Jakarta, CNN Indonesia -- Kelelawar sering menabrak atau nyaris menabrak jendela kaca di rumah kita. Tahukah kalian sebabnya?
Kelelawar termasuk binatang yang menggunakan suara untuk bernavigasi. Dia mengeluarkan suara lalu melacak pantulannya untuk mendeteksi mangsa atau menghindari penghalang.
Tapi beberapa benda buatan manusia agak membingungkan kelelawar dalam proses echolocation itu.
Kelelawar mengira permukaan kaca horizontal yang rata sebagai permukaan air dan dia mencoba minum. Begitu juga benda mulus yang vertikal dikira tak ada sehingga kelelawar menabrak atau nyaris menabrak.
Untuk membuktikan ini secara sains, Stefan Greif dari Institut Ornitologi Max Planck di Seewiesen, Jerman, memasukkan 21 ekor kelelawar berkuping tikus (Myotis myotis) ke terowongan terbang.
Hasilnya, seperti mereka tuliskan di jurnal Science edisi 7 September, 19 ekor menabrak pelat baja vertikal setidaknya satu kali. Ada yang menabrak begitu saja tanpa berusaha menghindar. Ada juga yang mencoba menghindari, tapi sudah terlambat.
Permukaan yang licin bertindak sebagai cermin akustik, yang menjadi masalah bagi kelelawar. Cermin ini memantulkan suara pada sudut yang menjauhi kelelawar. Sehingga kelelawar sulit mempelajari pantulannya.