Siaga Tempur Di Papua, Rocky Gerung Khawatir Tragedi Timor Timur Terulang Lagi

- Kamis, 20 April 2023 | 09:35 WIB
Pakar Filsafat Rocky Gerung saat menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan di Lobby Gedung DPD, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Pakar Filsafat Rocky Gerung saat menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan di Lobby Gedung DPD, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (7/7/2022).

AKURAT.CO Situasi di Nduga, Papua Pegunungan tengah membara. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menaikkan status operasi di Nduga menjadi siaga tempur imbas penyerangan brutal kelompok kriminal bersenjata (KKB) d terhadap satuan tugas penyelamat pilot Susi Air, Philip Mark Marthens masih dinyatakan hilang. 

Peningkatan status operasi ini membuat Rocky Gerung khawatir situasi Papua akan mengulang kembali tragedi Timor Timur di masa lalu.

"Dulu juga kita anggap (tragedi) Timor Timur itu enggak akan terjadi, tapi publik internasional terutama Amerika Serikat menganggap bahwa jatuhnya Timor Timur berarti bangkitnya gerakan kiri (komunis) Fretilin. Hal yang sama bisa saja berlangsung di dalam Papua dan Papua masih punya inspirasi tentang Timor Timur," ungkap Rocky Gerung dalam kanal Youtube-nya, dilansir Kamis (20/4/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa intelektual-intelektual muda Papua yang saat ini sedang berkuliah di London, Cambridge, atau New York masih mempunyai kenangan dan mungkin mencoba mengulang kembali upaya referendum yang terjadi di Timor Timur.

Jika hal ini terjadi, bisa saja negara-negara lain akan mulai mengakui kedaulatan Papua, misalnya seperti Amerika Serikat, Australia, atau bahkan negara-negara Afrika yang sejak awal bersimpati dengan Bumi Cendrawasih karena kesamaan ras dan etnisitas yang dimiliki.

Rocky juga menyoroti langkah Jokowi yang tidak signifikan dalam mendorong resolusi konflik yang ada di Papua. Ia juga mengkritik lembaga-lembaga survei yang seolah menyajikan data palsu mengenai popularitas Jokowi di Papua.

"Itu juga terlalu banyak upacara untuk memuliakan Pak Jokowi di Papua. Terakhir saya baca survei, mungkin dua atau tiga hari yang lalu, bahwa penerimaan orang Papua terhadap Pak Jokowi itu mencapai 82 persen," ujarnya.

Menurutnya, data-data tersebut hanya sebagai dalih untuk menceritakan kepada masyarakat luas bahwa Jokowi mampu mengatasi isu Papua dengan damai.[]

Editor: Widya Victoria

Rekomendasi

Terkini

Wakil Ketua MPR: Gugatan PDIP di PTUN Percuma

Jumat, 3 Mei 2024 | 15:12 WIB
X