ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Harga BBM 1 Oktober, Premium Diperkirakan Turun dan Solar naik

Kamis, 22 September 2016 | 17:56 WIB
RP
FB
Penulis: Rangga Prakoso | Editor: FMB
Petugas memeriksa nosel dan selang BBM non subsidi terbaru Pertamina, Dexlite di SPBU Jakarta.
Petugas memeriksa nosel dan selang BBM non subsidi terbaru Pertamina, Dexlite di SPBU Jakarta. (Antara/Sigid Kurniawan)

Jakarta - ‎Pemerintah sedang mengevaluasi harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium, Solar subsidi dan minyak tanah bersubsidi. Evaluasi ini menjadi patokan harga jual BBM yang mulai berlaku pada Oktober mendatang. Harga Premium diperkirakan bakal turun sedangkan harga Solar subsidi akan naik.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja mengatakan evaluasi harga dilakukan sejak Juli hingga 25 September mendatang. "Tiap tiga bulan (harga BBM) kami evaluasi. (Harga BBM ini) berlaku 1 Oktober nanti," kata Wiratmaja ditemui usai Rapat Kerja Komisi VII dengan Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis (22/9).

Wiratmaja menuturkan pemerintah mencermati pergerakan tiga instrumen yakni harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar serta besaran inflasi. Namun dia belum bisa membeberkan rincian ketiga instrumen tersebut. Wiratmaja hanya menyebut ada sedikit perubahan untuk harga minyak, kurs dan inflasi.

"Dari harga minyak dunia kita hitung semuanya. Premium turun, Solar naik. Kisarannya antara Rp 300 per liter sampai Rp 500 liter, itulah fluktuasinya. Naik turunnya rata-rata sekitar segitu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Namun Wiratmaja menuturkan hasil evaluasi tersebut akan disampaikan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan. Ada tidaknya perubahan harga sepenuhnya berada di tangan pemerintah. "Harga nanti kita diskusikan dulu ke Pak menteri. Nanti kebijakannya seperti apa," ujarnya.

Penyesuaian harga BBM sebelumnya dilakukan pada April 2016 kemarin. Harga Premium ditetapkan sebesar Rp 6.450 per liter atau turun Rp 500 per liter dari sebelumnya sebesar Rp 6.950 per liter. Kemudian harga Solar subsidi ditetapkan sebesar Rp 5.150 per liter atau turun Rp 500 per liter yang sebelumnya sebesar Rp 5.650 per liter. Sedangkan untuk harga minyak tanah tidak mengalami perubahan alias tetap Rp 2.500 per liter.

Apabila merujuk pada evaluasi per tiga bulan maka seharusnya pada Juli kemarin ada penyesuaian harga BBM. Namun pemerintah memilih tidak melakukan revisi harga jual BBM. Hal ini dengan mempertimbangkan situasi yang dihadapi masyarakat. Pasalnya Juni-Juli kemarin merupakan masa libur sekolah dan Hari Raya Idul Fitri.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Deretan Kendaraan yang Tak Akan Bisa Isi Pertalite, Cek Daftarnya

Deretan Kendaraan yang Tak Akan Bisa Isi Pertalite, Cek Daftarnya

EKONOMI
Pemerintah Akan Pangkas Subsidi dan Kompensasi BBM Senilai Rp 67,1 Triliun pada 2025

Pemerintah Akan Pangkas Subsidi dan Kompensasi BBM Senilai Rp 67,1 Triliun pada 2025

EKONOMI
Pemerintah Siapkan Rp 7 Triliun untuk Subsidi Motor Listrik

Pemerintah Siapkan Rp 7 Triliun untuk Subsidi Motor Listrik

OTOTEKNO
Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi 9,55 Juta Ton pada 2024

Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi 9,55 Juta Ton pada 2024

EKONOMI
Harga BBM Pertamina Per 1 Mei Tetap, Shell, BP, Vivo Naik

Harga BBM Pertamina Per 1 Mei Tetap, Shell, BP, Vivo Naik

EKONOMI
Badan Geologi ESDM Beberkan Analisis Pemicu Gempa Garut

Badan Geologi ESDM Beberkan Analisis Pemicu Gempa Garut

NUSANTARA

BERITA LAINNYA

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT