RSUD Sayang Cianjur Segera Jadi Rumah Sakit Pendidikan

- Rabu, 27 November 2019 | 20:06 WIB
RSUD Sayang Cianjur. (istimewa)
RSUD Sayang Cianjur. (istimewa)

CIANJUR, AYOBANDUNG.COM -- Akhirnya Kabupaten Cianjur akan memiliki rumah sakit pendidikan, setelah keluar rekomendasi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Nantinha Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur jadi Rumah Sakit Pendidikan ditargetkan bisa meraih akreditasi A dari Kementerian Kesehatan.

Ketua Tim Koordinasi Rumah Sakit Pendidikan RSUD Sayang Cianjur, dr Lili Koesman Djoewaeny, mengatakan, kegiatan pendidikan untuk calon dokter di RSUD Cianjur sudah berjalan sejak beberapa tahun, bahkan untuk penetapan RSUD Sayang sebagai rumah sakit pendidikan sudah dipersiapkan mulai 2018.

"Setiap tahapan untuk bisa ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan sudah dilalui, mulai dari tingkatan dinas kesehatan dan sekarang oleh Kementerian Kesehatan. Makanya hari ini (kemarin, red) dari Kemenkes melakukan visitasi," kata Lili kepada wartawan, Rabu (27/112019).

Menurutnya, visitasi itu dilakukan untuk memastikan RSUD Sayang memenuhi persyaratan sebagai rumah sakit pendidikan berdasarkan Undang-unndang. Diantaranya terkait fasilitas, sumber daya, hingga pengelolaan anggaran.

AYO BACA : Ketua Dewan Tegur Direksi RSUD Sayang Cianjur

"Ketika sudah menjalankan rumah sakit pendidikan untuk dokter dan tenaga kesehatan tentunya wajib mengikuti standar yang ada. Makanya dipastikan melalui kunjungan ini," katanya

Lili mengungkapkan, rumah sakit pendidikan RSUD Sayang Cianjur bukan merupakan rumah sakit pendidikan pusat melainkan satelit yang bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Nantinya mahasiswa dari UMJ akan menjalani pendidikan profesi sebagai persyaratan menjadi dokter. Namun, mereka yang lulus pendidikan tidak ditetapkan harus bekerja di RSUD Cianjur.

"Di sini hanya pendidikan, kalau tugas sebagai dokternya ditentukan nanti. Karena sifatnya hanya satelit, calon dokter pun tidak sebatas menjalani pendidikan profesi RSUD Cianjur, tetapi juga di RS pendidikan satelit lainnya. Misalnya di sini ditentukan pendidikan penyakit dalam dan bedah, sedangkan untuk penangan medis lain dilakukan di RS pendidikan lainnya. Tergantung penetapan dari Kemenkes," ucapnya.

Dia menambahkan, ke depannya RS Pendidikan dengan kuota 60 calon dokter tersebut akan menjalani akreditasi. Ditargetkan akreditasinya mendapat A.

"Semoga bisa akreditasi A, supaya pelaksanaan pendidikannya bisa lebih optimal. Kamipun akan menambah persuapan lainnya, mulai dari sarana bangunan dan fasilitas penunjang lainnya," bebernya.

Editor: Dadi Haryadi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X