Academia.eduAcademia.edu
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN APLIKASI POWER POINT ADD-INS ISPRING PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SEL PESERTA DIDIK KELAS XI Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh ERNA SEPTIANI NPM. 1211060136 Jurusan : Pendidikan Biologi FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438H/2016 M 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN APLIKASI POWER POINT ADD-INS ISPRING PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SEL PESERTA DIDIK KELAS XI Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh ERNA SEPTIANI NPM. 1211060136 Jurusan : Pendidikan Biologi Pembimbing I : Sri Latifah, M.Sc Pembimbing II: Marlina Kamelia, M.Sc FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN 1438H/2016 M 2 ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN APLIKASI POWER POINT ADD-INS ISPRING PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SEL PESERTA DIDIK KELAS XI Oleh Erna Septiani Yang melatar belakangi penelitian ini adalah kurangnya media pembelajaran yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah1) Bagaimana kelayakan media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add- ins ispring berdasarkan hasil validasi ahli materi, ahli media dan ahli bahasa. 2) Bagaimana repon peserta didik dan pendidik terhadap penggunaan media interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring pada mata pelajaran biologi materi sel. Penelitian dilakukan dengan metode researchanddevelopment (R&D) yang mengadopsi pengembangan dari Borg & Gall. Penelitian dibatasi pada tujuh tahapan yaitu 1) Potensi dan masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain Produk, 4) Validasi desain, 5) Revisi produk, 6) Uji coba produk, 7) Revisi produk, karena keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian ini sehingga langkah-langkah penelitian tidak di laksanakan semua.Instrument penelitian dalam penelitian ini menggunakan angket dengan format respon lima poin dari skala Likert. Berdasarkan hasil validasi ahli materi, ahli media dan ahli bahasa pada tahap II terhadap media pembelajaran interaktif, skor rata-rata yang diperoleh pada ahli materi adalah 94%, ahli media 87% dan ahli bahasa 82%. Kemenarikan media pembelajaran berdasarkan uji coba satu lawan satu yang dilakukan pada 6 peserta didik mendapatkan skor rata-rata 87,5%, pada uji coba kelompok kecil yang dilakukan pada 15 peserta didik mendapat skor rata-rata 86,77%, dan pada uji lapangan yang dilakukan pada 36 peserta didik mendapat skor 90,69%, sedangkan skor rata-rata pendidik sebagai pengguna adalah 85,83%. 3 4 5 MOTTO Artinya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur”. (QS: An-Nahl Ayat: 78)1 1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya ( Surakarta:PT.Indiva Media Kreasi 2009), h. 275. 6 PERSEMBAHAN Karya ini ku persembahkan untuk orang yang berjasa dalam hidupku yang telah memberikan arti kehidupan bagiku: 1. Kedua orang tuaku tercinta, ayahandaku Walyadi dan ibundaku Mariyati atas ketulusannya dalam mendidik, membesarkan dan membimbing penulis dengan penuh kasih sayang serta keiklasan didalam doa‟anya hingga menghantarkan penulis menyelesaikan pendidikan di IAIN Raden Intan Lampung. 2. Adik ku tersayang Dian Apri Lia Dewi yang yang telah mendukung, mendoakan dan menanti keberhasilanku. 3. Sahabat-sahabatku senasib seperjuangan di jurusan biologi angkatan 2012 yang turut memberi semangat, nasehat, motivasi dan dorongan hingga studiku dapat terselesaikan. 4. Seseorang yang kelak menjadi imamku dan mendampingiku dalam memenuhi syariat Alloh SWT. 5. Almamaterku Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung, tempatku menimba ilmu yang telah mendewasakanku dalam berfikir dan bertindak. 7 RIWAYAT HIDUP Erna Septiani dilahirkan pada tanggal 15 juni 1993 di desa Tangkit Batu, punggur, kecamatan Natar kabupaten Lampung Selatan, putri pertama dari dua bersaudara, buah cinta dari Bapak Walyadi dan Ibu Mariyati.Riwayat pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis, dimulai dari tahun 1999 tepatnya di MI Muhammadiyah Muara Putih kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dan selesai pada tahun 2004. Setelah itu penulis melanjutkan ke MTs Muhammadiyah Muara Putih kecamatan Natar dan lulus pada tahun 2009. Kemudian penulis melanjutkan ke SMA SWADIPA Bumi Sari Natar Kabupaten Lampung Selatan, penulis aktif dalam kegiatan Rohis, Pramuka dan Paskibra, dan selesai tahun 2011, kemudian penulis melanjutkan di Perguruan Tinggi IAIN Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Biologi pada tahun 2012. 8 KATA PENGANTAR  Assalamu’alaikum. Wr. Wb Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat, Hidayah, dan kemudahan Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kesih kepada: 1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pdselaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung. 2. Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku ketua dan Dwijowati Asih Saputri, M.Si selaku sekretaris di jurusan Pendidikan Biologi IAIN Raden Intan Lampung. 3. Sri Latifah M.Sc.Selaku Pembimbing I dan Marlina Kamelia, M.Sc.selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu dan memberikan bimbingan yang sangat membantu dalam mengarahkan dan memotivasi penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. 9 4. Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah ikhlas memberikan ilmu kepada penulis, serta staf dan karyawan perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan perpustakaan kantor pusat IAIN. 5. Sahabat-sahabat seperjuanganku mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2012 yang senantiasa memberikan motivasi terhadap penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh pihak yang turut serta membantu dalam penyelesaian proposal skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Harapan penulis dari penelitian ini dapat menjadi sebuah masukan sekaligus pemikiran yang dapat ditindak lanjuti oleh penentu kebijakan dalam dunia pendidikan agar dapat memberikan motivasi kepada para pendidik khususnya guru supaya dapat mengembangkan potensinya sebagai seorang peneliti pendidikan, semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb Bandar Lampung, Desember 2016 Penulis, Erna Septiani 10 DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL...................................................................................... i ABSTRAK ..................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv MOTTO.......................................................................................................... v PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7 C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7 D. Rumusan Masalah .............................................................................. 8 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 8 1. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8 2. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Media Pembelajaran ....................................................... 11 B. Power Point........................................................................................ 15 1. Pengertian Power Point .................................................................. 15 2. kelebihan Power Point ................................................................... 16 C. Ispring Presenter................................................................................. 17 1. Publikasi Presentasi ..................................................................... 18 2. Manajemen Presentasi ................................................................. 19 11 D. Komponen Kimiawi, Struktur Fungsi Sel ......................................... 22 1. Komponen Kimia Sel .................................................................. 22 2. Struktur Bagian-Bagian Sel dan Fungsinya .............................. 25 3. Sel Eukariotik dan Sel Prokariotik ............................................. 32 E. Spesifikasi Produk .............................................................................. 38 F. Kerangka Berfikir ............................................................................... 40 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan ................................................ 42 B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 42 C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ............................................ 43 1. Potensi dan Masalah .................................................................... 46 2. Pengumpulan Data ...................................................................... 46 3. Desain Produk ............................................................................. 47 4. Validasi Desain ........................................................................... 50 5. Perbaikan Desain ......................................................................... 50 6. Uji Coba Produk........................................................................... 50 a. Uji Satu Lawan Satu (One-to-one evaluation) ....................... 51 b. Uji kelompok kecil ................................................................ 52 c. Uji Lapangan .......................................................................... 53 7. Revisi produk ............................................................................... 54 D. Jenis Data ........................................................................................... 54 1. Data kuantitatif ............................................................................. 54 2. Data kualitatif ............................................................................... 55 E. Instrument Pengumpulan Data ........................................................... 55 1. Angket (kuesioner) ....................................................................... 55 2. Wawancara ................................................................................... 56 3. Observasi ..................................................................................... 56 4. Dokumentasi ................................................................................ 56 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 57 12 G. Teknis Analisis Data .......................................................................... 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif ........................ 60 1. Kelayakan Media Pembelajaran Interaktif ................................... 60 a. Ahli Materi ........................................................................... 60 b. Ahli Media ........................................................................... 65 c. Ahli Bahasa .......................................................................... 71 2. Hasil Uji Coba Respon ................................................................. 76 a. Respon Peserta Didik ........................................................... 76 b. Respon Guru......................................................................... 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................... 84 B. Saran .................................................................................................. 84 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 13 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik ............................................... 37 3.1 Teknik Pengambilan Data ....................................................................... 57 3.2 Skor Penilaian Terhadap Pilihan Jawaban ............................................... 58 3.3 Skala Kriteria Penilaian............................................................................ 59 4.1Hasil Rekapitulasi Ahli Materi Tahap I .................................................... 61 4.2 Hasil Rekapitulasi Ahli Materi Tahap II .................................................. 62 4.3 Masukan Ahli Materi Terhadap Media Pembelajaran ............................. 64 4.4Hasil Rekapitulasi Ahli Media Tahap I ..................................................... 66 4.5 Hasil Rekapitulasi Ahli Media Tahap II .................................................. 67 4.6 Masukan Ahli Media Terhadap Media Pembelajaran .............................. 69 4.7 Hasil Rekapitulasi Ahli Bahasa Tahap I .................................................. 72 4.8 Hasil Rekapitulasi Bahasa Ahli Tahap II ................................................ 73 4.9 Masukan Ahli Bahasa Terhadap Media Pembelajaran ............................ 75 4.10 Hasil Rekapitulasi Uji Satu Lawan Satu ................................................ 77 4.11 Hasil Rekapitulasi Uji Skala Kecil ........................................................ 77 4.12 Hasil Rekapitulasi Uji Lapangan ........................................................... 78 4.13 Hasil Rekapitulasi Nilai Guru Sebagai Pengguna .................................. 81 14 DAFTAR GAMBAR Halaman 2.1 Gambar Sel Prokariot pada Bakteri.......................................................... 34 2.2 Gambar Sel Eukariot pada Sel Hewan ..................................................... 35 2.3 Kerangka Berfikir..................................................................................... 41 3.1 Prosedur Pengembangan Produk.............................................................. 44 3.2 Langkah-Langkah Penelitian ................................................................... 45 3.3 Desain Produk .......................................................................................... 48 3.4 Gambar Bagan Media Pembelajaran........................................................ 49 4.1 Grafik Persentase Ahli Materi ................................................................. 63 4.2 Grafik Persentase Ahli Media ................................................................. 68 4.3 Revisi Oleh Ahli Media ........................................................................... 70 4.4Revisi Oleh Ahli Media ............................................................................ 70 4.5 Revisi Oleh Ahli Media .......................................................................... 71 4.6 Grafik Persentase Ahli Bahasa ................................................................ 74 4.7 Grafik Persentase Hasil Uji Coba Produk ............................................... 79 4.8 Grafik Persentase Penilaian Guru ............................................................ 82 15 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 1.1 Hasil Analisis Kebutuhan Guru ..................................................... 90 1.2 Hasil Analisis Kebutuhan Peserta Didik ........................................... 94 LAMPIRAN 2 2.1 Tampilan Media Pembelajaran Interaktif............................................ 99 LAMPIRAN 3 3.1 Rekapitulasi Penilaian Ahli Materi .................................................... 120 3.2 Rekapitulasi Penilaian Ahli Media....................................................... 122 3.3 Rekapitulasi Penilaian Ahli Bahasa ..................................................... 124 LAMPIRAN 4 4.1 Rekapitulasi Penilaian Pendidik............................................................ 127 LAMPIRAN 5 5.1 Rekapitulasi Penilaian Uji Satu Lawan Satu ......................................... 130 LAMPIRAN 6 6.1Rekapitulasi Penilaian Uji Skala Kecil ................................................... 132 LAMPIRAN 7 7.1Rekapitulasi Penilaian Uji Lapangan................................................. 135 LAMPIRAN 8 8.1Daftar Nama Peserta Didik Uji Satu Lawan Satu .............................. 139 8.2 Daftar Nama Peserta Didik Uji Skala Kecil .................................... 140 8.3 Daftar Nama Peserta Didik Uji Lapangan ....................................... 141 LAMPIRAN 9 9.1 Silabus Pembelajaran ......................................................................... 144 9.2 Kartu Konsultasi......................................................................................... 146 9.3 Lembar Pengesahan Proposal ............................................................ 148 16 9.4 Surat Izin Mengadakan Pra Penelitian ...................................................... 149 9.5 Surat Izin Mengadakan Penelitian ............................................................. 150 9.6 Surat Balasan Penelitian............................................................................. 151 9.7 Foto Penelitian ........................................................................................... 152 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi perkembangan manusia karena dengan adanya pendidikan diharapkan manusia dapat berubah, baik pengetahuannya, tingkah lakunya maupun keterampilannya. 2 Sedangkan Dictionary Of Education menyebutkan bahwa pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat di mana ia hidup, proses sosial di mana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol, khususnya yang datang dari sekolah, sehingga ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum.3 Hal tersebut sejalan dengan UndangUndang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan masyarakat, bangsa, dan negara.4 2 Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,( Jakarta :Rajawali Press, 2011),h. 65 H.Fuad Ihsan,Dasar -Dasar Kependidikan, ( Jakarta : PT.Rineka Cipta 2013 ) h,4. 4 Kemenag, “undang-undang republik indonesia no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional” (On-line), tersedia di: http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf (25 Desember 2015) 3 18 Sejalan dengan pendidikan di atas, Islam juga telah mengajarkan pada kita betapa pentingnya pendidikan, di mana pendidikan tersebut harus dilalui dengan berbagai proses. Sebagaimana yang tertera dalam ayat Al- Qur‟an surat Al- Mujadalah ayat : 11 Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk mu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.5 Ayat di atas menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses jangka panjang yang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia di dunia ini, sebab hanya melalui proses pendidikan maka manusia akan mampu meraih dan menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya. Sedikit ilmu yang diberikan namun berguna dan bermanfaat bagi peserta didik dan peserta didik yang mendapat ilmu serta mengamalkannya akan mendapat pahala serta memberikan sinar pada penglihatanya untuk melihat yang baik. 5 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya ( Surakarta:PT.Indiva Media Kreasi 2009), h.543 19 Pembelajaran biologi adalah mata pelajaran yang wajib untuk sekolah menengah atas (SMA). Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan sikap serta bertanggung jawab terhadap lingkungan. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam dan mahluk hidup secara sistematis, sehingga pelajaran biologi bukan hanya penguasaan kumpulankumpulan fakta tetapi juga proses penemuan. Salah satu kesulitan belajar biologi menurut peserta didik yaitu dalam pemahaman materi biologi itu sendiri, hal ini disebabkan karena media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran biologi kurang menarik minat peserta didik untuk lebih aktif dalam memahami materi pembelajaran. Perkembangan ilmu teknologi yang semakin pesat, menuntut guru untuk lebih termotivasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, dintaranya penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan kemajuan teknologi. Media pembelajaran merupakan alat untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan dalam pembelajaran. Media juga dapat diartikan sebagai mediator yang mempunyai peran dan fungsi untuk mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar mengajar yaitu antara guru dan peserta didik.6 Media pembelajaran dapat berupa modul, overhead transparansi, film, video, televisi, slide, hypertext, web, dan sebagainya.7 6 Azhar Arsyad,,Media Pembelajaran ( Jakarta : PT Rajagrafindo Persada ,Cet 16, 2013 ), h.3 Daryanto,Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Rangka Mencapai Tujuan Pembelajaran (Yogyakarta : Gava Media, 2013),h.4 7 20 Dalam pembelajaran sebagian pendidik hanya menggunkan bahan ajar seperti buku teks, isi buku teks cenderung hanya berisi informasi-informasi bidang studi saja, aspek-aspek pengajaran seperti: motivasi, tujuan, peran serta peserta didik sering diabaikan. Dalam hal ini guru mengajar tidak memanfaatkan sumber belajar secara maksimal. Pendidik sering mengabaikan penggunaan media pembelajaran yang diketahui memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Guru kurang memberikan latihan soal yang bervariasi, sehingga sulit untuk mengetahui apakah peserta didik sudah memahami materi yang diberikan dengan baik dan apakah tujuan pembelajaran yang akan dicapai sudah berhasil. Belum tepatnya media yang digunakan dalam proses pembelajaran, maka pelajaran biologi akan menjadi pelajaran yang membosankan, jika hal tersebut dibiarkan maka akan berimplikasi pada proses pembelajaran yang tidak efektif. Salah satu media interaktif yang belum banyak dikembangkan adalah Power Point Add-Ins Ispring. Ispring salah satu tool yang mengubah file presentasi yang kompatibel dengan power point untuk dijadikan dalam bentuk flash.8. Kelebihan aplikasi Ispring ialah dapat menyediakan variasi bentuk soal yang disertai dengan penskoran akhir dan dilengkapi dengan record audio, record video, menejemen presentasi dan flash. Alasan utama dipakainya media Powerpoint Add-ins Ispring untuk pembelajaran adalah pertimbangan akan efektif serta efesiensinya. 8 Wahyu Utomo,Renni S Budiarti,Upik Yelianti,Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Menggunakan Softwere Ispring Suit Pada Materi Protozoa Kelas X IPA,progam studi pendidikan biologi PMIPA FKIP universitas jambi,h.4 (online) tersedia di: http://www.ecampus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C407018.pdf (21 januari 2016 :13:00) 21 Pembelajaran IPA khususnya biologi hendaknya menggunakan media yang menarik minat peserta didik sehingga membuat peserta didik termotivasi dan tidak mudah bosan dalam belajar biologi, dengan penguasaan materi, maka prestasi belajar dapat ditingkatkan.Sehubungan dengan itu, Allah berfirman di dalam surat An -Nahl ayat 78 sebagai berikut : Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur. (QS: An-Nahl Ayat: 78)9 Ayat di atas mengandung tiga unsur pokok yaitu pendengaran, penglihatan dan hati sebagai jembatan untuk mengetahui sesuatu. Oleh sebab itu melalui indera pendengaran, peserta didik dapat mengerti dan mengetahui apa yang disampaikan gurunya. Penglihatan dapat mengamati secara langsung yang diperlihatkan di hadapan peserta didik dan hati sebagai pendorong dari semua gerak serta perbuatan belajar, dengan pemanfaatan media pengajaran, maka peserta didik akan lebih cepat menangkap materi pelajaran, sehingga prestasi belajar dapat ditingkatkan ke arah yang lebih baik. 9 Op.CitDepartemen Agama RI, h. 275 22 Berdasarkan hasil observasi, penulis telah melakukan wawancara dengan salah seorang guru mata pelajaran IPA SMAN 7 Bandar Lampung yaitu Ibu Hetty Hermiyati,S.Pd selaku guru biologi kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar Lampung dan diperoleh data informasi salah satu media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah Microsoft power point, akan tetapi Microsoft Power Point yang digunakan belum berbasis Add-Ins Ispring. Selain itu, metode yang sering digunakan pada saat pembelajaran adalah metode ceramah, presentasi dan diskusi kelompok. Oleh karena itu perlu dikembangkan media pembelajaran yang menarik dan dikemas dalam bentuk media interaktif yang diaplikasikan dengan Power Point Add-Ins Ispring sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran.10 Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berkeinginan untuk mengadakan suatu penelitian yang berjudul “ Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Power Point Add-Ins Ispring Pada Mata Pelajaran Biologi Materi Sel Peserta Didik Kelas XI SMAN 7 Bandar Lampung”. 10 Hetty Hermiyati, Hasil Wawancara Guru IPA (SMAN 7 Bandar Lampung, Tanggal 5 maret 2016), Pukul 10:00 WIB 23 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Banyak peserta didik yang tidak memperhatikan pelajaran ketika guru menerangkan pelajaran karena media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang menarik pesera didik untuk memusatkan perhatiannya. 2. Belum diterapkannya media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power PointAdd-Ins Ispring di SMAN 7 Bandar Lampung. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Produk media yang dikembangkan adalah dalam bentuk media interaktif dengan aplikasi Power PointAdd- Ins Ispring. 2. Materi pelajaran dalam media pembelajaran yang akan dikembangkan hanya menyangkut pada materi sel . D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, masalah yang akan diteliti adalah : 1. Bagaimana kelayakan media interaktif dengan aplikasi Power Point AddIns Ispring pada mata pelajaran biologi materi validasi ahli materi, ahli bahasa dan ahli media? 24 sel berdasarkan hasil 2. Bagaimana respon peserta didik dan pendidik terhadap penggunaan media interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispringpada mata pelajaran biologi materi sel ? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kelayakan media interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel berdasarkan hasil validasi ahli materi, ahli bahasa dan ahli media. 2. Untuk mengetahui respon peserta didik dan guru terhadap penggunaan media interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologimateri sel? 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan keilmuan dalam mengembangkan media pembelajaran interaktif menggunakan Power point Add-ins Ispring. b. Manfaat Praktis 1) Bagi Peseta Didik a) Memberikan pengalaman langsung bagi peserta didik. b) Meningkatkan motivasi dan daya tarik peserta didik terhadap pelajaran biologi. 25 c) Membantu mempermudah dalam memahami konsep dalam mencapai kompetensi. 2) Bagi Pendidik a) Memberikan alternatif bahan pengajaran kepada pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. b) Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara pendidik dengan peserta didik. 3) Bagi Peneliti Untuk dapat menambah pengalaman, menambah wawasan, dan pengetahuan khususnya tentang pengembangan media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power PointAdd Ispring .iharapakan dapat digunakan pembelajaran sebagai bahan interaktif acuan guna pengembangan meminimalisai multimedia kejenuhan dalam pembelajaran konvensional di kelas yang mengakibatkan motivasi belajar pesera didik menjadi berkurang untuk memahami materi yang diberikan pendidik. 26 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Media Pembelajaran Media merupakan alat untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan dalam pembelajaran. Media juga dapat diartikan sebagai mediator yang mempunyai peran dan fungsi untuk mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar mengajar yaitu antara guru dan peserta didik. Dalam penggunaannya media pembelajaran mempunyai ciri-ciri yaitu : 1) ciri fiksatif, mengambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, merekontruksi suatu peristiwa atau objek, 2) ciri manipulatif, kemampuan media mentransformasi suatu kejadian atau objek dengan waktu yang relative singkat, 3) ciri distributif, kemampuan media untuk memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama dengan kejadian tersebut. 11 Media pembelajaran menurut Gagne dan Briggs merupakan komponen sumber belajar atau peralatan fisik yang mengandung materi pembelajaran di lingkungan peserta didik serta dapat merangsang peserta didik untuk belajar.12 Tujuan utama penggunaan media pembelajaran adalah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diserap semaksimal mungkin oleh peserta didik 11 12 Azhar Arsyad,Op.Cit. h. 3 et seq. Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab ( Malang : UIN Malang Press ,Cet 1 ,2009 ) h.26 27 sebagai penerima informasi.13 Menurut Heinich, istilah medium sebagai perantara pengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi.14 Penggunaan media pembelajaran pada tahap pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Menurut Hamalik pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar, dan juga membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Selain membangkitkan motivasi dan minat peserta didik, media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. 15 Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat dominan dalam pencapaian efektivitas pengajaran, dimana melalui penerapan media pembelajaran daya pengamatan peserta didik terhadap materi yang disajikan akan bertambah, pemahaman akan meningkat, serta hasil yang dicapai dalam proses belajar mengajar akan permanen dalam ingatan peserta didik. Menurut Levied dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu : 13 Ibid,h. 28 Azhar Arsyad ,Op. Cit. h..3 15 Ibid, h. 19 et.seq 14 28 1. Fungsi atensi media visual merupakan inti, menarik dan mengarah perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2. Fungsi afektif adalah gambar atau lambang visual dapat menggungah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. 3. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan peneliti yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4. Fungsi kompensantoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visul yang memberikan konteks untuk memahami teks siswa yang lemah dalam membaca kembali.16 Secara umum kegunaan media pembelajaran antara lain yaitu : 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan rung, waktu tenaga dan daya indra. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara peserta didik dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. 5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan presepsi yang sama. 6. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (kominikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik (komunikan), dan tujuan pembelajaran.17 Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Selain mempunyai banyak fungsi dalam pembelajaran media juga mempunyai banyak manfaat dalam proses belajar mengajar. Menurut Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik yaitu : 1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 16 17 Ibid. h.21 Daryanto,Op.Cit.h.5 et seq 29 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain. 18 Kemp dan Dayton mengatakan manfaat media pembelajaran sebagai berikut : 1. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku 2. Pembelajaran bisa lebih menarik. 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkan teori belajar dan prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan. 4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak. 5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran. 6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana atau diperlukan terutama jika media pembelajaran di rancang untuk penggunaan secara individu. 7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. 8. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif .19 Berdasarkan uraian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk menyalurkan pesan (materi ajar), secara lebih baik dan sempurna sehingga dapat merangsang minat, pikiran, dan perasaaan siswa dengan menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu 18 19 Azhar Arsyad, Op.Cit h.28 Ibid. h. 25 et seq. 30 siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, mendapat informasi. B. Power Point 1. Pengertian Power Point Microsoft Power Point merupakan sebuah softwere yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan salah satu progam berbasis multimedia.20MicrosoftPower Point mampu menampilkan progam multimedia dengan menarik, dengan tampilannya yang dapat berupa teks, gambar, dan video. Kegiatan belajar mengajar menggunakan Microsoft Power Point akan mempermudah guru untuk menyampaikan informasi pelajaran kepada peserta didik.21 Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Microsoft Power Point merupakan program aplikasi windows yang berfungsi untuk membuat presentasi. Penggunaan progam Microsoft Power Point memiliki kelebihan sebagai berikut : a. Penyajiannya menarik karena bisa menampilkan macam-macam warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar dan foto. Lebih merangsang peserta didik untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji. b. Pesan informasi pembelajaran secara visual akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik. c. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang disajikan,karena peserta didik akan termotivasi untuk memahami materi yang telah tertuang dalam media pembelajaran. d. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dapat dipakai berulang-ulang e. Dapat disimpan dalam bentuk data seperti CD/ Disket dan flashdisk serta praktis dibawa kemana-mana.22 20 21 Daryanto, Op.Cit, h. 163 Ibid. 22 Ibid. h.164 31 2. Kelebihan Power Point Kelebihan dari Microsoft Power Point adalah sebagai berikut: a. Mudah dalam penggunaanya. b. Mudah dan dapat di buat sendiri. c. Dapat digunakan secara individu. d. Dapat diulang-ulang sehingga lebih efisien. e. Memiliki daya tarik. f. Fleksibel dalam penggunaannya. g. Dapat digunakan berkali-kali untuk kelas yang sama maupun berbeda.23 C. Ispring Presenter Ispring Presenter merupakan salah satu tool yang mengubah file presentasi menjadi bentuk flash dan bentuk SCORM/AICC, yaitu bentuk yang biasa digunakan dalam pembelajaran dengan e-learning LMS (Learning management System). Ispring Presenter secara mudah dapat diintegrasikan dalam Microsoft Power Point sehingga penggunaannya tidak membutuhkan keahlian yang rumit. Beberapa fitur Ispring Presenter adalah: 23 M.nur rockhman, „’pengembangan media pembelajaran dan bahan ajar dengan Microsoft Power Point’’(online) tersedia di : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/grendihendrastomo-mm-ma/artikel-ppm-powerpoint.pdf ( 20 april 2016 19: 30 ) 32 a. Ispring Presenter bekerja sebagai Add-Ins Power Point, untuk menjadikan file Power Point lebih menarik dan interaktif berbasis Flash dan dapat dibuka di hampir setiap komputer atau platform. b. Dikembangkan untuk mendukung e-learning. Ispring Presenter dapat menyisipkan berbagai bentuk media, sehingga media pembelajaran yang dihasilkan akan lebih menarik, diantaranya adalah dapat merekam dan sinkronisasi video presenter, menambahkan flash dan video youtube, mengimpor atau merekam audio, menambahkan informasi pembuat presentasi dan logo perusahaan, serta membuat navigasi dan desain yang unik. c. Mudah didistribusikan dalam format flash, yang dapat digunakan dimanapun dan dioptimalkan untuk web. d. Membuat kuis dengan berbagai jenis pertanyaan/soal yaitu: true/false, multiple choice, multiple response, type in, matching, sequence, numeric, fill in the blank, multiple choice text. Berikut tampilan menu tipe quis dalam Inspring Presenter. 1) Publikasi Presentasi Ada 2 cara publikasi presentasi, yaitu 33 a) Quick Publish: Publikasi ke bentuk flash dengan pengaturan mengikuti default dari program. Caranya: Isi nama output flash movie pada field presentation title. Tentukan folder lokal atau network share dimana presentasi akan disimpan. Jika sudah selesai, klik tombol publish. b) Publish: Publikasi dengan pengaturan/setting yang ditentukan sendiri oleh user publish dengan pengaturan yang ditentukan sendiri oleh user dibagi menjadi beberapa pilihan, yaitu: (1) Publish Presentation to My Computer yaitu Publikasi ke folder pada komputer lokal Pengaturan publish presentation to my computer publish window tab terdiri dari 4 tab, yaitu: 1). General tujuan dan komposisi output presentasi flash. 2). Settings tampilan, navigasi, ukuran dan skala untuk output flash movie. 3). Media pilihan kompresi untuk file gambar, audio dan video. 4). Scorm setting untuk learning course. (2) Publish Presentation to Slide Boom yaitu publikasi melalui web/upload presentasi pada portal online dan menampilkan pada worldwide. (3) Publish Presentation to Web/FTP yaitu upload presentasi ke server FTP. (4) Send presentation via e-mail yaitu mengirim melalui e-mail 2) Menejemen Presentasi a) PresentationExplorer 34 Presentation Explorer adalah sebuah tool yang efisien untuk mengatur struktur presentasi dan pengaturan lanjut, menambahkan media (audio, video, narasi atau kuis) dalam satu jendela. Dengan presentation explorer dapat dengan mudah diatur : (1) Pengorganisasian multilevel navigation (2) Memanage hidden slides (3) Mengedit judul slide (4) Menambahkan presenter ke slide (5) Mengatur playbackmode manual atau automatic (6) Mengatur durasi slide (7) Impor narasi audio ke slide ( 8) Impor narasi video ke slide (9) Menambahkan quiz. (1) Multilevel Navigation Pada menu ini bisa dengan mudah ditambahkan slide bersarang (nested slide), untuk mengatur multilevel navigasi dalam presentasi. Pada tiap level memungkinkan untuk memindahkan slide ke sub level dan sebaliknya. slide Bersarang. (2). Hidden Slides/Slide tersembunyi Beberapa slide bisa disembunyikan dengan klik thumbnailnya, sehingga slide akan disembunyikan. 35 ganda pada (3). Judul Slide Judulslidedefaultnya akan diambildari judulslidepower point.untuk mengubah judulslide, klik gandapada judulnya, dan masukkan judulyangbaru. (4). Presenters Untuk menambahkan presenter pada slide terpilih, klik ganda pada foto/nama presenter dan pilih satu pada menu drop down. Untuk mengubah presenter, klik ikon presenters pada toolbarIspringPresenter (5). Playback mode Digunakan pada pengaturan slide pada saat melanjutkan ke slide berikutnya, dipilih secara otomatis setelah delay waktu tertentu, atau memerlukan user untuk meng-klik. (6).Slide duration Pengaturan waktu sebuah slide untuk menuju slide berikutnya, bisa diatur melalui slide duration. (7) Media Audio Pada presentation explorer juga mengijinkan untuk mengimpor narasi audio pada slide yang dipilih. Langkahnya: 36 (a) Klik ikon import audio narration. (b) Pilih fileaudio, dengan format file audio yang didukung adalah MP3, WMA dan WAV. Audio yang dimasukkan akan dijalankan secara otomatis. Untuk menonaktifkan pilihan ini, un-cek checkbox auto playdi bagian bawah window explorer. (c) Klik Open. file audio akan ditambahkan pada slide terpilih. (8). Media Video Langkahnya: (a) Klik ikon import video narration. (b)Pilih file video, dengan format file video yang didukung adalah AVI, WMV, MPG, dan .MP4. (c) Klik Open. file video akan ditambahkan pada slide terpilih Pada ispring presentation explorer terdapat fasilitas untuk menyisipkan kuis pada slide powerpoint yaitu melalui tombol editing quiz.24 D. Komponen Kimiawi, Struktur Dan Fungsi Sel Dalam Kehidupan 24 UPTD BPTP Dinas Pendidikan Prov. Lampung,Buku panduan Master TIK.PDF, 37 Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, pada gabus tutup botol. Ia merupakan orang pertama yang menyebut istilah sel, dalam bahasa latin cellula yang berarti bilik kecil. Sel merupakan unit terkecil dari organisme hidup, sel adalah suatu “ pabrik “yang di dalamnya dapat disintesis ribuan molekul yang dibutuhkan oleh organisme. Ukuran sel bervariasi antara 0,1-1,0 μm. Sel paling besar adalah sel telur angsa, sedangkan sel terpanjang adalah sel otot dan sel saraf. 25 1. Komponen Kimiawi Sel Komponen kimiawi sel terdiri dari : Protein, karbohidrat, lipid/lemak, asam nukleat, garam-garam /ion-ion, air dan vitamin. 1) Protein 50 % dari berat kering organisme yang hidup adalah protein, protein adalah makromolekul. Protein yang paling kecilpun mempunyai berat molekul antara 6000 lebih dari 1 juta. Protein terdiri dari satu atau lebih polimer yang linier dan tidak bercabang. Monomer yang membuat polimer disebut asam amino. Protein merupakan unsur penyusun protoplasma terbesar kedua setelah air. Protein yang terdapat di dalam sel dapat dikelompokkan menjadi protein struktural dan protein fungsional. Protein struktural adalah protein penyusun organel sel, misalnya membran sel, mitokondria, ribosom, dan kromosom. Sementara itu, protein fungsional meliputi enzimenzim. Enzim-enzim terdapat di membran, mitokondria, vakuola, dan 25 Hartono Nugroho, Issirep Sumardi, Biologi Dasar (Yogyakarta : Penebar Swadaya 2004),h.21 38 sitoplasma. Enzim-enzim mengatur reaksi-reaksi kimia yang menjaga sel tetap hidup. Protein fungsional juga berperan dalam transpor melewati membran. Semua protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen serta beberapa mengandung belerang. 2) Karbohidrat Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa dan laktosa. Dalam sel, karbohidrat memiliki daya ubah dan manfaat yang tinggi sebagai energi untuk metabolisme sel. Pada sel tumbuhan, karbohidrat tidak hanya berperan sebagai sumber energi, tetapi juga penting sebagai unsur struktural, yaitu pembentuk diniding sel. 3) Lipid/lemak Lipid merupakan zat organik yang sangat hidrofobik yang berarti bahwa zat-zat tersebut sangat sukar larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut non polar (kloroform, eter, aseton dan etanol). Di dalam sel terdapat banyak jenis lipid, lipid berperan sebagai pembentuk membran sel bersama 39 protein, mengatur sirkulasi lemak yang lain, dan sumber cadangan energi bagi sel. 4) Asam Nukleat Pada organisme yang hidup terdapat 2 golongan besar asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat atau DNA dan asam ribonukleat atau RNA. Kedua asam ini adalah polimer linier yag tidak bercabang, berat molekul berkisar antara 25.000 sampai 50 milyar, asam nukleat dapat dipecah menjadi monomer yang disebut nukleotida. Asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat mereproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk reproduksi suatu organisme.26 5) Air Air adalah salah satu unsur terpenting dan merupakan bagian terbesar penyusun protoplasma sel. Air merupakan pelarut terbaik untuk bahan-bahan anorganik. Air berperan untuk menjaga keseimbangan pH cairan sel sehingga reaksi metabolisme yang melibatkan enzim dapat berjalan. Karena air membeku pada suhu 0oC, kebanyakan sel akan rusak jika suhunya turun di bawah suhu tersebut dan kristal es akan terbentuk di sitoplasma. 6) Garam-garam terdapat di dalam sel dalam bentuk ion-ionnya, misalnya 26 John W. Kimball, Biologi Edisi Kelima Jilid 1 ( Jakarta : Erlangga 1983 ),h 60.et.seq 40 natrium klorida terdapat di dalam sel dalam bentuk ion-ion natrium (Na+) dan ion-ion klorida (Cl-). Ion-ion tersebut dapat bergerak bebas di dalam sel atau melekat pada molekul-molekul lain, seperti protein atau lemak. Ion-ion garam berfungsi membantu pemeliharaan stabilitas pH dan mengatur tekanan osmosis sel. 7) Vitamin Vitamin atau bahan-bahan turunannya berperan dalam reaksi-reaksi kimia di dalam sel, contohnya reaksi transfer energi dari satu senyawa menjadi senyawa lain. Tumbuhan dapat membuat vitamin-vitaminnya sendiri, sedangkan hewan memperoleh vitamin-vitamin dalam bentuk siap pakai. 2. Struktur Bagian-Bagian Sel Dan Fungsinya Dari komponen-komponen tersebut selanjutnya akan membentuk suatu struktur sel yang terdiri dari organel-organel sel antara lain: membran plasma, nukleus (inti sel), sitoplasma, ribosom, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, vakuola, mitokondria, kloroplas, peroksisom, sitoskeleton, vakuola, mikrotubulus, mikrofilamen, sentriol, sentrosom, dinding sel, matrik ektraseluler, silia dan flagela, sentrosom dan sentriol. a. Membran plasma adalah selaput yang terletak paling luar dan tersusun 41 dari senyawa kimiafosfolipid, protein Fungsidarimembranseliniadalahsebagai pintu dan gerbang karbohidrat. yang dilalui zat,baik menujuataumeninggalkan sel.27 b. Nukleus (Inti Sel) Nukleus dikelilingi oleh selaput nukleus (membran ganda) yang berporipori, selaput nukleus tersambung dengan retikulum endoplasma (RE), nukleus merupakan pusat pengendali dalam sel, Fungsidarinukleus adalahmengatursemua aktivitas(kegiatan)sel,karenadidalamintiselterdapatkromosomyang berisi DNA untuk mengatur sintesis protein, selaput nukleus yang berpori berfungsi untuk meregulasi lalu lintas materi keluar masuk nukleus.28 c. Sitoplasma Sitoplasma berada dalam sistem koloid kompleks yang sebagian besar adalah air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul kecil maupun besar (makromolekul), ion-ion, dan bahan Fungsiutamakehidupan hidup atau organela. berlangsungdisitoplasma. Penyusunutamadarisitoplasmaadalahair (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.29 27 Sumardi, Aditya Marianti, Biologi Sel ( Yogyakarta : Graha Ilmu 2007),h.4 Neil A. Campbell, et.al.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1 (Erlangga : Jakarta 2008 ),h.132 29 Sumardi, Aditya Marianti, Op.Cit,h.6 28 42 d. Ribosom Ribosom merupakan komponen seluler yang melaksanakan sistesis protein, sel yang mempunyai laju sintesis protein yang tinggi memiliki ribosom dalam jumlah yang sangat banyak, ribosom membangun protein di dua tempat pada sitoplasma. Fungsidariribosomadalah tempatsintesisprotein. e. Retikulum Endoplasma Retikulumendoplasmamerupakan strukturberbentukbenang-benangyang bermuara di inti sel. Ada dua jenis retikulum endoplasma yaitu : RE halus (smooth ER) dan RE kasar (rough ER), RE halus berfungsi dalam berbagai proses metabolik yang bervariasi menurut tipe sel, proses-proses ini antara lain adalah sistesis lipid, mekanisme karbohidrat serta ditoksifikasi obat-obatan dan racun. Sedangkan RE kasar berfungsi membantu sintesis protein sekresi dan berbagai protein lain dari ribosom terikat, menambahkan karbohidrat ke glikoprotein, dan menghasilkan membrane baru. f. Aparatus golgi Aparatus golgiterdiridarikantungmembranyangpipih(sisterna)yang tampaksebagaitumpukanpita. Aparatus golgi berfungsi memodifikasi protein karbohidrat pada protein dan fosfolipid, dan sebagai tempat 43 pemilahan produk-produk golgi yang kemudian dilepaskan dalam vesikel. g. Lisosom Lisosom merupakan kantung yang bermembran yang berisi enzim-enzim hidrolitik yang digunakan oleh sel hewan untuk mencerna makromolekul. Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzimpencernaanseluler, makromolekul sel, dan mendaur ulang organel yang rusak. h. Vakuola Vakuola adalah vesikel yang dibatasi dengan membran dengan fungsi yang berbeda-beda dengan jenis sel yang berbeda-beda. Vakuola merupakan organel yang terdapat di sel tumbuhan, vakuola berisisi air yang terlarut di dalamnya berbagai mineral, gula, asam-asam organik dan dan bahan-bahan lain. Vakuola berfungsi sebagai pencerna, penyimpan dan pembuangan zat sisa, keseimbangan air, serta perlindungan dan pertumbuhan sel. i. Mitokondria Mitokondria merupakan tempat respirasi seluler, proses metabolik yang menghasilkan ATP dengan cara mengambil energi dari gula, lemak, dan bahan bakar lain dengan bantuan oksigen. Fungs i mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan 44 banyak energi ATP.30 j. Kloroplas Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan ganggang tertentu, pada selsel tumbuhan, kloroplas umumnya dijumpai dalam bentuk cakram dengan diameter antara 5-8 μm, dan tebal antara 2-4 μm. Kloroplas di batasi oleh membran rangkap, di dalamnya terdapat cairan atau matriks fluida yang disebut stroma. Di dalam stroma terdapat struktur membran yang dinamakan tilakoid,tumpukan tilakoid disebut granum dan bagian dalam tilakoid dinamakan lokulus, tilakoid yang menghubungkan antar grana disebut gret. Kloroplas mengandung pigmen hijau (klorofil) serta berbagai enzim dan molekul lain yang berfungsi dalam produksi gula secara fotosintesis.31 k. Peroksisom Peroksisom adalah kompartemen metabolik terspesialisasi yang di batasi oleh membrane tunggal, peroksisom mengandung enzim-enzim yang mentranfer hydrogen dari berbagai substrat ke oksigen menghasilkan hidrogen peroksida. l. Sitoskeleton Sitoskeleton adalah jejaring serat yang mengornanisasi struktur dan aktivitas dalam sel. Fungsi sitoskeleton adalah memberikan sokongan 30 31 Neil A. Campbell, et.al, Op.Cit,h.112 et seq. Sumardi, Aditya Marianti, Op.Cit ,h. 9 45 mekanis kepada sel dan mempertahankan bentuknya. Sitoskeleton tersusun atas tiga tipe struktur molekuler yaitu : mikrotubulus, mikrofilamen, dan filament intermediat. 1) Mikrotubulus Mikrotubulus terdapat pada semua sel eukariotik, berupa batangbatang berongga dengan diameter sekitar 25 nm dan panjang antara 200 nm sampai 25 μm, dinding mikrotubulus tersusun dari protein globular yang disebut tubulin. Fungsi mikrotubulus membentuk dan menyokong sel, serta berperan sebagai jalur yang dapat disusuri oleh organel yang dilengkapi oleh protein motorik. 2) Mikofilamen Mikofilamen adalah batang padat yang berdiameter sekitar 7 nm. Mikrofilamen disebut juga filament aktin karena tersusun atas molekul-molekul aktin, sejenis protein globular. Mikrofilamen ditemukan pada sel eukariot.Mikroflmen berperan dalam pergerakan sel. 3) Filamen intermediat Filamen intermediat mempunyai diameter 8-12 μm, lebih besar dari diameter mikrofilamen namun lebih kecil dari micrometer mikrotubulus. Filament intermediat merupakan pengukuh sel yang lebih permanen dari pada mikrofilamen dan mikrotubulus yang sering kali diuraikan dan rikit kembali dalam berbagai sel, filament 46 intermediate terspesialisasi mikrofilamen) dan terdiri dari untuk menahan tegangan (seperti berbagai kelas unsur sitoskeleton. Filament intermediat berfungsi sebagai rangka dasar bagi seluruh sitoskeleton. m. Dinding Sel Dinding sel adalah struktur ekstraseluler sel tumbuhan yang membedakan sel tersebut dari sel hewan, dinding sel tumbuhan jauh lebih tebal dari pada membranplasma, berkisar dari 0,1 μm sampai beberapa micrometer. Dinding sel tumbuhan umumnya berlubang-lubang akibat saluran diantara sel-sel yang bersebelahan yang disebut plasmodesma. Dinding sel berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya dan mencegah pengambilan air secara berlebihan. n. Matriks Ektraseluler Matriks Ektraseluler terdapat pada sel hewan, bahan penyusun utama matriks ektraseluler adalah glikoprotein yang disekresikan oleh sel. Glikoprotein yang paling banyak dalam matriks ektraseluler sebagian besar sel hewan adalah kolagen yang membentuk serat-serat kuat di luar sel. o. Silia dan flagela Silia dan flagela merupakan penjuluran yang mengandung mikrotubulus dari beberapa jenis sel. Silia biasanya terdapat dalam jumlah yang banyak dipermukaan sel, silia mempunyai diameter sekitar 0,25 μm dan panjang 47 sekitar 2- 20 μm, sedangkan flagela mempunyai diameter sama namun lebih panjang yaitu 10-200 μm, jumlah flagela biasanya terbatas hanya satu atau beberapa buah per sel. Pola denyut silia dan flagela berbeda, flagella memiliki gerak mengombak yang menghasilkan gaya dengan arah yang sama dengan sumbu flagela, sedangkan silia bergerak mirip dayung dengan ayunan mendorong dan silih berganti yang menghasilkan gaya dengan arah tegak lurus dengan sumbu silia, silia juga berperan sebagai penerima sinyal bagi sel. Pada beberapa eukariota uniseluler silia dan flagela berfungsi untuk bergerak.32 p. Sentrosom Dan Sentriol Sel hewan dan sel beberapa mikroorganisme dan tumbuhan tingkat rendah mengandung dua sentriol yang terdapat dalam sitoplasma di dekat permukaan sebelah lauar nukleusnya. Dalam sentrosom terdapat sepasang sentriol, masing- masing terdiri dari Sembilan set triplet mikrotubulus yang tersusun membentuk cincin. Sebelum sel hewan membelah sentriol bereplikasi. 33 3. Sel Eukariotik Dan Sel Prokariotik Bedasarkan ada tidaknya dinding/selaput inti, sel dibedakan menjadi dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai dinding/selaput inti, sedangkan sel eukariotik adalah sel 32 33 Neil A. Campbell, et.al, Op.Cit,h 120 et seq. John W. Kimball, Op.Cit h.105 48 yang sudah mempunyai dinding/ selaput inti.34 Sel prokariotik (termasuk bakteri dan archae) umumnya berukuran lebih kecil dan mempunyai struktur lebih sederhana dari pada sel eukariotik, perbedaan utama antara kedua jenis sel ini adalah bahwa materi genetik (DNA) sel prokariotik tidak terletak dalam suatu struktur membran ganda yang disebut nukleus, sedangkan sel eukariot sebagian besar DNA nya terletak pada nukleus,yang dibatasi membran ganda.35 a. Sel Prokariotik Organisme yang tersusun oleh sel prokariotik umumnya uniseluler. Contoh organisme yang tersusun dari sel prokariotik adalah bakteri dengan ciri-ciri antara lain yaitu : 1) Sitoplasma dan materi genetik bercampur 2) Bahan gen (asam deoksiribonukleat) terdapat dalam sitoplasma, berbentuk cincin (bulat) 3) Tidak dijumpai badan golgi, mitokondria dan reticulum endoplasma (RE), tetapi dijumpai adanya ribosom. 34 35 Hartono Nugroho, Issirep Sumardi,Op.Cit,h.21 William Stansfield, Raul Cano, Jaime Colome, Biologi Molekuler Dan Sel (Jakarta : Erlangga 2006),h.2 49 Gambar 2.1 Sel Prokariot Pada Bakteri Sumber : Biologi Dasar, 2004 b. Sel Eukariotik Sel eukariotik mempunyai struktur yang lebih maju dari pada sel-sel prokariotik.36 Selain membran plasma di permukaan luarnya sel eukariotik memiliki membran internal yang ekstensif dan tertata secara rumit, yang membagi sel menjadi kompartemen-kompartemen.37Sel eukariotik memiliki ciri-ciri antara lain yaitu : 1) Sitoplasma dan nukleoplasma terpisah 2) Bahan gen di dalam inti, mitokondria dan kloroplas (pada sel tumbuhan) 3) Terdapat badan golgi, mitokondria, retikulum endoplasma, dan ribosom 36 37 Sumardi, Aditya Marianti, Op.Cit,h.4 Neil A. Campbell, et.al, Op.Cit,h.108 50 4) Bahan gen (DNA) seperti pita dan tersusun spiral Gambar 2.2 Sel Eukariotik Pada Sel Hewan Sumber : Campbell, 2008 Macam-macam organel pada sel eukariotik dan fungsinya 1) Inti sel berfungsi sebagai sintesis DNA dan RNA, berkumpulnya subunit ribosom pada anak inti 2) Ribosom berfungsi sebagai sintesis protein 3) Retikulum endoplasma (RE Kasar) berfungsi untuk sitesis membrane protein dan pembentukan vesikel transport. 4) Retikulum endoplasma (RE halus) berfungsi sebagai sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi racun. 5) Badan golgi berfungsi menyimpan sementara, makromolekul,dan pembentukan vesikel transport. 51 transport 6) Lisosom berfungsi mencerna makanan dan daur ulang organel yang rusak. 7) Vakuola berfungsi mencerna, menyimpan makanan dan memperbesar sel 8) Kloroplas (tumbuhan dan beberapa Protista) berfungsi mengkonversi energy cahaya menjadi energy kimia (gula) 9) Mitokondria berfungsi mengkonversi energy kimia dari makanan menjadi energy kimia ATP 10) Sitoskeleton (termasuk silia,flagella, dan sentriol pada hewan) berfungsi untuk mengatur dan menjaga bentuk sel, tempat melekatnya organel-organel, gerakan organel dalam sel dan gerakan sel. 11) Dinding sel (tumbuhan, fungi dan beberapa Protista) berfungsi menjaga bentuk sel, menyokong, proteksi permukaan, dan ikatan antarsel dalam jaringan. 12) Pernukaan sel (pada hewan) berfungsi sebagai ikatan antar sel dalam jaringan. 13) Hubungan antar sel berfungsi sebagai komunikasi antar sel dan ikatan antar sel dalam jaringan.38 c. Perbedaan Antra Sel Prokariotik dan Eukariotik Perbedaan atau perbandingan antara sel prokariotik dan eukariotik seperti pada tabel di bawah ini39: 38 Hartono Nugroho, Issirep Sumardi,Op.Cit,h.22 et.seq 52 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 39 Tabel 2.1 Perbedaan Sel Prokariotik Dan Eukariotik Komponen Prokariotik Eukariotik Contoh organisme Bakteri dan ganggang Protista, fungsi, hijau biru tumbuhan dan hewan Ukuran sel Umumnya 1-10 μm Umumnya 5-100 μm Metabolisme Anaerobik adan aerobik Aerobik Organela Sedikit atau tidak ada Terdapat banyak organela, seperti nukleus, mitokondria RE dll DNA Sirkular, dalam Sangat panjang sitoplasma terdapat dalam inti sel RNA dan protein Disintesis pada Sintesis RNA terjadi beberapa kompartemen dalam nukleus, protein disintesis dalam sitoplasma Sitoplasma Tidak ada sitoskeleton Sitoskeleton tersusun dari filament protein Pembelahan sel Kromosom memisahkan Kromosom memisah diri oleh adanya melalui gelendong pemisahan membran pembelahan plasma Organisasi seluler Umumnya uniseluler Umumnya multiseluler, sel-sel dengan tugas yang berbeda-beda Sumardi, Aditya Marianti, Op.Cit,h 11 53 E. Spesifikasi Produk Pada penelitian ini produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel peserta didik kelas XI SMAN 7 Bandar Lampung. Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari pendidik ke peserta didik. Tujuan digunakannya media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu untuk merangsang peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh juga dapat dimanfaatkan untuk memotivasi dan meningkatkan pemahaman peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Era globalisasi saat ini, peran pendidikan bukan hanya merupakan penentu berkualitas tidaknya sumber daya manusia tetapi juga penentu berkembang tidaknya suatu bangsa. Kemanjuan tegnologi yang semakin canggih menuntut pendidik untuk senantiasa mengikuti perkembangan tegnologi khususnya dalam bidang pendidikan, diantaranya penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan tegnologi saat ini, antara lain media pembelajaran interaktif. Pembuatan media interaktif dapat dibuat dengan menggunakan progam softwere atau gabungan antara beberapa softwere komputer seperti Microsoft Power Point dan Add-Ins Ispring. Progam aplikasi Microsoft power point memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyajikan sebuah materi presentas. Produk yang diharapkan dalam pengembangan media interaktif ini 54 berupa : Media interaktif yang diaplikasikan dengan Power Point Add-Ins Ispring yang dikemas dalam bentuk CD (Compact Disk) berisi : peta konsep, standar kompetensi, kompetensi dasar serta indikator pencapain kompetensi, materi sel, animasi, simulasi, evaluasi, pengayaan dan info terkini yang berkaitan dengan sel, serta dilengkapi dengan buku panduan penggunaan media interaktif dalam bentuk storyboard yang berisi tentang langkah persiapan dalam penggunaan media interaktif, petunjuk penggunaan media interaktif, serta cara perawatan media interaktif untuk memudahkan guru dan peserta didik dalam menggunaan media interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring . F. Kerangka Pikir Kerangka berfikir penelitian dan pengembangan ini yaitu berawal dari permasalahan yang ditemukan di sekolah, yaitu media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar masih terbatas, dimana dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan bahan ajar berupa buku teks dan jarang menggunakan media pembelajaran. Dimana, buku sebagai sumber belajar yang dapat membantu dan mempermudah peserta didik dalam belajar. Namun, biasanya peserta didik cenderung bosan dalam menggunakan buku teks yang bersifat informatif dan kurang menarik sehingga peserta didik kurang termotivasi dalam proses belajar. Dari permasalahan tersebut peneliti memberikan solusi yaitu membuat media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring, Power Point Add-Ins Ispring merupakan tambahan menu pada power point yang dapat menyediakan variasi bentuk soalyang disertai dengan penskoran akhir dan dapat 55 diubah dalam bentuk flash.Dengan solusi tersebut, diharapkan peserta didik tertarik dengan media interaktif sebagai media dalam proses belajar mengajar, sehingga akan meningkatkan minat belajar dan motivasi belajar dalam pembelajaran biologi. Berikut ini merupakan kerangka berfikir pada penelitian terlihat pada gambar 3.5     Permasalahan yang Ditemukan Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar masih sangat terbatas. Kurangnya minat belajar peserta didik. Banyak peserta didik yang tidak memperhatikan pelajaran ketika guru menerangkan pelajaran karena media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang menarik siswa untuk memusatkan perhatiannya. Peserta didik kurang termotivasi untuk belajar dan cepat bosan Solusi Membuat produk berupa media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi Sel   Hasil yang Diharapkan Peserta didik tertarik dengan media pembelajaran yang dibuat, sehingga akan menjadi lebih aktif dalam mengikuti pelajaran. Meningkatkan minat belajar dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran biologi Gambar 3.5Kerangka Berfikir 56 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.40 Tujuan utama metode penelitian pengembangan ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan.41 B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang telah dilaksanakan di SMAN 7 Bandar Lampung ini yaitu dikembangkan media pembelajaran biologi dalam bentuk media interaktif yang diaplikasikan dengan Power Point Add-Ins Ispring dan di batasi pada materi sel. Subyek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 1, Pengembangan media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring telah dilaksanakan di SMAN 7 Bandar Lampung, mata pelajaran Biologi pokok bahasan “Sel ” semester ganjil. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober tahun ajaran 2016/2017. C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan 40 41 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung : Alfabeta, Cet.17, 2012), h. Ibid. h. 408. 57 Menurut Borg dan Gall penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.42 Tahapan proses dalam penelitian dan pengembangan biasanya membentuk siklus yang konsisten untuk menghasilkan suatu produk tertentu sesuai dengan kebutuhan, melalui langkah desain awal produk, uji coba produk awal untuk menemukan berbagai kelemahan, perbaikan kelemahan, diujicobakan kembali, diperbaiki sampai akhirnya ditemukan produk yang baik. Terdapat tiga yang paling mendasar dalam penelitian Research And Development yaitu : 1) Pertama, tujuan akhir penelitian Research And Development dihasilkannya suatu produk tertentu yang dianggap andal karena telah melewati pengkajian terus-menerus 2) Kedua, produk yang dihasilkan adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan lapangan, oleh sebab itu sebelum dihasilkan produk awal terlebih dahulu dilakukan survey pendahuluan 3) Ketiga, proses pengembangan produk dari mulai pengembangan produk awal sampai produk jadi yang sudah di validasi dilakukan secara ilmiah dengan menganalisis data secara empiris. 43 Menurut Sugiyono, langkah-langkah penelitian dan pengembangan meliputi: 1) Potensi dan masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain Produk, 4) Validasi desain, 5) Perbaikan desain, 6) Uji coba produk, 7) 42 43 Revisi produk, 8) Uji pelaksanaan Pujani Setyosari,Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan(Jakarta : Kencana 2010 ),h.222 Wina Sanjaya ,Penelitian Pendidikan (Jakarta : Kencana Prenada Media Group ,Cet.2,2014),h.130 58 lapangan, 9) Penyempurnaan produk akhir, 10) Dimensi dan implementasi. 44Secara umum Prosedur penelitian dan pengembangan dapat dilihat pada gambar 3.1 Pengumpulan Data Potensi Dan Masalah Uji Coba Pemakaian Desain produk Uji Coba Produk Revisi Produk Revisi produk Validasi Desain Revisi Desain Produksi masal Gambar 3.1 Prosedur pengembangan produk45 Model penelitian dan pengembangan menurut Sugiono dibutuhkan sepuluh langkah pengembangan untuk menghasilkan produk akhir yang siap untuk diterapkan dalam lembaga pendidikan. Tetapi, penulis membatasi langkah-langkah penelitian pengembangan dari sepuluh langkah menjadi tujuh langkah dikarenakan mengingat waktu yang disediakan dan biaya yang terbatas. Prosedur yang dilakukan penulis seperti pada gambar 3.2 Emzir, “Metodologi penelitian pendidikan kuantitatif & kualitatif” (jakarta: Rajagrafindo Persada, 2013), h. 271, mengutip Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010) 45 Sugiono, Op. cit. h.409 44 59 Potensi dan Masalah Design Media pembelajaran interaktif dengan Aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel Pengumpulan Data Revisi Media pembelajaran interaktif dengan Aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel Uji Coba Media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel Validasi media pembelajaran interaktif dengan Aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel Revisi media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel Media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel final Gambar 3.2 Langkah–angkah Penelitian yang Digunakan Produk akhir dari penelitian pengembangan ini adalah media pembelajaran interaktif yang diaplikasikan dengan Power Point Add- Ins Ispring pada materi sel. Model ini memiliki langkah-langkah pengembangan yang sesuai dengan penelitian pengembangan pendidikan yaitu penelitian yang menghasilkan atau mengembangkan produk tertentu dengan melakukan beberapa uji coba kepada ahli materi, ahli media, 60 ahli bahasa dan uji coba produk di lapangan untuk menguji keefektifan dan kebermanfaatan suatu produk. Penelitian pengembangan ini dibutuhkan tujuh langkah pengembangan untuk menghasilkan produk akhir yang siap untuk diterapkan dalam lembaga pendidikan. 1. Potensi dan Masalah Kegiatan awal sebelum melakukan pengembangan pembelajaran atau bahan ajar ini adalah analisis kebutuhan. terhadap media Analisis kebutuhan berupa observasi awal dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tanggal 5 maret 2016 di SMAN 7 Bandar Lampung. Observasi dilakukan dengan menggunakan angket dan wawancara dengan guru dan peserta didik mata pelajaran biologi kelas XI IPA 1. Potensi dalam penelitian dan pengembangan ini adalah belum diterapkannya media pembelajaran interaktif sebagai penunjang proses belajar pembelajaran. Masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah sedikitnya media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, sehingga diperlukan pengembangan media pembelajaran interaktif yang diaplikasikan dengan Power point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel di SMA kelas XI IPA 1. 2. Pengumpulan Data Setelah potensi dan masalah lengkap dan jelas maka tahap selanjutnya yaitu mengumpulkan sumber referensi yang menunjang pengembangan media pembelajaran interaktif pada materi sel di tingkat SMA. Pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian pengembangan yaitu salah satunya dengan angket, 61 angket yang digunakan yaitu berupa lembaran pertanyaan tentang masalah-masalah yang akan diteliti oleh peneliti sendiri dan jawaban dari peserta didik dan guru dapat peneliti gunakan sebagai informasi untuk membuat suatu produk yang diinginkan dari jawaban angket tersebut. Angket-angket yang telah didapatkan peneliti dapat menjadi acuan dalam menciptakan produk tertentu sesuai dengan apa yang sedang diteliti atau yang ingin dikembangkan oleh peneliti. 3. Design Produk Setelah mengumpulkan informasi, selanjutnya penulis membuat produk awal media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Powerpoint Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel yang menarik, sehingga bermanfaat bagi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Perancangan media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Powerpoint Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel menggunakan beberapa sumber buku sebagai panduan materi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan desain awal media pembelajaran dan isi media pembelajaran dapat dilihat pada gambar 3.3 dan gambar 3.4 62 Bagian Pendahuluan Bagian Isi Bagian pendahuluan berisi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi dan peta konsep Bagian isi berisi tentang materi tentang Sel yang sudah disesuaikan dengan SK dan KD, dan juga dilengkapi dengan ayat-ayat AlQur‟an yang berkaitan dengan sel. Dilengkapi dengan animasi yang berisi video tentang organel-organel sel eukariotik dan sel prokariotik beserta fungsinya. Terdapat dimulasi berisi tentang struktur organel sel yang menggunakan aplikasi Macromedia Flash MX Dilengkapi dengan evaluasi dan pengayaan menggunakan aplikasi ispring pada menu quis Media pembelajaran dilengkapi dengan info terkini untuk menambah wawasan dan pengetahuan peserta didik. Media pembelajaran storyboard (panduan pembelajaran) Bagian Penutup dilengkapi dengan penggunaan media Pada bagaian penutup terdapat Daftar Pustaka yang didapat dari berbagai sumber yang relevan. Gambar 3.3 Desain Produk 63 MEDIA PEMBELAJARAN MATERI SEL SK dan KD Kurikulum KTSP Peta Konsep Berisi tentang macammacam organel sel Sel Eukariotik Gambar Sel Hewan Materi Mencakup : pengertian sel, struktur sel, sel prokariotik, sel eukariotik , perbedaan sel prokariotik dan eukariotik, dan ayat-ayat Al-Qur‟an yag menjelaskan tentang sel. Video 1 Video 2 Bagian -bagian Gambar3.4 Bagan Isi sel Medi Perbedaan organel sel eukariotik dan hewan prokariotik Info Terkini info Info-info tentang sel Simulasi Sel Eukariotik Gambar Sel Tumbuhan Animasi Video 3 Orgnel sel dan fungsinya 64 Sel Prkariotik Gambar Sel Bakteri Evaluasi Evalusi 1 Soal-soal pilihan ganda, benar salah dan menjodohkan Pengayaan dan Daftar Pustaka Evaluasi 2 Soal-soal essay dan kuci jawaban 4. Validasi Design Validasi ini dikatakan sebagai validasi rasional, karena validasi ini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. 46 Langkah selanjutnya setelah produk awal selesai adalah konsultasi kepada tim ahli yang terdiri dari ahli materi, ahli media dan ahli bahasa. Ahli materi mengkaji aspek sajian materi berupa keseuaian materi dengan kurikulum (standar isi), kebenaran, kecukupan dan ketepatan isi produk. Ahli media mengkaji aspek tata letak, pilihan warna komponen penyusunnya. selanjutnya ahli bahasa, ahli bahasa menilai aspek kaidah pemilihan kata sesuai dengan karateristik sasaran, penggunaan kalimat yang benar, dan aspek kebahasaan secara menyeluruh. 5. Perbaikan Design Setelah desain produk divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa maka dapat diketahui kelemahan atau kekurangan dari media pembelajaran tersebut. Kelemahan tersebut kemudian diperbaiki untuk menghasilkan produk yang lebih menarik.. 6. Uji Coba Produk Produk yang telah selesai dibuat, selanjutnya diuji cobakan dalam kegiatan pembelajaran . Uji coba ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi apakah bahan ajar yang dikembangkan dalam menyampaikan materi sel lebih efektif, bermanfaat dan mengetahui respon peserta didik terhadap mata pelajaran biologi dibandingkan dengan bahan pembelajaran yang digunakan oleh Pendidik 46 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, Cet.13, 2011), h. 414 65 sebelumnya. Uji coba produk dilakukan dengan cara uji coba satu lawan satu (One To One), uji kelompok kecil (Small GroupEvaluation), dan uji coba lapangan (Field Evalution).47 a. Uji Satu Lawan Satu (One-to-one evaluation) Uji coba satu lawan satu akan dilakukan dengan 6 peserta didik dan dua guru sebagai responden, pada uji coba ini masing-masing responden di berikan angket yang terdiri dari tiga aspek yang terdiri dari 12 kriteria pertanyaan. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1) Menjelaskan kepada Peserta didik tentang media pembelajaran baru yang dirancang dan ingin mengetahui bagaimana reaksi Peserta didik terhadap media pembelajaran yang sedang dibuat; 2) Mengusahakan agar Peserta didik bersikap rileks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang media pembelajaran tersebut; 3) Memberikan instrument uji satu lawan satu yang berisi tentang komponen media pembelajaran yang dibuat; 4) Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil uji satu lawan satu; dan 5) Mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki kepada pembimbing.48 b. Uji kelompok kecil 47 Arief S. Sadiman et al, Media Pendidikan (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), h.182 48 Arief S. Sadiman et al, Ibid, h.183 66 Uji coba kelompok kecil akan dilakukan pada 15 peserta didik di SMAN 7 Bandar Lampung, pada uji coba ini masing-masing responden di berikan angket yang terdiri dari tiga aspek yang terdiri dari 12 kriteria pertanyaan, Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1) Menjelaskan kepada Peserta didik tentang media pembelajaran baru yang dirancang dan ingin mengetahui bagaimana reaksi Peserta didik terhadap media pembelajaran yang sedang dibuat; 2) Mengusahakan agar Peserta didik bersikap rileks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang media pembelajaran tersebut; 3) Memberikan instrument uji kelompok kecil yang berisi tentang komponen media pembelajaran yang dibuat; 4) Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil uji kelompok kecil; dan 5) Mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki kepada pembimbing. Setelah mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki kepada pembimbing, maka peneliti akan melakukan uji coba selanjutnya, yaitu uji coba lapangan. Uji coba ini merupakan uji coba terakhir, sebelum mendapatkan produk akhir. c. Uji Lapangan 67 Uji coba lapangan akan dilakukan pada 36 peserta didik SMAN 7 Bandar Lampung, pada uji coba ini masing-masing responden diberikan angket yang terdiri dari tiga aspek yang terdiri dari 12 pertanyaan. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1) Menjelaskan kepada Peserta didik tentang media pembelajaran baru yang dirancang dan ingin mengetahui bagaimana reaksi Peserta didik terhadap media pembelajaran yang sedang dibuat; 2) Megusahakan agar peserta didik bersikap rileks dan mengemukakan pendapatnya tentang media pembelajaran tersebut; 3) Memberikan instrument uji lapangan yang berisi tentang komponen media pembelajaran yang telah dibuat; 4) Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil uji lapangan; dan 5) Merekomendasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki oleh pembimbing.49 7. Revisi Produk Hasil uji coba produk, apabila tanggapan Pendidik maupun Peserta didik mengatakan bahwa produk ini menarik, kemudian dari segi keefektifan dan kebermanfaatan perangkat pembelajaran pada Peserta didik menunjukkan bahwa 49 Arief S. Sadiman et al,Ibid,h 184.et.seq 68 media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power point Add-Ins Ispring ini ternyata lebih efektif dan bermanfaat bagi proses pembelajaran dari pada sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa bahan pembelajaran ini telah selesai dikembangkan sehingga menghasilkan produk akhir. Namun apabila produk belum sempurna maka hasil dari uji coba ini dijadikan bahan perbaikan dan penyempurnaan bahan pembelajaran yang dibuat, sehingga dapat menghasilkan produk akhir yang siap digunakan di sekolah. D. Jenis data Data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif : 1. Data kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka-angka sebagai hasil observasi atau penelitian.50 Data kuantitatif berupa skor penilaian setiap poin kriteria penilaian pada angket kualitas media pembelajaran Power point add-ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel yang diisi oleh ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa, guru SMAN 7 Bandar Lampung serta peserta didik sebagai pengguna. Penilaian untuk setiap poin kriteria diubah menjadi skor dengan skala Likert, yaitu 5 = Sangat Baik, 4 = Baik, 3 = Cukup, 2 = Kurang, 1 = Sangat Kurang. 2. Data kualitatif 50 Eko Putro Widoyoko,Teknik Penyusunan Instrument Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2012),h.21 69 Data kualitatif merupakan data yang menunjukan kualitas atau mutu sesuatu, baik keadaan, proses, peristiwa/kejadian lainnya yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata.51 Data kualitatif berupa nilai kategori kualitas media pembelajaran dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel berdasarkan angket yang telah diisi oleh ahli materi, ahli media, ahli bahasa dan peserta didik. Kategori kualitas SM (Sangat Menarik), M (Menarik), C (Cukup), K (Kurang), SK (Sangat Kurang). E. Instrument Pengumpulan Data Instrument atau alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket (kuesioner), wawancara, observasi dan dokumentasi. 1. Angket (kuesioner) Angket atau koesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden yaitu peserta didik, guru dan juga para tim ahli untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.52Metode angket digunakan untuk mengukur indikator progam yang berkaitan dengan isi progam bahan pembelajaran, tampilan progam dan kualitas teknik progam. Angket menggunakan format respon check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai. 2. Wawancara 51 52 Ibid,h.18 Ibid,h.33 70 Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewawancara (interviewer) dengan responden atau orang yang diinterview dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. 53Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi untuk memperoleh data yang menggali informasi lebih dalam tentang potensi dan masalah yang ada di sekolah. 3. Observasi Observasi merupakan suatu aktivitas yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi dilakukan secara non-sistematis dan tidak menggunakan instrument pengamatan, observasi dilakukan dengan melihat langsung kegiatan belajar mengajar di kelas guna menganalisis media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menunjang kegiatan pembelajaran. 4. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi ini berupa foto dan tulisan peserta didik SMAN 7 Bandar Lampung pada saat proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran power point add-ins ispring dan pada saat pengisian angket penilaian media pembelajaran. F. Teknik Pengambilan Data Teknik pengambilan data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk Tabel 3.1 berikut ini: 53 Ibid,h.40 71 No Data Teknik Pengumpulan Data 1 Validitas media pembelajaran Check list Angket penilaian Dosen Sebelum Pembelajaran 2 Angket data awal Check list Angket data awal Guru dan peserta didik Sebelum pembelajaran 3 Uji satu lawan satu Check list Peserta didik Akhir pembelajaran 4 Uji skala kecil Check list 5 Uji Lapangan Check list Peserta didik Peserta didik Akhir pembelajaran Akhir pembelajaran Instrumen Sumber Data Waktu Angket uji satu lawan satu Angket uji skala kecil Angket uji lapangan G. Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif ppada penelitian ini diperoleh dari masukan validator pada tahap validasi, masukan dari ahli materi, ahli media dan ahli bahasa. Sedangkan kuantitatif adalah data yang memaparkan hasil pengembangan produk yang berupa media pembelajaran interaktif Power Point Add-Ins Ispring. Data yang diperoleh melalui instrumen penilaian pada saat uji coba dianalisis dengan menggunakan statistik. Cara ini diharapkan dapat memahami data selanjutnya. Hasil analisis data digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk yang dikembangkan. 72 Rumus untuk menentukan jarak interval antara jenjang sikap mulai dari sangat tidak menarik (STM) sampai sangat menarik (SM) adalah :54 ��� �� ��� (�) = Skor Tertinggi − Skor terendah Jumlah Kelas Interval Berdasarkan jarak interval diatas dapat disusun tabel klasifikasi sikap responden terhadap produk hasil dari pengembangan dan penelitian sebagai berikut55 : Tabel 3.2 Skor Penilaian Terhadap Pilihan Jawaban Skor Pilihan Jawaban 5 Sangat Menarik 4 Menarik 3 Cukup Menarik 2 Kurang Menarik 1 Tidak Menarik Instrumen yang digunakan memiliki 5 pilihan jawaban, sehingga skor penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus:56 P = angka Presentase P = � x 100% = skor mentah yang diperoleh � = skor maksimal Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah subyek sampel uji coba dan dikonversikan kepernyataan penilaian untuk menentukan 54 Ibid, h. 110 Ibid, h.109 56 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan ( Jakarta : PT Rajagrafindo Persada,2012)h.4 55 73 kualitas dan tingkat kemanfaatan produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat pengguna. Pengorversian skor menjadi persyaratan penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.3 Tabel 3.3 Tabel Skala Kriteria menurut Arikunto57 Rata-rata Skor Klasifikasi 81 -100 % Sangat Menarik 61 - 80 % Menarik 41 - 60% Cukup Menarik 21- 40 % Kurang Menarik 0 -20 % Tidak Menarik Berdasarkan data tabel diatas, maka produk pengembangan akan berakhir saat skor penilaian terhadap media pembelajaran ini telah memenuhi syarat kelayakan dengan tingkat kesesuaian materi, kelayakan media, dan kualitas teknis pada bahan ajar berupa media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Powerpoint Add-Ins Ispring untuk kelas XI pokok bahasan Sel dikategori sangat menarik atau menarik. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 Suharsimi Arikunto. Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 44. 74 A. Hasil Pengembangan media pembelajaran interaktif 1. Kelayakan Media Pembelajaran Interaktif berdasarkan validasi oleh ahli materi, ahli media dan ahli bahasa. a. Ahli Materi Penilaian kelayakan produk terdiri dari tiga komponen penilaian, yaitu komponen kelayakan isi, komponen bahasa dan komponen tampilan. Aspek kelayakan isi berkaitan dengan isi media pembelajaran interaktif power point add-ins ispring sebagai media pembelajaran pada materi sel. Validasi materi media pembelajaran interaktif menggunakan acuan uji kelayakan media pembelajaran yang telah disediakan dalam bentuk angket yang meliputi : kebenaran konsep, keakuratan materi, pemahaman terhadap materi, kesesuaian soal-soal evaluasi dan pengayaan dengan materi, kesuaian contoh dengan materi, kesesuaian materi dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, keruntutan dalam penyajian materi, kesesuaian materi dengan literatur, kesesuaian istilah-istilah/nama latin yang ada dalam materi, dan materi dapat menjadi acuan bagi peserta didik. Hasil rekapitulasi penilaian validasi ahli materi tahap I dan II ditujukan pada Tabel 4.1 dan 4.2 Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Ahli Materi Tahap I Indikator Penilaian Pertanyaan 1 2 Validator Rata2 per – Indikator 1 4 2 4 = x 100 % = 80 % 4 4 = x 100 % = 80 % 75 4 4 = x 100 % = 80 % 3 4 = x 100 % = 70 % 4 5 = x 100 % = 90 % 4 4 = x 100 % = 80 % 3 4 = x 100 %= 70 % 3 4 = x 100 % = 70 % 3 4 = x 100 % = 70 % 5 4 = x 100 % = 90 % Penilaian Jumlah Skor 38 41 79 Skor Maksimal (N) 50 50 100 76% 82% 79% 3 4 5 6 7 8 9 10 Persentase Kriteria Menarik Berdasarkan penilaian ahli materi tahap I dengan validator pertama pada media pembelajaran interaktif menunjukkan skor 76%. Validator kedua skor yang diperoleh adalah 82%, dan skor rata-rata dari kedua ahli materi diperoleh 79%. Skor ini dalam skala kriteria menurut Arikunto dapat dikategorikan menarik dan layak digunakan dengan revisi. Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Ahli Materi Tahap II Indikator Penilaian Validator Rata2 per – Pertanyaan Indikator 1 2 1 4 5 76 = x 100 % = 90 % 2 4 5 = x 100 % = 90 % 3 4 5 = x 100 % = 90 % 4 4 5 = x 100 % = 90 % 5 5 4 = x 100 % = 90 % 6 5 5 = x 100 % = 100 % 7 4 5 = x 100 % = 90 % 8 5 5 = x 100 % = 100 % 9 5 5 = x 100 %= 100 % 10 5 5 = x 100 %= 100 % Penilaian Jumlah Skor 45 49 94 Skor Maksimal (N) 50 50 100 90% 98% 94% Persentase Kriteria Sangat Menarik Berdasarkan penilaian ahli materi tahap II dengan validator pertama pada media pembelajaran interaktif menunjukkan skor 90%. Validator kedua skor yang diperoleh adalah 98%. Skor rata-rata kedua validator adalah 94%, skor ini dalam skala kriteria menurut Arikunto dapat dikategorikan menarik dan layak digunakan tanpa revisi. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran halaman 100. 77 Persentase Grafik Persentase Validasi Ahli Materi Tahap I dan II 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 98 90 76 82 Validasi Materi Tahap I Validasi Materi Tahap II Gambar 4.1 Persentase Hasil Validasi Ahli Materi Tahap I dan II Berdasarkan grafik diatas terlihat jelas perbedaan antara validasi awal dan kedua. Pada validasi pertama persentase yang didapat yaitu 76% dan 82% sedangkan pada validasi kedua persentase yang didapat 90 % dan 98 %, selisih skor antara validasi pertama dan kedua secara keseluruhan adalah 15 %. Hasil ini menunjukkan bahwa validasi media pembelajaran interaktif mengalami peningkatan dan menurut skala kriteria arikunto, media pembelajaran interaktif layak dan valid digunakan untuk uji coba lebih lanjut pada peserta didik. Pada validasi tahap I indikator penilaian yang mendapat skor terbesar ditunjukan pada nomor 5 dan 10 dengan skor rata-rata 9 dengan indikator penilaian tentang kesesuaian contoh dengan materi dan cakupan materi yang ada dalam media 78 pembelajaran interaktif dapat menjadi acuan bagi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Indikator yang mendapat skor terendah ditunjukan pada nomor 4,7,8 dan 9 dengan skor rata-rata 7, penilaian pada indikator 4,7,8 dan 9 diantaranya adalah kesesuaian soal evaluasi dan pengayaan dengan materi, keruntutan dalam penyajian materi, kesesuaian penyajian literatur dengan materi dan kesesuaian istilah/ nama latin dengan materi. Validasi materi tahap I media pembelajaran interaktif mendapat beberapa masukan dari ahli materi, masukan dari ahli materi ditunjukan pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Masukan Ahli Materi Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Penilai Ahli materi Masukan a. Materi masih ada yang belum sesuai dengan teori b. Soal pada evaluasi masih ada yang kurang sesuai dengan materi c. Perbaiki istilah dinding inti sel d. Perbaiki urutan penyajian materi e. Ganti gambar aktivitas respirasi sel Dari masukan-masukan tersebut peneliti kemudian melakukan revisi dengan menambah reverensi buku-buku yang sesuai dengan materi sel dan juga memperbaiki tata cara penyajian materi yang benar. Setelah itu dilakukan validasi materi tahap II, pada validasi tahap II ini terjadi peningkatan penilaian yang signifikan oleh ahli materi dengan kriteria sangat menarik, pada tahap II ini indikator penilaian mendapat 79 skor rata-rata 9, dan media pembelajaran dinyatakan layak digunakan untuk ujicoba tanpa revisi. Kenaikan jumlah persentase ini sisebabkan karena peneliti sudah merevisi media pembelajaran interaktif sesuai dengan masukan ahli materi. b. Ahli Media Validasi media pembelajaran interaktif menggunakan acuan uji kelayakan media pembelajaran yang telah disediakan dalam bentuk angket yang meliputi : kesesuaian penggunaan komposisi warna dalam media pembelajaran, kemenarikan tampilan media pembelajaran, penyajian gambar media pembelajaran, kesesuaian judul gambar dengan gambar, kejelasan ilustrasi materi, kualitas video media pembelajaran, design halaman media pembelajaran teratur, kemenarikan tampilan simulasi media pembelajaran, respon media interaktif terhadap pengguna, dan kemudahan penggunaan media interaktif. Hasil rekapitulasi penilaian validasi ahli media tahap I dan II ditujukan pada Tabel 4.4 dan 4.5 Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Ahli Media Tahap I Indikator Penilaian Validator Rata2 per – Pertanyaan 1 2 Indikator 1 4 4 = x 100 % = 80 % 2 4 4 = x 100 % = 80% 3 4 4 = x 100 %= 80% 5 4 = x 100 % = 90% 4 3 = x 100 % = 70 % 4 5 80 4 5 = x 100 % = 90% 3 3 = x 100 % = 60% 3 5 = x 100 %=80 % 3 4 = x 100 %=70 % 4 3 = x 100 % = 70 % Penilaian Jumlah Skor 38 40 83 Skor Maksimal (N) 50 50 100 76% 80% 78% 6 7 8 9 10 Persentase Kriteria Menarik Berdasarkan penilaian ahli media tahap I dengan validator pertama pada media pembelajaran interaktif menunjukkan skor 76%. Validator kedua skor yang diperoleh adalah 80%. Skor rata-rata validator adalah 78%, skor ini dalam skala kriteria menurut Arikunto dapat dikategorikan menarik dan layak digunakan dengan revisi. Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Ahli Media Tahap II Indikator Penilaian Validator Rata2 per – Pertanyaan 1 2 Indikator 1 4 4 = x 100 %= 80 % 2 4 5 = x 100 %= 90 % 3 4 5 = x 100 % = 90 % 4 5 5 = x 100 % = 100 % 5 4 4 = x 100 %= 80 % 81 6 4 5 = x 100 % = 90 % 7 3 5 = x 100 % = 80 % 8 3 5 = x 100 %= 80 % 9 4 4 = x 100 %= 80 % 10 5 5 = x 100 %= 100 % Penilaian Jumlah Skor 40 47 87 Skor Maksimal (N) 50 50 100 80% 94% 87% Persentase Kriteria Sangat Menarik Berdasarkan penilaian ahli media tahap II dengan validator pertama menunjukkan skor 80%. Validator kedua skor yang diperoleh adalah 94%. Skor rata-rata kedua validator adalah 87%, skor ini dalam skala kriteria menurut Arikunto dapat dikategorikan sangat menarik dan layak digunakan tanpa revisi. 82 Persentase Grafik Persentase Validasi Ahli Media Tahap I dan II 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 94 76 80 80 Validasi Media Tahap I Validasi Media Tahap II Gambar 4.2 Persentase Ahli Media Tahap I dan II Berdasarkan grafik diatas terlihat jelas perbedaan antara validasi awal dan kedua. Pada validasi pertama persentase yang didapat yaitu 76% dan 80% sedangkan pada validasi kedua persentase yang didapat 80 % dan 94 %, selisih skor antara validasi pertama dan kedua secara keseluruhan adalah 9 %. Hasil ini menunjukkan bahwa validasi media pembelajaran interaktif mengalami peningkatan dan menurut skala kriteria arikunto, media pembelajaran interaktif layak dan valid digunakan untuk uji coba lebih lanjut pada peserta didik. Indikator penilaian media yang mendapat skor terbesar ditunjukan pada nomor 6 tentang kualitas video dalam media pembelajaran, hal ini dikarenakan pada tahap editing video peneliti memperhatikan kesesuaian isi materi dan kemenarikan video. Sedangkan pada penilaian terkecil ditunjukan pada indikator nomor 7 tentang 83 keteraturan desain media pembelajaran interaktif. Validasi media tahap I media pembelajaran interaktif mendapat beberapa masukan dari ahli materi, masukan dari ahli media ditunjukan pada Tabel 4.6 Tebel 4.6 Masukan Ahli Media Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Penilai Ahli Media Masukan a. Tambahkan tentang sel tumbuhan, untuk simulasi 1 dan 2 sub menunya diganti dengan kalimat sel eukariotik dan sel prokaritik b. Fungsikan tombol setiap menu dengan baik c. Pada soal evaluasi dan pengayaan durasi waktu dalam pengerjaan soal diubah menjadi 10 menit d. Peta konsep diperbesar, tulisannya diperbaiki e. Perjelas keterangan pada gambar sel Dari masukan-masukan dari validator ahli media tersebut peneliti kemudian melakukan revisi dengan mengubah beberapa desain media pembelajaran interaktif. Beberapa ilustrasi revisi atas masukan dari ahli media ditampilkan pada gambar berikut ini: 84 BB A Gambar 4.3 Menambah Satu Sub Menu Pada Menu Simulasi (A) Sebelum Revisi dan (B) Sesudah Revisi B A Gambar 4.4 Menambah Durasi WaktuPengerjaan Soal Evaluasi (A) Sebelum Revisi dan (B) Sesudah Revisi. 85 B A Gambar 4.5 Memperbesar dan Memperbaiki Peta Konsep (A) Sebelum Revisi dan (B) Sesudah Revisi. Setelah dilakukan revisi kemudian dilakukan validasi media tahap II, pada validasi tahap II ini terjadi peningkatan penilaian terhadap media pembelajaran interaktif dan mendapat skor persentase 87% dengan kriteria sangat menarik, dengan indikator penilaian terbesar ditunjukan pada nomor 4 dan 10 tentang kesesuaian judul gambar dan kemudahan dalam penggunaan media pembelajaran interaktif. Peningkatan penilaian pada validasi media ini tidak sebesar pada penilaian materi dikarenakan peneliti belum terlalu mahir dalam mendesain media pembelajaran interaktif. c. Ahli Bahasa Validasi bahasa media pembelajaran interaktif menggunakan acuan uji kelayakan media pembelajaran yang telah disediakan dalam bentuk angket yang meliputi : kekomunikatifan bahasa, pemahaman peserta didik terhadap bahasa, 86 penggunaan ejaan, penggunaan kalimat yang benar, kebenaran penggunaan istilah, konsistensi penggunaan istilah, simbol, nama ilmiah/bahasa asing, pemahaman kalimat, kalimat yang digunakan tidak menimbulkan makna ganda, kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan kognisi peserta didik, dan kesesuaian susunan kata dalam satu kalimat. Hasil rekapitulasi penilaian validasi ahli bahasa ditujukan pada Tabel 4.7 dan 4.8 Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Ahli Bahasa Tahap I Indikator Penilaian Validator Rata2 per – Pertanyaan Indikator 1 2 1 4 4 = x 100 % = 80 % 2 4 4 = x 100 % = 80% 3 4 5 = x 100 %= 90% 4 4 4 = x 100 %= 80% 5 4 4 = x 100 %= 80 % 6 3 5 = x 100 %= 80% 7 4 4 = x 100 %= 80 % 8 3 4 = x 100 %=70 % 9 3 4 = x 100 %=70 % 10 3 4 = x 100 %=70 % 36 50 72% 42 50 84% 78 100 78% Menarik Penilaian Jumlah Skor Skor Maksimal (N) Persentase Kriteria 87 Berdasarkan penilaian ahli bahasa tahap I dengan validator pertama pada media pembelajaran interaktif menunjukkan skor 72%. Validator kedua skor yang diperoleh adalah 84%. Skor rata-rata kedua validator adalah 78%, skor ini dalam skala kriteria menurut Arikunto dapat dikategorikan menarik dan layak digunakan dengan revisi. Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Ahli Bahasa Tahap II Indikator Penilaian Validator Rata2 per – Pertanyaan 1 2 Indikator 1 4 4 = x 100 %= 80 % 2 4 4 = x 100 % = 80 % 3 4 5 = x 100 % = 90 % 4 4 4 = x 100 %= 80 % 5 4 4 = x 100 %= 80 % 6 3 5 = x 100 %= 80 % 7 4 4 = x 100 % = 80 % 8 3 4 = x 100 %= 70 % 9 4 4 = x 100 %= 80 % 10 5 5 = x 100 %= 100 % Penilaian Jumlah Skor 39 43 82 Skor Maksimal (N) 50 50 100 78% 86% 82% Persentase Kreteria Sangat Menarik 88 Berdasarkan penilaian ahli bahasa tahap II dengan validator pertama pada media pembelajaran interaktif menunjukkan skor 78%. Validator kedua skor yang diperoleh adalah 86%. Skor rata-rata validator adalah 82%, skor ini dalam skala kriteria menurut Arikunto dapat dikategorikan sangat menarik dan layak digunakan tanpa revisi. Grafik Persentase Validasi Ahli Bahasa Tahap I dan II 100 80 86 84 90 78 72 Prsentae 70 60 50 40 30 20 10 0 Validasi Bahasa Tahap I Validasi Bahasa Tahap II Gambar 4.6 Persentase Ahli Bahasa Tahap I dan II Berdasarkan grafik diatas terlihat jelas perbedaan antara validasi awal dan kedua. Pada validasi pertama persentase yang didapat yaitu 72% dan 84% sedangkan pada validasi kedua persentase yang didapat 78 % dan 86 %, selisih skor antara validasi pertama dan kedua secara keseluruhan adalah 4 %. Hasil ini menunjukkan bahwa validasi media pembelajaran interaktif mengalami peningkatan dan menurut skala kriteria arikunto, media pembelajaran interaktif layak dan valid digunakan 89 untuk uji coba lebih lanjut pada peserta didik. Indikator penilaian yang mendapat skor terbesar ditunjukan pada nomor 3 tentang penggunaan ejaan yang jelas dalam media pembelajaran, hal ini dikarenakan dalam penulisan ejaan peneliti berpedoman pada buku-buku bahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Indikator penilaian bahasa yang mendapat skor terendah yaitu penilaian nomor 8, 9 dan 10 dengan skor rata-rata 7, penilaian pada indikator 8, 9 dan 10 diantaranya adalah penggunaan kalimat yang tidak menimbulkan makna ganda, bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat kognisi peserta didik, dan kesesuaian susunan kata dalam satu kalimat. Validasi bahasa tahap I media pembelajaran interaktif mendapat beberapa masukan dari ahli bahasa, masukan dari ahli bahasa ditunjukan pada Tabel 4.9 Tabel 4.9 Masukan Ahli Bahasa Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Penilai Ahli Bahasa Masukan a. Perhatikan penulisan, dan sesuaikan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) b. Perhatikan penggunaan diksi (pilihan kata) pada kalimat c. Sesuikan penggunaan pilihan kata dengan tingkat kemampuan peserta didik d. Pergunakan bahasa yang komunikatif Setelah dilakukan revisi kemudian dilakukan validasi media tahap II, pada validasi tahap II ini terjadi peningkatan penilaian terhadap media pembelajaran interaktif dan mendapat skor persentase 82% dengan kriteria sangat menarik, dengan 90 indikator penilaian terbesar ditunjukan pada nomor 10 tentang kesesuaian susunan kata dalam satu kalimat dan terendah pada nomor 8 tentang penggunaan kalimat yang tidak menimbulkan makna ganda. Setelah media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring divalidasi oleh ketiga tim ahli yaitu ahli materi, ahli media dan ahli bahasa tahap selanjutnya yaitu tahap uji kepada peserta didik dan guru mata pelajaran sebagai pengguna. 2. Hasil Uji Coba Respon Peserta Didik dan Guru Terhadap Media Pembelajaran Interaktif dengan Aplikasi Power Point Add-Ins Ispring a. Respon Peserta Didik Media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring yang telah divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan ahli bahasa dinyatakan layak untuk diterapkan kepada peserta didik, selanjutnya di uji cobakan kepada peserta didik kelas XI IPA 1 SMAN 7 Bandar Lampung dengan jumlah keseluruhan 36 peserta didik. Pengambilan uji coba kelas tersebut dilakukan secara acak. Uji coba produk ini dilakukan sebanyak tiga kali uji coba yaitu uji coba satu lawan satu, uji coba kelompok kecil dan uji lapangan. Pelaksanaannya yaitu dengan pengambilan penilaian menggunakan angket yang berisi 3 aspek penilaian tentang kualitas isi media pembelajaran, tampilan media pembelajaran dan kualitas teknis. Aspek kualitas isi mencakup kesesuaian dan kelengkapan materi dalam media pembelajaran interaktif, aspek tampilan mencakup tampilan 91 media pembelajaran dan aspek kualitas teknis mencakup kemenarikan media pembelajaran. Hasil penilaian uji coba satu lawan satu ditunjukan pada Tabel 4.10 Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Peserta didik Uji Satu Lawan Satu N P Kriteria R-1 � 50 60 83,3% Sangat menarik 2 R-2 55 60 91,6% Sangat menarik 3 R-3 51 60 85% Sangat menarik 4 R-4 54 60 91,6% Sangat menarik 5 R-5 57 60 95% Sangat menarik 6 R-6 49 60 81,6% Sangat menarik 315 360 87,5% Sangat menarik No Kode 1 Jumlah Hasil uji coba satu lawan satu pada penelitian ini, respon peserta didik mendapatkan persentase sebesar 87,5%. Hasil ini dikarenakan pengembangan media pembelajaran dalam bentuk interaktif merupakan hal baru bagi peserta didik, sehingga peserta didik untuk lebih termotivasi dan lebih antusias dalam kegiatan pembelajaran. Hasil selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran halaman 109. Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Peserta didik Uji Skala Kecil No Kode 1 – 15 R-1 – R-15 � 781 N P Kriteria 900 86,77% Sangat menarik Pada uji skala kecil peserta didik berjumlah 15 orang. Hasil rata-rata persentase skor yang didapat terhadap media pembelajaran interaktif hasil pengembangan 92 adalah 86,77% dengan kriteria sangat menarik dan layak digunakan. Hasil secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran halaman 111. Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Peserta didik Uji Lapangan No Kode 1- 36 R-1 – R-36 � 1959 N P Kriteria 2160 90,69% Sangat menarik Pada uji lapangan jumlah peserta didiknya adalah 36. Hasil rata-rata Grafik Presentase Uji coba Produk 100 90 87.50 86.77 Uji Coba Satu Lawan Satu Uji Coba Skala Kecil 90.69 80 persentase 70 60 50 40 30 20 10 0 Uji Coba Lapangan persentase skor yang didapat terhadap media pembelajaran interaktif hasil pengembangan adalah 90,69% dengan kriteria sangat menarik dan layak digunakan. Hasil dari angket uji lapangan menunjukkan bahwa secara umum peserta didik memberikan tanggapan yang positif terhadap media pembelajaran interaktif. Hasil secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran halaman 114. 93 Berdasarkan grafik menunjukkan bahwa data hasil uji coba media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring secara keseluruhan sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil dari ketiga uji coba yang secara keseluruhan menunjukan bahwa peserta didik memberikan respon yang positif terhadap media pembelajaran interaktif. Hasil persentase uji coba menggunakan media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring lebih tinggi yaitu 90,69 % di banding power point biasa yang hanya 84,56%.58 Hal ini karena media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring mempunyai beberapa kelebihan dibanding power point biasa diantaranya dilengkapi dengan variasi soal dalam bentuk flash, terdapat simulasi yang menarik sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan, dilengkapi dengan info terkini tentang sel yang akan menambah wawasan dan pengetahuan peserta didik. Selain itu media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring merupakan media pembelajaran yang tergolong baru dan belum pernah dikembangkan sebelumnya di SMAN 7 Bandar Lampung.Kelemahan pada media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring yaitu video dalam power point tidak bisa di percepat. Selain itu belum bisa dibuka pada handphone. 58 Karim Hidayat Sholihin.‟‟ Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Powerpoint pada Mata Diklat Tehnik Bubut dii SMK N II Pengasih.‟‟Skripsi Progam Sarjana Tehnik Tersedia di: http://eprints.uny.ac.id/20424/1/Karim%20Hidayat%20Sholihin%2005503244003.pdf.( 28 Oktober 2016 19:20). h.94 94 b. Respon Pendidik Sebagai Pengguna Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran interaktif selain diujicobakan kepada peserta didik juga dinilai oleh guru mata pelajaran biologi sebagai pengguna media. Hasil Rekapitulasi Penilaian Guru Terhadap Media Pembelajaran Interaktif ditunjukan pada Tabel 4.1 Tabel 4.13 Rekapitulasi Nilai Guru Sebagai Pengguna Media Pembelajaran Aspek Rata2 per – Penilai Indikator penilaian pertanyaan 1 2 Indikator 1 4 4 = x 100 %= 80 % 2 4 4 = x 100 %= 80 % 3 5 5 = x 100 %= 100 % 4 4 4 = x 100 %= 80 % 5 4 5 = x 100 %= 90 % 6 4 5 = x 100 %= 90 % 7 4 4 = x 100 %= 80 % 8 4 5 = x 100 %= 90 % 9 4 5 = x 100 %= 90 % 10 3 4 = x 100 %= 70 % 11 4 4 = x 100 %= 80 % 12 5 5 = x 100 %= 100 % Kualitas Isi Tampilan Media Pembelajaran Kualitas Teknis Penilaian Jumlah Skor 49 54 103 Skor maksimal (N) 60 60 120 95 Persentase 81,6% kriteria 90% 85,83% Sangat Menarik Berdasarkan penilaian Pendidik I dan II masing-maing memperoleh skor 81,6% dan 90%. Skor rata-rata yang diperoleh adalah 85,83%, skor ini dalam skala kriteria menurut Arikunto dapat dikategorikan sangat menarik dan layak digunakan tanpa revisi. Grafik Persentase Penilaian Guru 100 90 90.0 81.6 80 persentase 70 60 50 40 30 20 10 0 Penilaian Guru I Penilaian Guru II Gambar 4.8 Penilaian Guru Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Berdasarkan garfik menunjukan bahwa penilaian pendidik terhadap media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari penilaian yang menunjukan kriteria sangat menarik yaitu pada guru I sebesar 81,6% sedangkan pada guru II mendapat skor 90%. 96 Penilaian terhadap media pembelajaran interaktif oleh Pendidik sama halnya dengan penilaian oleh peserta didik yaitu pengambilan nilai menggunakan angket. Angket yang diberikan kepada guru terdiri dari 3 aspek penilaian yaitu 1) kualitas isi media yang menakup empat kriteria penilaian, 2) kualitas tampilan yang mencakup lima kriteria penilaian dan 3) kualitas teknis yang mencakup 3 kriteria penilaian dalam media pembelajaran, dari ketiga aspek aspek penilaian rata-rata yang paling tinggi oleh pendidik adalah tentang tampilan media pembelajaran. Hal ini dikarenakan tampilan dalam media pembelajaran interaktif seperti tampilan warna dalam media pembelajaran, teks dan gambar dalam media pembelajaran, tampilan video, simulasi dan tampilan soal evaluasi serta pengayaan dalam media pembelajaran telah didesain semenarik mungkin dan juga telah mengalami revisi berdasarkan masukan dari ahli media. 97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan validasi dari ahli materi, ahli media dan ahli bahasa pada tahap II menunjukan bahwa media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring layak digunakan untuk mata pelajaran biologi materi sel. 2. Berdasarkan tahap uji coba terhadap media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring menunjukan bahwa peserta didik dan guru tertarik menggunakan media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring dalam proses pembelajaran. B. Saran Dari hasil penelitian, analisis, pembahasan dan kesimpulan dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring dapat dikembangkan oleh guru secara berkelanjutan untuk materi yang berbeda. 98 2. Mengujicobakan kegiatan pembelajaran menggunakan Media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring pada subjek penelitian yang berbeda. 3. Dalam pembuatan Media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring materi sel terdapat beberapa kendala atau kesulitan yang mungkin bisa menjadi perbaikan bagi peneliti yang lain untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring dengan materi lain, diantaranya : memperhatikan pemilihan kata dan konsep yang tepat, memperbanyak video pembelajaran dan evaluasi soal yang menarik. 99 DAFTAR PUSTAKA Abdul Wahab. et.al. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang : UIN Malang Press, 2009. Anas Sudijono. Pengantar Statistika Pendidikan (cet.24). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012. Azhar Arsyad. Media Pembelajaran (cet.16). Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2013. Campbell, et.al. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga : Jakarta 2008. Daryanto. Media Pembelajaran Peranannya sangat Penting dalam Rangka Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media, 2013. Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Surakarta: PT.Indiva Media Kreasi, 2009. Eko Putro Widoyoko. Teknik Penyusunan Instrument Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012. Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015. Fuad H. Dasar -Dasar Kependidikan, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2013. Hartono Nugroho. et.al. Biologi Dasar. Yogyakarta : Penebar Swadaya, 2004. Karim Hidayat Sholihin.”Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Power point pada Mata Diklat Tehnik Bubut dii SMK N II Pengasih.‟‟ (on-line), Skripsi Progam Sarjana Tehnik Tersedia di: http://eprints.uny.ac.id/20424/1/Karim%20Hidayat%20Sholihin%20055032440 03.pdf. (28 Oktober 2016). Kemenag. “Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional” (On-line), tersedia di http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf (25 januari 2016). Kimball, W. John. Biologi Edisi Kelima Jilid 1.Jakarta : Erlangga, 1983. M Nur Rockhman.”Pengembangan Media Pembelajaran dan Bahan Ajar dengan Microsoft Power Point’‟(on-line), tersedia di : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/grendi-hendrastomo-mmma/artikel-ppm-powerpoint.pdf (20 april 2016). Pujani Setyosari. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Kencana, 2010. 100 Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press, 2011. Suharsimi Arikunto. Manajemen Penelitian (cet.11). Jakarta : Rineka Cipta, 2010. Sumardi.et.al. Biologi Sel .Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007. Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (cet.17). Bandung : Alfabeta, 2012. -------Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (cet.13). Bandung: Alfabeta, 2011. S Arief Sadirman. et. al. Media Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012. UPTD BPTP Dinas Pendidikan Prov Lampung. Buku panduan Master TIK. PDF. Wahyu Utomo, et.al.”Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Menggunakan Softwere Ispring Suit pada Materi Protozoa Kelas X IPA, Progam Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Jambi”. (on-line), tersedia di: http://www.ecampus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C407018.pdf (21 januari 2016). Wina Sanjaya. Penelitian Pendidikan (cet.II). Jakarta : Kencana Prenada Media Group,2014. William Stansfield. Biologi Molekuler dan Sel. Jakarta : Erlangga, 2006. 101