BBM Pertamax Bakal Naik? Segini Perkiraan Harganya..

News - Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
23 March 2022 10:45
Bukan Amerika Serikat, Ini Negara yang Jual BBM ‘Pertamax’ Termahal! Foto: Infografis/ Bukan Amerika Serikat, Ini Negara yang Jual BBM ‘Pertamax’ Termahal! / Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah baik Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian BUMN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memberikan sinyalemen atas adanya perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 92 atau Pertamax.

Dalam catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga keekonomian BBM Pertamax saat ini adalah Rp 14.526 per liter. Harga itu dipicu atas naiknya harga minyak mentah dunia yang saat ini masih bertengger di atas US$ 100 per barel.

Saat ini harga bensin Pertamax yang dijual oleh Pertamina hanya Rp 9.000 per liter, tentunya ada gap yang jauh atas harga keekonomian tersebut.

Peneliti Sektor Energi dari Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), Massita Ayu Cindy mengatakan, bahwa tingginya harga keekonomian BBM umum itu menjadi momentum yang tepat bagi Pertamina untuk menaikkan harga BBM jenis Pertamax.

Besaran kenaikan harga Pertamax yang diambil Pertamina juga bisa menjadi momentum untuk mengambil pasar dari kompetitor yang harganya telah lebih dulu dinaikkan. "Mungkin Rp 12 ribu per liter, tapi kalau mau ambil pangsa pasar kompetitor, ya di bawah itu. Tapi itu bergantung pada Pertamina dan pemegang saham (pemerintah)," ujar Massita saat diskusi virtual, Selasa (22/03/2022) sore.

Massita mengatakan PYC belum melakukan perhitungan detil untuk harga yang cocok bagi Pertamax. Namun, harga yang cocok seharusnya pada titik di mana konsumen tidak akan beralih ke energi subtitusi seperti Pertalite.

Di sisi lain, lanjut Massita, kenaikan harga Pertamax yang terlalu tinggi juga berpotensi memicu perpindahan konsumsi ke Pertalite, BBM dengan kadar oktan 90 yang tidak masuk kategori Penugasan. Pertamina dinilai juga harus melihat aspek psikologi masyarakat jika ingin menaikkan harga Pertamax sama seperti produk sejenis dari kompetitor.

"Saya khawatir konsumen akan migrasi ke Pertalite," ujarnya.

Bila itu terjadi, lanjut Massita, tidak hanya mengganggu keuangan Pertamina tapi juga pemerintah. Hal ini dipengaruhi oleh konsumen BBM Pertamina yang majemuk. Bagi masyarakat level menengah atas, kenaikan harga Pertamax tidak akan banyak berpengaruh. Berbeda halnya dengan masyarakat menengah bawah.

Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN, mengatakan sudah saatnya harga jual bensin Pertamax dikaji ulang. Seperti diketahui, harga bensin Pertamax hingga saat ini masih dibanderol Rp 9.000 per liter, tidak naik sejak dua tahun lalu.

Menurut Arya, perlu dikaji ulangnya harga jual Pertamax ini karena bensin ini sudah dikonsumsi oleh mobil mewah.

"Sudah saatnya dihitung ulang berapa harga yang layak yang diberikan Pertamina untuk harga Pertamax yang dikonsumsi oleh mobil-mobil mewah. Ini untuk keadilan semua," tuturnya, Selasa (22/3/2022).

Dia memaparkan, porsi konsumsi Pertamax oleh masyarakat sekitar 13% dari total konsumsi BBM di Indonesia. Bila harga Pertamax terus dipertahankan di bawah harga keekonomiannya, maka menurutnya Pertamina memberikan subsidi pada mobil mewah.

"Seperti diinformasikan, harga BBM dunia naik dan seperti hitungan dari kawan-kawan Kementerian ESDM RON 92 atau Pertamax itu harga keekonomiannya Rp 14.500. Dan kita tahu Pertamax ini jumlahnya 13% dari konsumsi BBM di Indonesia dan pada umumnya mobil-mobil mewah," tuturnya.

"Dengan harga BBM Pertamax Rp 9.000 ini bisa dikatakan posisinya Pertamina saat ini seakan-akan mensubsidi Pertamax. Dan ini jelas, artinya Pertamina subsidi mobil mewah yang pakai Pertamax. Ini perlu dihitung ulang supaya ada juga keadilan, jangan sampai Pertamina memberikan subsidi yang begitu besar kepada mobil mewah yang memanfaatkan Pertamax," lanjutnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah masih meminta PT Pertamina (Persero) untuk tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin Pertalite (RON 90) ke masyarakat, meski di tengah melonjaknya harga minyak mentah dunia.

Menurutnya ini dilakukan karena pemerintah masih memberikan kompensasi kepada Pertamina atas penjualan Pertalite. "BBM nggak naik.. Pertalite gak diubah dan ini sebabkan nanti (pemerintah) bayar kompensasi ke Pertamina," tuturnya saat diwawancara Chairman & Founder CT Corp Chairul Tanjung dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).

Sri Mulyani tidak menjelaskan gamblang terkait nasib harga Pertamax, namun menurutnya ini bisa saja terkena imbas dari kenaikan harga minyak dunia karena termasuk BBM non subsidi dan mayoritas dikonsumsi oleh masyarakat golongan atas.

"..Pertamax kena karena dia nggak disubsidi, untuk masyarakat atas," ujarnya.

Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengakui bahwa harga keekonomian bensin Pertamax memang ada gap yang cukup besar. "Memang ada gap besar. Kami masih mereview dan juga berkoordinasi dengan stakeholder," terang Irto kepada CNBC Indonesia, Senin (21/3/2022).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Sinyal-sinyal Naiknya Harga BBM Pertamax Makin Kencang!


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading