Mengapa Kelelawar Bisa Kembar Siam?

Deddy S | CNN Indonesia
Rabu, 02 Agu 2017 17:15 WIB
Sebuah penemuan langka, kelelawar kembar siam, menjadi topik penelitian terbaru.
Ilustrasi kelelawar (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penemuan langka, kelelawar kembar siam, menjadi topik penelitian yang diterbitkan di jurnal Anatomia Histologia Embryologia edisi 16 Juni lalu.

Kelewar kembar siam adalah hal yang jarang sekali ditemukan, meski belum tentu langka terjadi di alam. Sejauh ini hanya ada tiga kasus yang dibahas dalam literatur ilmiah, yakni pada 1969, 2015, dan yang terbaru ini.

Kelewar kembar terakhir ditemukan oleh Marcelo Rodrigues Nogueira, seorang peneliti postdoctoral di Universitas Negeri Rio de Janeiro, di bawah sebuah pohon mangga di selatan Brazil pada 2001.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya benar-benar takjub,” tutur Nogueira kepada Live Science. Dia sudah melihat banyak kelelawar tapi belum ada yang semenarik kelelawar kembar siam itu.

Secara pasti, belum diketahui penyebab terjadinya kelelawar kembar siam. Tapi fenomena ini terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi terpisah terlambat.

ADVERTISEMENT

Jika sebuah sel telur terpisah antara 4-5 hari setelah dibuahi, dua kembar identik akan terbentuk. Jika pemisahan tak terjadi antara 13-15 hari, maka hanya sebagian sel telur itu yang terpisah sehingga terjadilah kembar siam.

Kelelawar kembar siam yang ditemukan Nogueira tak diketahui apakah sempat hidup setelah dilahirkan atau langsung mati.

Kelelawar ini disebut kembar siam dicephalic parapagus, di mana mereka berorientasi berdampingan dengan ujung tulang belakang bersatu dan membentuk dua tulang belakang seperti huruf Y.
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER