Indonesia memiliki ragam jenis teater tradisional yang menjadi kekayaan bangsa di bidang seni. Keragaman ini memuat kekhasan dan keunikan dari masing-masing jenis teater tradisional.
Namun, sebelum membahas lebih jauh mengenai ragam tersebut, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan teater tradisional? Lalu, seperti apa ciri-cirinya? Apakah jenis teater ini berkembang di Indonesia?
Ilustrasi. Mengenal ragam jenis teater tradisional, ciri-ciri dan contohnya (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA) |
Teater adalah suatu kegiatan manusia dalam menggunakan tubuh atau benda-benda yang dapat digerakkan, di mana suara, musik, dan tarian sebagai media utamanya untuk mengekspresikan cita, rasa, dan karsa seni, dikutip dari Buku Seni Budaya SMA Kelas X Semester 2.
Secara luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Secara sempit, teater adalah drama.
Sementara teater tradisional adalah suatu bentuk teater yang bersumber, berakar, dan telah dirasakan fungsi seninya sebagai milik masyarakat pendukungnya.
Pengolahannya didasari pada cita rasa masyarakat pendukungnya. Hal ini menjadi salah satu ciri-ciri spesifik dari teater tradisional. Teater tradisional juga dikenal sebagai teater daerah.
Berikut ciri-ciri teater tradisional.
Ragam jenis teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di Indonesia ada dua, yaitu teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana. Berikut penjelasannya masing-masing.
Teater tradisional rakyat adalah jenis teater yang lahir dari spontanitas kehidupan dalam masyarakat yang dihayati dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakatnya.
Umumnya, teater ini berkembang karena dorongan kebutuhan masyarakat terhadap suatu hiburan. Kemudian berkembang menjadi hiburan pada upacara adat.
Ciri-ciri teater tradisional rakyat sebagai berikut.
Berikut ragam jenis teater tradisional rakyat di Indonesia di masing-masing daerah.
Teater tradisional istana adalah jenis teater dalam perkembangan seni yang telah mencapai tingkat tinggi, baik secara teknis maupun coraknya. Hal ini karena ada pembinaan yang terus menerus dari kalangan raja, bangsawan, atau tingkat sosial lainnya.
Oleh karenanya, jenis teater tradisional ini lahir dari lingkungan istana. Contoh teater tradisional istana adalah penampilan Wayang Golek, Wayang Kulit, Wayang Cepak, sampai Wayang Orang.
Cara pementasan teater ini memiliki aturan yang ketat dan tidak sebebas teater tradisional rakyat. Sebab, harus mengikuti aturan etis atau kesopanan dan estetis atau keindahan.
Ciri-ciri teater tradisional istana sebagai berikut.
Itulah penjelasan mengenai ragam jenis teater tradisional di Indonesia. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
(uli/juh)