PINOPHYTA
Laporan Praktikum
Phanerogamae
Disusun untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Phanerogamae
yang diampu oleh :
Dr. Topik Hidayat, M.Si.
Dr. Hj. Siti Sriyati, M.Si.
Disusun oleh:
Kelompok 1B 2016
Aldi Maulana Azis 1605737
Amelia Maulidiyanti 1605168
Cesary Resianawati
1601134
Haly Nur Fadilah
1604323
Isye Iswari Arbie
1608253
Triara Noerhandayani 1604092
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
A. Judul
Divisio Pinophyta (Gymnospermae)
B. Tujuan Praktikum
1. Menemukan ciri-ciri divisio Pinophyta.
2. Mengidentifikasi ciri khas setiap Familia dalam Divisi Piophyta.
3. Menentukan urutan keprimitifan anggota familia dalam Divisi Pinophyta.
4. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan anggota familia dalam divisi
Pinophyta.
C. Waktu dan tempat Praktikum
Hari, tanggal
: Senin, 10 dan 17 September 2018
Waktu
: 07.00 s.d. 09.30 WIB
Tempat
: Laboratorium Struktur Tumbuhan FPMIPA A UPI.
D. Landasan Teori
Gymnospermae (gymnosperm, dari kata Yunani gymnos, telanjang, dan
sperm, biji) dikelompokkan sebagai tumbuhan ‘berbiji telanjang’ karena bijibijinya tidak tertutup daam ruang. (Campbell, 2008, 171).
Gymnospermae/Pinophyta adalah tumbuhan berbiji terbuka yang
umumnya berupa pohon besar dan berakar. Daunnya berupa jarum atau sisik,
seperti pada pohon pinus dan cemara, da nada beberapa yang berdaun lebar
seperti pada melinjo (tangkil). Beberapa jenis tumbuhan Gymnospermae
mempunyai alat kelamin jantan dan betina pada satu pohon, tetapi kedua alat
tersebut letaknya terpisah. Pada jenis lain alat kelamin jantan dan betina tidak
berada dalam satu pohon, melainkan pada pohon yang berbeda bahkan ada
yang berjauhan. (Kusnadi, Tanpa Tahun).
Terdapat 3 ordo pada Pinophyta menurut tim dosen Phanerogamae UPI,
yaitu sebagai berikut:
1. Ordo Cycadales
Ordo Cycadales yang semula hanya memiliki satu familia
(Cycadaceae) kini terdiri atas familia Cycadaceae dan Zamiceae. Di
dalam beberapa buku kedua familia tersebut masih sering disatukan. Di
Kebun Raya Bogor kedua familia tersebut sudah dinyatakan terpisah.
Pada umumnya ada kemiripan antara anggota Cycadaceae dengan
anggota Zamiaceae yaitu strobilus betina terminalis dan tunggal, juga
strobilus jantannya besar. Daun besar dengan duduk daun roset mirip
daun paku tiang.
2. Ordo Coniferales
Familia dalam ordo Coniferales cukup banyak, tetapi semuanya
memiliki kesamaan dalam bentuk strobilus sesuai dengan namanya.
Kebanyakan anggota Coniferales jarang menggugurkan daunnya
sehingga dikenal dengan “evergreen plant”. Bentuk daun anggotaanggota dalam Coniferales sangat bervariasi namun kebanyakan sempit
dan mengalami perubahan bentuk berupa jarum, paku, sisik, pisau
bermata dua. Mikrospora atau serbuk sarinya ringan, kecil dan memiliki
alat bantu hingga mudah diterbangkan angin.
3. Ordo Gnetales
Gnetaceae merupakan salah satu familia dalam Gnetales yang sangat
berbeda penampakannya dari ordo yang lain. Kebanyakan anggota
gnetaceae memiliki habitus berupa liana. Ovulumnya lebih tertutup
dibandingkan dengan ovulum familia lain dalam Pinophyta, tetapi
mikropilnya tetap terbuka.
E. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum divisi Pinophyta
No
Nama Alat
Jumlah
1.
Buku petunjuk praktikum
6 buku
2.
Kamera Handphone
1 unit
3.
Kertas label
7 buah
4.
Koran
3 lembar
5.
Pulpen
7 unit
Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum divisi Pinophyta
No
1.
Nama Bahan
Spesimen
Jumlah
dan
1 buah
Spesimen Araucaria heterophylla
1 buah
Agathis
alba
strobilus
2.
dan strobilus
3.
Spesimen
sp
dan
1 buah
Cycas rumphii
dan
1 buah
Spesimen Gnetum gnemon dan
1 buah
Cupressus
strobilus
4.
Spesimen
strobilus
5.
strobilus
6.
Spesimen Pinus merkusii dan
1 buah
strobilus
7.
Spesimen awetan Podocarpus sp
dan strobilus
1 buah
F. Langkah Kerja
Bagan Alur 1. Langkah Kerja Praktikum Divisio Pinophyta
menyiapkan bahanbahan yang akan
diamati
dari spesimen yang
dibawa, diamati
keadaan daun,
strobilus, keadaan
biji. mikrospora dan
makrosporanya
hasil pengamatan
dicatat di dalam
tabel klasifikasi
biner, bagan
klasifikasi bertingkat
dan skala filogeni
G. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Klasifikasi Species Anggota Divisio Pinophyta
No
Klasifikasi
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gambar 1. Cycas rumphii
(Dok. Kelompok 1, 2018)
Gambar 2. Cycas rumphii
(Fantasticpixcool, 2017)
1.
Regnum : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Cycadopsida
Ordo
: Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Species : Cycas rumphii
No
Klasifikasi
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gambar 3. Cycas rumphii.
(Dok. Kelompok 1, 2018)
2.
Regnum : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferopsida
Ordo
: Coniferales
Familia : Pinaceae
Genus : Pinus
Species : Pinus merkusii
3.
Gambar 4. Pinus merkusii
(Dokumentasi kelompok 1, 2018)
Gambar 5. Pinus merkusii
(Devi Alvitasari, 2013)
Gambar 6. Daun dan strobilus betina
Araucaria heterophylla
(Dok. Kelompok 1, 2018)
Gambar 7. Araucaria heterophylla
(Anonim, 2018)
Regnum : Plantae
Divisio : Piinophyta
Classis : Coniferopsida
Ordo
: Coniferales
Familia : Araucariaceae
Genus : Araucaria
Species :Araucaria
heterophylla
No
Klasifikasi
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gambar 8. Daun dan strobilus jantan
Araucaria heterophylla
(Dok. Kelompok 1, 2018)
4.
Regnum : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Pinopsida
Ordo
: Podocarpales
Familia : Podocarpaceae
Genus : Podocarpus
Species : Podocarpus sp.
Gambar 9. Podocarpus sp.
(Dok. Kelompok 1, 2018)
Gambar 10. Podocarpus sp.
(Mosquin, 2006)
Gambar 11. Cupressus sp.
(Dok. Kelompok 1, 2018)
Gambar 12. Cupressus sp.
(palmcenter, 2013)
5.
Regnum : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferopsida
Ordo
: Pinales
Familia : Cupressaceae
Genus : Cupressus
Species : Cupressus sp.
No
Klasifikasi
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gambar 13. Cupressus sp.
(Dok. Kelompok 1, 2018)
6.
Regnum : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Classis : Gnetopsida
Ordo
: Gnetales
Famila : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnetum gnemon
Gambar 14. Gnetum gnemon.
(Dok. Kelompok 1, 2018)
Gambar 15. Gnetum gnemon.
(Botbln, 2005)
Gambar 16. Daun Agathis alba
(Dok. Kelompok 1, 2018)
Gambar 17. Agathis alba
(Alamedah, 2014)
7.
Regnum : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferopsida
Ordo
: Coniferales
Familia : Araucariaceae
Genus
: Agathis
Species : Agathis alba
Bagan Dikotomi Divisio Pinophyta
Memiliki Strobilus
Monocious
Daun tidak
menyerupai
sisik
(4)
Cupressus sp.
Daun
menyerupai
sisik (2)
Pinus merkusii
Diocious
Duduk daun
berhadapan
(6)
Gnetum gnemon
Duduk daun
tidak berhadapan
(1,3,5,7)
Strobils betina
aksilaris
(5)
Podoarpus sp.
Strobils betina
tidak aksilaris
(1,3,7)
Memiliki lamina
(1,7)
Memiliki pola
daun
(1)
Cycas rumphii
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Cycas rumphii
Pinus merkusii
Araucaria heterophylla
Podocarpus sp.
Cupressus sp.
Gnetum gnemon
Agathis alba
Tidak memiliki
lamina
(3)
Araucaria
heterophyla
Tidak Memiliki
pola daun
(7)
Agathis alba
Tabel 4. Klasifikasi Biner Divisio Pinophyta
No.
Karakter
Ya
Tidak
1.
Berumah dua diocious)
1,3,5,6,7
2,4
2.
Daun bertoreh
1,2
3,4,5,6,7
3.
Bentuk daun jarum
2,3
1,4,5,6
4.
Duduk daun berhadapan
6,7
1,2,3,4,5
5.
Letak strobilus betina terminalis
1,3,7
2,4,5,6
6.
Ukuran strobilus jantan lebih besar dari strobilus betina
1
2,3,4,5,6,7
7.
Biji sangat terbuka
1
2,3,4,5,6,7
8.
Daun berlamina
5,6,7
1,2,3,4
9.
Pertulangan daun berpola
1,6
2,3,4,5
10.
Keterbukaan biji hampir tertutup
6
1,2,3,4,5,7
11.
Daun muda menggulung
1
2,3,4,5,6,7
12.
Strobilus jantan aksilar
2,5,6,7
1,3,4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keterangan
Cycas rumphii
Pinus merkusii
Araucaria heterophylla
Podocarpus sp.
Cupressus sp.
Gnetum gnemon
Agathis alba
Skor
Podocarpus sp.
Skor
Cupressus sp.
Skor
Gnetum gnemon
Skor
Agathis alba
1
Habitus
pohon
1
pohon
1
pohon
1
pohon
1
pohon
1
Pohon
1
pohon
1
2
berkayu
1
berkayu
1
berkayu
1
berkayu
1
berkayu
1
Berkayu
1
berkayu
1
3
Batang
Pola
percabangan
Daun
monopodial
3
monopodial
3
monopodial
3
monopodial
3
monopodial
3
monopodial
3
monopodial
3
4
Jenis daun
tunggal partitus
3
3
tunggal
1
tunggal
1
tunggal
1
Tunggal
1
tunggal
1
Tepi daun
berbagi
3
tunggal
partitus
berbagi
3
rata
1
rata
1
rata
1
Rata
1
rata
1
Duduk daun
Pertulangan
daun
Keadaan daun
muda
Strobilus
Letak strobilus
Jantan
Letak trobilus
Betina
Makrosporofil
roset
craspedodromou
s
5
tersebar
1
tersebar
1
tersebar
1
Tersebar
1
berhadapan
3
3
4
belum berpola
2
sisik
1
belum berpola
2
Sisik
1
brachidodromus
5
menggulung
1
tidak
menggulung
5
tidak
menggulung
5
tidak
menggulung
5
Tidak
menggulung
5
tidak
menggulung
5
berhadapan
belum
berpola
Tidak
menggulung
terminal
1
aksilaris
5
terminalis
1
aksilaris
5
Terminal
1
Aksilar
5
Aksilar
5
terminal
1
aksilaris
5
terminalis
1
aksilaris
5
Aksilar
5
Aksilar
5
Terminal
1
Jumlah
banyak
1
banyak (>10)
1
banyak (>10)
1
sedikit (<5)
5
beberapa 7
3
Banyak
1
banyak
1
Letak
spiral/tersebar
1
spiral/tersebar
1
spiral/tersebar
1
spiral
1
berkarang
5
Berkarang
5
spiral
1
1
banyak (>10)
1
banyak (>10)
1
banyak (>10)
1
banyak
1
Banyak
1
banyak
1
spiral/tersebar
1
spiral/tersebar
1
spiral
1
spiral
1
Berkarang
5
spiral
1
5
6
7
8
9
Karakter
Cycas rumphii
Araucaria
heterophylla
Skor
Pinus merkusii
No.
Skor
Skor
Tabel 5. Skala Filogeni Pinophyta
2
5
Mikrosporofil
10
Jumlah
banyak
Letak
Jumlah
biji/Karpel
spiral/tersebar
11
12
13
14
15
Keterbukaan
Bakal biji
Kelamin
tumbuhan
Umur
tumbuhan
Jumlah
sporangium/mi
krosporofil
Jumlah skor
beberapa (6)
3
1 sampai 4
5
1 sampai 4
5
1 samapi 4
5
Banyak 23
1
1 sampai 4
5
1 sampai 4
5
terbuka
1
agak terbuka
3
agak terbuka
3
hampir tertutup
(epimatium)
4
agak terbuka
3
hampir tertutup
4
agak terbuka
3
dioceus
5
monoecious
1
diocious
5
diocecus
5
monoceous
1
Gabungan
3
diocieos
5
tahunan
1
tahunan
1
tahunan
1
tahunan
1
tahunan
1
Tahunan
1
tahunan
1
banyak
1
1 sampai 2
5
banyak (>10)
1
1 sampai 2
5
beberapa 2-6
3
1 sampai 2
5
beberapa
2
Cycas rumphii
37
Pinus merkusii
48
Araucaria
heterophylla
35
53
Cupressus sp.
39
Gnetum gnemon
60
Agathis alba
43
Podocarpus sp.
Tabel 6. Urutan Kemajuan Species pada Pinophyta
1
2
3
4
5
Araucaria Cycas Cupressus Agathis
Pinus
sp
rumphii
sp
alba
merkusii
Primitif
6
Podocarpus
sp.
7
Gnetum
gnemon
Maju
Urutan Kemajuan Species pada Pinophyta dari yang paling primitif sampai dengan
yang paling maju berdasarkan identifikasi tabel Skala Filogeni Cronqruist.
H. Pembahasan
1. Cycas rumphii
Cycas ini memiliki habitus berupa pohon, batang berkayu dan
memiliki pola percabangan monopodial. Memiliki daun dengan jenis daun
tunggal partitus dan tepi daun berbagi karena daun terbagi dua semetris
karena memiliki lekukan yang dalam. Duduk daun Cycas ini roset dengan
tipe pertulangan daun crasspedodromus. Keadaan daun mudanya
menggulung. Letak strobilus jantan maupun betina terletak terminal.
Makrosporofil dan mikrosporofil berjumlah banyak dengan letak yang
spiral. Jumlah satu karpel pada Cycas terdapat beberapa. Keterbukaan bakal
biji terbuka dengan kelamin tumbuhan diocious atau berumah dua dan umur
tumbuhan yang tahunan. Terdapat banyak sporangium pada setiap
mikrosporofilnya.
2. Pinus Merkusii
Pinus merupakan tumbuhan tahunan
yang habitusnya pohon,
batangnya berkayu dengan pola percabangan monopodial. Pinus merkusii
memiliki daun tunggal partitus dengan tepi daunnya berbagi, duduk daun
tersebar, pertulangan daunnnya belum berpola, dan keadaan daun mudanya
tidak menggulung. Berdasarkan kelamin tumbuhannya Pinus merkusii
termasuk kedalam tumbuhan monocious (berumah satu) dimana dalam satu
individu terdapat alat perkembangbiakan jantan dan alat perkembangbiakan
betina. Alat perkembangbiakan pada Pinus disebut dengan istilah strobilus.
Strobilus jantan dan betina pada Pinus terletak dibagian aksilar. Strobilus
betina dan strobilus jantan tersbut tersusun oleh makrosporofil (betina) dan
mikrosporofil (jantan) yang jumlahnya banyak (>10), letak makrosporofil
tersebut spiral atau tersebar, jumlah sporangium/ mikrosporofilnya 1-2.
Pada Pinus merkusii jumlah biji/krpel 1-4, keterbukaan biji pada Pinus ini
yaitu agak terbuka.
3. Araucaria heterophylla
Araucaria merupakan genus yang sama dengan Agathis yaitu
berasal dari Araucariaceae. Habitus dari Araucaria yaitu pohon. Pohonpohon ini bercirikan batangnya berkayu dengan batang tegak yang sangat
besar. Percabangannya monopodial, yaitu cara percabangan tumbuhan
dimana batang pokok selalu tampak jelas karena ukurannya lebih besar dan
lebih panjang demikian pula pertumbuhannya lebih cepat daripada cabangcabangnya.
Daunnya merupakan daun tunggal, memiliki tepi daun yang rata,
serta duduk daun yang tersebar dan pertulangan daunnya belum berpola.
Daun muda tidak menggulung. Araucaria memiliki strobilus betina yang
ukurannya lebih besar daripada strobilus jantan. Letak makrosporofil dan
mikrosporofil spiral dan jumlahnya banyak. Memiliki sedikit biji/karpel.
Keterbukaan bakal biji Araucaria agak terbuka. Kelamin dari Araucaria
yaitu Diocious atau berumah dua. Umur tumbuhannya tahunan. Memiliki
jumlah sporangium permikrosporofil 5-15 (beberapa). Ciri khas dari
Araucaria adalah satu makrosporofil yang berduri dengan satu biji yang
memiliki sayap asimetris.
4. Podocarpus sp.
Habitus Podocarpus berupa pohon, batang berkayu dan memiliki
pola percabangan monopodial. Memiliki daun dengan jenis daun tunggal
dan tepi daun rata. Duduk daun Podocarpus ini tersebar dengan tipe
pertulangan daun belum berpola. Keadaan daun mudanya tidak
menggulung. Letak strobilus jantan maupun betina terletak axilar.
Makrosporofil berjumlah sedikit dengan letak berkarang, dan mikrosporofil
berjumlah banyak dengan letak yang spiral. Jumlah satu karpel pada
Podocarpus yaitu satu sampai empat biji. Keterbukaan bakal hampir
tertutup dengan kelamin diocious atau berumah dua dan umur tumbuhan
yang tahunan. Ciri khas yang dimiliki Podocarpus terdapat epimatium pada
betina, pertulangan daun belum berpola.
5. Cupressus sp.
Cupressus merupakan genera dalam familia Cuprissaceae yang
berhabitus pohon. Cupressus dapat tumbuh hingga mencapai 5-40 m dengan
percabangan monopodial. Jika diamati pohon ini berbentuk seperti kerucut.
Cupressus teramati memiliki daun tunggal dengan ukuran 2-6 mm dan
berbentuk sisik, daunnya tersebar dan tidak menggulung pada saat muda.
Daunnya berwarna hijau secara alami, namun dengan penelitian sekarang
juga dihasilkan berbagai macam warna dan ukuran untuk genera Cupressus.
Cupressus berkembang biak dengan strobilus. Strobilus jantan
terletak di terminal dengan ukuran 2-3 mm dan berwarna kuning dengan
banyak mikrosporofil, sementara strobilus betina terletak di aksilar dengan
bentuk seperti gada. Setiap strobilus betina memiliki 7 makrosporofil dan
masing-masing makrosporofil memiliki 21-23 biji. Keadaan biji agak
terbuka ketika strobilus benar-benar kering. Adapun
sporangium per
mikrosporofil berjumlah 2-6. Berdasarkan identifikasi ciri primitif dengan
skala filogeni, Cupressus memiliki skor 39.
6. Gnetum gnemon
Gnetum gnemon mendapatkan skor 60. Skor ini lebih tinggi diantara
spesies dari famili yang lainnya. Berbeda dengan yang lainnya, Gnetum
gbemon memiliki ciri khas yaitu mikrosporofil dan maksrosporofil yang
tersusun berkarang. Pertulangan daunnya Brachidodromus. Strobilus jantan
dan betina tidak selalu ada dalam satu pohon, dapat juga ada dalam dua
pohon yang berbeda. Bijinya tampak seeperti tertutupi seluruhnya, tetapi
sebenarnya mikrofil dari biji Gnetum gnemon masih terdadah keluar,
sehingga biji hanya hampir tertutup tidak tertutup seluruhnya. Biji dari
spesies ini ditemukan epimatium yang hampir menutupi seluruh bagian biji.
7. Agathis alba
Agathis memiliki habitus berupa pohon, batang berkayu dan
memiliki pola percabangan monopodial. Memiliki daun dengan jenis daun
tunggal dan tepi daun rata. Duduk daun Agathis ini berhadapan dan belum
memiliki pola pada pertulangan daunnya. Keadaan daun mudanya tidak
menggulung. Letak strobilus jantan axilar dan letak strobilus betina terletak
terminal. Makrosporofil dan mikrosporofil berjumlah banyak dengan letak
yang spiral. Jumlah satu karpel pada Agathiis terdapat satu biji. Keterbukaan
bakal biji agak terbuka dengan kelamin tumbuhan diocious atau berumah
dua dan umur tumbuhan yang tahunan. Terdapat lima sampai lima belas
sporangium pada setiap mikrosporofilnya.
I. Jawaban Pertanyaan
1. Adakah kesulitan anda dalam memberikan skor?
Jawab: ada
Kesulitan terjadi saat ciri-ciri yang ditanyakan tidak bisa diamati secara
langsung dengan mata telanjang, tetapi harus menggunakan mikroskop.
2. Apakah yang anda lakukan untuk mengatasinya, jika ada kesulitan?
Jawab: dapat dilakukan dengan cara melihat buku atau literatur serta
bertanya pada dosen atau asprak.
3. Specimen manakah yang memiliki skor paling tinggi?
Jawab: Gnetum gnemon
4. Familia mana yang paling primitif dan mana yang paling maju?
Jawab: berdasarkan hasil pengamatan, familia yang paling primitif adalah
Araucariace dan Cupressaceae, sedangkan familia yang paling maju adalah
Gnetaceae.
5. Bagaimana urutan familia dalam ordo Coniferales?
Jawab: Urutan dari yang paling primitif hingga yang paling maju pada ordo
Coniferales sebagai berikut:
a. Araucariaceae
b. Cupressaceae
c. Pinaceae
d. Podocarpaceae
6. Apakah rata-rata skor antar familia dalam ordo Coniferales memiliki
kedekatan?
Jawab: Iya, memiliki. Famili Pinaceae memiliki skor 3, famili
Podocarpaceae 2,78, familia Araucariaceae 2,05, famili Cupressaceae 2,05,
famili Cycadaceae 1,9 dan famili gnetaceae 3,5
7. Bagaimanakah urutan ordo-ordo dalam Pinophyta?
Jawab : Cycadales, Coniferales dan Gnetales
8. Apakah perbedaan mikrospora Pinus merkusii dengan Agathis alba?
Jawab: Jumlah sporangium per mikrosporofilnya. Pada Pinus merkusii
memiliki 1 sampai 2 sporangium per mikrosporofilnya. Sedangkan pada
Agathis alba memiliki beberapa sporangium per mikrosporofilnya.
sporangium
Gambar 18. Strobilus jantan Pinus merkusii.
(Bijoy, tanpa tahun)
Gambar 19. Strobilus Jantan Agathis alba.
(Watson, 2018)
9. Bagaimana anda dapat menjelaskan bahwa Gnetum gnemon termasuk ke
dalam Pinophyta, sedangkan jambu mente bukan?
Jawab: Gnetum gnemon memiliki biiji yang hampir tertutup oleh
epimatium, mikrofilnya masih terdadah ke luar, maka dari itu Gnetum
gnemon masuk ke dalam Pinophyta, yaitu tumbuhan berbiji terbuka.
Sedangkan pada Anacardium occidantale, bentuk kacang yang biasa kita
lihat dan seperti biji, sebenarnya bukanlah biji, tetapi buah sesungguhnya.
Bagian yang berwarna terang di bagian atas buah sesungguhnya merupakan
buah semu, yaitu hasil dari batang yang menggembung. Biji dari
Anacardium occidantale tertutup oleh buahnya, sehingga masuk ke dalam
kelompok tumbuhan berbiji tertutup (Magnoliopsida).
Biji tertutup
daging buah
Buah
sesungguhnya
Buah semu
Gambar 20. Anacardium occidentale.
(Köhler, 2001)
mikrofil
Gambar 21. Strobilus Betina Gnetum gnemon.
(Hisyam, 2017)
10. Apakah kesamaan ciri semua anggota kelompoknya Pinophyta?
Jawab:Umumnya memilki habitus pohon, batang berkayu dan memiliki
pola percabangan monopodial.
J. Kesimpulan
1. Ciri dari divisio Pinophyta yaitu memiliki alat perkembangbiakan yaitu
strobilus, bijinya tidak ditutupi oleh karpel (daging buah), daun pada
umumnya kaku, seperti jarum, paku dan ada yang berbentuk lembaran.
Pintu bakal biji terdadah ke udara, penyerbukan dibantu dengan angin,
dan pembuahannya tunggal (setiap satu inti generatif membuahi satu
ovuli).
2. Ciri khas dari famili Cycadaceae yaitu daun mudanya menggulung,
daunnya bertoreh sangat dalam, dan duduk daunnya roset. Famili
Pinaceae memiliki ciri khas daun seperti jarum, daun bertoreh sangat
dalam, dan berkas daunnya 2-4.
3. Dari spesies yang diamati, tingkat keprimitifan sampai maju yaitu
Araucaria sp., Cycas rumphii, Cupressus sp., Agathis alba, Pinus
mercusii, Podocarpus sp. dan Gnetum gnemon.
4. Persamaan diantara familia dari anggota Divisi Pinophyta yaitu
memiliki
daun
yang
kaku,
habitusnya
relatif
pohon,
pola
percabangannya relatif monopodial, biji terbuka, umurnya relatif
tahunan dan batangnya berkayu. Sedangkan perbedaannya terletak pada
jenis daun, duduk daun, pertulangan daun, keadaan daun muda, letak
strobilus jantan dan betina, keadaan makrosporofil jumlah biji di setiap
karpel, keterbukaan bakal biji, kelamin tumbuhan dan jumlah
sporangium setiap mikrosporofilnya.
Daftar Gambar
Gambar 2. Cycas rumphii
Fantasticpixcool. (2017). Cycas rumphii. [Online]. Diakses dari:
http://fantasticpixcool.com/daun+cycas+rumphii. [20 September 2018]
Gambar 5. Pinus merkusii
Devi Alvitasari. (2013). Identifikasi Tanaman Pinus merkusii. [Online].
Diakses dari:
http://devi-alvitasari.blogspot.com/2013/07/identifikasi-tanaman-pinusmerkusii.html [20 September 2018]
Gambar 7Araucaria heterophylla
Anonim. (2018). [Online]. Diakses dari:
https://www.plantslive.in/product/buy-araucaria-heterophylla-plant-onlineindia/ [20 September 2018]
Gambar 10. Podocarpus macrophyllus
Mosquin. (2006). Podocarpus macrophyllus. [Online]. Diakses dari:
http://botanyphoto.botanicalgarden.ubc.ca/2006/02/podocarpus_matudae/
[20 September 2018]
Gambar 12. Cupressus sp.
Palmcenter. (2013). Cupressus sempervirens, An Italian Cupressus.
[Online]. Diakses dari:
https://caraghnurseries.ie/product/cupressus-sempervirens-pyramidalis
italian-cypress-or-pencil-cypress/ [20 September 2018]
Gambar 15. Gnetum gnemon
Botanischer Garten Berlin. (2005). Gnetum gnemon. [Online]. Diakses dari:
https://en.wikipedia.org/wiki/Gnetum_gnemon. [22 September 2018]
Gambar 17. Agathis alba
Alamendah.
(2014).
Agathis
alba.
[Online].
Diakses
dari:
https://alamendah.org/2014/08/02/pohon-asli-indonesia/ [20 September
2018]
Gambar 18. Strobilus jantan Pinus merkusii.
G, Bijoy. (tanpa tahun). Essay on the Life cycle of Pinus, Class Class of
Coniferopsida, Gymnosperms, Botany. [Online]. Diakses dari :
http://www.biologydiscussion.com/essay/gymnosperms/essay-on-the-lifecycle-of-pinus-class-coniferopsida-gymnosperms-botany/76971.
[22
September 2018]
Gambar 19. Strobilus Jantan Agathis alba.
Watson, L. (2018). The Families of Gymnosperms. [Online]. Diakses dari:
https://www.delta-intkey.com/gymno/www/araucari.htm.[22 September
2018]
Gambar 20. Anacardium occidentale.
Köhler, Franz. (2001). Köhlers Medizinal-Pflanzen in naturgetreuen
Abbildungen und kurz erläuterndem Texte. [Online]. Diakses dari:
http://caliban.mpiz-koeln.mpg.de/koehler/. [22 September 2018]
Gambar 21. Strobilus Betina Gnetum gnemon.
Hisyam, Baidlowi. (2017). Gnetum gnemon. [Online]. Diakses dari:
https://penahisyam.blogspot.com/2017/04/vbehaviorurldefaultvmlo_19.html. [22 September 2018]
Daftar Pustaka
Campbell, A Neil, dkk. (2008). Biologi Jilid 2 Edisi 8. Jakarta: Erlangga.
Kusnadi.
(Tanpa
Tahun).
Tumbuhan
Tinggi.
[Online]
diakses
dari:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1968050
91994031KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA%252CKUSNADI_dkk/K
elas_X/Bab._tumbuhan_tinggi_pdf [19 September 2018]
Tim Dosen Phanerogamae. (2016). Pedoman Praktikum Botani Phanerogamae.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.