Mengenal Ragam Jenis Teater Tradisional, Ciri-ciri, dan Contohnya

CNN Indonesia
Minggu, 06 Agu 2023 13:00 WIB
Indonesia memiliki ragam jenis teater tradisional yang menjadi kekayaan bangsa di bidang seni. Berikut jenis, ciri-ciri, dan contohnya.
Ilustrasi. Mengenal ragam jenis teater tradisional, ciri-ciri dan contohnya (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia memiliki ragam jenis teater tradisional yang menjadi kekayaan bangsa di bidang seni. Keragaman ini memuat kekhasan dan keunikan dari masing-masing jenis teater tradisional.

Namun, sebelum membahas lebih jauh mengenai ragam tersebut, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan teater tradisional? Lalu, seperti apa ciri-cirinya? Apakah jenis teater ini berkembang di Indonesia?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Teater Tradisional

Pemeran tokoh Trijata (tengah) bersama sejumlah penari memainkan salah satu babak dalam drama musikal 'The Great Rahwana' di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Teater Keliling kembali memainkan drama musikal Ilustrasi. Mengenal ragam jenis teater tradisional, ciri-ciri dan contohnya (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Teater adalah suatu kegiatan manusia dalam menggunakan tubuh atau benda-benda yang dapat digerakkan, di mana suara, musik, dan tarian sebagai media utamanya untuk mengekspresikan cita, rasa, dan karsa seni, dikutip dari Buku Seni Budaya SMA Kelas X Semester 2.

ADVERTISEMENT

Secara luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Secara sempit, teater adalah drama.

Sementara teater tradisional adalah suatu bentuk teater yang bersumber, berakar, dan telah dirasakan fungsi seninya sebagai milik masyarakat pendukungnya.

Pengolahannya didasari pada cita rasa masyarakat pendukungnya. Hal ini menjadi salah satu ciri-ciri spesifik dari teater tradisional. Teater tradisional juga dikenal sebagai teater daerah.

Ciri-ciri Teater Tradisional

Berikut ciri-ciri teater tradisional.

  1. Menggunakan bahasa daerah.
  2. Dilakukan secara improvisasi.
  3. Ada unsur nyanyian dan tarian.
  4. Diiringi tetabuhan (musik daerah).
  5. Diwarnai dengan dagelan/banyolan.
  6. Ada keakraban antara pemain dan penonton.
  7. Suasananya santai.

Ragam Jenis Teater Tradisional

Ragam jenis teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di Indonesia ada dua, yaitu teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana. Berikut penjelasannya masing-masing.

1. Teater tradisional rakyat

Teater tradisional rakyat adalah jenis teater yang lahir dari spontanitas kehidupan dalam masyarakat yang dihayati dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakatnya.

Umumnya, teater ini berkembang karena dorongan kebutuhan masyarakat terhadap suatu hiburan. Kemudian berkembang menjadi hiburan pada upacara adat.

Ciri-ciri teater tradisional rakyat sebagai berikut.

  1. Cerita tanpa naskah dan digarap berdasarkan peristiwa sejarah, dongeng, mitologi atau kehidupan sehari-hari.
  2. Penyajian dengan dialog, tarian, dan nyanyian.
  3. Unsur lawakan selalu muncul.
  4. Nilai dari pelaku dramatik dilakukan secara spontan dan dalam satu adegan terdapat dua unsur emosi sekaligus, yakni tertawa dan menangis.
  5. Pementasan menggunakan tetabuhan atau musik tradisional.
  6. Penonton mengikuti pementasan secara santai dan akrab, bahkan sering ada dialog langsung antara pemain dan penontonnya.
  7. Menggunakan bahasa daerah.
  8. Tempat pementasan terbuka dalam bentuk arena yang dikelilingi penonton.

Berikut ragam jenis teater tradisional rakyat di Indonesia di masing-masing daerah.

  1. Sumatra Barat: Randai, Bakaba.
  2. Riau: Makyong, Mendu.
  3. Banten: Ubrug.
  4. DKI Jakarta: Lenong, Topeng Betawi.
  5. Jawa Barat: Longser, Pantun Sunda, Topeng Cirebon, Topeng Banjet, Banjet, Topeng Cisalak, Uyeg, Manorek.
  6. Jawa Tengah: Srandul, Ketoprak.
  7. Jawa Timur: Ludruk, Ketoprak, Topeng Malangan, Topeng, Wayang Gambuh, Gambuh.
  8. Bali: Topeng Arja, Topeng Cupak, Topeng Prembon.
  9. Kalimantan: Mamanda, Tatayungan, Hudo.
  10. Sulawesi: Sinrilli.

2. Teater tradisional istana

Teater tradisional istana adalah jenis teater dalam perkembangan seni yang telah mencapai tingkat tinggi, baik secara teknis maupun coraknya. Hal ini karena ada pembinaan yang terus menerus dari kalangan raja, bangsawan, atau tingkat sosial lainnya.

Oleh karenanya, jenis teater tradisional ini lahir dari lingkungan istana. Contoh teater tradisional istana adalah penampilan Wayang Golek, Wayang Kulit, Wayang Cepak, sampai Wayang Orang.

Cara pementasan teater ini memiliki aturan yang ketat dan tidak sebebas teater tradisional rakyat. Sebab, harus mengikuti aturan etis atau kesopanan dan estetis atau keindahan.

Ciri-ciri teater tradisional istana sebagai berikut.

  1. Adanya sumber cerita atau naskah baku. Umumnya bersumber dari cerita Ramayana, Mahabarata, Panji, dan lainnya.
  2. Penyajian dengan dialog, tarian, dan nyanyian.
  3. Nilai dari pelaku dramatik dilakukan secara baku.
  4. Pementasan menggunakan tetabuhan atau musik yang lebih lengkap dan rumit.
  5. Penonton mengikuti pementasan secara hikmat dan berjarak.
  6. Menggunakan bahasa baku Sansekerta, Kawi.
  7. Tempat pementasan bersifat khusus, seperti di dalam istana dan pendopo dengan penonton keluarga istana dan tamu kehormatan.

Itulah penjelasan mengenai ragam jenis teater tradisional di Indonesia. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!

(uli/juh)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER