Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Jurnal Tarbiyah
Tokoh-Tokoh Pembaharu Pendidikan Islam DI Mesir2017 •
P embaruan dalam Islam bukan dalam hal yang menyangkut dasar atau fundamental ajaran Islam. Yang mana Pembaruan Islam bukanlah untuk mengubah, memodifikasi, ataupun merevisi nilai-nilai serta prinsip-prinsip Islam supaya sesuai dengan selera zaman, melainkan lebih berkitan dengan penafsiran atau interpretasi terhadap ajaran-ajaran dasar agar sesuai dengan kebutuhan perkembangan serta semangat zaman. Terkait dengan penjelasan itu dapat dipahami bahwa pembaruan merupakan aktualisasi ajaran agama (Islam) dalam perkembangan sosial. Upaya pembaharuan dipelopori antara lain oleh Muhammad Ali Pasya, Rifa’ah Badawi at-Tahtawi, Jamaluddin al- A fgani, Muhammad A bduh dan Muhammad Rasyid Ridha dengan masing-masing gagasan pemikiran tentang pendidikan .
Miftahul Khair
Tokoh-tokoh Pendidikan Islam di Indonesia dan Peranannya2023 •
Tokoh pendidikan Islam merupakan sosok yang menjadi pemimpin di lini terdepan dalam konteks pendidikan. Dipercaya dan diamanati memiliki hak otoritas yang besar dalam lingkungan masyarakat majmu’ah. Hal ini sudah menjadi ma’ruf karena tokoh pendidikan ataupun pemuka agama diyakini dan dianggap sebagai orang yang melimpahkan waktunya demi suksesnya sebuah pendidikan. Peran tokoh pendidikan telah memainkan fungsinya sebagai jembatan bagi umat beragama dalam memberikan pencerahan dan pemahaman kepada masyarakat tentang pendidikan ditingkat local, nasional bahkan internasioanl. Tokoh pendidikan diposisikan oleh masyarakat sebagai penerjemah dan memberikan penjelasan dalam konteks pendidikan dan mengklarifikasi berbagai masalah bangsa pada umumnya. Hal ini terjadi karena tokoh pendidikan adalah bagian dari elite politik, di mana posisi yang strategis dan diklaim mempunyai kekuasaan yang sah untuk mempersatukan umat dalam menghadapi berbagai ancaman yang nyata dari kelompok-kelompok lain yang menyimpagkan pendidikan. Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia tidak akan terlepas dari beberapa sosok dan masih banyak lagi diantaranya adalah Ki Hajar Dewantoro, K.H. Ahmad Dahlan dan K. H. Hasyim Asy’ari melalui organisasi mereka masing-masing. Hal ini dapat ditelusuri melalui sejarah awal dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia yang semakin mampu beradaptasi tampil pede di kanca dunia. Ketokohan mereka melalui ide pembaharuan atau gerakan tajdid menjadi rahmat bagi Indonesia. Artikel ini melihat tokoh-tokoh pendidikan Islam serta peranannya dalam perkembangan pendidikan di Indonesia Keywords: tokoh pendidikan Islam, Ki Hajar Dewantoro, K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asy’Ari
biografi singkat Al Khawarizmi; Thabit Bin Qurrah; Ibnu Sina; Al-Razi; Al-Battani, dan Jabir bin Hayyan
Oleh: Ali Rif'an A. PENDAHULUAN Pendidikan Islam senantiasa menjadi sebuah kajian yang menarik bukan hanya karena memiliki kekhasan tersendiri, namun juga karena kaya akan konsep-konsep yang tidak kalah bermutu dibandingkan dengan pendidikan modern. Dalam khasanah pemikiran pendidikan Islam, kita temukan tokoh-tokoh besar dengan ide-idenya yang cerdas dan kreatif yang menjadi inspirasi dan kontribusi yang besar bagi dinamika pendidikan Islam di Indonesia. Salah satu peran ulama sebagai tokoh Islam yang patut di catat adalah posisi mereka sebagai kelompok terpelajar yang membawa pencerahan kepada masyarakat sekitarnya. Berbagai lembaga pendidikan telah di lahirkan oleh mereka baik dalam bentuk sekolah maupun pondok pesantren. Semua itu adalah lembaga yang ikut mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berpendidikan. Mereka telah berperan dalam memajukan ilmu pengetahuan, khususnya Islam lewat karya-karya yang telah ditulis atau melalui jalur dakwah mereka. Adapun tantangan yang di hadapi pendidikan Islam di masa awal masuknya Islam ke Indonesia barangkali adalah kurangnya pemahaman pemeluk Islam baru akan pengetahuan agama Islam. Tersebarnya agama Islam ke Nusantara menimbulkan kebutuhan akan guru-guru, juru dakwah untuk menganjurkan prinsip-prinsip agama baru tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Islam itu muncullah pusat-pusat pembelajaran agama Islam, dalam bentuk pengajaran individual maupun secara kelompok (padepokan atau pesantren). Pendidikan Islam dalam bentuk padepokan (pesantren ini berlangsung cukup lama sampai akhirnya timbul tantangan baru yaitu berdirinya sekolah Belanda. Sekolah Belanda ini dikembangkan oleh pemerintah kolonial untuk menghasilkan tenaga kantor tingkat rendah, dengan gaji jauh lebih murah. Akhirnya muncul pendidikan model tradisional yaitu pesantren, sekolah Belanda dan juga madrasah sebagai respon pembaharuan pendidikan dengan model sekuler Belanda. Modernisasi pendidikan ini terus berlanjut hingga akhirnya ada sekelompok Muslim yang mendirikan sekolah Islam, suatu bentuk pendidikan Islam yang sepenuhnya mengadopsi bentuk dan kurikulum sekolah kolonial Belanda. Munculnya model ini bukan berarti bentuk pendidikan Islam yang lama menjadi hilang. Yang lama masih tetap ada dan berdampingan dengan bentuk pendidikan Islam yang baru. Sehingga di kalangan masyarakat muslim ada tiga bentuk lembaga pendidikan Islam yaitu pesantren, madrasah (kurikulum lebih berat ke pendidikan agama dengan bangku dan papan tulis) dan sekolah Islam yang ketiganya bertahan sampai sekarang. Pemikiran dan perjuangan KH. Hasyim Asyari dan KH. Ahmad Dahlan yang kiprah dan perjuangannya begitu sentral, utamanya di dalam bidang pendidikan telah menentukan arah pendidikan di tanah air, sebuah pendidikan yang berbasis keislamaan namun tetap sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman (al-muhafazhah alal qadim as-Shalih wal akhdu al-jadid al-aslah). Untuk mengapresiasi setinggi-tingginya perjuangan dan pemikiran kedua tokoh perjuangan ini, penulis akan berusaha sebaik mungkin, namun ringkas dalam mengupas sepak terjang dan perjuangan kedua tokoh tersebut dalam mewarnai dan menentukan arah dan tipologi pendidikan di Indonesia yang mencakup tentang biografi beliau, pemikiran dan kontribusinya bagi
REVISTA DE LETRAS - JUÇARA
Organização Retórica Da Apresentação Do Problema De Estudo De Projetos De Pesquisa De HistóriaC72. CARDIOPULMONARY STRESSORS: EXERCISE, HYPOXIA AND ALTITUDE: NEW INSIGHTS
Epidemiology Of Exercise-Induced Hypoxemia In Athletes And The Role Of Expiratory Flow Limitation2011 •
American Journal of Sociology
The Institutional Logic of Occupational Prestige Ranking: Reconceptualization and Reanalyses2005 •
The Astrophysical Journal
Masses of the Planetary Nebula Central Stars in the Galactic Globular Cluster System fromHSTImaging and Spectroscopy2017 •
Energy Strategy Reviews
Hybrid energy sources status of Pakistan: An optimal technical proposal to solve the power crises issues2019 •
2020 •
1998 •
2013 •
2021 •
Research, Society and Development
As mídias alternativas ChanacomChana e Lampião da Esquina: uma trajetória de resistência, identidade e visibilidade2021 •
Radiotherapy and Oncology
Profile of European proton and carbon ion therapy centers assessed by the EORTC facility questionnaire2017 •
Tetrahedron Letters
The synthesis of heliannuol C, an allelochemical from Helianthus annuus2006 •
2001 •
European Journal of Mathematics and Statistics
Singular Spectrum Analysis: An Application to Kenya’s Industrial Inputs Price Index2020 •
2015 •
European Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics
A novel floating controlled release drug delivery system prepared by hot-melt extrusion2016 •