Menperin: Hengkangnya Ford Tak Pengaruhi Industri Otomotif

Jakarta - Hengkangnya Ford dari pasar otomotif Indonesia menurut Menteri Perindustrian Saleh Husin tidak berpengaruh signifikan. Pasalanya Ford hanya mengimpor mobil dari pabriknya di Thailand, sehingga tidak menimbulkan tidak akan ada dampaknya bagi industri otomotif nasional.

Selain itu, menurut Saleh selama ini keberadaan Ford di Indonesia tidak didukung dengan industri komponen. Berbeda dengan industri kendaraan bermotor lain yang juga membangun struktur industri komponen di Indonesia.

"Sudah tentu Ford kalah bersaing karena kompetitornya memproduksi kompenen di Indonesia. Para pabrikan itu membangun industri komponen di sini karena mereka bervisi panjang, serius. Maka, ayo jadikan Indonesia jadikan basis produksi jika ingin menangi persaingan, jangan hanya menjadikan pasar saja," kata Saleh, Selasa (21/1).

Padahal Untuk memenangkan pasar, pabrikan otomotif harus membangun industri komponen. Saleh mengatakan hal tersebut mutlak karena keduanya harus berjalan seiringan. Untuk itu pemerintah memberikan insentif berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk impor bahan baku pembuatan komponen.

Langkah itu akan berpengaruh pada harga jual kendaraan bermotor menggunakan komponen tersebut. Pemerintah juga memberikan insentif lain untuk produk-produk otomotif produksi dalam negeri yang hemat bahan bakar.

Saleh mengatakan industri otomotif itu merupakan industri strategis dan harus sejalan dengan prinsip kepentingan nasional.

"Maka kita pacu terus industri dan investasi otomotif, termasuk komponen. Ini disambut positif oleh pabrikan yang terus memproduksi di Indonesia, ekspansi dan menambah kapasitas produksi," kata Saleh.

Indutri komponen tidak hanya memperdalam struktur industri namun juga menciptakan lapangan kerja, mendongkrak kualitas SDM dan mengembangkan industri lainnya.