Meutya Hafid Dukung Kubu Agung Laksono
Senin, 23 Maret 2015 | 15:37 WIBJakarta – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar, Meutya Hafid, berharap koleganya di DPR RI tidak membawa masalah internal Partai Golkar ke Sidang Paripurna DPR RI hari ini. Menurutnya semakin hangatnya permasalahan internal Golkar tidak sedikit membuat Kader Partai Golkar yang khawatir.
"Jangan membawa permasalahan partai ke Sidang Paripurna. Tidak elegan. Mayoritas anggota Fraksi Golkar itu tertib dan taat azas pada garis partai, bukan pada sosok. Tidak fair mengharapkan setiap anggota fraksi harus memilih ikut kepada Aburizal Bakrie atau Agung Laksono. Partai ini bukan milik perorangan," ujar Meutya dalam pernyataan resmi, Senin (23/3)
Terkait kekhawatiran akan terjadinya perdebatan di Sidang Paripurna hari ini yang beragendakan Pembukaan Masa Sidang III DPR RI tahun 2015, Meutya mengatakan, tidak layak Sidang Paripurna menjadi ajang pertengkaran (antar anggota DPR). Masih banyak pekerjaan rumah yang lebih penting untuk dibahas bersama; seperti masalah ekonomi, menurunnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, permasalahan pemilihan Kapolri, upaya penegakan pemberantasan korupsi dan penguatan lembaga pemberantas korupsi.
Ketika ditanya bagaimana penyikapannya terhadap hasil Mahkamah Partai Golkar yang memutuskan Agung Laksono sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini memberi jawaban tegas.
"Saya sekali lagi tertib pada garis partai, garis partai tentu yang memiliki legal standing (dasar hukum). Kita ingin masuk politik untuk kerja, bukan kerja untuk berpolitik," kata Meutya.
Meutya menegaskan jika dirinya sejak awal tidak mendukung salah satu kubu. Ia berharap persoalan yang terjadi di tubuh Golkar diselesaikan secara internal dan terpenting menghargai keputusan Mahkamah Partai.
"Sebetulnya tidak ada yang menang ataupun kalah, Mahkamah Partai telah memberikan waktu transisi sampai tahun 2016, semacam kepengurusan transisi namun tidak sampai setahun, kemudian diputuskan dalam Munas (Musyawarah Nasional). Nanti saat di Munas pihak-pihak yang bertikai sebaiknya tidak kembali maju, biarkan kader-kader muda yang maju sehingga akan mendorong regenerasi di tubuh Partai Golkar," tutup Meutya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata