Ratusan penari rejang membuka Festival Lovina 2018. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tidak hanya keindahan bentang alamnya, Bali juga memiliki tarian yang menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dilansir dari Katadata, pada 2015, Unesco mengumumkan tiga genre tarian Bali sebagai warisan budaya tak benda kemanusiaan.

Berikut sembilan tari Bali yang ditetapkan Unesco sebagai warisan budaya yang dilansir dari berbagai sumber :

1. Sanghyang Dedari

Sanghyang Dedari merupakan tarian yang ditampilkan oleh gadis remaja. Tarian ini merupakan tarian mistis yang hanya ditampilkan pada acara tertentu.

Penari menutup mata dalam keadaan dirasuki roh dan menari diiringi nyanyian anak laki-laki. Tarian ini biasanya dilakukan untuk mengusir roh jahat yang mengganggu kerukunan umat manusia dalam bentuk penyakit maupun kematian.

2. Rejang

Tarian ini ditampilkan oleh perempuan dan memiliki gerakan yang sederhana, tapi progresif dan lincah. Rejang biasanya ditampilkan di pura ketika upacara adat atau upacara keagamaan umat Hindu.

Baca juga:  Target Akhir 2022 Rampung, RSUP Sanglah akan Miliki Pusat Layanan Estetis

3. Baris Upacara

Tari satu ini ditunjukkan kepada Dewa Yadnya yang ditampilkan pada upacara tertentu. Ketika upacara, tari ini menjadi simbol Widyadara, Apsara sebagai pengawal Ida Sang Hyang Widhi. Baris upacara merupakan tarian yang digunakan untuk menyambut kedatangan para dewa.

4. Topeng Sidhakarya

Topeng Sidhakarya menjadi lambang bahwa pekerjaan atau karya yang digelar sudah selesai dengan baik. Tarian ini menjadi pelengkap dari upacara Yadnya. Penari yang menampilkan tarian ini harus melakukan ritual terlebih dahulu sebelum menari. Selain itu, penampilan tarian ini biasanya disisipkan dengan pesan-pesan pengingat kebaikan.

Baca juga:  Bedakan! Tajen dan Tabuh Rah

5. Dramatari Gambuh

Gambuh diperkirakan muncul sekitar abad ke-15 dengan lakon bersumber pada cerita Panji. Dramatari ini berbentuk teater lokal karena di dalamnya terdapat jalinan unsur seni suara, seni drama dan tari, seni rupa, seni sastra, dll. Tarian ini dipentaskan dalam upacara Dewa Yadnya, Manusa Yadnya, dan Pitra Yadnya.

6. Dramatari Wayang Wong

Wayang Wong merupakan dramatari bertopeng yang menggunakan dialog Bahasa Kawi yang menampilkan wiracarita Ramayana. Di Bali ada dua jenis Wayang Wong, yaitu Wayang Wong Parwa dan Wayang Wong Ramayana. Wayang Wong Parwa mengambil kisah Mahabharata, sedangkan Wayang Wong Ramayana menampikan kisah Ramayana.

7. Legong Keraton

Pada zaman dulu, tarian ini hanya berkembang di lingkungan istana, tapi kini telah dikenal luas oleh masyarakat. Legong Keraton menampilkan tarian dengan gerak luwes yang diiringi gamelan. Keindahan tari ini sudah dikenal di dalam maupun luar negeri karena keharmonisan gerak dan musiknya.

Baca juga:  Tiupan Sangkakala dan Kembang Api Warnai Malam Pergantian Tahun di Denpasar

8. Barong Ket

Barong Keta tau Barong Keket merupakan barong yang sosoknya menjulang tinggi dan menyerupai manusia. Sosok laki-laki dinamakan Jero Gede dan sosok perempuan disebut Jero Luh. Barong ini dibuat untuk mengelabui makhluk-makhluk halus yang menebar bencana.

9. Joged Bumbung

Tarian ini biasanya dipentaskan dalam acara sosial kemasyarakatan, seperti acara pernikahan. Jogged Bumbung mengandung nilai-nilai moral dan mengangkat tema sosial yang berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Tarian ini bersifat partisipatif dengan mengajak penonton menari bersama. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *