5 Motif Batik Khas Blora Berserta Maknanya

Pangesti PNG

Salah satu warisan budaya yang menjadi ciri khas Indonesia adalah batik, seni tradisional pewarnaan kain dengan teknik lilin. Di antara berbagai jenis batik yang tersebar di seluruh nusantara Batik Blora memiliki ciri khasnya sendiri.

Batik Blora memang berasal dari Jawa, namun sedikit berbeda dengan motif-motif batik Jawa pada umumnya, karena terinspirasi dari tradisi dan keadaan alam.

Motif Batik Blora pernah mendapat perhatian khusus presiden Jokowi di ajang gelar batik nasional (GBN) pada tahun 2023 di Senayan. Berikut 5 motif batik khas Blora berserta maknanya.

5 Motif Batik Khas Blora

Seperti banyak jenis batik lainnya, Batik Blora juga sarat dengan makna dan simbolisme. Motif-motif yang digunakan sering kali memiliki makna yang mewakili nilai-nilai kehidupan dan kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat Blorar.

1. Motif Barongan

Motif Barongan terinspirasi dari seni tradisional di sekitar Blora yaitu kesenian Barong. Motif Barongan sendiri menampilkan motif kepala barong nampak depan dengan penegasan pada ekspresi wajah.

Motif Barongan merupakan salah satu motif batik paling populer di Blitar dan sekitarnya. Motif ini memiliki makna kekeluargaan, kompak dan keberanian yang dilandasi kebenaran.

2.Motif Pring Tayub

Motif Tayub menggambarkan salah satu kesenian khas Blitar. Motif ini dulunya bernama pring jaipong karena bermotif pohon bambu yang berlenggok-lenggok seperti penari jaipong.

Namun, dengan perkembangan jaman, motif ini diganti dengan nama motif Pring Tayub. Kata Tayub diambil dari singkatan kata “ditoto guyub” yang artinya ditata supaya kompak.

3.Motif Daun Jati

Motif ini terinsiprasi dari daun jati, yang menggambarkan kekayaan alam daerah Blora. Daun jati dipilih menjadi motif batik karena garis-garis pada daun membentuk corak-corak yang indah.

Selain itu Motif Daun Jati memberikan nuansa yang sejuk dan indah karena ada perpaduan warna orange, hijau, ungu dan merah. Motif Daun Jati sebagai simbol kekuatan, yang melambangkan keteguhan dan kekuatan.

Pohon jati dikenal karena kekuatannya yang luar biasa dan ketahanannya terhadap segala cuaca. Dalam budaya Jawa, sifat-sifat ini sering dianggap sebagai contoh ideal dari keberanian dan ketabahan seseorang dalam menghadapi tantangan kehidupan.

4.Motif Jual Sate

Motif ini tercipta karena di daerah Blora banyaknya pedagang sate, baik sate khas Madura maupun Sate khas Blora. Sate khas Blora memiliki rasa yang unik dan sedikit berbeda dari sate Madura.

Dibuatnya Motif Jual Sate sebagai motif batik khas Blora, dengan harapan Sate khas Blora dapa di kenal masyarakat luas khususnya yang berada di daerah lain.

5.Motif Kilang Minyak

Motif ini tidak hanya memiliki nilai estetika yang menarik, tetapi juga mengandung makna historis dan ekonomis yang penting. Motif ini melambangkan kekayaan alam yang dimiliki kota Blora.

Selain itu, motif Kilang Minyak juga mencerminkan kehidupan masyarakat sekitar kilang minyak. Kilang minyak menjadi pusat kegiatan ekonomi di Blora, menciptakan lapangan pekerjaan dan mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya masyarakat sekitarnya.

Dengan memuat motif Kilang Minyak dalam batik, seniman mengabadikan kehidupan sehari-hari dan aktivitas ekonomi masyarakat yang terkait dengan industri minyak.

Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang Batik Blora dan pentingnya melestarikannya dalam budaya Indonesia.

Jika Anda ingin memiliki pakaian motif batik? Yuk, kunjungi katalog Prabuseno dan miliki koleksi batik terbarunya!

Artikel Lainnya

Bagikan:

Pangesti PNG

Seorang Copywriter, Graphic Designer dan Brand Consulting.

Leave a Comment