Dolar Tembus Rp 16.200, Sri Mulyani Ungkap Untung Rugi Bagi RI

News - Tim Redaksi, CNBC Indonesia
22 April 2024 08:35
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Instagram/Smindrawati) Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (Instagram/Smindrawati)

Jakarta, CNCB Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan untung rugi di balik dolar AS yang menguat atas rupiah. Rupiah terpuruk terhadap dolar akibat ketegangan Timur Tengah antara Iran dan Israel kembali mencuat ke publik dan bank sentral AS (The Fed) yang bersikap hawkish.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,49% di angka Rp16.250/US$ pada hari ini (19/4/2024). Secara mingguan rupiah juga terpantau ambles 2,59%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan situasi global yang berkembang saat ini pasti akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Namun, dia menyiratkan bahwa tidak semuanya bersifat negatif.

"Di sisi ekspor, penerimaan akan jauh lebih baik dengan nilai tukar dolar yang menguat. Namun, di sisi impor, konversi harga dolar terhadap rupiah akan lebih tinggi dan bisa berdampak pada inflasi di Indonesia," kata Sri Mulyani, dalam laman Instagramnya @smindrawati, dikutip Senin (22/4/2024).

Oleh karena itu, dia menegaskan pemerintah terus mengantisipasi dan waspada terhadap perkembangan ini. Dia yakin ekonomo Indonesia tetap berdaya tahan dalam melewati episode ini.

"Saya yakin Indonesia akan tetap resilient dalam situasi ini," ujarnya.

Dia mengatakan stabilitas ekonomi makro akan senantiasa dijaga, baik dari sisi moneter maupun fiskal. Koordinasi dengan Bank Indonesia terus dilakukan untuk beradaptasi dengan tekanan yang ada.

Dari sisi fiskal, pemerintah juga memastikan APBN berperan sebagai shock absorber yang efektif dan kredibel. Lantas, apakah Indonesia bisa tumbuh 5% tahun ini?

Sri Mulyani menegaskan Indonesia masih optimistis dan percaya diri memiliki resiliensi ekonomi yang bagus, seperti saat melewati pandemi lalu.

"Di tengah suku bunga dan inflasi global yang tinggi seperti saat ini, saya yakin ekonomi Indonesia akan tetap terjaha sesuai target, didukung oleh sisi ekspor yang kuat dan neraca perdagangan yang surplus," paparnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Setoran Bea Cukai Capai Rp 286,2 T di 2023, Ini Kunciannya!


(haa/haa)

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading