Razia Miras Marak Jelang Tahun Baru, Begini Kata Pengusaha

Jakarta, CNBC Indonesia - Aparat keamanan kian masif melakukan razia minuman alkohol ilegal jelang Natal dan tahun Baru (Nataru) 2023. Penyebabnya karena minol dianggap berpotensi menjadi biang kerok dalam berbagai kejadian negatif di akhir tahun, mulai dari pesta tak beraturan hingga keributan.

Namun, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir dan Distributor Minuman Indonesia (APIDMI) Ipung Nimpuno mengklaim tidak semua minuman beralkohol menyebabkan hal tersebut, melainkan yang masuk ke dalam jenis ilegal.

"Yang rese yang nggak minum produk industri legal. Kalau bermasalah seolah-olah industri legal penyebabnya, padahal yang melanggar itu minum misal oplosan, banyak anak muda di pinggir jalan, mabok, kan bukan produk kami," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/12/22).

Adapun produk yang dijual oleh importir umumnya di kalangan menengah ke atas, yakni dari yang termurah mulai dari Rp 800 ribu hingga jutaan.

"Anak muda yang rese mana beli itu. Mereka ngoplos alkohol industri dicampur Autan. Harapan kami industri kerjasama dengan pemerintah untuk menyadarkan bahwa ada alkohol ada jenis-jenisnya," sebut Ipung.

Upaya edukasi itu juga tidak mudah mengingat stigma alkohol sudah lebih dulu dinilai negatif. Padahal, ada beberapa jenis makanan yang dianggap baik berpotensi menghasilkan alkohol yang juga tinggi.

"Produk alkohol nggak boleh dikonsumsi itu metanol, dari proses kimia, misal spirtus dan yang sejenisnya itu dari proses kimia. Kalau dikonsumsi bisa beracun, bisa menyebabkan buta, bahkan kematian. Sementara etanol itu alkohol konsumsi yang dari fermentasi, yang fermentasi alami kayak tape. Wedang tape ada alkohol, kalau diperam cukup lama bisa 12%, itu lebih tinggi dari bir," sebut Ipung.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Ada Apa Raja Salman? Saudi Akan Izinkan Minum Alkohol-Bikini

(hoi/hoi)