Academia.eduAcademia.edu
Busana Anak DESAIN BUSANA ANAK Perkembangan industri fashion indonesia saat ini berkembang sangat pesat, hal ini di barengi dengan perkembangan busana anak yang kian menggeliat. Seiring berkembangnya mode busana anak, desain busana anak pun berubah ubah mengikut tren busana dewasa. Namun, dalam menentukan busana anak yang baik ada syarat yang perlu kita ketahui dari beberapa aspek, yaitu : Desain Untuk memembuat desain busana anak yang baik kita perlu memilih garis desain atau model yang sederhan, menarik, longgar dan praktis saat akan digunakan. Tekstur Pilihlah tektur yang lembut dan nyaman untuk dipilih sebagai busana anak. Bahan Gunakan bahan yang menyerap keringat dan yang memiliki sirkulasi udara yang baik seperti bahan yang mengandung serat katun. Warna Dalam membuat busana anak warna yang digunakan haruslah sesuai dengan karakteristik anak yang ceria, lembut dan dinamis. Seperti warna warna pastel, hindari warna warna yang terang dan mencolok. Corak Corak atau motif yang digunakan untuk busana anak biasanya berukuran kecil dan bentuk geometris atau gambar kartun. Hindari penggunaan motif yang besar dengan warna mencolok Hiasan Jika busana anak menggunakan hiasan sebagai pelengkap keindahan biasanya menggunakan hiasan seputar bordiran sederhana , aplikasi tempel atau renda renda katun. Tehnik menjahit Membuat busana anak khususnya busana bayi biasanya memiliki tehnik jahit yang berbeda dengan tehnik jahit untuk busana dewasa. Tehnik jahit yang digunakan untuk busana anak lebih halus dibanding bengan busana dewasa. Untuk busana bayi bisa menggunakan stik balik dan busana anak2 biasanya menggunakan bahan lapisan seperti furing, agar kampuh atau bagian buruk kain tidak langsung menyentuh kulit anak. Untuk memilih desain busana laki laki pada umumnya lebih sederhana dibanding dengan busana anak perempuan. Siluet busana anak laki laki biasanya lurus dan agak kaku. Perubahan model kemeja anak laki laki hanya berkisar hanya pada bagian bagian tertentu seperti bentuk kerah, saku dan panjang pendeknya lengan. Demikian juga perubahan pada bagian celana berkisar pada panjang pendeknya dan sempit loggarnya pipa kaki celana serta penyelesaian pinggang. Dalam menentukan desain busana anak perempuan tidak sesulit dalam membuat desain untuk wanita dewasa. Busana anak perempuan memiliki garis model yang sederhana. Seperti : Basque Model pakaian yang pas di badan hingga pinggang dan rok melebar Empire Desain busana yang memiliki garis horizontal yang berada di atas pinggang dan merupakan variasi dari busque. Princess Model pakaian dengan garis hias vertikal dari bahu atau kerung lengan hingga ke bawah A- Line Model pakaian yang tidak memiliki garis pinggang, pas di badan atas dan longgar di bagian bawah. Long torso Model pakaian yang memiliki garis horizontal dengan posisi di bawah pinggang. Basque Empire Princess A Line Long Torso Selain siluet busana ada beberapa macam macam dekorasi penunjang desain busana yang perlu kita ketahui. Seperti macam macam lengan, kerah, dan rok. Macam macam lengan Lengan balon Lengan Puff Lengan Puff lengan lonceng Lengan Sayap Lengan Cap Macam macam kerah Kerah Rebah kerah Pelaut Kerah Mandarin Kerah Kemeja Macam macam rok Rok Lipit Rok Lingkar Rok Lingkar kerut Rok Kerut Macam macam celana Celana Tidur Celana Pensil Celana Palazzo Celana Lipit Celana Kerut Celana Kulot UKURAN Mengukur adalah salah satu bagian terpenting dalam pembuatan busana karena menentukan pas atau tidaknya busana yang akan dibuat. Untuk mengukur badan anak tidak jauh berbeda dengan mengukur dewasa hanya leboh mudah dan lebih sedikit. Ukuran yang paling penting dalam ukuran wanita dewasa adalah lingkar badan, namun dalam pembuatan busana anak ukuran harus di cek kembali karena ukuran anak bisa berubah ubah sesuai dengan perkembangan anak. Pakaian ready to wear atau pakaian jadi biasanya di buat dengan menggunakan ukuran ukuran standart yang di susun berdasarkan umur. Namun, umur bukanlah patokan kita untuk memilih pakaian. Karena setiap anak dengan umur yang sama bisa memiliki ukuran badan dan tinggi yang berbeda beda. DAFTAR UKURAN BADAN ANAK STANDAR DALAM CM No UMUR / UKURAN 1 th 2 th 3 th 4 th 5 th 6 th 7 th Tinggi Anak 79 83 90 97 105 111 118   Ukuran pola dasar 1 Lingkar Badan 54 56 58 60 62 64 66 2 Lingkar Pinggang 55 56 57 58 59 60 61 3 Lingkar Panggul 59 62 65 68 71 75 76 4 Lebar Punggung 22,5 23,5 24 25 26 26,5 27 5 Panjang Punggung 20,5 22 23,5 25 26,5 28 29,5 6 Panjang Muka 17 18 20 22 23 25 27 7 Lebar Muka 19 20 21 22 23 24 25 8 Lingkar Leher 26 26,5 27 27,5 28 28,5 29 9 Lingkar Lubang Lengan 22 23 24 25 26 27 27 10 Panjang Bahu 5,5 6 6 7,5 8 8,5 9  11 Panjang Celana  46 52 58 64 68 71 74   Ukuran Lengan 1 Panjang Lengan 19 20 22 24 26 28 30 2 Lingkar Pergelangan 16 17 17,5 18 18 19 20 3 Tinggi Puncak 6 7 7,5 8 8,5 9 9 DAFTAR UKURAN STANDAR KEMEJA ANAK LAKI LAKI Umur no 2 no 3 no 4 no 5 no 6 Jenis Ukuran 5 th 6 th 7 - 8 th 9 - 10 th 11 - 12 th Panjang Kemeja 46 48 50 52 54 Lingkar Badan 64 68 72 76 78 Lebar Punggung 30 32 34 36 38 Panjang Lengan 12.5 14 15 16 17 Lingkar Leher 27 28 29 30 32 1/2 Lingkar Lengan 11 12 12.5 13.5 14 Panjang Punggung 24 25 26 28 30 DAFTAR UKURAN CELANA LAKI LAKI Umur 5 th 7 th 9 th Jenis Ukuran Panjang Celana 62 69 78 Lingkar Pinggang 56 58 60 Lingkar Pesak 45 47 49 1/2 Lingkar Paha 23 24 27 1/2 Lingkar Lutut 19 20 21 1/2 Lingkar Kaki 18 19 20 Lingkar Panggul 64 66 68 POLA Dalam bidang jahit menjahit pola adalah suatu potongan kain atau potongan kertas yang akan di pakai sebagai contoh untuk membuat busana atau baju ketika akan menggunting bahan. Sedangkan pola dasar adalah contoh atau tiruan badan seseorang yang dibuat menggunkan ukuran tertentu. Untuk membuat pola dasar badan anak tidak memperluka banyak ukuran seperti pola dasar dewasa. Setelah kita membuat pola dasar badan anak kita bisa langsung merubah pola tersebut menjadi pola busana sesuai dengan yang kita inginkan. Proses ini biasanya disebut dengan pecah pola. Untuk membuat pecah pola sebelumnya kita harus menganalisa desaih busana yang akan kita buat. Seperti panjang baju yang diinginkan, model lengan dan kerah, ukuran dan posisi kantong, besar dan kecilnya ukuran rempel atau lipit, dll. MENGGUNTING Memotong bahan adalah termasuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan teliti dan seksama. Hasil potongan bahan yang kurang baik akan mempengaruhi hasil akhir dari proses pembuatan busana. Syarat Ruang Kerja dalam memotong bahan : Memiliki penerangan yang baik, tidak terhadang oleh furnitur atau barang lainnya Sirkulasi udara yang cukup nyaman Ukuran meja potong sesuai standart, permukaan meja rata dan datar Gambar tanda bahaya/peringatan diletakkan pada tempat yang terlihat Alat-alat / Perlengkapan memotong Pita ukur, digunakan dalam setiap langkah proses pembuatan suatu busana mulai dari mengambil ukuran hingga penyelesaian Jarum pentul, digunakan untuk menyematkan pola diatas bahan. Ada beberapa jenis jarum pentul: Pemberat untuk membantu menahan kedudukan bahan pada waktu memotong agar tidak bergeser. Biasanya dipakai untuk bahan yang licin atau memotong bahan dalam jumlah banyak. Gunting, digunakan untuk memotong bahan, menggunting benang, pada waktu proses pembuatan busana. Macam-macam gunting adalah: Gunting Bahan Gunting Kertas Gunting Benang/gunting tiras Gunting zig-zag Alat pemberi tanda Kapur Jahit Rader dan Karbon Jahit Jarum jahit dan benang jahit Menyiapkan bahan Bahan yang akan dipotong harus disiapkan dengan cermat untuk mencegah terjadinya kegagalan produksi (pembuatan busana). Kualitas bahan harus bagus, baik struktur tenunannya maupun penyempurnaan akhirnya. Jika bahan dipotong tidak lurus pada saat membeli bahan, maka bahan harus diluruskan dengan cara memotong lurus menurut arah benang pakan yang ditarik. Jika bahan yang akan dipotong diperkirakan menyusut maka bahan tersebut harus dicuci terlebih dahulu. Jika bahan yang akan dipotong kusut, maka harus disetrika terlebih dahulu. Bahan ditarik keempat arah agar lurus Bahan dilipat dua pada lebar bahan Bagian buruk kain berada disebelah dalam Kuantitas bahan harus sesuai dengan jumlah kebutuhan atau benda yang akan dibuat (berdasarkan rancangan bahan yang telah dibuat) sehingga kemungkinan kekurangan atau kelebihan bahan tidak terjadi. Menyiapkan pola: Memeriksa kelengkapan jumlah pola. Memeriksa kelengkapan tanda-tanda pola, agar tidak terjadi kesalahan pada waktu meletakkan pola yang berakibat kesalahan pada waktu memotong bahan. Sudahkah pola diberi kampuh 5. Memeriksa bahan Motif bahan Arah motif bahan: Satu arah, pola diletakkan searah dengan motif Dua arah, pola dapat diletakkan bersilang (menghadap 2 arah yang berlawanan) Motif garis/kotak Motif bahan harus ditemukan kemudian disemat dengan jarum pentul pada beberapa tempat agar bahan (motif) tidak bergeser. Pola diletakkan pada bahan dan disemat dengan jarum pentul dijahit motif garis dan kotak terus bersambung. Tekstur bahan Bahan tekstil mempunyai tekstur yang berbeda-beda, karena proses pembuatan dan penyempurnaan yang berbeda-beda pula. Pada bahan yang berbulu, tenunan lepas dan berkilau pola diletakkan denagn posisi satu arah. Pada bahan yang bertekstur kusam, kasar, dan ditenun dengan silang polos, maka pola dapat diletakkan dengan dua arah. Pada bahan yang tipis (tembus pandang) penambahan kampuh cukup 1 cm dan untuk kelim dibuat dua kali lebar kelim. 6. Meletakkan pola di atas bahan Pola-pola yang besar diletakkan terlebih dahulu, biasanya pola besar diletakkan disudut bahan setelah dilipat dua. Baru kemudian pola-pola yang kecil (tata letak pola sesuai dengan rancangan bahan yang sudah dibuat). Setelah yakin tidak akan ada perubahan, pola disemat dengan jarum pentul. Arah kepala jarum pentul kedalam sedangkan ujungnya menghadap keluar. 7. Memotong bahan Setelah semua pola disemat diatas bahan dengan benar, bahan dipotong dengan menggunakan gunting bahan. Pada waktu memotong bahan: Lubang kecil pada gunting berada diposisi atas ditahan oleh ibu jari sedangkan lubang yang lebih besar berada dibawah, ditahan oleh empat jari lainnya. Posisi tangan kiri berada diatas bahan, menekan agar bahan tidak terangkat, tangan kanan memegang gunting dengan banar Gunting dibuka lebar-lebar pada tiap kali memotong, agar tepi bahan yang digunting rata. Bahan tidak boleh diangkat atau diputar posisinya pada waktu dipotong Yang harus diperhatikan adalah hasil potongan bahan tidak boleh terputus-putus. MENJAHIT Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa menjahit busana anak sedikit berbeda dengan busana dewasa pada umumnya. Tehnik yang yang biasa digunakan untuk menjahit busana anak lebih halus dibanding dengan tehnik jahitan busana dewasa. Untuk mengetahui kualitas jahitan busana anak yang baik kita dapat melihatnya dari : Jahitan/stikan tidak mengambang, longgar atau loncat. Besar stikan disesuaikan dengan ketebalan bahan. Stikan halus dan obrasan tidak mengerut atau longgar. Warna benang obras sesuai dengan warna kain Presisi, ketepatan dalam mengerjakan jahitan terutama pada bagian bagian sambungan yang tampak luar, sambungan sisi, sambungan pada ritsleting, bentuk dan posisi kerah, besar dan posisi lubang kancing kemudian bagian bagian yang memiliki potongan motif yang harus di sambungkan. Rollsoom/kelim rapi. Besarnya sesuai dengan ketebalan kain dan jahitannya tidak mengerut. Warna benang untuk menjahit bagian kelim harus sesuai dengan warna kain. Menggunkaan kain pelapis jika perlu, sebagai pelindung kulit anak dari bagian buruk kain dan obrasan pada kampuh.