Kelelawar Itu Sesungguhnya Tidak Buta

Fitri Chaeroni | CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2016 07:21 WIB
Penelitian menunjukkan kelelawar terkadang lebih memilih menggunakan penglihatan mereka ketimbang menggunakan suara ketika berburu.
Ilustrasi kelelawar (Rnoid/pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelelawar berburu pada malam hari. Mereka menggunakan teknik echolocation untuk menavigasi dirinya.

Echolocation sendiri artinya kelelawar memanfaatkan gema suara yang memantul dari objek buruannya. Tapi itu tidak berarti bahwa kelelawar tidak bisa melihat lho ya.

Seperti dilansir dari Live Science, kelelawar tidak buta. Penelitian menunjukkan kelelawar terkadang lebih memilih menggunakan penglihatan mereka ketimbang menggunakan suara ketika berburu, itu semua tergantung pada keadaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan kelelawar yang memakan buah, di mana mereka lebih memilih meminum nektar dibanding berburu serangga, tidak menggunakan echolocation sama sekali. Spesies ini memiliki penglihatan yang sangat tajam, dan beberapa bahkan dapat melihat sinar ultraviolet.

Ada sekitar 1.300 spesies kelelawar. Menurut Bat Conservation International, spesies-spesies itu tergolong ke dalam beberapa kelompok. Beberapa pemakan tanaman, ada yang memburu serangga, dan ada juga yang memakan darah (kelelawar spesies Amerika Latin).

ADVERTISEMENT

Jadi tiap spesies berevolusi dengan kemampuan penglihatan yang berbeda-beda. Menurut sebuah penelitian pada 2009, dua spesies kelelawar kecil dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah memiliki reseptor visual yang memungkinkan mereka untuk melihat di siang hari dan melihat beberapa warna.

Mereka adalah kelelawar jenis kelelawar lidah panjang dari Pala atau Glossophaga soricina dan kelelawar ekor pendek dari Seba atau Carollia perspicillata. Faktanya beberapa reseptor ini memungkinkan kelelawar ini untuk melihat cahaya ultraviolet dan panjang gelombang warna yang berada di luar spektrum visual manusia.

Kemampuan ini sangat berguna bagi kelelawar pengkonsumsi nektar ini, karena banyak bunga yang merefleksikan cahaya UV. Kelelawar berlidah panjang mengambil nektar seperti burung kolibri, dan kelelawar ekor pendek memakan beragam jenis buah, bunga, dan serangga.

Penglihatan dan echolocation ini bahkan digunakan bersamaan oleh banyak spesies lain. Kelelawar pemakan buah dari Mesir (Rousettus aegyptiacus) memiliki kemampuan penglihatan yang tajam begitu pula kemampuan echolocation-nya.

Pada sebuah studi di tahun 2015 yang dipublikasikan di jurnal Current Biology, peneliti menemukan bahwa kelelawar lebih banyak menggunakan kemampuan echolocation mereka ketika gelap, dan tetap menghasilkan gema suara bahkan ketika cahaya lebih terang.

Mereka mempercepat kemampuan echolocation mereka ketika mereka mendarat setelah terbang. Mereka akan mengolah informasi dari penglihatan dan suara untuk mengukur jarak secara akurat.

Bahkan kelelawar pemburu serangga menggunakan penglihatan ketika mereka bisa. Peneliti menemukan bahwa kelelawar coklat telinga panjang (Plecotus auritus), lebih memilih berburu serangga ketika keadaan memungkinkan untuk menggunakan kemampuan penglihatan serta echolocation-nya.

Tapi, input penglihatan lebih dipilih ketika keduanya tak dapat digunakan bersamaan. Salah satu kelelawar yang paling umum di Amerika Utara, yaitu jenis kelelawar kecil coklat (Myotis lucifugus), memiliki reseptor visual yang memungkinkan untuk menavigasi dengan cahaya bulan untuk menghindari predator di kala senja.

Nah, dari berbagai penjelasan di atas kamu sudah tahu kan kalau kelelawar itu sesungguhnya tidak buta. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER