VIDEO: Tawuran Pelajar, Nilai Minus Kemendikbud
Kamis, 27 September 2012 | 21:28 WIB
"Ada yang tidak dijalankan dengan baik oleh Kemendikbud. Seperti kultur akademik siswa yang tidak bisa memiliki relasi dengan pengetahuan."
Pengamat pendidikan Jimmy Paat menilai minus kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akibat kembali maraknya aksi tawuran pelajar.
"Apa saja yang dikerjakan Kemendikbud, sehingga tawuran pelajar bisa kembali terjadi. Menurut data yang saya dapat, selama dua tahun terakhir, ratusan siswa meninggal dunia akibat tawura," ujar Jimmy kepada Beritasatu TV, Kamis (27/9).
Menurutnya, tawuran terjadi akibat sistem pelajaran yang dijalankan Kemendikbud tidak tepat.
"Ada yang tidak dijalankan dengan baik oleh Kemendikbud. Seperti kultur akademik siswa yang tidak bisa memiliki relasi dengan pengetahuan," tandasnya.
Karena itu, ia mendesak Kemendiknas untuk bergerak cepat guna mengatasi tawuran pelajar.
Menanggapi kritikan tersebut, Peneliti Kebijakan Kemendiknas, Bambang Indriyanto mengakui adanya kelemahan dalam sistem pendidikan.
Menurutnya, produk pendidikan selama ini tidak steril dengan sistem sosial politik yang ada.
"Sehingga ketika anak sudah selesai dari jenjang pendidikan tertentu, ia tidak bisa lepas dari apa yang dialaminya di dalam kondisi masyarakat," jelasnya,
Ditambahkannya bahwa sistem pendidikan saat ini tidak mendukung pembentukan sikap anak. Padahal, anak cenderung melihat bagaimana perilaku orang dewasa.
"Kurikulum memang penting. Tapi interaksi anak dengan lingkungan sosial juga sangat penting. Hal itulah yang harus segera diperbaiki," ungkapnya.
Pengamat pendidikan Jimmy Paat menilai minus kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akibat kembali maraknya aksi tawuran pelajar.
"Apa saja yang dikerjakan Kemendikbud, sehingga tawuran pelajar bisa kembali terjadi. Menurut data yang saya dapat, selama dua tahun terakhir, ratusan siswa meninggal dunia akibat tawura," ujar Jimmy kepada Beritasatu TV, Kamis (27/9).
Menurutnya, tawuran terjadi akibat sistem pelajaran yang dijalankan Kemendikbud tidak tepat.
"Ada yang tidak dijalankan dengan baik oleh Kemendikbud. Seperti kultur akademik siswa yang tidak bisa memiliki relasi dengan pengetahuan," tandasnya.
Karena itu, ia mendesak Kemendiknas untuk bergerak cepat guna mengatasi tawuran pelajar.
Menanggapi kritikan tersebut, Peneliti Kebijakan Kemendiknas, Bambang Indriyanto mengakui adanya kelemahan dalam sistem pendidikan.
Menurutnya, produk pendidikan selama ini tidak steril dengan sistem sosial politik yang ada.
"Sehingga ketika anak sudah selesai dari jenjang pendidikan tertentu, ia tidak bisa lepas dari apa yang dialaminya di dalam kondisi masyarakat," jelasnya,
Ditambahkannya bahwa sistem pendidikan saat ini tidak mendukung pembentukan sikap anak. Padahal, anak cenderung melihat bagaimana perilaku orang dewasa.
"Kurikulum memang penting. Tapi interaksi anak dengan lingkungan sosial juga sangat penting. Hal itulah yang harus segera diperbaiki," ungkapnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Ana/Tiwi Gagal Juarai Thailand Open 2024
BULU TANGKIS
ARTIKEL TERPOPULER
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata