Merah, Warna Tinta Tato Paling Memicu Reaksi Alergi

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 06 Nov 2019 18:11 WIB
Tato dapat memicu reaksi alergi yang disebabkan oleh penggunaan tinta. Kuning dan merah menjadi warna tinta yang paling umum menimbulkan reaksi alergi.
Ilustrasi. Kuning dan merah menjadi warna tinta tato yang paling memicu reaksi alergi. (AFP PHOTO / Ben STANSALL)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tato telah menjadi bagian dari budaya. Sekitar empat dari sepuluh milenial berusia 18-29 tahun memiliki tato di tubuhnya.

Tato menjadi bentuk ekspresi diri. Tato menjadi representasi tentang apa pun yang Anda sukai atau nilai-nilai yang Anda percayai.

Sayang, kian berkembangnya popularitas tato tak berjalan beriringan dengan kehadiran regulasi yang mengaturnya. Padahal, ada bahaya kesehatan yang mengintai di balik pembuatan tato.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menemukan banyak pasien yang datang karena reaksi alergi akibat tato," ujar ahli dermatologi di John Hopkins University of School Medicine, Crystal Aguh, mengutip CNN.

Tato diketahui dapat memicu reaksi alergi yang disebabkan oleh penggunaan tinta. American Academy of Dermatology menyebut, reaksi alergi akibat tato bisa berlangsung selama beberapa pekan hingga hitungan tahun.

ADVERTISEMENT

Reaksi alergi dapat terjadi pada tinta semua jenis warna. Namun, kuning dan merah menjadi warna tinta yang paling umum menimbulkan reaksi alergi.

Tinta kuning memengaruhi sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. Hal ini dapat menimbulkan iritasi pada kulit.

"Kondisi itu dapat berlangsung lama, umumnya menghilang setelah hitungan tahun," ujar Aguh.

Sementara merah menjadi warna yang paling sering memicu reaksi alergi. Warna merah umumnya menimbulkan kemerahan pada kulit, pembengkakan, dan rasa gatal yang dapat diatasi dengan menggunakan krim steroid.

Untuk beberapa kasus, tinta merah dapat menimbulkan alergi yang lebih serius. Tinta merah membuat tato tak ubahnya seperti 'mimpi buruk'.

Benjolan seperti jerawat, lecet, dan kulit bersisik dapat muncul akibat penggunaan tinta tato berwarna merah. Beberapa bahkan dapat mengeluarkan nanah.

Jika tanda-tanda itu disertai dengan kesulitan bernapas, jantung berdebar, pusing, dan sakit perut, Anda disarankan untuk mencari pertolongan medis.

Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang dapat mengalami neurodermatitis akibat tato. Neurodermatitis merupakan kondisi kronis dari reaksi alergi pada kulit.

"Ini adalah peradangan kronis yang menyebabkan seluruh tato menggelembung. Kulit menjadi seperti tebal dan kasar," ujar Aguh.

Meski dapat disembuhkan dengan menjalani perawatan efektif, namun bagi sebagian orang, neurodermatitis mengarah pada kerusakan kulit.

Bagaimana caranya mengetahui seberapa serius risiko reaksi alergi yang bisa Anda alami jika hendak membuat sebuah tato? Aguh menyarankan Anda untuk terlebih dahulu mengetes kulit dengan membuat tato kecil di tempat yang tidak terlihat.

[Gambas:Video CNN] (asr/asr)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER