Newsdata

Erupsi Gunung di Indonesia Ternyata Paling Mematikan di Dunia

Research - Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
06 December 2022 12:00
Lahar mengalir dari kawah Gunung Merapi terlihat dari desa Cangkringan di Sleman, Yogyakarta, Jumat dini hari (11/3/2022). Letusan Gunung Merapi di Indonesia berlanjut pada Jumat, memaksa pihak berwenang untuk menghentikan kegiatan pariwisata dan penambangan di lerengnya karena bahaya di gunung berapi paling aktif di negara ini. (AP Photo/Slamet Riyadi) Foto: Lahar mengalir dari kawah Gunung Merapi terlihat dari desa Cangkringan di Sleman, Yogyakarta, Jumat dini hari (11/3/2022). (AP Photo/Slamet Riyadi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Erupsi memang merupakan sebuah peristiwa keluarnya magma darigunungapi menuju permukaan bumi. Erupsi yang dikeluarkan bisa secara efusif maupun eksplosif.

Erupsi Gunung Api Semeru yang ada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu membuat status Gunung Semeru mengalami kenaikan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) sejak Minggu pukul 12.00 WIB.

Saat ini, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan update terbaru mengenai aktifitas erupsi Gunung Api Semeru, Jawa Tengah. Saat ini tercatat aktivitas cenderung mereda.

Masyarakat pun diminta untuk berwaspada dan tidak melakukan aktivitas apapun pada radius-radius tertentu. Adapun Erupsi Gunung Semeru tersebut terjadi bertepatan setelah satu tahun terjadi bencana erupsi Semeru pada 4 Desember 2021 lalu.

Sepanjang sejarah, terdapat beberapa peristiwa bencana letusan gunung berapi paling besar di dunia hingga mengakibatkan tewasnya ratusan ribu nyawa.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laman Oregon State University dan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang paling banyak memiliki erupsi gunung berapi paling mematikan sepanjang sejarah.

Erupsi gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat pada 1815 dinobatkan menjadi yang paling mematikan dalam sejarah dunia.

Pasalnya, erupsi yang melontarkan sekitar 140 miliar ton magma ini menewaskan sekitar 92.000 jiwa. Selanjutnya, erupsi paling mematikan kedua sepanjang sejarah pernah terjadi di Gunung Krakatau pada 1883. Letusan gunung yang sempat membuat dunia menjadi gelap tersebut menewaskan 36.417 jiwa.

Dua erupsi di Gunung Pelee, Martinique pada 1902 dan Gunung Ruiz, Colombia pada 1985 menempati posisi berikutnya. Kedua erupsi tersebut masing-masing menewaskan sebanyak 29.025 jiwa dan 25.000 jiwa. Adapun erupsi Gunung Unzen di Jepang pada 1792 berada di posisi selanjutnya dengan korban jiwa tercatat sebanyak 14.300.

Di posisi keenam ada erupsi Gunung Laki, Islandia. Erupsi yang terjadi pada 1783 itu menewaskan hingga 9.350 jiwa pada 1783. Kemudian dua erupsi mematikan lainnya kembali berasal dari Indonesia yakni erupsi Gunung Kelud pada 1919 dan Gunung Galunggung pada 1882. Masing-masing menelan 5.110 jiwa dan 4.011 jiwa.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum/aum)