Academia.eduAcademia.edu
PINOPHYTA Laporan Praktikum Phanerogamae Disusun untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Phanerogamae yang diampu oleh : Dr. Topik Hidayat, M.Si. Dr. Hj. Siti Sriyati, M.Si. Disusun oleh: Kelompok 1B 2016 Aldi Maulana Azis 1605737 Amelia Maulidiyanti 1605168 Cesary Resianawati 1601134 Haly Nur Fadilah 1604323 Isye Iswari Arbie 1608253 Triara Noerhandayani 1604092 DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2018 A. Judul Divisio Pinophyta (Gymnospermae) B. Tujuan Praktikum 1. Menemukan ciri-ciri divisio Pinophyta. 2. Mengidentifikasi ciri khas setiap Familia dalam Divisi Piophyta. 3. Menentukan urutan keprimitifan anggota familia dalam Divisi Pinophyta. 4. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan anggota familia dalam divisi Pinophyta. C. Waktu dan tempat Praktikum Hari, tanggal : Senin, 10 dan 17 September 2018 Waktu : 07.00 s.d. 09.30 WIB Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan FPMIPA A UPI. D. Landasan Teori Gymnospermae (gymnosperm, dari kata Yunani gymnos, telanjang, dan sperm, biji) dikelompokkan sebagai tumbuhan ‘berbiji telanjang’ karena bijibijinya tidak tertutup daam ruang. (Campbell, 2008, 171). Gymnospermae/Pinophyta adalah tumbuhan berbiji terbuka yang umumnya berupa pohon besar dan berakar. Daunnya berupa jarum atau sisik, seperti pada pohon pinus dan cemara, da nada beberapa yang berdaun lebar seperti pada melinjo (tangkil). Beberapa jenis tumbuhan Gymnospermae mempunyai alat kelamin jantan dan betina pada satu pohon, tetapi kedua alat tersebut letaknya terpisah. Pada jenis lain alat kelamin jantan dan betina tidak berada dalam satu pohon, melainkan pada pohon yang berbeda bahkan ada yang berjauhan. (Kusnadi, Tanpa Tahun). Terdapat 3 ordo pada Pinophyta menurut tim dosen Phanerogamae UPI, yaitu sebagai berikut: 1. Ordo Cycadales Ordo Cycadales yang semula hanya memiliki satu familia (Cycadaceae) kini terdiri atas familia Cycadaceae dan Zamiceae. Di dalam beberapa buku kedua familia tersebut masih sering disatukan. Di Kebun Raya Bogor kedua familia tersebut sudah dinyatakan terpisah. Pada umumnya ada kemiripan antara anggota Cycadaceae dengan anggota Zamiaceae yaitu strobilus betina terminalis dan tunggal, juga strobilus jantannya besar. Daun besar dengan duduk daun roset mirip daun paku tiang. 2. Ordo Coniferales Familia dalam ordo Coniferales cukup banyak, tetapi semuanya memiliki kesamaan dalam bentuk strobilus sesuai dengan namanya. Kebanyakan anggota Coniferales jarang menggugurkan daunnya sehingga dikenal dengan “evergreen plant”. Bentuk daun anggotaanggota dalam Coniferales sangat bervariasi namun kebanyakan sempit dan mengalami perubahan bentuk berupa jarum, paku, sisik, pisau bermata dua. Mikrospora atau serbuk sarinya ringan, kecil dan memiliki alat bantu hingga mudah diterbangkan angin. 3. Ordo Gnetales Gnetaceae merupakan salah satu familia dalam Gnetales yang sangat berbeda penampakannya dari ordo yang lain. Kebanyakan anggota gnetaceae memiliki habitus berupa liana. Ovulumnya lebih tertutup dibandingkan dengan ovulum familia lain dalam Pinophyta, tetapi mikropilnya tetap terbuka. E. Alat dan Bahan Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum divisi Pinophyta No Nama Alat Jumlah 1. Buku petunjuk praktikum 6 buku 2. Kamera Handphone 1 unit 3. Kertas label 7 buah 4. Koran 3 lembar 5. Pulpen 7 unit Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum divisi Pinophyta No 1. Nama Bahan Spesimen Jumlah dan 1 buah Spesimen Araucaria heterophylla 1 buah Agathis alba strobilus 2. dan strobilus 3. Spesimen sp dan 1 buah Cycas rumphii dan 1 buah Spesimen Gnetum gnemon dan 1 buah Cupressus strobilus 4. Spesimen strobilus 5. strobilus 6. Spesimen Pinus merkusii dan 1 buah strobilus 7. Spesimen awetan Podocarpus sp dan strobilus 1 buah F. Langkah Kerja Bagan Alur 1. Langkah Kerja Praktikum Divisio Pinophyta menyiapkan bahanbahan yang akan diamati dari spesimen yang dibawa, diamati keadaan daun, strobilus, keadaan biji. mikrospora dan makrosporanya hasil pengamatan dicatat di dalam tabel klasifikasi biner, bagan klasifikasi bertingkat dan skala filogeni G. Hasil Pengamatan Tabel 3. Klasifikasi Species Anggota Divisio Pinophyta No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar 1. Cycas rumphii (Dok. Kelompok 1, 2018) Gambar 2. Cycas rumphii (Fantasticpixcool, 2017) 1. Regnum : Plantae Divisio : Pinophyta Classis : Cycadopsida Ordo : Cycadales Familia : Cycadaceae Genus : Cycas Species : Cycas rumphii No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar 3. Cycas rumphii. (Dok. Kelompok 1, 2018) 2. Regnum : Plantae Divisio : Pinophyta Classis : Coniferopsida Ordo : Coniferales Familia : Pinaceae Genus : Pinus Species : Pinus merkusii 3. Gambar 4. Pinus merkusii (Dokumentasi kelompok 1, 2018) Gambar 5. Pinus merkusii (Devi Alvitasari, 2013) Gambar 6. Daun dan strobilus betina Araucaria heterophylla (Dok. Kelompok 1, 2018) Gambar 7. Araucaria heterophylla (Anonim, 2018) Regnum : Plantae Divisio : Piinophyta Classis : Coniferopsida Ordo : Coniferales Familia : Araucariaceae Genus : Araucaria Species :Araucaria heterophylla No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar 8. Daun dan strobilus jantan Araucaria heterophylla (Dok. Kelompok 1, 2018) 4. Regnum : Plantae Divisio : Pinophyta Classis : Pinopsida Ordo : Podocarpales Familia : Podocarpaceae Genus : Podocarpus Species : Podocarpus sp. Gambar 9. Podocarpus sp. (Dok. Kelompok 1, 2018) Gambar 10. Podocarpus sp. (Mosquin, 2006) Gambar 11. Cupressus sp. (Dok. Kelompok 1, 2018) Gambar 12. Cupressus sp. (palmcenter, 2013) 5. Regnum : Plantae Divisio : Pinophyta Classis : Coniferopsida Ordo : Pinales Familia : Cupressaceae Genus : Cupressus Species : Cupressus sp. No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar 13. Cupressus sp. (Dok. Kelompok 1, 2018) 6. Regnum : Plantae Divisio : Tracheophyta Classis : Gnetopsida Ordo : Gnetales Famila : Gnetaceae Genus : Gnetum Species : Gnetum gnemon Gambar 14. Gnetum gnemon. (Dok. Kelompok 1, 2018) Gambar 15. Gnetum gnemon. (Botbln, 2005) Gambar 16. Daun Agathis alba (Dok. Kelompok 1, 2018) Gambar 17. Agathis alba (Alamedah, 2014) 7. Regnum : Plantae Divisio : Pinophyta Classis : Coniferopsida Ordo : Coniferales Familia : Araucariaceae Genus : Agathis Species : Agathis alba Bagan Dikotomi Divisio Pinophyta Memiliki Strobilus Monocious Daun tidak menyerupai sisik (4) Cupressus sp. Daun menyerupai sisik (2) Pinus merkusii Diocious Duduk daun berhadapan (6) Gnetum gnemon Duduk daun tidak berhadapan (1,3,5,7) Strobils betina aksilaris (5) Podoarpus sp. Strobils betina tidak aksilaris (1,3,7) Memiliki lamina (1,7) Memiliki pola daun (1) Cycas rumphii Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Cycas rumphii Pinus merkusii Araucaria heterophylla Podocarpus sp. Cupressus sp. Gnetum gnemon Agathis alba Tidak memiliki lamina (3) Araucaria heterophyla Tidak Memiliki pola daun (7) Agathis alba Tabel 4. Klasifikasi Biner Divisio Pinophyta No. Karakter Ya Tidak 1. Berumah dua diocious) 1,3,5,6,7 2,4 2. Daun bertoreh 1,2 3,4,5,6,7 3. Bentuk daun jarum 2,3 1,4,5,6 4. Duduk daun berhadapan 6,7 1,2,3,4,5 5. Letak strobilus betina terminalis 1,3,7 2,4,5,6 6. Ukuran strobilus jantan lebih besar dari strobilus betina 1 2,3,4,5,6,7 7. Biji sangat terbuka 1 2,3,4,5,6,7 8. Daun berlamina 5,6,7 1,2,3,4 9. Pertulangan daun berpola 1,6 2,3,4,5 10. Keterbukaan biji hampir tertutup 6 1,2,3,4,5,7 11. Daun muda menggulung 1 2,3,4,5,6,7 12. Strobilus jantan aksilar 2,5,6,7 1,3,4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Keterangan Cycas rumphii Pinus merkusii Araucaria heterophylla Podocarpus sp. Cupressus sp. Gnetum gnemon Agathis alba Skor Podocarpus sp. Skor Cupressus sp. Skor Gnetum gnemon Skor Agathis alba 1 Habitus pohon 1 pohon 1 pohon 1 pohon 1 pohon 1 Pohon 1 pohon 1 2 berkayu 1 berkayu 1 berkayu 1 berkayu 1 berkayu 1 Berkayu 1 berkayu 1 3 Batang Pola percabangan Daun monopodial 3 monopodial 3 monopodial 3 monopodial 3 monopodial 3 monopodial 3 monopodial 3 4 Jenis daun tunggal partitus 3 3 tunggal 1 tunggal 1 tunggal 1 Tunggal 1 tunggal 1 Tepi daun berbagi 3 tunggal partitus berbagi 3 rata 1 rata 1 rata 1 Rata 1 rata 1 Duduk daun Pertulangan daun Keadaan daun muda Strobilus Letak strobilus Jantan Letak trobilus Betina Makrosporofil roset craspedodromou s 5 tersebar 1 tersebar 1 tersebar 1 Tersebar 1 berhadapan 3 3 4 belum berpola 2 sisik 1 belum berpola 2 Sisik 1 brachidodromus 5 menggulung 1 tidak menggulung 5 tidak menggulung 5 tidak menggulung 5 Tidak menggulung 5 tidak menggulung 5 berhadapan belum berpola Tidak menggulung terminal 1 aksilaris 5 terminalis 1 aksilaris 5 Terminal 1 Aksilar 5 Aksilar 5 terminal 1 aksilaris 5 terminalis 1 aksilaris 5 Aksilar 5 Aksilar 5 Terminal 1 Jumlah banyak 1 banyak (>10) 1 banyak (>10) 1 sedikit (<5) 5 beberapa 7 3 Banyak 1 banyak 1 Letak spiral/tersebar 1 spiral/tersebar 1 spiral/tersebar 1 spiral 1 berkarang 5 Berkarang 5 spiral 1 1 banyak (>10) 1 banyak (>10) 1 banyak (>10) 1 banyak 1 Banyak 1 banyak 1 spiral/tersebar 1 spiral/tersebar 1 spiral 1 spiral 1 Berkarang 5 spiral 1 5 6 7 8 9 Karakter Cycas rumphii Araucaria heterophylla Skor Pinus merkusii No. Skor Skor Tabel 5. Skala Filogeni Pinophyta 2 5 Mikrosporofil 10 Jumlah banyak Letak Jumlah biji/Karpel spiral/tersebar 11 12 13 14 15 Keterbukaan Bakal biji Kelamin tumbuhan Umur tumbuhan Jumlah sporangium/mi krosporofil Jumlah skor beberapa (6) 3 1 sampai 4 5 1 sampai 4 5 1 samapi 4 5 Banyak 23 1 1 sampai 4 5 1 sampai 4 5 terbuka 1 agak terbuka 3 agak terbuka 3 hampir tertutup (epimatium) 4 agak terbuka 3 hampir tertutup 4 agak terbuka 3 dioceus 5 monoecious 1 diocious 5 diocecus 5 monoceous 1 Gabungan 3 diocieos 5 tahunan 1 tahunan 1 tahunan 1 tahunan 1 tahunan 1 Tahunan 1 tahunan 1 banyak 1 1 sampai 2 5 banyak (>10) 1 1 sampai 2 5 beberapa 2-6 3 1 sampai 2 5 beberapa 2 Cycas rumphii 37 Pinus merkusii 48 Araucaria heterophylla 35 53 Cupressus sp. 39 Gnetum gnemon 60 Agathis alba 43 Podocarpus sp. Tabel 6. Urutan Kemajuan Species pada Pinophyta 1 2 3 4 5 Araucaria Cycas Cupressus Agathis Pinus sp rumphii sp alba merkusii Primitif 6 Podocarpus sp. 7 Gnetum gnemon Maju Urutan Kemajuan Species pada Pinophyta dari yang paling primitif sampai dengan yang paling maju berdasarkan identifikasi tabel Skala Filogeni Cronqruist. H. Pembahasan 1. Cycas rumphii Cycas ini memiliki habitus berupa pohon, batang berkayu dan memiliki pola percabangan monopodial. Memiliki daun dengan jenis daun tunggal partitus dan tepi daun berbagi karena daun terbagi dua semetris karena memiliki lekukan yang dalam. Duduk daun Cycas ini roset dengan tipe pertulangan daun crasspedodromus. Keadaan daun mudanya menggulung. Letak strobilus jantan maupun betina terletak terminal. Makrosporofil dan mikrosporofil berjumlah banyak dengan letak yang spiral. Jumlah satu karpel pada Cycas terdapat beberapa. Keterbukaan bakal biji terbuka dengan kelamin tumbuhan diocious atau berumah dua dan umur tumbuhan yang tahunan. Terdapat banyak sporangium pada setiap mikrosporofilnya. 2. Pinus Merkusii Pinus merupakan tumbuhan tahunan yang habitusnya pohon, batangnya berkayu dengan pola percabangan monopodial. Pinus merkusii memiliki daun tunggal partitus dengan tepi daunnya berbagi, duduk daun tersebar, pertulangan daunnnya belum berpola, dan keadaan daun mudanya tidak menggulung. Berdasarkan kelamin tumbuhannya Pinus merkusii termasuk kedalam tumbuhan monocious (berumah satu) dimana dalam satu individu terdapat alat perkembangbiakan jantan dan alat perkembangbiakan betina. Alat perkembangbiakan pada Pinus disebut dengan istilah strobilus. Strobilus jantan dan betina pada Pinus terletak dibagian aksilar. Strobilus betina dan strobilus jantan tersbut tersusun oleh makrosporofil (betina) dan mikrosporofil (jantan) yang jumlahnya banyak (>10), letak makrosporofil tersebut spiral atau tersebar, jumlah sporangium/ mikrosporofilnya 1-2. Pada Pinus merkusii jumlah biji/krpel 1-4, keterbukaan biji pada Pinus ini yaitu agak terbuka. 3. Araucaria heterophylla Araucaria merupakan genus yang sama dengan Agathis yaitu berasal dari Araucariaceae. Habitus dari Araucaria yaitu pohon. Pohonpohon ini bercirikan batangnya berkayu dengan batang tegak yang sangat besar. Percabangannya monopodial, yaitu cara percabangan tumbuhan dimana batang pokok selalu tampak jelas karena ukurannya lebih besar dan lebih panjang demikian pula pertumbuhannya lebih cepat daripada cabangcabangnya. Daunnya merupakan daun tunggal, memiliki tepi daun yang rata, serta duduk daun yang tersebar dan pertulangan daunnya belum berpola. Daun muda tidak menggulung. Araucaria memiliki strobilus betina yang ukurannya lebih besar daripada strobilus jantan. Letak makrosporofil dan mikrosporofil spiral dan jumlahnya banyak. Memiliki sedikit biji/karpel. Keterbukaan bakal biji Araucaria agak terbuka. Kelamin dari Araucaria yaitu Diocious atau berumah dua. Umur tumbuhannya tahunan. Memiliki jumlah sporangium permikrosporofil 5-15 (beberapa). Ciri khas dari Araucaria adalah satu makrosporofil yang berduri dengan satu biji yang memiliki sayap asimetris. 4. Podocarpus sp. Habitus Podocarpus berupa pohon, batang berkayu dan memiliki pola percabangan monopodial. Memiliki daun dengan jenis daun tunggal dan tepi daun rata. Duduk daun Podocarpus ini tersebar dengan tipe pertulangan daun belum berpola. Keadaan daun mudanya tidak menggulung. Letak strobilus jantan maupun betina terletak axilar. Makrosporofil berjumlah sedikit dengan letak berkarang, dan mikrosporofil berjumlah banyak dengan letak yang spiral. Jumlah satu karpel pada Podocarpus yaitu satu sampai empat biji. Keterbukaan bakal hampir tertutup dengan kelamin diocious atau berumah dua dan umur tumbuhan yang tahunan. Ciri khas yang dimiliki Podocarpus terdapat epimatium pada betina, pertulangan daun belum berpola. 5. Cupressus sp. Cupressus merupakan genera dalam familia Cuprissaceae yang berhabitus pohon. Cupressus dapat tumbuh hingga mencapai 5-40 m dengan percabangan monopodial. Jika diamati pohon ini berbentuk seperti kerucut. Cupressus teramati memiliki daun tunggal dengan ukuran 2-6 mm dan berbentuk sisik, daunnya tersebar dan tidak menggulung pada saat muda. Daunnya berwarna hijau secara alami, namun dengan penelitian sekarang juga dihasilkan berbagai macam warna dan ukuran untuk genera Cupressus. Cupressus berkembang biak dengan strobilus. Strobilus jantan terletak di terminal dengan ukuran 2-3 mm dan berwarna kuning dengan banyak mikrosporofil, sementara strobilus betina terletak di aksilar dengan bentuk seperti gada. Setiap strobilus betina memiliki 7 makrosporofil dan masing-masing makrosporofil memiliki 21-23 biji. Keadaan biji agak terbuka ketika strobilus benar-benar kering. Adapun sporangium per mikrosporofil berjumlah 2-6. Berdasarkan identifikasi ciri primitif dengan skala filogeni, Cupressus memiliki skor 39. 6. Gnetum gnemon Gnetum gnemon mendapatkan skor 60. Skor ini lebih tinggi diantara spesies dari famili yang lainnya. Berbeda dengan yang lainnya, Gnetum gbemon memiliki ciri khas yaitu mikrosporofil dan maksrosporofil yang tersusun berkarang. Pertulangan daunnya Brachidodromus. Strobilus jantan dan betina tidak selalu ada dalam satu pohon, dapat juga ada dalam dua pohon yang berbeda. Bijinya tampak seeperti tertutupi seluruhnya, tetapi sebenarnya mikrofil dari biji Gnetum gnemon masih terdadah keluar, sehingga biji hanya hampir tertutup tidak tertutup seluruhnya. Biji dari spesies ini ditemukan epimatium yang hampir menutupi seluruh bagian biji. 7. Agathis alba Agathis memiliki habitus berupa pohon, batang berkayu dan memiliki pola percabangan monopodial. Memiliki daun dengan jenis daun tunggal dan tepi daun rata. Duduk daun Agathis ini berhadapan dan belum memiliki pola pada pertulangan daunnya. Keadaan daun mudanya tidak menggulung. Letak strobilus jantan axilar dan letak strobilus betina terletak terminal. Makrosporofil dan mikrosporofil berjumlah banyak dengan letak yang spiral. Jumlah satu karpel pada Agathiis terdapat satu biji. Keterbukaan bakal biji agak terbuka dengan kelamin tumbuhan diocious atau berumah dua dan umur tumbuhan yang tahunan. Terdapat lima sampai lima belas sporangium pada setiap mikrosporofilnya. I. Jawaban Pertanyaan 1. Adakah kesulitan anda dalam memberikan skor? Jawab: ada Kesulitan terjadi saat ciri-ciri yang ditanyakan tidak bisa diamati secara langsung dengan mata telanjang, tetapi harus menggunakan mikroskop. 2. Apakah yang anda lakukan untuk mengatasinya, jika ada kesulitan? Jawab: dapat dilakukan dengan cara melihat buku atau literatur serta bertanya pada dosen atau asprak. 3. Specimen manakah yang memiliki skor paling tinggi? Jawab: Gnetum gnemon 4. Familia mana yang paling primitif dan mana yang paling maju? Jawab: berdasarkan hasil pengamatan, familia yang paling primitif adalah Araucariace dan Cupressaceae, sedangkan familia yang paling maju adalah Gnetaceae. 5. Bagaimana urutan familia dalam ordo Coniferales? Jawab: Urutan dari yang paling primitif hingga yang paling maju pada ordo Coniferales sebagai berikut: a. Araucariaceae b. Cupressaceae c. Pinaceae d. Podocarpaceae 6. Apakah rata-rata skor antar familia dalam ordo Coniferales memiliki kedekatan? Jawab: Iya, memiliki. Famili Pinaceae memiliki skor 3, famili Podocarpaceae 2,78, familia Araucariaceae 2,05, famili Cupressaceae 2,05, famili Cycadaceae 1,9 dan famili gnetaceae 3,5 7. Bagaimanakah urutan ordo-ordo dalam Pinophyta? Jawab : Cycadales, Coniferales dan Gnetales 8. Apakah perbedaan mikrospora Pinus merkusii dengan Agathis alba? Jawab: Jumlah sporangium per mikrosporofilnya. Pada Pinus merkusii memiliki 1 sampai 2 sporangium per mikrosporofilnya. Sedangkan pada Agathis alba memiliki beberapa sporangium per mikrosporofilnya. sporangium Gambar 18. Strobilus jantan Pinus merkusii. (Bijoy, tanpa tahun) Gambar 19. Strobilus Jantan Agathis alba. (Watson, 2018) 9. Bagaimana anda dapat menjelaskan bahwa Gnetum gnemon termasuk ke dalam Pinophyta, sedangkan jambu mente bukan? Jawab: Gnetum gnemon memiliki biiji yang hampir tertutup oleh epimatium, mikrofilnya masih terdadah ke luar, maka dari itu Gnetum gnemon masuk ke dalam Pinophyta, yaitu tumbuhan berbiji terbuka. Sedangkan pada Anacardium occidantale, bentuk kacang yang biasa kita lihat dan seperti biji, sebenarnya bukanlah biji, tetapi buah sesungguhnya. Bagian yang berwarna terang di bagian atas buah sesungguhnya merupakan buah semu, yaitu hasil dari batang yang menggembung. Biji dari Anacardium occidantale tertutup oleh buahnya, sehingga masuk ke dalam kelompok tumbuhan berbiji tertutup (Magnoliopsida). Biji tertutup daging buah Buah sesungguhnya Buah semu Gambar 20. Anacardium occidentale. (Köhler, 2001) mikrofil Gambar 21. Strobilus Betina Gnetum gnemon. (Hisyam, 2017) 10. Apakah kesamaan ciri semua anggota kelompoknya Pinophyta? Jawab:Umumnya memilki habitus pohon, batang berkayu dan memiliki pola percabangan monopodial. J. Kesimpulan 1. Ciri dari divisio Pinophyta yaitu memiliki alat perkembangbiakan yaitu strobilus, bijinya tidak ditutupi oleh karpel (daging buah), daun pada umumnya kaku, seperti jarum, paku dan ada yang berbentuk lembaran. Pintu bakal biji terdadah ke udara, penyerbukan dibantu dengan angin, dan pembuahannya tunggal (setiap satu inti generatif membuahi satu ovuli). 2. Ciri khas dari famili Cycadaceae yaitu daun mudanya menggulung, daunnya bertoreh sangat dalam, dan duduk daunnya roset. Famili Pinaceae memiliki ciri khas daun seperti jarum, daun bertoreh sangat dalam, dan berkas daunnya 2-4. 3. Dari spesies yang diamati, tingkat keprimitifan sampai maju yaitu Araucaria sp., Cycas rumphii, Cupressus sp., Agathis alba, Pinus mercusii, Podocarpus sp. dan Gnetum gnemon. 4. Persamaan diantara familia dari anggota Divisi Pinophyta yaitu memiliki daun yang kaku, habitusnya relatif pohon, pola percabangannya relatif monopodial, biji terbuka, umurnya relatif tahunan dan batangnya berkayu. Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis daun, duduk daun, pertulangan daun, keadaan daun muda, letak strobilus jantan dan betina, keadaan makrosporofil jumlah biji di setiap karpel, keterbukaan bakal biji, kelamin tumbuhan dan jumlah sporangium setiap mikrosporofilnya. Daftar Gambar Gambar 2. Cycas rumphii Fantasticpixcool. (2017). Cycas rumphii. [Online]. Diakses dari: http://fantasticpixcool.com/daun+cycas+rumphii. [20 September 2018] Gambar 5. Pinus merkusii Devi Alvitasari. (2013). Identifikasi Tanaman Pinus merkusii. [Online]. Diakses dari: http://devi-alvitasari.blogspot.com/2013/07/identifikasi-tanaman-pinusmerkusii.html [20 September 2018] Gambar 7Araucaria heterophylla Anonim. (2018). [Online]. Diakses dari: https://www.plantslive.in/product/buy-araucaria-heterophylla-plant-onlineindia/ [20 September 2018] Gambar 10. Podocarpus macrophyllus Mosquin. (2006). Podocarpus macrophyllus. [Online]. Diakses dari: http://botanyphoto.botanicalgarden.ubc.ca/2006/02/podocarpus_matudae/ [20 September 2018] Gambar 12. Cupressus sp. Palmcenter. (2013). Cupressus sempervirens, An Italian Cupressus. [Online]. Diakses dari: https://caraghnurseries.ie/product/cupressus-sempervirens-pyramidalis italian-cypress-or-pencil-cypress/ [20 September 2018] Gambar 15. Gnetum gnemon Botanischer Garten Berlin. (2005). Gnetum gnemon. [Online]. Diakses dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Gnetum_gnemon. [22 September 2018] Gambar 17. Agathis alba Alamendah. (2014). Agathis alba. [Online]. Diakses dari: https://alamendah.org/2014/08/02/pohon-asli-indonesia/ [20 September 2018] Gambar 18. Strobilus jantan Pinus merkusii. G, Bijoy. (tanpa tahun). Essay on the Life cycle of Pinus, Class Class of Coniferopsida, Gymnosperms, Botany. [Online]. Diakses dari : http://www.biologydiscussion.com/essay/gymnosperms/essay-on-the-lifecycle-of-pinus-class-coniferopsida-gymnosperms-botany/76971. [22 September 2018] Gambar 19. Strobilus Jantan Agathis alba. Watson, L. (2018). The Families of Gymnosperms. [Online]. Diakses dari: https://www.delta-intkey.com/gymno/www/araucari.htm.[22 September 2018] Gambar 20. Anacardium occidentale. Köhler, Franz. (2001). Köhlers Medizinal-Pflanzen in naturgetreuen Abbildungen und kurz erläuterndem Texte. [Online]. Diakses dari: http://caliban.mpiz-koeln.mpg.de/koehler/. [22 September 2018] Gambar 21. Strobilus Betina Gnetum gnemon. Hisyam, Baidlowi. (2017). Gnetum gnemon. [Online]. Diakses dari: https://penahisyam.blogspot.com/2017/04/vbehaviorurldefaultvmlo_19.html. [22 September 2018] Daftar Pustaka Campbell, A Neil, dkk. (2008). Biologi Jilid 2 Edisi 8. Jakarta: Erlangga. Kusnadi. (Tanpa Tahun). Tumbuhan Tinggi. [Online] diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1968050 91994031KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA%252CKUSNADI_dkk/K elas_X/Bab._tumbuhan_tinggi_pdf [19 September 2018] Tim Dosen Phanerogamae. (2016). Pedoman Praktikum Botani Phanerogamae. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.