Jangan Keliru! Ini Perbedaan Gunung Ruang dan Raung

Research - Tasya Natalia, CNBC Indonesia
18 April 2024 16:55
Erupsi gunung Ruang. (AFP/HANDOUT) Foto: Erupsi gunung Ruang. (AFP/HANDOUT)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah Gunung Ruang meletus, kabar Gunung Raung yang mengalami peningkatan status ke level 2 (Waspada) turut menjadi pembahasan. Lantaran namanya yang mirip, banyak orang jadi sering keliru.

Supaya lebih jelas, begini perbedaan dari keduanya :

1. Lokasi

Perbedaan yang paling utama dari dua gunung ini adalah dari segi lokasi.

Gunung Ruang berada di Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. Sementara Gunung Raung secara administratif berada di dalam wilayah tiga kabupaten di wilayah Besuki, Jawa Timur, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember.

2. Ketinggian Gunung

Perbedaan kedua terletak pada ketinggian gunung yang juga berbeda.

Gunung Ruang merupakan gunung api bertipe strato atau gunung api berbentuk kerucut yang menjulang tinggi dengan ketinggian mencapai 725 mdpl (meter di atas permukaan laut), dari batas pantai sekaligus membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dengan pulau lainnya.

Sementara untuk Gunung Raung punya ketinggian mencapai 3.344 mdpl. Kaldera Gunung Raung juga disebut merupakan kaldera kering terbesar di Pulau Jawa dan terbesar kedua di Indonesia, setelah Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat.

3. Aktivitas Terkini dan Sejarahnya

Aktivitas terkini untuk Gunung Ruang mengalami aktivitas vulkanik yang lebih signifikan dibandingkan Gunung Raung.

Melansir dari detikSulsel, Gunung Ruang meletus pada Selasa (16/4/2024), dan berdampak ke dua Kecamatan Tagulandang, yaitu Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente.

Menurut data PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.), Gunung Ruang sempat erupsi lagi pada Rabu (17/4/2024) sekitar pukul 01.08 Wita. Erupsi terjadi karena gempa magnitudo 6,4 yang berpusat di Pulau Doi, Maluku Utara, pada Selasa (9/4/2024).

Oleh karena itu, status Gunung Ruang meningkat dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (AWAS) terhitung mulai tanggal 17 April 2024 pukul 21.00 WITA.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Ruang mengalami aktivitas kegempaan sebanyak 944 kali dalam sehari dengan jumlah terbanyak gempa vulkanik dangkal. Peringatan tsunami juga sempat dikeluarkan dan mengharuskan penduduk yang bermukim di kawasan pesisir menjauh dari pantai.

Masyarakat yang bermukim di pantai barat Pulau Tagulandang diungsikan ke pantai timur untuk menghindari tsunami dan awan panas yang timbul akibat erupsi eksplosif dari Gunung Ruang.

Ilustras Gunung Raung (Foto: Istimewa/PPGA Raung)Foto: Ilustras Gunung Raung (Foto: Istimewa/PPGA Raung)
Ilustras Gunung Raung (Foto: Istimewa/PPGA Raung)

Sejarahnya, Gunung Ruang erupsi sejak 1808 dan memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 30 tahun. Erupsi terakhir terjadi pada 2002, yang merupakan erupsi eksplosif disertai awan panas, mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan penduduk mengungsi.

Sebelumnya, Gunung Ruang juga sempat mengalami kenaikan aktivitas vulkanik dari Normal ke Waspada pada April 2022 oleh PVMBG. Namun aktivitas terus menurun dan PVMBG mengevaluasi penurunan status Gunung Ruang dari Waspada ke Normal.

Sementara untuk kondisi Gunung Raung dinilai masih dalam keadaan aman saat ini kendati ada peningkatan aktivitas vulkanik. Menurut laporan yang disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Jatim Gatot Subroto, Gunung Raung di Banyuwangi adalah satu-satunya yang mengalami peningkatan dari level 1 (Normal) menjadi level 2 (Waspada).

Peningkatan status tersebut mulai berlaku efektif sejak hari ini, Jumat 17 Juli 2020 pukul 14.00 WIB. Dalam tingkat aktivitas Level II (Waspada), PVMBG meminta masyarakat, pengunjung/wisatawan untuk tidak berada/beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung.

Gunung Raung terakhir kali mengalami erupsi dua tahun lalu, tepatnya pada 27 Juli 2022 pukul 17:19 WIB. Tinggi kolom abu yang teramati ± 1500 m di atas puncak (± 4832 mdpl). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi 540 detik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)

[Gambas:Video CNBC]