Daimler AG Kembali Masuk ke Iran
Senin, 18 Januari 2016 | 22:22 WIB
Produsen otomotif global yang berbasis di Stuttgart, Jerman, Daimler AG menyatakan akan kembali masuk ke Iran, menyusul pemulihan hubungan ekonomi antara Iran dan Jerman yang dilakukan setelah pencabutan sanksi ekonomi atas Iran.
Pencabutan sanksi ekonomi terhadap Iran oleh negara-negara Barat dilakukan setelah tercapai kesepakatan atas aktivitas nuklir di negara tersebut.
Manajemen Daimler, Senin 18 Januari 2016 mengumumkan bahwa pihaknya telah menandatangani "letters of intent" dengan mitra lokal Iran Khodro Diesel dan Mammut Group, untuk sebuah "comprehensive re-entry". Daimler telah memulai bisnisnya di negeri ini sejak tahun 1950-an.
Kepala Daimler Trucks, Wolfgang Bernhard mengatakan terdapat begitu besar permintaan untuk kendaraan komersial di Iran. "Dan kami berencana melanjutkan aktivitas bisnis kami di pasar Iran dengan cepat," ujarnya seperti dilansir AP.
Rencana tersebut termasuk pembentukan "joint venture" untuk produksi truk lokal di bawah brand Daimler's Mercedes-Benz, lalu kerja sama produksi mesin, dan pengembangan jaringan pemasaran. Berikutnya akan dibentuk pula kantor perwakilan, dan penjualan brand truk Daimler's Mitsubishi FUSO, lewat kerja sama dengan Mayan, yang merupakan bagian dari Mammut Group yang berbasis di Dubai.
Bisnis Daimler di Iran dimulai pada tahun 1953 dan telah menjual lebih dari 10.000 unit kendaraan per tahun. Namun produksi tersebut harus terhenti pada tahun 2010 saat sanksi ekonomi diberlakukan untuk Iran. Perusahaan memperkirakan Iran akan membutuhkan kendaraan komersial sebanyak 56.000 dalam kurun waktu lima tahun mendatang.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
1
4
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata