Alasan Luar Angkasa Tetap Dingin Walau Matahari Sangat Panas
Jakarta, CNBC Indonesia - Matahari diketahui sebagai bintang raksasa dengan suhu yang sangat panas. Pusat tata surya itu memiliki suhu inti 15 juta derajat Celcius, permukaan 5.500 derajat Celcius, dan atmosfer luas mencapai 3,5 juta derajat Celcius.
Sebaliknya antariksa merupakan tempat yang sangat dingin. Suhunya jauh di bawah 0 derajat, mencapai -270,45 derajat Celcius.
Inilah yang menimbulkan pertanyaan kenapa luar angkasa tetap dingin saat suhu Matahari luar biasa panasnya?
Terkait perbedaan ini, IFL Science mengatakan Matahari tak membuat planet-planet di sekitarnya panas. Namun panas yang dirasakan berasal dari radiasi yang dipancarkan dengan gelombang Matahari, dikutip Jumat (26/4/2024).
Gelombang itu akan berinteraksi dengan partikel di Bumi. Partikel yang sama tak banyak ditemukan di luar angkasa sehingga tidak banyak materi yang dipanaskan lewat radiasi.
Namun, ini bukan berarti kita bisa mengirimkan pesawat untuk terbang mendekati Matahari. Objek yang mendekati Matahari tetap akan menghadapi panasnya Matahari.
Misalnya Parker Solar Probe NASA pernah terbang mendekati Matahari. Pesawat itu berhasil menembus hingga bagian korona.
Namun Parker Solar Probe berhadapan dengan suhu yang luar biasa, yakni mencapai 1.400 derajat Celcius.
IFL Science menjelaskan materi akan langsung memanas saat menghalangi radiasi Matahari. Ini alasa kita juga tidak bisa langsung mengirimkan pesawat sedekat mungkin ke Matahari.
[Gambas:Video CNBC]
Ada Lubang Menganga, Isi Matahari Tumpah ke Bumi
(dem/dem)