Sejarah Wali Songo dalam Menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Jul 2023 07:00 WIB
Wali Songo adalah sembilan orang wali Allah Swt. yang berperan menyebarkan Islam. Simak sejarah Wali Songo dalam menyebarkan Islam.
Ilustrasi. Sejarah Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wali Songo adalah sebutan bagi sembilan orang wali yang berperan menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Setiap wali memiliki sebutan yang disesuaikan dengan tempat tinggal dan wilayah penyebarannya. Meski namanya sangat terkenal, tetapi belum banyak yang tahu sejarah Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat Jawa kerap menyebut Wali Songo sebagai Sunan yang berarti orang yang terhormat. Misalnya Sunan Ampel, Sunan Bonang, hingga Sunan Kalijaga.

Untuk lebih memahaminya simak sejarah Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa berikut ini yang dihimpun dari berbagai sumber.

ADVERTISEMENT

Sejarah Wali Songo

Wali artinya adalah wakil, sedangkan songo berarti sembilan dalam bahasa Jawa. Wali Songo dapat diartikan sebagai sembilan wakil atau wali Allah Swt.

Maka, Wali Songo memiliki arti sembilan orang yang telah mencapai tingkat wali, seperti dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas XII (2016).

Kesembilan orang tersebut memiliki derajat tingkat tinggi yang mampu mengawal babahan hawa sanga atau mengawal sembilan lubang dalam diri manusia sehingga memiliki peringkat wali.

Dikutip dari buku Sejarah Wali Songo oleh Zulham Farobi (2019), penyebaran Islam di Jawa berjalan dengan damai.

Para Wali Songo menyebarkan agama Islam dengan pendekatan budaya, yaitu dengan memadukan seni budaya lokal dengan ajaran Islam. Contohnya adalah wayang, tembang Jawa, gamelan, serta upacara adat yang digabungkan dengan ajaran dan makna Islam.

Metode dakwah yang lembut, damai, dan tanpa unsur paksaan tersebut membuat masyarakat Jawa bisa menerima kehadiran Wali Songo dan ajaran Islam secara sukarela.

Pembangunan langgar atau masjid oleh para Wali Songo, selain sebagai tempat ibadah juga sebagai tempat untuk mengajarkan ajaran-ajaran dalam Islam. Tempat-tempat inilah yang menjadi pusat penyebaran agama Islam.

Peran Wali Songo yang cukup dominan adalah dakwah, baik dakwah lisan atau tulisan. Para Wali Songo berkeliling dari satu daerah ke daerah lain untuk menyebarkan ajaran Islam.

Sejarah Wali Songo dalam Menyebarkan Islam

wali songoIlustrasi. Sejarah Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Berikut ini daftar nama Wali Songo dan wilayah penyebarannya.

1. Sunan Ampel

Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat, ia adalah putra dari Syekh Maulana Malik Ibrahim. Bersama adiknya, Sayud Ali Murtadho, ia datang ke Pulau Jawa pada 1443.

Nama Ampel diambil dari daerah bernama Ampel Denta, daerah rawa yang dihadiahkan Raja Majapahit kepadanya.

Di tempat ini, Sunan Ampel menyebarkan agama Islam dengan mulai mendirikan Pesantren Ampel Denta. Ia wafat pada tahun 1491 M dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.

2. Sunan Bonang

Nama asli Sunan Bonang adalah Raden Makdum Ibrahim. Ia adalah anak dari Sunan Ampel dan cucu dari Maulana Malik Ibrahim.

Mulanya, ia berdakwah di Kediri yang kala itu penduduknya banyak beragama Hindu. Kemudian ia menetap di Desa Bonang, Lasem, Jawa Tengah.

Sunan Bonang kemudian mendirikan pesantren yang dikenal sebagai Watu Layar. Ia wafat pada 1525 dan dimakamkan di Tuban, sebelah barat Masjid Agung.

3. Sunan Drajat

Raden Qasim merupakan nama asli dari Sunan Drajat yang kemudian mendapat gelar menjadi Raden Syarifuddin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel dan juga saudara dari Sunan Bonang.

Sunan Drajat berdakwah di sebuah desa bernama Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Nama desa ini kemudian dijadikan sebagai sebutan Sunan Drajat.

Semasa menyebarkan agama Islam, ia mendirikan musala atau surau yang dimanfaatkan sebagai tempat berdakwah.

4. Sunan Giri

Sunan Giri adalah pendiri Kerajaan Giri Kedaton. Ia memiliki nama asli Maulana 'Ainul Yaqin. Sunan Giri membangun Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Meskipun berada di Gresik, tetapi pengaruh ajaran Islam dari Sunan Giri bisa sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi bahkan Maluku.

Sunan Giri juga memiliki beberapa nama panggilan selain Raden 'Ainul Yaqin, di antaranya Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, dan Joko Samudro.

5. Sunan Gresik

Sunan Gresik memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim. Daerah yang ditujunya adalah Desa Sembalo, desa yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit.

Sunan Gresik meninggal pada 1419 usai membangun pondokan yang digunakan sebagai tempat belajar agama di Leran.

6. Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati memiliki nama asli Syarif Hidayatullah. Ia berdakwah di daerah Cirebon, mendirikan kerajaan, dan melepaskan diri dari pengaruh Padjajaran.

Hal itu membuat Sunan Gunung Jati menjadi Wali Songo yang memiliki kedudukan sebagai raja.

7. Sunan Kalijaga

Tokoh Wali Songo berikutnya adalah Sunan Kalijaga yang lahir pada 1401. Nama kecilnya adalah Jaka Said dan sering disebut sebagai raden Mas Said.

Wilayah tempat berdakwahnya tidak terbatas sebab ia adalah seorang mubalig keliling. Namun semasa hidup, ia lama menetap di Kadilangu, Demak.

Sunan Kalijaga diperkirakan hidup lebih dari 100 tahun. Ia juga memiliki peran penting dalam pembangunan Masjid Agung Demak.

8. Sunan Kudus

Lahir, besar, dan meninggal di Kota Kudus, membuat Ja'far Shodiq disebut sebagai Sunan Kudus. Ia berdakwah di tengah masyarakat yang menganut agama Hindu dan Buddha.

Hal itu membuatnya menerapkan strategi dakwah dengan menghargai adat istiadat yang lama dianut warga sekitar.

Salah satunya membangun masjid dengan bentuk menyerupai candi miliki umat Hindu. Pada 1550, Sunan Kudus meninggal saat menjadi imam salat subuh di Masjid Menara Kudus.

9. Sunan Muria

Sunan Muria memiliki nama kecil yakni Raden Pratowo. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga. Ia memiliki daerah yang sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam.

Sunan Muria menyebarkannya melalui para pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat jelata. Adapun nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di Lereng Gunung Muria, sekitar 18 kilometer ke utara Kota Kudus.

Itulah sejarah Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Semoga bermanfaat.

(juh/juh)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER