukai gagasan itu karena dia melihat agama Islam sangat mendunia dan desain saya mencerminkan hal itu," kata Dean.

Publik figur

Banyak publik figur dunia yang telah datang ke masjid ini, seperti Gigi Hadid, Kendall Jenner, Chanel Iman, Selena Gomez, Justin Bieber, dan Dua Lipa.

Mereka datang mengenakan pakaian tradisional untuk mengagumi tempat ibadah yang menakjubkan itu.

Pangeran Charles dan Duchess of Cornwall dari Inggris datang saat tur tiga hari mereka ke Uni Emirat Arab pada 2016 silam.

Masjid ini bebas dikunjungi dan dibuka setiap hari antara pukul 09.00 hingga 22.00. Ada jasa pemandu wisata gratis selama satu jam di masjid.

Pengunjung juga berkesempatan menikmati momen romantis saat matahari terbenam yang dimulai pukul 17.00.

[Gambas:Instagram]

Semua pengunjung wajib datang berpakaian sopan. Wanita harus mengenakan pakaian yang menutup kaki, lengan, dan kepala. Sementara pria diharuskan mengenakan celana panjang.

Pihak masjid menyediakan abaya (jubah) gratis sebelum masuk, jadi pengunjung tidak perlu repot mencari pakaian yang sesuai ketika datang.

Sebelum masuk, setiap pengunjung harus melepas sepatu. Jadi bawalah sepasang kaus kaki jika memilih untuk tidak berjalan tanpa alas kaki.

Di siang hari, bawalah kacamata hitam saat mengagumi bagian luar masjid karena cahaya matahari bakal memantul dari permukaan lantai marmernya.

Masjid ini tidak pernah sepi pengunjung tetapi karena luas pengunjung tidak akan merasa sesak.

Sekadar tips, berkunjunglah pada pagi atau sore hari untuk menghindari panas terik matahari.

Cara menuju

Naik taksi dari pusat kota Abu Dhabi adalah moda transportasi tercepat dan paling nyaman menuju Masjid Agung Sheikh Zayed, karena hanya memakan 20 menit perjalanan dengan tarif yang masih masuk akal.

Dari Dubai, Anda harus menempuh perjalanan selama 90 menit dari Dubai Mall.

Bagi yang tidak ingin menggunakan jasa taksi lokal Dubai, Anda juga bisa meminta petugas

[Gambas:Video CNN]

(ard/ard)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER