Biografi Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari Sang Pendiri NU

- Selasa, 21 Maret 2023 | 08:26 WIB
Potret KH Hasyim Asy'ari
Potret KH Hasyim Asy'ari

AKURAT.CO Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari (1871-1947) adalah seorang ulama dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Ia lahir di desa Jombang, Jawa Timur, dan berasal dari keluarga ulama terkenal di daerah tersebut.

Pendidikan awal Hasyim Asy'ari dimulai di lingkungan keluarganya, dan ia kemudian melanjutkan pendidikan ke pesantren Tegalrejo, Kediri. Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, ia pergi ke Mekkah untuk menuntut ilmu agama lebih lanjut. Di sana, ia belajar di bawah bimbingan ulama terkenal seperti Syekh Ahmad Khatib dan Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani.

Setelah kembali ke Indonesia, Hasyim Asy'ari aktif dalam gerakan reformasi Islam. Ia menentang praktik-praktik keagamaan yang dianggapnya bertentangan dengan ajaran Islam asli. Ia juga menolak pengaruh agama asing seperti Wahabi dan Syiah, yang saat itu mulai berkembang di Indonesia.

Pada tahun 1926, Hasyim Asy'ari mendirikan Nahdlatul Ulama, organisasi Islam yang bertujuan untuk memperkuat Islam yang moderat dan toleran di Indonesia. NU awalnya didirikan sebagai reaksi terhadap gerakan Islam modernis yang menentang tradisi Islam Indonesia yang telah berkembang selama berabad-abad. NU juga berfungsi sebagai wadah untuk mengkoordinasikan pesantren-pesantren di seluruh Indonesia.

Hasyim Asy'ari adalah tokoh yang sangat dihormati di Indonesia dan dianggap sebagai salah satu ulama terbesar dalam sejarah Islam Indonesia. Ia meninggal pada tanggal 25 Juli 1947 di kediamannya di Jombang, dan pemakamannya dihadiri oleh ribuan orang dari seluruh Indonesia. Warisan pemikirannya, seperti konsep ahlussunnah wal jama'ah dan Islam moderat, masih mempengaruhi perkembangan Islam di Indonesia hingga saat ini.

Perjuangan-perjuangan KH Hasyim Asy'ari Melawan Penjajah

Hasyim Asy'ari adalah salah satu tokoh pergerakan Indonesia yang aktif dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan pergerakan, baik melalui organisasi-organisasi Islam maupun politik.

Salah satu perjuangan Hasyim Asy'ari melawan penjajah adalah ketika ia terlibat dalam perlawanan terhadap pemerintahan Belanda yang mencoba memaksa penduduk Jombang untuk mengikuti pemerintahan kolonial pada tahun 1909. Hasyim Asy'ari dan beberapa tokoh lainnya menolak dan membentuk Persatuan Islam (Persis), sebuah organisasi Islam yang berjuang untuk kebebasan beragama dan kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, Hasyim Asy'ari juga aktif dalam kegiatan politik dan pergerakan nasionalis, dan ia terlibat dalam pembentukan Partai Sarekat Islam (PSI) pada tahun 1912. Ia juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS) pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.

Di samping itu, Hasyim Asy'ari juga aktif dalam membangun kesadaran nasional di kalangan umat Islam Indonesia. Ia menyebarkan gagasan bahwa keberagaman agama dan budaya di Indonesia harus dihargai dan dijadikan sebagai kekuatan untuk bersatu dan melawan penjajah.

Selama hidupnya, Hasyim Asy'ari menunjukkan tekad dan semangat juang yang kuat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan membebaskan bangsanya dari penjajahan. Ia adalah salah satu tokoh pergerakan yang berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan dihormati oleh rakyat Indonesia hingga saat ini.

Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional

KH Hasyim Asy'ari telah dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1980. Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas perjuangan dan kontribusinya dalam memajukan bangsa Indonesia dan memperjuangkan kemerdekaan dari penjajah.

Dalam proses pengusulan pahlawan nasional, Hasyim Asy'ari dinilai sebagai tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam dunia pendidikan, sosial, dan keagamaan di Indonesia. Ia dikenal sebagai ulama yang moderat dan toleran, serta pendiri Nahdlatul Ulama yang menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia. Pemikiran dan ajaran Hasyim Asy'ari menjadi pedoman bagi umat Islam Indonesia hingga saat ini.

Halaman:

Editor: Lufaefi

Rekomendasi

Terkini

Kapan Malam Nuzulul Quran 2024?

Rabu, 27 Maret 2024 | 15:13 WIB

7 Aturan Berbuka Puasa yang Benar dan Sehat

Rabu, 27 Maret 2024 | 13:03 WIB

Niat dan Tata Cara Membayar Zakat Fitrah

Selasa, 26 Maret 2024 | 21:52 WIB
X