PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN APLIKASI
POWER POINT ADD-INS ISPRING PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI
SEL PESERTA DIDIK KELAS XI
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
ERNA SEPTIANI
NPM. 1211060136
Jurusan : Pendidikan Biologi
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1438H/2016 M
1
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN APLIKASI
POWER POINT ADD-INS ISPRING PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI
SEL PESERTA DIDIK KELAS XI
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
ERNA SEPTIANI
NPM. 1211060136
Jurusan : Pendidikan Biologi
Pembimbing I : Sri Latifah, M.Sc
Pembimbing II: Marlina Kamelia, M.Sc
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
TAHUN 1438H/2016 M
2
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
DENGAN APLIKASI POWER POINT ADD-INS ISPRING PADA MATA
PELAJARAN BIOLOGI MATERI SEL PESERTA DIDIK KELAS XI
Oleh
Erna Septiani
Yang melatar belakangi penelitian ini adalah kurangnya media pembelajaran
yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran. Adapun rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah1) Bagaimana kelayakan media pembelajaran interaktif
dengan aplikasi power point add- ins ispring berdasarkan hasil validasi ahli materi,
ahli media dan ahli bahasa. 2) Bagaimana repon peserta didik dan pendidik terhadap
penggunaan media interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring pada mata
pelajaran biologi materi sel.
Penelitian dilakukan dengan metode researchanddevelopment (R&D) yang
mengadopsi pengembangan dari Borg & Gall. Penelitian dibatasi pada tujuh tahapan
yaitu 1) Potensi dan masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain Produk, 4) Validasi
desain, 5) Revisi produk, 6) Uji coba produk, 7) Revisi produk, karena keterbatasan
waktu dan biaya dalam penelitian ini sehingga langkah-langkah penelitian tidak di
laksanakan semua.Instrument penelitian dalam penelitian ini menggunakan angket
dengan format respon lima poin dari skala Likert.
Berdasarkan hasil validasi ahli materi, ahli media dan ahli bahasa pada tahap
II terhadap media pembelajaran interaktif, skor rata-rata yang diperoleh pada ahli
materi adalah 94%, ahli media 87% dan ahli bahasa 82%. Kemenarikan media
pembelajaran berdasarkan uji coba satu lawan satu yang dilakukan pada 6 peserta
didik mendapatkan skor rata-rata 87,5%, pada uji coba kelompok kecil yang
dilakukan pada 15 peserta didik mendapat skor rata-rata 86,77%, dan pada uji
lapangan yang dilakukan pada 36 peserta didik mendapat skor 90,69%, sedangkan
skor rata-rata pendidik sebagai pengguna adalah 85,83%.
3
4
5
MOTTO
Artinya :
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan
hati nurani, agar kamu bersyukur”. (QS: An-Nahl Ayat: 78)1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya ( Surakarta:PT.Indiva Media Kreasi 2009), h.
275.
6
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk orang yang berjasa dalam hidupku yang telah
memberikan arti kehidupan bagiku:
1. Kedua orang tuaku tercinta, ayahandaku Walyadi dan ibundaku Mariyati atas
ketulusannya dalam mendidik, membesarkan dan membimbing penulis
dengan penuh kasih sayang serta keiklasan didalam doa‟anya hingga
menghantarkan penulis menyelesaikan pendidikan di IAIN Raden Intan
Lampung.
2. Adik ku tersayang Dian Apri Lia Dewi yang yang telah mendukung,
mendoakan dan menanti keberhasilanku.
3. Sahabat-sahabatku senasib seperjuangan di jurusan biologi angkatan 2012
yang turut memberi semangat, nasehat,
motivasi dan dorongan hingga
studiku dapat terselesaikan.
4. Seseorang yang kelak menjadi imamku dan mendampingiku dalam memenuhi
syariat Alloh SWT.
5. Almamaterku Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung,
tempatku menimba ilmu yang telah mendewasakanku dalam berfikir dan
bertindak.
7
RIWAYAT HIDUP
Erna Septiani dilahirkan pada tanggal 15 juni 1993 di desa
Tangkit
Batu,
punggur,
kecamatan Natar
kabupaten
Lampung Selatan, putri pertama dari dua bersaudara, buah
cinta dari Bapak Walyadi dan Ibu Mariyati.Riwayat
pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis, dimulai dari
tahun 1999 tepatnya di MI Muhammadiyah Muara Putih
kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dan selesai pada tahun 2004. Setelah
itu penulis melanjutkan ke MTs Muhammadiyah Muara Putih kecamatan Natar dan
lulus pada tahun 2009.
Kemudian penulis melanjutkan ke SMA
SWADIPA Bumi Sari Natar
Kabupaten Lampung Selatan, penulis aktif dalam kegiatan Rohis, Pramuka dan
Paskibra, dan selesai tahun 2011, kemudian penulis melanjutkan di Perguruan Tinggi
IAIN Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Biologi pada
tahun 2012.
8
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat,
Hidayah, dan kemudahan Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai
salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini berkat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini perkenankanlah penulis
menyampaikan rasa terima kesih kepada:
1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pdselaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Raden Intan Lampung.
2. Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku ketua dan Dwijowati Asih Saputri,
M.Si selaku sekretaris di jurusan Pendidikan Biologi IAIN Raden Intan
Lampung.
3. Sri Latifah M.Sc.Selaku Pembimbing I dan Marlina Kamelia, M.Sc.selaku
pembimbing II yang telah menyediakan waktu dan memberikan bimbingan
yang sangat membantu dalam mengarahkan dan memotivasi penulis dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
9
4. Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah ikhlas memberikan ilmu
kepada penulis, serta staf dan karyawan perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan dan perpustakaan kantor pusat IAIN.
5. Sahabat-sahabat seperjuanganku mahasiswa jurusan Pendidikan
Biologi
angkatan 2012 yang senantiasa memberikan motivasi terhadap penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh pihak yang turut serta membantu dalam penyelesaian proposal skripsi
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Harapan penulis dari penelitian ini dapat menjadi sebuah masukan sekaligus
pemikiran yang dapat ditindak lanjuti oleh penentu kebijakan dalam dunia pendidikan
agar dapat memberikan motivasi kepada para pendidik khususnya guru supaya dapat
mengembangkan
potensinya
sebagai
seorang
peneliti
pendidikan,
semoga
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Bandar Lampung, Desember 2016
Penulis,
Erna Septiani
10
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
MOTTO.......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 8
1. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8
2. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Media Pembelajaran ....................................................... 11
B. Power Point........................................................................................ 15
1. Pengertian Power Point .................................................................. 15
2. kelebihan Power Point ................................................................... 16
C. Ispring Presenter................................................................................. 17
1. Publikasi Presentasi ..................................................................... 18
2. Manajemen Presentasi ................................................................. 19
11
D. Komponen Kimiawi, Struktur Fungsi Sel ......................................... 22
1. Komponen Kimia Sel .................................................................. 22
2. Struktur Bagian-Bagian Sel dan Fungsinya .............................. 25
3. Sel Eukariotik dan Sel Prokariotik ............................................. 32
E. Spesifikasi Produk .............................................................................. 38
F. Kerangka Berfikir ............................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Model Penelitian dan Pengembangan ................................................ 42
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 42
C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ............................................ 43
1. Potensi dan Masalah .................................................................... 46
2. Pengumpulan Data ...................................................................... 46
3. Desain Produk ............................................................................. 47
4. Validasi Desain ........................................................................... 50
5. Perbaikan Desain ......................................................................... 50
6. Uji Coba Produk........................................................................... 50
a. Uji Satu Lawan Satu (One-to-one evaluation) ....................... 51
b. Uji kelompok kecil ................................................................ 52
c. Uji Lapangan .......................................................................... 53
7. Revisi produk ............................................................................... 54
D. Jenis Data ........................................................................................... 54
1. Data kuantitatif ............................................................................. 54
2. Data kualitatif ............................................................................... 55
E. Instrument Pengumpulan Data ........................................................... 55
1. Angket (kuesioner) ....................................................................... 55
2. Wawancara ................................................................................... 56
3. Observasi ..................................................................................... 56
4. Dokumentasi ................................................................................ 56
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 57
12
G. Teknis Analisis Data .......................................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif ........................ 60
1. Kelayakan Media Pembelajaran Interaktif ................................... 60
a. Ahli Materi ........................................................................... 60
b. Ahli Media ........................................................................... 65
c. Ahli Bahasa .......................................................................... 71
2. Hasil Uji Coba Respon ................................................................. 76
a. Respon Peserta Didik ........................................................... 76
b. Respon Guru......................................................................... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 84
B. Saran .................................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
13
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik ............................................... 37
3.1 Teknik Pengambilan Data ....................................................................... 57
3.2 Skor Penilaian Terhadap Pilihan Jawaban ............................................... 58
3.3 Skala Kriteria Penilaian............................................................................ 59
4.1Hasil Rekapitulasi Ahli Materi Tahap I .................................................... 61
4.2 Hasil Rekapitulasi Ahli Materi Tahap II .................................................. 62
4.3 Masukan Ahli Materi Terhadap Media Pembelajaran ............................. 64
4.4Hasil Rekapitulasi Ahli Media Tahap I ..................................................... 66
4.5 Hasil Rekapitulasi Ahli Media Tahap II .................................................. 67
4.6 Masukan Ahli Media Terhadap Media Pembelajaran .............................. 69
4.7 Hasil Rekapitulasi Ahli Bahasa Tahap I .................................................. 72
4.8 Hasil Rekapitulasi Bahasa Ahli Tahap II ................................................ 73
4.9 Masukan Ahli Bahasa Terhadap Media Pembelajaran ............................ 75
4.10 Hasil Rekapitulasi Uji Satu Lawan Satu ................................................ 77
4.11 Hasil Rekapitulasi Uji Skala Kecil ........................................................ 77
4.12 Hasil Rekapitulasi Uji Lapangan ........................................................... 78
4.13 Hasil Rekapitulasi Nilai Guru Sebagai Pengguna .................................. 81
14
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Gambar Sel Prokariot pada Bakteri.......................................................... 34
2.2 Gambar Sel Eukariot pada Sel Hewan ..................................................... 35
2.3 Kerangka Berfikir..................................................................................... 41
3.1 Prosedur Pengembangan Produk.............................................................. 44
3.2 Langkah-Langkah Penelitian ................................................................... 45
3.3 Desain Produk .......................................................................................... 48
3.4 Gambar Bagan Media Pembelajaran........................................................ 49
4.1 Grafik Persentase Ahli Materi ................................................................. 63
4.2 Grafik Persentase Ahli Media ................................................................. 68
4.3 Revisi Oleh Ahli Media ........................................................................... 70
4.4Revisi Oleh Ahli Media ............................................................................ 70
4.5 Revisi Oleh Ahli Media .......................................................................... 71
4.6 Grafik Persentase Ahli Bahasa ................................................................ 74
4.7 Grafik Persentase Hasil Uji Coba Produk ............................................... 79
4.8 Grafik Persentase Penilaian Guru ............................................................ 82
15
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
1.1 Hasil Analisis Kebutuhan Guru ..................................................... 90
1.2 Hasil Analisis Kebutuhan Peserta Didik ........................................... 94
LAMPIRAN 2
2.1 Tampilan Media Pembelajaran Interaktif............................................ 99
LAMPIRAN 3
3.1 Rekapitulasi Penilaian Ahli Materi .................................................... 120
3.2 Rekapitulasi Penilaian Ahli Media....................................................... 122
3.3 Rekapitulasi Penilaian Ahli Bahasa ..................................................... 124
LAMPIRAN 4
4.1 Rekapitulasi Penilaian Pendidik............................................................ 127
LAMPIRAN 5
5.1 Rekapitulasi Penilaian Uji Satu Lawan Satu ......................................... 130
LAMPIRAN 6
6.1Rekapitulasi Penilaian Uji Skala Kecil ................................................... 132
LAMPIRAN 7
7.1Rekapitulasi Penilaian Uji Lapangan................................................. 135
LAMPIRAN 8
8.1Daftar Nama Peserta Didik Uji Satu Lawan Satu .............................. 139
8.2 Daftar Nama Peserta Didik Uji Skala Kecil .................................... 140
8.3 Daftar Nama Peserta Didik Uji Lapangan ....................................... 141
LAMPIRAN 9
9.1 Silabus Pembelajaran ......................................................................... 144
9.2 Kartu Konsultasi......................................................................................... 146
9.3 Lembar Pengesahan Proposal ............................................................ 148
16
9.4 Surat Izin Mengadakan Pra Penelitian ...................................................... 149
9.5 Surat Izin Mengadakan Penelitian ............................................................. 150
9.6 Surat Balasan Penelitian............................................................................. 151
9.7 Foto Penelitian ........................................................................................... 152
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi perkembangan
manusia karena dengan adanya pendidikan diharapkan manusia dapat berubah, baik
pengetahuannya, tingkah lakunya maupun keterampilannya. 2 Sedangkan Dictionary
Of Education menyebutkan bahwa pendidikan adalah proses dimana seseorang
mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam
masyarakat di mana ia hidup, proses sosial di mana orang dihadapkan pada pengaruh
lingkungan yang terpilih dan terkontrol, khususnya yang datang dari sekolah,
sehingga ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial
dan kemampuan individu yang optimum.3 Hal tersebut sejalan dengan UndangUndang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan masyarakat, bangsa, dan negara.4
2
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,( Jakarta :Rajawali Press, 2011),h. 65
H.Fuad Ihsan,Dasar -Dasar Kependidikan, ( Jakarta : PT.Rineka Cipta 2013 ) h,4.
4
Kemenag, “undang-undang republik indonesia no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional”
(On-line), tersedia di: http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf (25 Desember 2015)
3
18
Sejalan dengan pendidikan di atas, Islam juga telah mengajarkan pada kita
betapa pentingnya pendidikan, di mana pendidikan tersebut harus dilalui dengan
berbagai proses.
Sebagaimana yang tertera dalam ayat Al- Qur‟an surat Al-
Mujadalah ayat : 11
Artinya :
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untuk mu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.5
Ayat di atas menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses jangka
panjang yang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia di
dunia ini, sebab hanya melalui proses pendidikan maka manusia akan mampu meraih
dan menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya. Sedikit ilmu yang diberikan
namun berguna dan bermanfaat bagi peserta didik dan peserta didik yang mendapat
ilmu serta mengamalkannya akan mendapat pahala serta memberikan sinar pada
penglihatanya untuk melihat yang baik.
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya ( Surakarta:PT.Indiva Media Kreasi 2009), h.543
19
Pembelajaran biologi adalah mata pelajaran yang wajib untuk sekolah
menengah atas (SMA).
Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan, keterampilan sikap serta bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam dan mahluk hidup
secara sistematis, sehingga pelajaran biologi bukan hanya penguasaan kumpulankumpulan fakta tetapi juga proses penemuan. Salah satu kesulitan belajar biologi
menurut peserta didik yaitu dalam pemahaman materi biologi itu sendiri, hal ini
disebabkan karena media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran biologi
kurang menarik minat peserta didik untuk lebih aktif dalam memahami materi
pembelajaran.
Perkembangan ilmu teknologi yang semakin pesat, menuntut guru untuk lebih
termotivasi dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran, dintaranya penggunaan
media pembelajaran yang sesuai dengan kemajuan teknologi. Media pembelajaran
merupakan alat untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan dalam pembelajaran.
Media juga dapat diartikan sebagai mediator yang mempunyai peran dan fungsi untuk
mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar
mengajar yaitu antara guru dan peserta didik.6 Media pembelajaran dapat berupa
modul, overhead transparansi, film, video, televisi, slide, hypertext, web, dan
sebagainya.7
6
Azhar Arsyad,,Media Pembelajaran ( Jakarta : PT Rajagrafindo Persada ,Cet 16, 2013 ), h.3
Daryanto,Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Rangka Mencapai Tujuan Pembelajaran
(Yogyakarta : Gava Media, 2013),h.4
7
20
Dalam pembelajaran sebagian pendidik hanya menggunkan bahan ajar seperti
buku teks, isi buku teks cenderung hanya berisi informasi-informasi bidang studi saja,
aspek-aspek pengajaran seperti: motivasi, tujuan, peran serta peserta didik sering
diabaikan. Dalam hal ini guru mengajar tidak memanfaatkan sumber belajar secara
maksimal. Pendidik
sering mengabaikan penggunaan media pembelajaran yang
diketahui memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Guru
kurang memberikan latihan soal yang bervariasi, sehingga sulit untuk mengetahui
apakah peserta didik
sudah memahami materi yang diberikan dengan baik dan
apakah tujuan pembelajaran yang akan dicapai sudah berhasil. Belum tepatnya media
yang digunakan dalam proses pembelajaran, maka pelajaran biologi akan menjadi
pelajaran yang membosankan, jika hal tersebut dibiarkan maka akan berimplikasi
pada proses pembelajaran yang tidak efektif.
Salah satu media interaktif yang belum banyak dikembangkan adalah Power
Point Add-Ins Ispring. Ispring salah satu tool yang mengubah file presentasi yang
kompatibel dengan power point untuk dijadikan dalam bentuk flash.8. Kelebihan
aplikasi Ispring ialah dapat menyediakan variasi bentuk soal yang disertai dengan
penskoran akhir dan dilengkapi dengan record audio, record video, menejemen
presentasi dan flash. Alasan utama dipakainya media Powerpoint Add-ins Ispring
untuk pembelajaran adalah pertimbangan akan efektif serta efesiensinya.
8
Wahyu Utomo,Renni S Budiarti,Upik Yelianti,Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Menggunakan
Softwere Ispring Suit Pada Materi Protozoa Kelas X IPA,progam studi pendidikan biologi PMIPA FKIP universitas
jambi,h.4
(online)
tersedia
di:
http://www.ecampus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C407018.pdf (21 januari 2016 :13:00)
21
Pembelajaran IPA khususnya biologi hendaknya menggunakan media yang
menarik minat peserta didik sehingga membuat peserta didik termotivasi dan tidak
mudah bosan dalam belajar biologi, dengan penguasaan materi, maka prestasi belajar
dapat ditingkatkan.Sehubungan dengan itu, Allah berfirman di dalam surat An -Nahl
ayat 78 sebagai berikut :
Artinya :
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan
hati nurani, agar kamu bersyukur. (QS: An-Nahl Ayat: 78)9
Ayat di atas mengandung tiga unsur pokok yaitu pendengaran, penglihatan dan
hati sebagai jembatan untuk mengetahui sesuatu. Oleh sebab itu melalui indera
pendengaran, peserta didik dapat mengerti dan mengetahui apa yang disampaikan
gurunya.
Penglihatan dapat mengamati secara langsung yang diperlihatkan di
hadapan peserta didik dan hati sebagai pendorong dari semua gerak serta perbuatan
belajar, dengan pemanfaatan media pengajaran, maka peserta didik akan lebih cepat
menangkap materi pelajaran, sehingga prestasi belajar dapat ditingkatkan ke arah
yang lebih baik.
9
Op.CitDepartemen Agama RI, h. 275
22
Berdasarkan hasil observasi, penulis telah melakukan wawancara dengan salah
seorang guru mata pelajaran IPA
SMAN 7 Bandar Lampung yaitu Ibu Hetty
Hermiyati,S.Pd selaku guru biologi kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar Lampung
dan diperoleh data informasi salah satu media pembelajaran yang digunakan dalam
proses pembelajaran adalah Microsoft power point, akan tetapi Microsoft Power
Point yang digunakan belum berbasis Add-Ins Ispring. Selain itu, metode yang sering
digunakan pada saat pembelajaran adalah metode ceramah, presentasi dan diskusi
kelompok. Oleh karena itu perlu dikembangkan media pembelajaran yang menarik
dan dikemas dalam bentuk media interaktif yang diaplikasikan dengan Power Point
Add-Ins Ispring sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran.10
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berkeinginan untuk
mengadakan suatu penelitian yang berjudul “ Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif Power Point Add-Ins Ispring Pada Mata Pelajaran Biologi Materi Sel
Peserta Didik Kelas XI SMAN 7 Bandar Lampung”.
10
Hetty Hermiyati, Hasil Wawancara Guru IPA (SMAN 7 Bandar Lampung, Tanggal 5 maret 2016), Pukul 10:00
WIB
23
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diperoleh identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Banyak peserta didik yang tidak memperhatikan pelajaran ketika guru
menerangkan pelajaran karena media pembelajaran yang digunakan oleh
guru kurang menarik pesera didik untuk memusatkan perhatiannya.
2.
Belum diterapkannya media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power
PointAdd-Ins Ispring di SMAN 7 Bandar Lampung.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Produk media yang dikembangkan adalah dalam bentuk media interaktif
dengan aplikasi Power PointAdd- Ins Ispring.
2. Materi pelajaran dalam media pembelajaran yang akan dikembangkan hanya
menyangkut pada materi sel .
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, masalah yang akan diteliti
adalah :
1. Bagaimana kelayakan media interaktif dengan aplikasi Power Point AddIns Ispring pada mata pelajaran biologi
materi
validasi ahli materi, ahli bahasa dan ahli media?
24
sel berdasarkan hasil
2. Bagaimana respon peserta didik dan pendidik terhadap penggunaan media
interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispringpada mata pelajaran
biologi materi sel ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui kelayakan media interaktif dengan aplikasi Power
Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel berdasarkan
hasil validasi ahli materi, ahli bahasa dan ahli media.
2.
Untuk mengetahui respon peserta didik dan guru terhadap penggunaan
media interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata
pelajaran biologimateri sel?
2.
Manfaat Penelitian
a.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan keilmuan dalam
mengembangkan media pembelajaran interaktif menggunakan Power
point Add-ins Ispring.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Peseta Didik
a) Memberikan pengalaman langsung bagi peserta didik.
b) Meningkatkan motivasi dan daya tarik peserta didik terhadap
pelajaran biologi.
25
c) Membantu
mempermudah
dalam
memahami
konsep
dalam
mencapai kompetensi.
2) Bagi Pendidik
a) Memberikan alternatif bahan pengajaran kepada
pendidik
untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
b) Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara pendidik
dengan peserta didik.
3) Bagi Peneliti
Untuk dapat menambah pengalaman, menambah wawasan, dan
pengetahuan khususnya tentang pengembangan media pembelajaran
interaktif dengan aplikasi Power PointAdd Ispring .iharapakan dapat
digunakan
pembelajaran
sebagai
bahan
interaktif
acuan
guna
pengembangan
meminimalisai
multimedia
kejenuhan
dalam
pembelajaran konvensional di kelas yang mengakibatkan motivasi
belajar pesera didik menjadi berkurang untuk memahami materi yang
diberikan pendidik.
26
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan alat untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan dalam
pembelajaran. Media juga dapat diartikan sebagai mediator yang mempunyai peran
dan fungsi untuk mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam
proses belajar mengajar yaitu antara guru dan peserta didik. Dalam penggunaannya
media pembelajaran mempunyai ciri-ciri yaitu : 1) ciri fiksatif, mengambarkan
kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, merekontruksi suatu
peristiwa atau objek, 2) ciri manipulatif, kemampuan media mentransformasi suatu
kejadian atau objek dengan waktu yang relative singkat, 3) ciri distributif,
kemampuan media untuk memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik
dengan stimulus pengalaman yang relatif sama dengan kejadian tersebut. 11
Media pembelajaran menurut Gagne dan Briggs merupakan komponen sumber
belajar atau peralatan fisik yang mengandung materi pembelajaran di lingkungan
peserta didik serta dapat merangsang peserta didik untuk belajar.12 Tujuan utama
penggunaan media pembelajaran adalah agar pesan atau informasi yang
dikomunikasikan tersebut dapat diserap semaksimal mungkin oleh peserta didik
11
12
Azhar Arsyad,Op.Cit. h. 3 et seq.
Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab ( Malang : UIN Malang Press ,Cet 1 ,2009 )
h.26
27
sebagai penerima informasi.13 Menurut Heinich, istilah medium sebagai perantara
pengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi foto, radio, rekaman audio,
gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media
komunikasi.14
Penggunaan media pembelajaran pada tahap pembelajaran akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran.
Menurut Hamalik pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan belajar, dan juga membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
peserta didik.
Selain
membangkitkan motivasi dan minat peserta didik, media
pembelajaran juga dapat membantu
peserta didik meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan
memadatkan informasi. 15
Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat dominan dalam pencapaian
efektivitas pengajaran, dimana melalui penerapan media pembelajaran daya
pengamatan peserta didik terhadap materi yang disajikan akan bertambah,
pemahaman akan meningkat, serta hasil yang dicapai dalam proses belajar mengajar
akan permanen dalam ingatan peserta didik.
Menurut Levied dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu :
13
Ibid,h. 28
Azhar Arsyad ,Op. Cit. h..3
15
Ibid, h. 19 et.seq
14
28
1. Fungsi atensi media visual merupakan inti, menarik dan mengarah perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2. Fungsi afektif adalah gambar atau lambang visual dapat menggungah emosi dan
sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
3. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan peneliti yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
4. Fungsi kompensantoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visul yang memberikan konteks untuk memahami teks siswa yang lemah
dalam membaca kembali.16
Secara umum kegunaan media pembelajaran antara lain yaitu :
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan rung, waktu tenaga dan daya indra.
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara peserta didik dengan
sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,
auditori dan kinestetiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan
presepsi yang sama.
6. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru
(kominikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik
(komunikan), dan tujuan pembelajaran.17
Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata
dan diciptakan oleh guru. Selain mempunyai banyak fungsi dalam pembelajaran
media juga mempunyai banyak manfaat dalam proses belajar mengajar. Menurut
Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar
peserta didik yaitu :
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
16
17
Ibid. h.21
Daryanto,Op.Cit.h.5 et seq
29
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain. 18
Kemp dan Dayton mengatakan manfaat media pembelajaran sebagai berikut :
1. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku
2. Pembelajaran bisa lebih menarik.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkan teori belajar dan prinsip
psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan
media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi
pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar
sebagai media pembelajaran.
6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana atau diperlukan terutama jika
media pembelajaran di rancang untuk penggunaan secara individu.
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar
dapat ditingkatkan.
8. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif .19
Berdasarkan uraian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk
menyalurkan pesan (materi ajar), secara lebih baik dan sempurna sehingga dapat
merangsang minat, pikiran, dan perasaaan siswa dengan menggunakan media
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu
18
19
Azhar Arsyad, Op.Cit h.28
Ibid. h. 25 et seq.
30
siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, mendapat informasi.
B. Power Point
1. Pengertian Power Point
Microsoft Power Point merupakan sebuah softwere yang dibuat dan
dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan salah satu progam berbasis
multimedia.20MicrosoftPower Point mampu menampilkan progam multimedia
dengan menarik, dengan tampilannya yang dapat berupa teks, gambar, dan video.
Kegiatan belajar mengajar menggunakan Microsoft Power Point akan mempermudah
guru untuk menyampaikan informasi pelajaran kepada peserta didik.21
Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Microsoft Power Point
merupakan program aplikasi windows yang berfungsi untuk membuat presentasi.
Penggunaan progam Microsoft Power Point memiliki kelebihan sebagai berikut :
a. Penyajiannya menarik karena bisa menampilkan macam-macam warna, huruf
dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar dan foto. Lebih
merangsang peserta didik untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang
bahan ajar yang tersaji.
b. Pesan informasi pembelajaran secara visual akan lebih mudah dipahami oleh
peserta didik.
c. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang
disajikan,karena peserta didik akan termotivasi untuk memahami materi yang
telah tertuang dalam media pembelajaran.
d. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dapat dipakai berulang-ulang
e. Dapat disimpan dalam bentuk data seperti CD/ Disket dan flashdisk serta
praktis dibawa kemana-mana.22
20
21
Daryanto, Op.Cit, h. 163
Ibid.
22
Ibid. h.164
31
2. Kelebihan Power Point
Kelebihan dari Microsoft Power Point adalah sebagai berikut:
a. Mudah dalam penggunaanya.
b. Mudah dan dapat di buat sendiri.
c. Dapat digunakan secara individu.
d. Dapat diulang-ulang sehingga lebih efisien.
e. Memiliki daya tarik.
f. Fleksibel dalam penggunaannya.
g. Dapat digunakan berkali-kali untuk kelas yang sama maupun
berbeda.23
C. Ispring Presenter
Ispring Presenter merupakan salah satu tool yang mengubah file presentasi
menjadi bentuk flash dan bentuk SCORM/AICC, yaitu bentuk yang biasa digunakan
dalam pembelajaran dengan e-learning LMS (Learning management System).
Ispring Presenter secara mudah dapat diintegrasikan dalam Microsoft Power Point
sehingga penggunaannya tidak membutuhkan keahlian yang rumit. Beberapa fitur
Ispring Presenter adalah:
23
M.nur rockhman, „’pengembangan media pembelajaran dan bahan ajar dengan Microsoft
Power Point’’(online) tersedia di : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/grendihendrastomo-mm-ma/artikel-ppm-powerpoint.pdf ( 20 april 2016 19: 30 )
32
a.
Ispring Presenter bekerja sebagai Add-Ins Power Point, untuk menjadikan file
Power Point lebih menarik dan interaktif berbasis Flash dan dapat dibuka di
hampir setiap komputer atau platform.
b.
Dikembangkan
untuk
mendukung
e-learning.
Ispring
Presenter
dapat
menyisipkan berbagai bentuk media, sehingga media pembelajaran yang
dihasilkan akan lebih menarik, diantaranya adalah dapat merekam dan
sinkronisasi video presenter, menambahkan flash dan video youtube, mengimpor
atau merekam audio, menambahkan informasi pembuat presentasi dan logo
perusahaan, serta membuat navigasi dan desain yang unik.
c. Mudah didistribusikan dalam format flash, yang dapat digunakan dimanapun dan
dioptimalkan untuk web.
d. Membuat kuis dengan berbagai jenis pertanyaan/soal yaitu: true/false, multiple
choice, multiple response, type in, matching, sequence, numeric, fill in the blank,
multiple choice text. Berikut tampilan menu tipe quis dalam Inspring Presenter.
1) Publikasi Presentasi
Ada 2 cara publikasi presentasi, yaitu
33
a) Quick Publish: Publikasi ke bentuk flash dengan pengaturan mengikuti
default dari program. Caranya: Isi nama output flash movie pada field
presentation title. Tentukan folder lokal atau network share dimana presentasi
akan disimpan. Jika sudah selesai, klik tombol publish.
b) Publish: Publikasi dengan pengaturan/setting yang ditentukan sendiri oleh
user publish dengan pengaturan yang ditentukan sendiri oleh user dibagi
menjadi beberapa pilihan, yaitu:
(1) Publish Presentation to My Computer yaitu Publikasi ke folder pada
komputer lokal Pengaturan publish presentation to my computer publish
window tab terdiri dari 4 tab, yaitu: 1). General tujuan dan komposisi
output presentasi flash. 2). Settings tampilan, navigasi, ukuran dan skala
untuk output flash movie. 3). Media pilihan kompresi untuk file gambar,
audio dan video. 4). Scorm setting untuk learning course.
(2) Publish Presentation to Slide Boom yaitu publikasi melalui web/upload
presentasi pada portal online dan menampilkan pada worldwide.
(3) Publish Presentation to Web/FTP yaitu upload presentasi ke server FTP.
(4) Send presentation via e-mail yaitu mengirim melalui e-mail
2) Menejemen Presentasi
a) PresentationExplorer
34
Presentation Explorer adalah sebuah tool yang efisien untuk mengatur
struktur presentasi dan pengaturan lanjut, menambahkan media (audio,
video, narasi atau kuis) dalam satu jendela. Dengan presentation explorer
dapat dengan mudah diatur : (1) Pengorganisasian multilevel navigation
(2) Memanage hidden slides (3) Mengedit judul slide (4) Menambahkan
presenter ke slide (5) Mengatur playbackmode manual atau automatic (6)
Mengatur durasi slide (7) Impor narasi audio ke slide ( 8) Impor narasi
video ke slide (9) Menambahkan quiz.
(1) Multilevel Navigation
Pada menu ini bisa dengan mudah ditambahkan slide bersarang (nested
slide), untuk mengatur multilevel navigasi dalam presentasi. Pada tiap
level memungkinkan untuk memindahkan slide ke sub level dan
sebaliknya. slide Bersarang.
(2). Hidden Slides/Slide tersembunyi
Beberapa
slide
bisa
disembunyikan dengan klik
thumbnailnya, sehingga slide akan disembunyikan.
35
ganda
pada
(3). Judul Slide
Judulslidedefaultnya akan diambildari judulslidepower point.untuk
mengubah judulslide, klik gandapada judulnya, dan masukkan
judulyangbaru.
(4). Presenters
Untuk menambahkan presenter pada slide terpilih, klik ganda pada
foto/nama presenter dan pilih satu pada menu drop down. Untuk
mengubah presenter, klik ikon presenters pada toolbarIspringPresenter
(5). Playback mode
Digunakan pada pengaturan slide pada saat melanjutkan ke slide
berikutnya, dipilih secara otomatis setelah delay waktu tertentu, atau
memerlukan user untuk meng-klik.
(6).Slide duration
Pengaturan waktu sebuah slide untuk menuju slide berikutnya, bisa
diatur melalui slide duration.
(7) Media Audio
Pada presentation explorer juga mengijinkan untuk mengimpor narasi
audio pada slide yang dipilih. Langkahnya:
36
(a) Klik ikon import audio narration.
(b) Pilih fileaudio, dengan format file audio yang didukung adalah
MP3, WMA dan WAV. Audio yang dimasukkan akan dijalankan
secara otomatis. Untuk menonaktifkan pilihan ini, un-cek
checkbox auto playdi bagian bawah window explorer.
(c) Klik Open. file audio akan ditambahkan pada slide terpilih.
(8). Media Video
Langkahnya:
(a) Klik ikon import video narration.
(b)Pilih file video, dengan format file video yang didukung adalah AVI,
WMV, MPG, dan .MP4.
(c) Klik Open. file video akan ditambahkan pada slide terpilih
Pada
ispring
presentation
explorer
terdapat
fasilitas
untuk
menyisipkan kuis pada slide powerpoint yaitu melalui tombol editing
quiz.24
D. Komponen Kimiawi, Struktur Dan Fungsi Sel Dalam Kehidupan
24
UPTD BPTP Dinas Pendidikan Prov. Lampung,Buku panduan Master TIK.PDF,
37
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, pada gabus
tutup botol. Ia merupakan orang pertama yang menyebut istilah sel, dalam bahasa
latin cellula yang berarti bilik kecil. Sel merupakan unit terkecil dari organisme
hidup, sel adalah suatu “ pabrik “yang di dalamnya dapat disintesis ribuan molekul
yang dibutuhkan oleh organisme. Ukuran sel bervariasi antara 0,1-1,0 μm. Sel paling
besar adalah sel telur angsa, sedangkan sel terpanjang adalah sel otot dan sel saraf. 25
1. Komponen Kimiawi Sel
Komponen kimiawi sel terdiri dari : Protein, karbohidrat, lipid/lemak, asam
nukleat, garam-garam /ion-ion, air dan vitamin.
1) Protein
50 % dari berat kering organisme yang hidup adalah protein, protein adalah
makromolekul. Protein yang paling kecilpun mempunyai berat molekul
antara 6000 lebih dari 1 juta. Protein terdiri dari satu atau lebih polimer
yang linier dan tidak bercabang. Monomer yang membuat polimer disebut
asam amino. Protein merupakan unsur penyusun protoplasma terbesar
kedua setelah air. Protein yang terdapat di dalam sel dapat dikelompokkan
menjadi protein struktural dan protein fungsional. Protein struktural adalah
protein penyusun organel sel, misalnya membran sel, mitokondria,
ribosom, dan kromosom. Sementara itu, protein fungsional meliputi enzimenzim. Enzim-enzim terdapat di membran, mitokondria, vakuola, dan
25
Hartono Nugroho, Issirep Sumardi, Biologi Dasar (Yogyakarta : Penebar Swadaya 2004),h.21
38
sitoplasma. Enzim-enzim mengatur reaksi-reaksi kimia yang menjaga sel
tetap hidup. Protein fungsional juga berperan dalam transpor melewati
membran. Semua protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, dan
nitrogen serta beberapa mengandung belerang.
2) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,
hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama
karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Contoh dari
karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa dan
galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa dan laktosa. Dalam sel,
karbohidrat memiliki daya ubah dan manfaat yang tinggi sebagai energi
untuk metabolisme sel. Pada sel tumbuhan, karbohidrat tidak hanya
berperan sebagai sumber energi, tetapi juga penting sebagai unsur
struktural, yaitu pembentuk diniding sel.
3) Lipid/lemak
Lipid merupakan zat organik yang sangat hidrofobik yang berarti bahwa
zat-zat tersebut sangat sukar larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut
non polar (kloroform, eter, aseton dan etanol). Di dalam sel terdapat
banyak jenis lipid, lipid berperan sebagai pembentuk membran sel bersama
39
protein, mengatur sirkulasi lemak yang lain, dan sumber cadangan energi
bagi sel.
4) Asam Nukleat
Pada organisme yang hidup terdapat 2 golongan besar asam nukleat, yaitu
asam deoksiribonukleat atau DNA dan asam ribonukleat atau RNA. Kedua
asam ini adalah polimer linier yag tidak bercabang, berat molekul berkisar
antara 25.000 sampai 50 milyar, asam nukleat dapat dipecah menjadi
monomer yang disebut nukleotida. Asam ini merupakan pengemban kode
genetik dan dapat mereproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan
membentuk sel-sel baru untuk reproduksi suatu organisme.26
5) Air
Air
adalah salah
satu
unsur
terpenting
dan
merupakan
bagian terbesar penyusun protoplasma sel. Air merupakan pelarut terbaik
untuk bahan-bahan anorganik. Air berperan untuk menjaga keseimbangan
pH cairan sel sehingga reaksi metabolisme yang melibatkan enzim dapat
berjalan. Karena air membeku pada suhu 0oC, kebanyakan sel akan rusak
jika suhunya turun di bawah suhu tersebut dan kristal es akan terbentuk di
sitoplasma.
6) Garam-garam terdapat di dalam sel dalam bentuk ion-ionnya, misalnya
26
John W. Kimball, Biologi Edisi Kelima Jilid 1 ( Jakarta : Erlangga 1983 ),h 60.et.seq
40
natrium klorida terdapat di dalam sel dalam bentuk ion-ion natrium (Na+)
dan ion-ion klorida (Cl-). Ion-ion tersebut dapat bergerak bebas di dalam
sel atau melekat pada molekul-molekul lain, seperti protein atau lemak.
Ion-ion garam berfungsi membantu pemeliharaan stabilitas pH dan
mengatur tekanan osmosis sel.
7) Vitamin
Vitamin atau bahan-bahan turunannya berperan dalam reaksi-reaksi kimia di
dalam sel, contohnya reaksi transfer energi dari satu senyawa menjadi
senyawa lain.
Tumbuhan dapat membuat vitamin-vitaminnya sendiri,
sedangkan hewan memperoleh vitamin-vitamin dalam bentuk siap pakai.
2. Struktur Bagian-Bagian Sel Dan Fungsinya
Dari komponen-komponen tersebut selanjutnya akan membentuk suatu
struktur sel yang terdiri dari organel-organel sel antara lain: membran plasma,
nukleus (inti sel), sitoplasma, ribosom, retikulum endoplasma, aparatus golgi,
lisosom, vakuola, mitokondria, kloroplas, peroksisom, sitoskeleton, vakuola,
mikrotubulus,
mikrofilamen,
sentriol,
sentrosom,
dinding
sel,
matrik
ektraseluler, silia dan flagela, sentrosom dan sentriol.
a. Membran plasma adalah selaput yang terletak paling luar dan tersusun
41
dari
senyawa
kimiafosfolipid,
protein
Fungsidarimembranseliniadalahsebagai
pintu
dan
gerbang
karbohidrat.
yang
dilalui
zat,baik menujuataumeninggalkan sel.27
b. Nukleus (Inti Sel)
Nukleus dikelilingi oleh selaput nukleus (membran ganda) yang berporipori, selaput nukleus tersambung dengan retikulum endoplasma (RE),
nukleus merupakan pusat pengendali dalam sel, Fungsidarinukleus
adalahmengatursemua
aktivitas(kegiatan)sel,karenadidalamintiselterdapatkromosomyang berisi
DNA untuk mengatur sintesis protein, selaput nukleus yang berpori
berfungsi untuk meregulasi lalu lintas materi keluar masuk nukleus.28
c. Sitoplasma
Sitoplasma berada dalam sistem koloid kompleks yang sebagian besar
adalah air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul kecil maupun besar
(makromolekul),
ion-ion,
dan
bahan
Fungsiutamakehidupan
hidup
atau
organela.
berlangsungdisitoplasma.
Penyusunutamadarisitoplasmaadalahair
(90%),
berfungsi
sebagai
pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.29
27
Sumardi, Aditya Marianti, Biologi Sel ( Yogyakarta : Graha Ilmu 2007),h.4
Neil A. Campbell, et.al.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1 (Erlangga : Jakarta 2008 ),h.132
29
Sumardi, Aditya Marianti, Op.Cit,h.6
28
42
d. Ribosom
Ribosom merupakan komponen seluler yang melaksanakan sistesis
protein, sel yang mempunyai laju sintesis protein yang tinggi memiliki
ribosom dalam jumlah yang sangat banyak, ribosom membangun protein
di
dua
tempat
pada
sitoplasma.
Fungsidariribosomadalah
tempatsintesisprotein.
e. Retikulum Endoplasma
Retikulumendoplasmamerupakan strukturberbentukbenang-benangyang
bermuara di inti sel. Ada dua jenis retikulum endoplasma yaitu : RE halus
(smooth ER) dan RE kasar (rough ER), RE halus berfungsi dalam
berbagai proses metabolik yang bervariasi menurut tipe sel, proses-proses
ini antara lain adalah sistesis lipid, mekanisme karbohidrat serta
ditoksifikasi obat-obatan dan racun. Sedangkan RE kasar berfungsi
membantu sintesis protein sekresi dan berbagai protein lain dari ribosom
terikat, menambahkan karbohidrat ke glikoprotein, dan menghasilkan
membrane baru.
f. Aparatus golgi
Aparatus
golgiterdiridarikantungmembranyangpipih(sisterna)yang
tampaksebagaitumpukanpita.
Aparatus golgi berfungsi memodifikasi
protein karbohidrat pada protein dan fosfolipid, dan sebagai tempat
43
pemilahan produk-produk golgi yang kemudian dilepaskan dalam
vesikel.
g. Lisosom
Lisosom merupakan kantung yang bermembran yang berisi enzim-enzim
hidrolitik yang digunakan oleh sel hewan untuk mencerna makromolekul.
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan
enzimpencernaanseluler, makromolekul sel, dan mendaur ulang organel
yang rusak.
h. Vakuola
Vakuola adalah vesikel yang dibatasi dengan membran dengan fungsi
yang berbeda-beda dengan jenis sel yang berbeda-beda. Vakuola
merupakan organel yang terdapat di sel tumbuhan, vakuola berisisi air
yang terlarut di dalamnya berbagai mineral, gula, asam-asam organik
dan dan bahan-bahan lain.
Vakuola
berfungsi sebagai pencerna,
penyimpan dan pembuangan zat sisa, keseimbangan air, serta
perlindungan dan pertumbuhan sel.
i.
Mitokondria
Mitokondria merupakan tempat respirasi seluler, proses metabolik
yang menghasilkan ATP dengan cara mengambil energi dari gula,
lemak, dan bahan bakar lain dengan bantuan oksigen.
Fungs i
mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan
44
banyak energi ATP.30
j. Kloroplas
Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan ganggang tertentu, pada selsel tumbuhan, kloroplas umumnya dijumpai dalam bentuk cakram dengan
diameter antara 5-8 μm, dan tebal antara 2-4 μm. Kloroplas di batasi oleh
membran rangkap, di dalamnya terdapat cairan atau matriks fluida yang
disebut stroma. Di dalam stroma terdapat struktur membran yang
dinamakan tilakoid,tumpukan tilakoid disebut granum dan bagian dalam
tilakoid dinamakan lokulus, tilakoid yang menghubungkan antar grana
disebut gret. Kloroplas mengandung pigmen hijau (klorofil) serta berbagai
enzim dan molekul lain yang berfungsi dalam produksi gula secara
fotosintesis.31
k. Peroksisom
Peroksisom adalah kompartemen metabolik terspesialisasi yang di batasi
oleh membrane tunggal, peroksisom mengandung enzim-enzim yang
mentranfer hydrogen dari berbagai substrat ke oksigen menghasilkan
hidrogen peroksida.
l. Sitoskeleton
Sitoskeleton adalah jejaring serat yang mengornanisasi struktur dan
aktivitas dalam sel. Fungsi sitoskeleton adalah memberikan sokongan
30
31
Neil A. Campbell, et.al, Op.Cit,h.112 et seq.
Sumardi, Aditya Marianti, Op.Cit ,h. 9
45
mekanis kepada sel dan mempertahankan bentuknya. Sitoskeleton
tersusun atas tiga tipe struktur molekuler yaitu : mikrotubulus,
mikrofilamen, dan filament intermediat.
1) Mikrotubulus
Mikrotubulus terdapat pada semua sel eukariotik, berupa batangbatang berongga dengan diameter sekitar 25 nm dan panjang antara
200 nm sampai 25 μm, dinding mikrotubulus tersusun dari protein
globular yang disebut tubulin. Fungsi mikrotubulus membentuk dan
menyokong sel, serta berperan sebagai jalur yang dapat disusuri oleh
organel yang dilengkapi oleh protein motorik.
2) Mikofilamen
Mikofilamen adalah batang padat yang berdiameter sekitar 7 nm.
Mikrofilamen disebut juga filament aktin karena tersusun atas
molekul-molekul aktin, sejenis protein globular. Mikrofilamen
ditemukan pada sel eukariot.Mikroflmen berperan dalam pergerakan
sel.
3) Filamen intermediat
Filamen intermediat mempunyai diameter 8-12 μm, lebih besar dari
diameter
mikrofilamen
namun
lebih
kecil
dari
micrometer
mikrotubulus. Filament intermediat merupakan pengukuh sel yang
lebih permanen dari pada mikrofilamen dan mikrotubulus yang sering
kali diuraikan dan rikit kembali dalam berbagai sel, filament
46
intermediate
terspesialisasi
mikrofilamen) dan terdiri dari
untuk
menahan
tegangan
(seperti
berbagai kelas unsur sitoskeleton.
Filament intermediat berfungsi sebagai rangka dasar bagi seluruh
sitoskeleton.
m. Dinding Sel
Dinding sel adalah struktur ekstraseluler sel tumbuhan yang membedakan
sel tersebut dari sel hewan, dinding sel tumbuhan jauh lebih tebal dari
pada membranplasma, berkisar dari 0,1 μm sampai beberapa micrometer.
Dinding sel
tumbuhan umumnya berlubang-lubang akibat saluran
diantara sel-sel yang bersebelahan yang disebut plasmodesma. Dinding
sel berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya
dan mencegah pengambilan air secara berlebihan.
n. Matriks Ektraseluler
Matriks Ektraseluler terdapat pada sel hewan, bahan penyusun utama
matriks ektraseluler adalah glikoprotein yang disekresikan oleh sel.
Glikoprotein yang paling banyak dalam matriks ektraseluler sebagian
besar sel hewan adalah kolagen yang membentuk serat-serat kuat di luar
sel.
o. Silia dan flagela
Silia dan flagela merupakan penjuluran yang mengandung mikrotubulus
dari beberapa jenis sel. Silia biasanya terdapat dalam jumlah yang banyak
dipermukaan sel, silia mempunyai diameter sekitar 0,25 μm dan panjang
47
sekitar 2- 20 μm, sedangkan flagela mempunyai diameter sama namun
lebih panjang yaitu 10-200 μm, jumlah flagela biasanya terbatas hanya
satu atau beberapa buah per sel. Pola denyut silia dan flagela berbeda,
flagella memiliki gerak mengombak yang menghasilkan gaya dengan arah
yang sama dengan sumbu flagela, sedangkan silia bergerak mirip dayung
dengan ayunan mendorong dan silih berganti yang menghasilkan gaya
dengan arah tegak lurus dengan sumbu silia, silia juga berperan sebagai
penerima sinyal bagi sel.
Pada beberapa eukariota uniseluler silia dan
flagela berfungsi untuk bergerak.32
p. Sentrosom Dan Sentriol
Sel hewan dan sel beberapa mikroorganisme dan tumbuhan tingkat rendah
mengandung dua sentriol yang terdapat dalam sitoplasma di dekat
permukaan sebelah lauar nukleusnya. Dalam sentrosom terdapat sepasang
sentriol, masing- masing terdiri dari Sembilan set triplet mikrotubulus
yang tersusun membentuk cincin. Sebelum sel hewan membelah sentriol
bereplikasi. 33
3. Sel Eukariotik Dan Sel Prokariotik
Bedasarkan ada tidaknya dinding/selaput inti, sel dibedakan menjadi
dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang
tidak mempunyai dinding/selaput inti, sedangkan sel eukariotik adalah sel
32
33
Neil A. Campbell, et.al, Op.Cit,h 120 et seq.
John W. Kimball, Op.Cit h.105
48
yang sudah mempunyai dinding/ selaput inti.34 Sel prokariotik (termasuk
bakteri dan archae) umumnya berukuran lebih kecil dan mempunyai struktur
lebih sederhana dari pada sel eukariotik, perbedaan utama antara kedua jenis
sel ini adalah bahwa materi genetik (DNA) sel prokariotik tidak terletak dalam
suatu struktur membran ganda yang disebut nukleus, sedangkan sel eukariot
sebagian besar DNA nya terletak pada nukleus,yang dibatasi membran
ganda.35
a. Sel Prokariotik
Organisme yang tersusun oleh sel prokariotik umumnya uniseluler.
Contoh organisme yang tersusun dari sel prokariotik adalah bakteri
dengan ciri-ciri antara lain yaitu :
1) Sitoplasma dan materi genetik bercampur
2) Bahan gen (asam deoksiribonukleat) terdapat dalam sitoplasma,
berbentuk cincin (bulat)
3) Tidak dijumpai badan golgi, mitokondria dan reticulum endoplasma
(RE), tetapi dijumpai adanya ribosom.
34
35
Hartono Nugroho, Issirep Sumardi,Op.Cit,h.21
William Stansfield, Raul Cano, Jaime Colome, Biologi Molekuler Dan Sel (Jakarta : Erlangga 2006),h.2
49
Gambar 2.1 Sel Prokariot Pada Bakteri
Sumber : Biologi Dasar, 2004
b. Sel Eukariotik
Sel eukariotik mempunyai struktur yang lebih maju dari pada sel-sel
prokariotik.36 Selain membran plasma di permukaan luarnya sel eukariotik
memiliki membran internal yang ekstensif dan tertata secara rumit, yang
membagi
sel
menjadi
kompartemen-kompartemen.37Sel
eukariotik
memiliki ciri-ciri antara lain yaitu :
1) Sitoplasma dan nukleoplasma terpisah
2) Bahan gen di dalam inti, mitokondria dan kloroplas (pada sel
tumbuhan)
3) Terdapat badan golgi, mitokondria, retikulum endoplasma, dan
ribosom
36
37
Sumardi, Aditya Marianti, Op.Cit,h.4
Neil A. Campbell, et.al, Op.Cit,h.108
50
4) Bahan gen (DNA) seperti pita dan tersusun spiral
Gambar 2.2 Sel Eukariotik Pada Sel Hewan
Sumber : Campbell, 2008
Macam-macam organel pada sel eukariotik dan fungsinya
1) Inti sel berfungsi sebagai sintesis DNA dan RNA, berkumpulnya
subunit ribosom pada anak inti
2) Ribosom berfungsi sebagai sintesis protein
3) Retikulum endoplasma (RE Kasar) berfungsi untuk sitesis membrane
protein dan pembentukan vesikel transport.
4) Retikulum endoplasma (RE halus) berfungsi sebagai sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi racun.
5) Badan
golgi
berfungsi
menyimpan
sementara,
makromolekul,dan pembentukan vesikel transport.
51
transport
6) Lisosom berfungsi mencerna makanan dan daur ulang organel yang
rusak.
7) Vakuola berfungsi mencerna, menyimpan makanan dan memperbesar
sel
8) Kloroplas (tumbuhan dan beberapa Protista) berfungsi mengkonversi
energy cahaya menjadi energy kimia (gula)
9) Mitokondria berfungsi mengkonversi energy kimia dari makanan
menjadi energy kimia ATP
10) Sitoskeleton (termasuk silia,flagella, dan sentriol pada hewan)
berfungsi untuk mengatur dan menjaga bentuk sel, tempat melekatnya
organel-organel, gerakan organel dalam sel dan gerakan sel.
11) Dinding sel (tumbuhan, fungi dan beberapa Protista) berfungsi
menjaga bentuk sel, menyokong, proteksi permukaan, dan ikatan
antarsel dalam jaringan.
12) Pernukaan sel (pada hewan) berfungsi sebagai ikatan antar sel dalam
jaringan.
13) Hubungan antar sel berfungsi sebagai komunikasi antar sel dan ikatan
antar sel dalam jaringan.38
c. Perbedaan Antra Sel Prokariotik dan Eukariotik
Perbedaan atau perbandingan antara sel prokariotik dan eukariotik seperti
pada tabel di bawah ini39:
38
Hartono Nugroho, Issirep Sumardi,Op.Cit,h.22 et.seq
52
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
39
Tabel 2.1
Perbedaan Sel Prokariotik Dan Eukariotik
Komponen
Prokariotik
Eukariotik
Contoh organisme Bakteri dan ganggang
Protista, fungsi,
hijau biru
tumbuhan dan
hewan
Ukuran sel
Umumnya 1-10 μm
Umumnya 5-100 μm
Metabolisme
Anaerobik adan aerobik Aerobik
Organela
Sedikit atau tidak ada
Terdapat banyak
organela, seperti
nukleus,
mitokondria RE dll
DNA
Sirkular, dalam
Sangat panjang
sitoplasma
terdapat dalam inti
sel
RNA dan protein Disintesis pada
Sintesis RNA terjadi
beberapa kompartemen dalam nukleus,
protein disintesis
dalam sitoplasma
Sitoplasma
Tidak ada sitoskeleton
Sitoskeleton
tersusun dari
filament protein
Pembelahan sel
Kromosom memisahkan Kromosom memisah
diri oleh adanya
melalui gelendong
pemisahan membran
pembelahan
plasma
Organisasi seluler Umumnya uniseluler
Umumnya
multiseluler, sel-sel
dengan tugas yang
berbeda-beda
Sumardi, Aditya Marianti, Op.Cit,h 11
53
E. Spesifikasi Produk
Pada
penelitian
ini
produk
yang
dikembangkan
adalah
media
pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata
pelajaran biologi materi sel peserta didik kelas XI SMAN 7 Bandar Lampung.
Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan
untuk menyampaikan informasi dari pendidik ke peserta didik.
Tujuan
digunakannya media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu untuk
merangsang peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Media selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh
juga dapat dimanfaatkan untuk memotivasi
dan meningkatkan pemahaman
peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Era globalisasi saat ini, peran
pendidikan bukan hanya merupakan penentu berkualitas tidaknya sumber daya
manusia tetapi juga penentu berkembang tidaknya suatu bangsa. Kemanjuan
tegnologi yang semakin canggih menuntut pendidik untuk senantiasa mengikuti
perkembangan tegnologi
khususnya dalam bidang pendidikan, diantaranya
penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan tegnologi
saat ini, antara lain media pembelajaran interaktif.
Pembuatan media interaktif dapat dibuat dengan menggunakan progam
softwere atau gabungan antara beberapa softwere komputer seperti Microsoft
Power Point dan Add-Ins Ispring. Progam aplikasi Microsoft power point
memiliki kemampuan yang sangat baik
dalam menyajikan sebuah materi
presentas. Produk yang diharapkan dalam pengembangan media interaktif ini
54
berupa : Media
interaktif yang diaplikasikan dengan Power Point Add-Ins
Ispring yang dikemas dalam bentuk CD (Compact Disk) berisi : peta konsep,
standar kompetensi, kompetensi dasar serta indikator pencapain kompetensi,
materi sel, animasi, simulasi, evaluasi, pengayaan dan info terkini yang berkaitan
dengan sel, serta dilengkapi dengan buku panduan penggunaan media interaktif
dalam bentuk
storyboard yang berisi tentang langkah persiapan dalam
penggunaan media interaktif, petunjuk penggunaan media interaktif, serta cara
perawatan media interaktif untuk memudahkan guru dan peserta didik dalam
menggunaan media interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring .
F. Kerangka Pikir
Kerangka berfikir penelitian dan pengembangan ini yaitu berawal dari
permasalahan yang ditemukan di sekolah, yaitu media pembelajaran yang digunakan
guru dalam proses belajar mengajar masih terbatas, dimana dalam proses
pembelajaran guru hanya menggunakan bahan ajar berupa buku teks dan jarang
menggunakan media pembelajaran. Dimana, buku sebagai sumber belajar yang dapat
membantu dan mempermudah peserta didik dalam belajar. Namun, biasanya peserta
didik cenderung bosan dalam menggunakan buku teks yang bersifat informatif dan
kurang menarik sehingga peserta didik kurang termotivasi dalam proses belajar.
Dari permasalahan tersebut peneliti memberikan solusi yaitu membuat media
pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring, Power Point
Add-Ins Ispring merupakan tambahan menu pada power point yang dapat
menyediakan variasi bentuk soalyang disertai dengan penskoran akhir dan dapat
55
diubah dalam bentuk flash.Dengan solusi tersebut, diharapkan peserta didik tertarik
dengan media interaktif sebagai media dalam proses belajar mengajar, sehingga akan
meningkatkan minat belajar dan motivasi belajar dalam pembelajaran biologi. Berikut
ini merupakan kerangka berfikir pada penelitian terlihat pada gambar 3.5
Permasalahan yang Ditemukan
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar
mengajar masih sangat terbatas.
Kurangnya minat belajar peserta didik.
Banyak peserta didik yang tidak memperhatikan pelajaran
ketika guru menerangkan pelajaran karena media
pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang menarik
siswa untuk memusatkan perhatiannya.
Peserta didik kurang termotivasi untuk belajar dan cepat
bosan
Solusi
Membuat produk berupa media pembelajaran interaktif dengan
aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada mata pelajaran biologi
materi Sel
Hasil yang Diharapkan
Peserta didik tertarik dengan media pembelajaran yang
dibuat, sehingga akan menjadi lebih aktif dalam mengikuti
pelajaran.
Meningkatkan minat belajar dan motivasi peserta didik
dalam pembelajaran biologi
Gambar 3.5Kerangka Berfikir
56
BAB III
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Model Penelitian dan Pengembangan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research
and Development). Research and Development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut.40 Tujuan utama metode penelitian pengembangan ini digunakan untuk
menghasilkan
produk
tertentu
dan
mengetahui
kelayakan
produk
yang
dikembangkan.41
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan di SMAN 7 Bandar Lampung ini yaitu
dikembangkan media pembelajaran biologi dalam bentuk media interaktif yang
diaplikasikan dengan Power Point Add-Ins Ispring dan di batasi pada materi sel.
Subyek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 1,
Pengembangan media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins
Ispring telah dilaksanakan di SMAN 7 Bandar Lampung, mata pelajaran Biologi
pokok bahasan “Sel ” semester ganjil. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada
bulan Oktober tahun ajaran 2016/2017.
C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
40
41
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung : Alfabeta, Cet.17, 2012), h.
Ibid. h. 408.
57
Menurut Borg dan Gall penelitian pengembangan adalah suatu proses yang
dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.42 Tahapan
proses dalam penelitian dan pengembangan biasanya membentuk siklus yang
konsisten untuk menghasilkan suatu produk tertentu
sesuai dengan kebutuhan,
melalui langkah desain awal produk, uji coba produk awal untuk menemukan
berbagai kelemahan, perbaikan kelemahan, diujicobakan kembali, diperbaiki sampai
akhirnya ditemukan produk yang baik.
Terdapat tiga yang paling mendasar dalam penelitian Research And
Development yaitu : 1) Pertama, tujuan akhir penelitian Research And Development
dihasilkannya suatu produk tertentu yang dianggap andal karena telah melewati
pengkajian terus-menerus 2) Kedua, produk yang dihasilkan adalah produk yang
sesuai dengan kebutuhan lapangan, oleh sebab itu sebelum dihasilkan produk awal
terlebih dahulu dilakukan survey pendahuluan 3) Ketiga, proses pengembangan
produk dari mulai pengembangan produk awal sampai produk jadi yang sudah di
validasi dilakukan secara ilmiah dengan menganalisis data secara empiris. 43
Menurut Sugiyono, langkah-langkah penelitian dan pengembangan meliputi: 1)
Potensi dan masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain Produk, 4) Validasi desain, 5)
Perbaikan desain, 6) Uji coba produk, 7)
42
43
Revisi produk, 8) Uji pelaksanaan
Pujani Setyosari,Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan(Jakarta : Kencana 2010 ),h.222
Wina Sanjaya ,Penelitian Pendidikan (Jakarta : Kencana Prenada Media Group ,Cet.2,2014),h.130
58
lapangan, 9) Penyempurnaan produk akhir, 10) Dimensi dan implementasi. 44Secara
umum Prosedur penelitian dan pengembangan dapat dilihat pada gambar 3.1
Pengumpulan
Data
Potensi Dan
Masalah
Uji Coba
Pemakaian
Desain
produk
Uji Coba
Produk
Revisi
Produk
Revisi
produk
Validasi
Desain
Revisi
Desain
Produksi masal
Gambar 3.1 Prosedur pengembangan produk45
Model penelitian dan pengembangan menurut Sugiono dibutuhkan sepuluh
langkah pengembangan untuk menghasilkan produk akhir yang siap untuk diterapkan
dalam lembaga pendidikan. Tetapi, penulis membatasi langkah-langkah penelitian
pengembangan dari sepuluh langkah menjadi tujuh langkah dikarenakan mengingat
waktu yang disediakan dan biaya yang terbatas. Prosedur yang dilakukan penulis
seperti pada gambar 3.2
Emzir, “Metodologi penelitian pendidikan kuantitatif & kualitatif” (jakarta: Rajagrafindo Persada, 2013),
h. 271, mengutip Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010)
45
Sugiono, Op. cit. h.409
44
59
Potensi dan
Masalah
Design
Media
pembelajaran
interaktif dengan Aplikasi Power
Point Add-Ins Ispring pada mata
pelajaran biologi materi sel
Pengumpulan
Data
Revisi Media pembelajaran interaktif
dengan Aplikasi Power Point Add-Ins
Ispring pada mata pelajaran biologi
materi sel
Uji Coba Media pembelajaran
interaktif dengan aplikasi
Power Point Add-Ins Ispring
pada mata pelajaran biologi
materi sel
Validasi media pembelajaran
interaktif dengan Aplikasi
Power Point Add-Ins Ispring
pada mata pelajaran biologi
materi sel
Revisi
media
pembelajaran
interaktif dengan aplikasi Power
Point Add-Ins Ispring pada mata
pelajaran biologi materi sel
Media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power Point Add-Ins Ispring pada
mata pelajaran biologi materi sel final
Gambar 3.2 Langkah–angkah Penelitian yang Digunakan
Produk akhir dari penelitian pengembangan ini adalah media pembelajaran
interaktif yang diaplikasikan dengan Power Point Add- Ins Ispring pada materi sel.
Model ini memiliki langkah-langkah pengembangan yang sesuai dengan penelitian
pengembangan pendidikan yaitu penelitian yang menghasilkan atau mengembangkan
produk tertentu dengan melakukan beberapa uji coba kepada ahli materi, ahli media,
60
ahli bahasa dan uji coba produk di lapangan untuk menguji keefektifan dan
kebermanfaatan suatu produk.
Penelitian pengembangan ini dibutuhkan tujuh
langkah pengembangan untuk menghasilkan produk akhir yang siap untuk diterapkan
dalam lembaga pendidikan.
1. Potensi dan Masalah
Kegiatan
awal
sebelum
melakukan
pengembangan
pembelajaran atau bahan ajar ini adalah analisis kebutuhan.
terhadap
media
Analisis kebutuhan
berupa observasi awal dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tanggal 5
maret 2016 di SMAN 7 Bandar Lampung.
Observasi dilakukan dengan
menggunakan angket dan wawancara dengan guru dan peserta didik mata pelajaran
biologi kelas XI IPA 1.
Potensi dalam penelitian dan pengembangan ini adalah belum diterapkannya
media pembelajaran
interaktif sebagai penunjang proses belajar pembelajaran.
Masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah sedikitnya media pembelajaran
yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, sehingga diperlukan pengembangan
media pembelajaran interaktif yang diaplikasikan dengan
Power point Add-Ins
Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel di SMA kelas XI IPA 1.
2. Pengumpulan Data
Setelah potensi dan masalah lengkap dan jelas maka tahap selanjutnya yaitu
mengumpulkan
sumber
referensi
yang
menunjang
pengembangan
media
pembelajaran interaktif pada materi sel di tingkat SMA. Pengumpulan data yang
akan digunakan dalam penelitian pengembangan yaitu salah satunya dengan angket,
61
angket yang digunakan yaitu berupa lembaran pertanyaan tentang masalah-masalah
yang akan diteliti oleh peneliti sendiri dan jawaban dari peserta didik dan guru dapat
peneliti gunakan sebagai informasi untuk membuat suatu produk yang diinginkan dari
jawaban angket tersebut.
Angket-angket yang telah didapatkan peneliti
dapat
menjadi acuan dalam menciptakan produk tertentu sesuai dengan apa yang sedang
diteliti atau yang ingin dikembangkan oleh peneliti.
3. Design Produk
Setelah mengumpulkan informasi, selanjutnya penulis membuat produk awal
media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Powerpoint Add-Ins Ispring pada
mata pelajaran biologi materi sel yang menarik, sehingga bermanfaat bagi guru dan
peserta didik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Perancangan media
pembelajaran interaktif dengan aplikasi Powerpoint Add-Ins Ispring
pada mata
pelajaran biologi materi sel menggunakan beberapa sumber buku sebagai panduan
materi.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan desain awal media
pembelajaran dan isi media pembelajaran dapat dilihat pada gambar 3.3 dan gambar
3.4
62
Bagian Pendahuluan
Bagian Isi
Bagian
pendahuluan
berisi:
standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator
pencapaian kompetensi dan peta konsep
Bagian isi berisi tentang materi tentang Sel
yang sudah disesuaikan dengan SK dan KD,
dan juga dilengkapi dengan ayat-ayat AlQur‟an yang berkaitan dengan sel.
Dilengkapi dengan animasi yang berisi video
tentang organel-organel sel eukariotik dan sel
prokariotik beserta fungsinya.
Terdapat dimulasi berisi tentang struktur
organel sel yang menggunakan aplikasi
Macromedia Flash MX
Dilengkapi dengan evaluasi dan pengayaan
menggunakan aplikasi ispring pada menu quis
Media pembelajaran dilengkapi dengan info
terkini untuk menambah wawasan dan
pengetahuan peserta didik.
Media pembelajaran
storyboard (panduan
pembelajaran)
Bagian Penutup
dilengkapi dengan
penggunaan media
Pada bagaian penutup terdapat Daftar Pustaka
yang didapat dari berbagai sumber yang
relevan.
Gambar 3.3 Desain Produk
63
MEDIA PEMBELAJARAN
MATERI SEL
SK dan KD
Kurikulum KTSP
Peta Konsep
Berisi tentang macammacam organel sel
Sel Eukariotik
Gambar Sel Hewan
Materi
Mencakup : pengertian sel, struktur
sel, sel prokariotik, sel eukariotik ,
perbedaan sel prokariotik dan
eukariotik, dan ayat-ayat Al-Qur‟an
yag menjelaskan tentang sel.
Video 1
Video 2
Bagian
-bagian
Gambar3.4
Bagan
Isi sel
Medi
Perbedaan
organel sel
eukariotik dan
hewan
prokariotik
Info Terkini
info
Info-info tentang
sel
Simulasi
Sel Eukariotik
Gambar Sel Tumbuhan
Animasi
Video 3
Orgnel sel
dan
fungsinya
64
Sel Prkariotik
Gambar Sel Bakteri
Evaluasi
Evalusi 1
Soal-soal
pilihan ganda,
benar salah
dan
menjodohkan
Pengayaan dan
Daftar Pustaka
Evaluasi 2
Soal-soal
essay dan
kuci
jawaban
4. Validasi Design
Validasi ini dikatakan sebagai validasi rasional, karena validasi ini masih
bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. 46 Langkah
selanjutnya setelah produk awal selesai adalah konsultasi kepada tim ahli yang terdiri
dari ahli materi, ahli media dan ahli bahasa.
Ahli materi mengkaji aspek sajian materi berupa keseuaian materi dengan
kurikulum (standar isi), kebenaran, kecukupan dan ketepatan isi produk. Ahli media
mengkaji aspek tata letak, pilihan warna komponen penyusunnya. selanjutnya ahli
bahasa, ahli bahasa menilai aspek kaidah pemilihan kata sesuai dengan karateristik
sasaran, penggunaan kalimat yang benar, dan aspek kebahasaan secara menyeluruh.
5.
Perbaikan Design
Setelah desain produk divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa
maka dapat diketahui kelemahan atau kekurangan dari media pembelajaran tersebut.
Kelemahan tersebut kemudian diperbaiki untuk menghasilkan produk yang lebih
menarik..
6. Uji Coba Produk
Produk yang telah selesai dibuat, selanjutnya diuji cobakan dalam kegiatan
pembelajaran . Uji coba ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi apakah
bahan ajar yang dikembangkan dalam menyampaikan materi sel lebih efektif,
bermanfaat dan mengetahui respon peserta didik terhadap mata pelajaran biologi
dibandingkan dengan bahan pembelajaran yang digunakan oleh Pendidik
46
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, Cet.13, 2011), h. 414
65
sebelumnya. Uji coba produk dilakukan dengan cara uji coba satu lawan satu (One
To One), uji kelompok kecil (Small GroupEvaluation), dan uji coba lapangan (Field
Evalution).47
a. Uji Satu Lawan Satu (One-to-one evaluation)
Uji coba satu lawan satu akan dilakukan dengan 6 peserta didik dan
dua guru sebagai responden, pada uji coba ini masing-masing responden di
berikan angket yang terdiri dari tiga aspek yang terdiri dari 12 kriteria
pertanyaan. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Menjelaskan kepada Peserta didik tentang media pembelajaran baru
yang dirancang dan ingin mengetahui bagaimana reaksi Peserta didik
terhadap media pembelajaran yang sedang dibuat;
2) Mengusahakan agar Peserta didik bersikap rileks dan bebas
mengemukakan pendapatnya tentang media pembelajaran tersebut;
3) Memberikan instrument uji satu lawan satu yang berisi tentang
komponen media pembelajaran yang dibuat;
4) Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil uji satu lawan
satu; dan
5) Mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki
kepada pembimbing.48
b. Uji kelompok kecil
47
Arief S. Sadiman et al, Media Pendidikan (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), h.182
48
Arief S. Sadiman et al, Ibid, h.183
66
Uji coba kelompok kecil akan dilakukan pada 15 peserta didik di
SMAN 7 Bandar Lampung, pada uji coba ini masing-masing responden di
berikan angket yang terdiri dari tiga aspek yang terdiri dari 12 kriteria
pertanyaan, Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Menjelaskan kepada Peserta didik tentang media pembelajaran baru
yang dirancang dan ingin mengetahui bagaimana reaksi Peserta didik
terhadap media pembelajaran yang sedang dibuat;
2) Mengusahakan agar
Peserta
didik bersikap rileks dan bebas
mengemukakan pendapatnya tentang media pembelajaran tersebut;
3) Memberikan instrument uji kelompok kecil yang berisi tentang
komponen media pembelajaran yang dibuat;
4) Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil uji kelompok
kecil; dan
5) Mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki
kepada pembimbing.
Setelah mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki
kepada pembimbing, maka peneliti akan melakukan uji coba selanjutnya, yaitu uji
coba lapangan. Uji coba ini merupakan uji coba terakhir, sebelum mendapatkan
produk akhir.
c. Uji Lapangan
67
Uji coba lapangan akan dilakukan pada 36 peserta didik SMAN 7
Bandar Lampung, pada uji coba ini masing-masing responden diberikan
angket yang terdiri dari tiga aspek yang terdiri dari 12 pertanyaan. Prosedur
pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Menjelaskan kepada Peserta didik tentang media pembelajaran baru yang
dirancang dan ingin mengetahui bagaimana reaksi Peserta didik terhadap
media pembelajaran yang sedang dibuat;
2) Megusahakan agar peserta didik bersikap rileks dan mengemukakan
pendapatnya tentang media pembelajaran tersebut;
3) Memberikan instrument uji lapangan yang berisi tentang komponen media
pembelajaran yang telah dibuat;
4) Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil uji lapangan; dan
5) Merekomendasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki
oleh pembimbing.49
7. Revisi Produk
Hasil uji coba produk, apabila tanggapan Pendidik maupun Peserta didik
mengatakan bahwa produk ini menarik, kemudian dari segi keefektifan dan
kebermanfaatan perangkat pembelajaran pada Peserta didik menunjukkan bahwa
49
Arief S. Sadiman et al,Ibid,h 184.et.seq
68
media pembelajaran interaktif dengan aplikasi Power point Add-Ins Ispring ini
ternyata lebih efektif dan bermanfaat bagi proses pembelajaran dari pada sebelumnya,
maka dapat dikatakan bahwa bahan pembelajaran ini telah selesai dikembangkan
sehingga menghasilkan produk akhir. Namun apabila produk belum sempurna maka
hasil dari uji coba ini dijadikan bahan perbaikan dan penyempurnaan bahan
pembelajaran yang dibuat, sehingga dapat menghasilkan produk akhir yang siap
digunakan di sekolah.
D. Jenis data
Data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini terdiri dari data
kuantitatif dan kualitatif :
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka-angka sebagai hasil
observasi atau penelitian.50 Data kuantitatif berupa skor penilaian setiap poin
kriteria penilaian pada angket kualitas media pembelajaran Power point add-ins
Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel yang diisi oleh ahli media, ahli
materi, dan ahli bahasa, guru SMAN 7 Bandar Lampung serta peserta didik
sebagai pengguna. Penilaian untuk setiap poin kriteria diubah menjadi skor
dengan skala Likert, yaitu 5 = Sangat Baik, 4 = Baik, 3 = Cukup, 2 = Kurang, 1 =
Sangat Kurang.
2. Data kualitatif
50
Eko Putro Widoyoko,Teknik Penyusunan Instrument Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Pelajar
2012),h.21
69
Data kualitatif merupakan data yang menunjukan kualitas atau mutu
sesuatu, baik keadaan, proses, peristiwa/kejadian lainnya yang dinyatakan
dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata.51 Data kualitatif berupa nilai
kategori kualitas media pembelajaran dengan aplikasi Power Point Add-Ins
Ispring pada mata pelajaran biologi materi sel berdasarkan angket yang telah
diisi oleh ahli materi, ahli media, ahli bahasa dan peserta didik. Kategori
kualitas SM (Sangat Menarik), M (Menarik), C (Cukup), K (Kurang), SK
(Sangat Kurang).
E. Instrument Pengumpulan Data
Instrument atau alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket (kuesioner), wawancara, observasi dan dokumentasi.
1. Angket (kuesioner)
Angket atau koesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden yaitu peserta didik,
guru dan juga para tim ahli untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna.52Metode angket digunakan untuk mengukur indikator progam yang
berkaitan dengan isi progam bahan pembelajaran, tampilan progam dan kualitas
teknik progam. Angket menggunakan format respon check list, sebuah daftar, dimana
responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai.
2. Wawancara
51
52
Ibid,h.18
Ibid,h.33
70
Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau
dialog secara lisan
antara pewawancara (interviewer) dengan responden atau orang yang diinterview
dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. 53Dalam
penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi
untuk memperoleh data yang menggali informasi lebih dalam tentang potensi dan
masalah yang ada di sekolah.
3. Observasi
Observasi merupakan suatu aktivitas yang meliputi kegiatan pemusatan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi
dilakukan secara non-sistematis dan tidak menggunakan instrument pengamatan,
observasi dilakukan dengan melihat langsung kegiatan belajar mengajar di kelas guna
menganalisis media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menunjang
kegiatan pembelajaran.
4.
Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi ini
berupa foto dan tulisan peserta didik SMAN 7 Bandar Lampung pada saat proses
pembelajaran menggunakan media pembelajaran power point add-ins ispring dan
pada saat pengisian angket penilaian media pembelajaran.
F. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk Tabel
3.1 berikut ini:
53
Ibid,h.40
71
No
Data
Teknik
Pengumpulan
Data
1
Validitas
media
pembelajaran
Check list
Angket
penilaian
Dosen
Sebelum
Pembelajaran
2
Angket data
awal
Check list
Angket
data awal
Guru dan
peserta
didik
Sebelum
pembelajaran
3
Uji satu
lawan satu
Check list
Peserta
didik
Akhir
pembelajaran
4
Uji skala
kecil
Check list
5
Uji Lapangan
Check list
Peserta
didik
Peserta
didik
Akhir
pembelajaran
Akhir
pembelajaran
Instrumen
Sumber
Data
Waktu
Angket uji
satu lawan
satu
Angket uji
skala kecil
Angket uji
lapangan
G. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis kualitatif
dan kuantitatif. Data kualitatif ppada penelitian ini diperoleh dari masukan validator
pada tahap validasi,
masukan dari ahli materi, ahli media
dan ahli bahasa.
Sedangkan kuantitatif adalah data yang memaparkan hasil pengembangan produk
yang berupa media pembelajaran interaktif Power Point Add-Ins Ispring. Data yang
diperoleh melalui instrumen penilaian pada saat uji coba dianalisis dengan
menggunakan statistik. Cara ini diharapkan dapat memahami data selanjutnya. Hasil
analisis data digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk yang dikembangkan.
72
Rumus untuk menentukan jarak interval antara jenjang sikap mulai dari sangat tidak
menarik (STM) sampai sangat menarik (SM) adalah :54
���
�� ��� (�) =
Skor Tertinggi − Skor terendah
Jumlah Kelas Interval
Berdasarkan jarak interval diatas dapat disusun tabel klasifikasi sikap responden
terhadap produk hasil dari pengembangan dan penelitian sebagai berikut55 :
Tabel 3.2
Skor Penilaian Terhadap Pilihan Jawaban
Skor
Pilihan Jawaban
5
Sangat Menarik
4
Menarik
3
Cukup Menarik
2
Kurang Menarik
1
Tidak Menarik
Instrumen yang digunakan memiliki 5 pilihan jawaban, sehingga skor penilaian total
dapat dicari dengan menggunakan rumus:56
P
= angka Presentase
P = � x 100%
= skor mentah yang diperoleh
�
= skor maksimal
Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah
subyek sampel uji coba dan dikonversikan kepernyataan penilaian untuk menentukan
54
Ibid, h. 110
Ibid, h.109
56
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan ( Jakarta : PT Rajagrafindo Persada,2012)h.4
55
73
kualitas dan tingkat kemanfaatan produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat
pengguna. Pengorversian skor menjadi persyaratan penilaian ini dapat dilihat dalam
Tabel 3.3
Tabel 3.3
Tabel Skala Kriteria menurut Arikunto57
Rata-rata Skor
Klasifikasi
81 -100 %
Sangat Menarik
61 - 80 %
Menarik
41 - 60%
Cukup Menarik
21- 40 %
Kurang Menarik
0 -20 %
Tidak Menarik
Berdasarkan data tabel diatas, maka produk pengembangan akan berakhir saat
skor penilaian terhadap media pembelajaran ini telah memenuhi syarat kelayakan
dengan tingkat kesesuaian materi, kelayakan media, dan kualitas teknis pada bahan
ajar berupa media pembelajaran interaktif dengan aplikasi
Powerpoint Add-Ins
Ispring untuk kelas XI pokok bahasan Sel dikategori sangat menarik atau menarik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
57
Suharsimi Arikunto. Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 44.
74
A. Hasil Pengembangan media pembelajaran interaktif
1. Kelayakan Media Pembelajaran Interaktif berdasarkan validasi oleh ahli
materi, ahli media dan ahli bahasa.
a. Ahli Materi
Penilaian kelayakan produk terdiri dari tiga komponen penilaian, yaitu
komponen kelayakan isi, komponen bahasa dan komponen tampilan. Aspek
kelayakan isi berkaitan dengan isi media pembelajaran interaktif power point add-ins
ispring sebagai media pembelajaran pada materi sel.
Validasi materi media pembelajaran interaktif menggunakan acuan uji
kelayakan media pembelajaran yang telah disediakan dalam bentuk angket yang
meliputi : kebenaran konsep, keakuratan materi, pemahaman terhadap materi,
kesesuaian soal-soal evaluasi dan pengayaan dengan materi, kesuaian contoh dengan
materi, kesesuaian materi dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar,
keruntutan dalam penyajian materi, kesesuaian materi dengan literatur, kesesuaian
istilah-istilah/nama latin yang ada dalam materi, dan materi dapat menjadi acuan bagi
peserta didik. Hasil rekapitulasi penilaian validasi ahli materi tahap I dan II ditujukan
pada Tabel 4.1 dan 4.2
Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Ahli Materi Tahap I
Indikator Penilaian
Pertanyaan
1
2
Validator
Rata2 per –
Indikator
1
4
2
4
= x 100 % = 80 %
4
4
= x 100 % = 80 %
75
4
4
= x 100 % = 80 %
3
4
= x 100 % = 70 %
4
5
= x 100 % = 90 %
4
4
= x 100 % = 80 %
3
4
= x 100 %= 70 %
3
4
= x 100 % = 70 %
3
4
= x 100 % = 70 %
5
4
= x 100 % = 90 %
Penilaian Jumlah Skor
38
41
79
Skor Maksimal (N)
50
50
100
76%
82%
79%
3
4
5
6
7
8
9
10
Persentase
Kriteria
Menarik
Berdasarkan penilaian ahli materi tahap I dengan validator pertama pada media
pembelajaran interaktif menunjukkan skor 76%. Validator kedua skor yang diperoleh
adalah 82%, dan skor rata-rata dari kedua ahli materi diperoleh 79%. Skor ini dalam
skala kriteria menurut Arikunto dapat dikategorikan menarik dan layak digunakan
dengan revisi.
Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Ahli Materi Tahap II
Indikator Penilaian
Validator
Rata2 per –
Pertanyaan
Indikator
1
2
1
4
5
76
= x 100 % = 90 %
2
4
5
= x 100 % = 90 %
3
4
5
= x 100 % = 90 %
4
4
5
= x 100 % = 90 %
5
5
4
= x 100 % = 90 %
6
5
5
= x 100 % = 100 %
7
4
5
= x 100 % = 90 %
8
5
5
= x 100 % = 100 %
9
5
5
= x 100 %= 100 %
10
5
5
= x 100 %= 100 %
Penilaian Jumlah Skor
45
49
94
Skor Maksimal (N)
50
50
100
90%
98%
94%
Persentase
Kriteria
Sangat Menarik
Berdasarkan penilaian ahli materi tahap II dengan validator pertama pada
media pembelajaran interaktif menunjukkan skor 90%. Validator kedua skor yang
diperoleh adalah 98%. Skor rata-rata kedua validator adalah 94%, skor ini dalam
skala kriteria menurut Arikunto dapat dikategorikan
menarik dan layak digunakan
tanpa revisi. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran halaman 100.
77
Persentase
Grafik Persentase Validasi Ahli Materi
Tahap I dan II
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
98
90
76
82
Validasi Materi Tahap I
Validasi Materi Tahap II
Gambar 4.1 Persentase Hasil Validasi Ahli Materi Tahap I dan II
Berdasarkan grafik diatas terlihat jelas perbedaan antara validasi awal dan
kedua. Pada validasi pertama persentase yang didapat yaitu 76% dan 82% sedangkan
pada validasi kedua persentase yang didapat 90 % dan 98 %, selisih skor antara
validasi pertama dan kedua secara keseluruhan adalah 15 %. Hasil ini menunjukkan
bahwa validasi media pembelajaran interaktif mengalami peningkatan dan menurut
skala kriteria arikunto, media pembelajaran interaktif layak dan valid digunakan
untuk uji coba lebih lanjut pada peserta didik.
Pada validasi tahap I indikator penilaian yang mendapat skor terbesar
ditunjukan pada nomor 5 dan 10 dengan skor rata-rata 9 dengan indikator penilaian
tentang kesesuaian contoh dengan materi dan cakupan materi yang ada dalam media
78
pembelajaran interaktif dapat menjadi acuan bagi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
Indikator yang mendapat skor terendah ditunjukan pada nomor 4,7,8 dan 9
dengan skor rata-rata 7, penilaian pada indikator 4,7,8 dan 9 diantaranya adalah
kesesuaian soal evaluasi dan pengayaan dengan materi, keruntutan dalam penyajian
materi, kesesuaian penyajian literatur dengan materi dan kesesuaian istilah/ nama
latin dengan materi.
Validasi
materi tahap I
media pembelajaran interaktif
mendapat beberapa masukan dari ahli materi, masukan dari ahli materi ditunjukan
pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Masukan Ahli Materi Terhadap Media Pembelajaran Interaktif
Penilai
Ahli materi
Masukan
a. Materi masih ada yang belum sesuai dengan teori
b. Soal pada evaluasi masih ada yang kurang sesuai
dengan materi
c. Perbaiki istilah dinding inti sel
d. Perbaiki urutan penyajian materi
e. Ganti gambar aktivitas respirasi sel
Dari masukan-masukan tersebut peneliti kemudian melakukan revisi dengan
menambah reverensi buku-buku yang sesuai dengan materi sel dan juga memperbaiki
tata cara penyajian materi yang benar. Setelah itu dilakukan validasi materi tahap II,
pada validasi tahap II ini terjadi peningkatan penilaian yang signifikan oleh ahli
materi dengan kriteria sangat menarik, pada tahap II ini indikator penilaian mendapat
79
skor rata-rata 9, dan media pembelajaran dinyatakan layak digunakan untuk ujicoba
tanpa revisi. Kenaikan jumlah persentase ini sisebabkan karena peneliti sudah
merevisi media pembelajaran interaktif sesuai dengan masukan ahli materi.
b. Ahli Media
Validasi
media pembelajaran interaktif menggunakan acuan uji kelayakan
media pembelajaran yang telah disediakan dalam bentuk angket yang meliputi :
kesesuaian penggunaan komposisi warna dalam media pembelajaran, kemenarikan
tampilan media pembelajaran, penyajian gambar media pembelajaran, kesesuaian
judul gambar dengan gambar, kejelasan ilustrasi materi, kualitas video media
pembelajaran, design halaman media pembelajaran teratur, kemenarikan tampilan
simulasi media pembelajaran, respon media interaktif terhadap pengguna, dan
kemudahan penggunaan media interaktif. Hasil rekapitulasi penilaian validasi ahli
media tahap I dan II ditujukan pada Tabel 4.4 dan 4.5
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Ahli Media Tahap I
Indikator Penilaian
Validator
Rata2 per –
Pertanyaan
1
2
Indikator
1
4
4
= x 100 % = 80 %
2
4
4
= x 100 % = 80%
3
4
4
= x 100 %= 80%
5
4
= x 100 % = 90%
4
3
= x 100 % = 70 %
4
5
80
4
5
= x 100 % = 90%
3
3
= x 100 % = 60%
3
5
= x 100 %=80 %
3
4
= x 100 %=70 %
4
3
= x 100 % = 70 %
Penilaian Jumlah Skor
38
40
83
Skor Maksimal (N)
50
50
100
76%
80%
78%
6
7
8
9
10
Persentase
Kriteria
Menarik
Berdasarkan penilaian ahli media tahap I dengan validator pertama pada media
pembelajaran interaktif menunjukkan skor 76%. Validator kedua skor yang diperoleh
adalah 80%.
Skor rata-rata validator adalah 78%, skor ini dalam skala kriteria
menurut Arikunto dapat dikategorikan menarik dan layak digunakan dengan revisi.
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Ahli Media Tahap II
Indikator Penilaian
Validator
Rata2 per –
Pertanyaan
1
2
Indikator
1
4
4
= x 100 %= 80 %
2
4
5
= x 100 %= 90 %
3
4
5
= x 100 % = 90 %
4
5
5
= x 100 % = 100 %
5
4
4
= x 100 %= 80 %
81
6
4
5
= x 100 % = 90 %
7
3
5
= x 100 % = 80 %
8
3
5
= x 100 %= 80 %
9
4
4
= x 100 %= 80 %
10
5
5
= x 100 %= 100 %
Penilaian Jumlah Skor
40
47
87
Skor Maksimal (N)
50
50
100
80%
94%
87%
Persentase
Kriteria
Sangat Menarik
Berdasarkan penilaian ahli media
tahap II dengan validator
pertama
menunjukkan skor 80%. Validator kedua skor yang diperoleh adalah 94%. Skor
rata-rata kedua validator adalah 87%, skor ini dalam skala kriteria menurut Arikunto
dapat dikategorikan sangat menarik dan layak digunakan tanpa revisi.
82
Persentase
Grafik Persentase Validasi Ahli Media
Tahap I dan II
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
94
76
80
80
Validasi Media Tahap I
Validasi Media Tahap II
Gambar 4.2 Persentase Ahli Media Tahap I dan II
Berdasarkan grafik diatas terlihat jelas perbedaan antara validasi awal dan
kedua. Pada validasi pertama persentase yang didapat yaitu 76% dan 80% sedangkan
pada validasi kedua persentase yang didapat 80 % dan 94 %, selisih skor antara
validasi pertama dan kedua secara keseluruhan adalah 9 %. Hasil ini menunjukkan
bahwa validasi media pembelajaran interaktif mengalami peningkatan dan menurut
skala kriteria arikunto, media pembelajaran interaktif layak dan valid digunakan
untuk uji coba lebih lanjut pada peserta didik.
Indikator penilaian media yang mendapat skor terbesar ditunjukan pada nomor
6 tentang kualitas video dalam media pembelajaran, hal ini dikarenakan pada tahap
editing video peneliti memperhatikan kesesuaian isi materi dan kemenarikan video.
Sedangkan pada penilaian terkecil ditunjukan pada indikator nomor 7 tentang
83
keteraturan desain media pembelajaran interaktif. Validasi media tahap I media
pembelajaran interaktif mendapat beberapa masukan dari ahli materi, masukan dari
ahli media ditunjukan pada Tabel 4.6
Tebel 4.6 Masukan Ahli Media Terhadap Media Pembelajaran Interaktif
Penilai
Ahli Media
Masukan
a. Tambahkan tentang sel tumbuhan, untuk simulasi 1
dan 2 sub menunya diganti dengan kalimat sel
eukariotik dan sel prokaritik
b. Fungsikan tombol setiap menu dengan baik
c. Pada soal evaluasi dan pengayaan durasi waktu dalam
pengerjaan soal diubah menjadi 10 menit
d. Peta konsep diperbesar, tulisannya diperbaiki
e. Perjelas keterangan pada gambar sel
Dari masukan-masukan dari validator ahli media tersebut peneliti kemudian
melakukan revisi dengan mengubah beberapa desain media pembelajaran interaktif.
Beberapa ilustrasi revisi atas masukan dari ahli media ditampilkan pada gambar
berikut ini:
84
BB
A
Gambar 4.3 Menambah Satu Sub Menu Pada Menu Simulasi (A) Sebelum Revisi
dan (B) Sesudah Revisi
B
A
Gambar 4.4 Menambah Durasi WaktuPengerjaan Soal Evaluasi (A) Sebelum Revisi
dan (B) Sesudah Revisi.
85
B
A
Gambar 4.5 Memperbesar dan Memperbaiki Peta Konsep (A) Sebelum Revisi dan (B)
Sesudah Revisi.
Setelah dilakukan revisi kemudian dilakukan validasi media tahap II, pada
validasi tahap II ini terjadi peningkatan penilaian terhadap media pembelajaran
interaktif dan mendapat skor persentase 87% dengan kriteria sangat menarik, dengan
indikator penilaian terbesar ditunjukan pada nomor 4 dan 10 tentang kesesuaian judul
gambar dan kemudahan dalam penggunaan media pembelajaran interaktif.
Peningkatan penilaian pada validasi media ini tidak sebesar pada penilaian materi
dikarenakan peneliti belum terlalu mahir dalam mendesain media pembelajaran
interaktif.
c. Ahli Bahasa
Validasi bahasa media pembelajaran interaktif menggunakan acuan uji
kelayakan media pembelajaran yang telah disediakan dalam bentuk angket yang
meliputi : kekomunikatifan bahasa,
pemahaman peserta didik terhadap bahasa,
86
penggunaan ejaan, penggunaan kalimat yang benar, kebenaran penggunaan istilah,
konsistensi penggunaan istilah, simbol, nama ilmiah/bahasa asing, pemahaman
kalimat, kalimat yang digunakan tidak menimbulkan makna ganda, kesesuaian bahasa
dengan tingkat perkembangan kognisi peserta didik, dan kesesuaian susunan kata
dalam satu kalimat. Hasil rekapitulasi penilaian validasi ahli bahasa ditujukan pada
Tabel 4.7 dan 4.8
Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Ahli Bahasa Tahap I
Indikator Penilaian
Validator
Rata2 per –
Pertanyaan
Indikator
1
2
1
4
4
= x 100 % = 80 %
2
4
4
= x 100 % = 80%
3
4
5
= x 100 %= 90%
4
4
4
= x 100 %= 80%
5
4
4
= x 100 %= 80 %
6
3
5
= x 100 %= 80%
7
4
4
= x 100 %= 80 %
8
3
4
= x 100 %=70 %
9
3
4
= x 100 %=70 %
10
3
4
= x 100 %=70 %
36
50
72%
42
50
84%
78
100
78%
Menarik
Penilaian Jumlah Skor
Skor Maksimal (N)
Persentase
Kriteria
87
Berdasarkan penilaian ahli bahasa tahap I dengan validator
pertama pada
media pembelajaran interaktif menunjukkan skor 72%. Validator kedua skor yang
diperoleh adalah 84%. Skor rata-rata kedua validator adalah 78%, skor ini dalam
skala kriteria menurut Arikunto dapat dikategorikan
menarik dan layak digunakan
dengan revisi.
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Ahli Bahasa Tahap II
Indikator Penilaian
Validator
Rata2 per –
Pertanyaan
1
2
Indikator
1
4
4
= x 100 %= 80 %
2
4
4
= x 100 % = 80 %
3
4
5
= x 100 % = 90 %
4
4
4
= x 100 %= 80 %
5
4
4
= x 100 %= 80 %
6
3
5
= x 100 %= 80 %
7
4
4
= x 100 % = 80 %
8
3
4
= x 100 %= 70 %
9
4
4
= x 100 %= 80 %
10
5
5
= x 100 %= 100 %
Penilaian Jumlah Skor
39
43
82
Skor Maksimal (N)
50
50
100
78%
86%
82%
Persentase
Kreteria
Sangat Menarik
88
Berdasarkan penilaian ahli bahasa tahap II dengan validator pertama pada
media pembelajaran interaktif menunjukkan skor 78%. Validator kedua skor yang
diperoleh adalah 86%. Skor rata-rata validator adalah 82%, skor ini dalam skala
kriteria menurut Arikunto dapat dikategorikan sangat menarik dan layak digunakan
tanpa revisi.
Grafik Persentase Validasi Ahli Bahasa
Tahap I dan II
100
80
86
84
90
78
72
Prsentae
70
60
50
40
30
20
10
0
Validasi Bahasa Tahap I
Validasi Bahasa Tahap II
Gambar 4.6 Persentase Ahli Bahasa Tahap I dan II
Berdasarkan grafik diatas terlihat jelas perbedaan antara validasi awal dan
kedua. Pada validasi pertama persentase yang didapat yaitu 72% dan 84% sedangkan
pada validasi kedua persentase yang didapat 78 % dan 86 %, selisih skor antara
validasi pertama dan kedua secara keseluruhan adalah 4 %. Hasil ini menunjukkan
bahwa validasi media pembelajaran interaktif mengalami peningkatan dan menurut
skala kriteria arikunto, media pembelajaran interaktif layak dan valid digunakan
89
untuk uji coba lebih lanjut pada peserta didik. Indikator penilaian yang mendapat skor
terbesar ditunjukan pada nomor 3 tentang penggunaan ejaan yang jelas dalam media
pembelajaran, hal ini dikarenakan dalam penulisan ejaan peneliti berpedoman pada
buku-buku bahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD).
Indikator penilaian bahasa yang mendapat skor terendah yaitu penilaian nomor
8, 9 dan 10 dengan skor rata-rata 7, penilaian pada indikator 8, 9 dan 10 diantaranya
adalah penggunaan kalimat yang tidak menimbulkan makna ganda, bahasa yang
digunakan sesuai dengan tingkat kognisi peserta didik, dan kesesuaian susunan kata
dalam satu kalimat. Validasi bahasa tahap I media pembelajaran interaktif mendapat
beberapa masukan dari ahli bahasa, masukan dari ahli bahasa ditunjukan pada Tabel
4.9
Tabel 4.9 Masukan Ahli Bahasa Terhadap Media Pembelajaran Interaktif
Penilai
Ahli Bahasa
Masukan
a. Perhatikan penulisan, dan sesuaikan dengan ejaan yang
disempurnakan (EYD)
b. Perhatikan penggunaan diksi (pilihan kata) pada kalimat
c. Sesuikan
penggunaan
pilihan
kata
dengan
tingkat
kemampuan peserta didik
d. Pergunakan bahasa yang komunikatif
Setelah dilakukan revisi kemudian dilakukan validasi media tahap II, pada
validasi tahap II ini terjadi peningkatan penilaian terhadap media pembelajaran
interaktif dan mendapat skor persentase 82% dengan kriteria sangat menarik, dengan
90
indikator penilaian terbesar ditunjukan pada nomor 10 tentang kesesuaian susunan
kata dalam satu kalimat dan terendah pada nomor 8 tentang penggunaan kalimat yang
tidak menimbulkan makna ganda.
Setelah media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins
ispring divalidasi oleh ketiga tim ahli yaitu ahli materi, ahli media dan ahli bahasa
tahap selanjutnya yaitu tahap uji kepada peserta didik dan guru mata pelajaran
sebagai pengguna.
2. Hasil Uji Coba Respon Peserta Didik dan Guru Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif dengan Aplikasi Power Point Add-Ins Ispring
a. Respon Peserta Didik
Media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring
yang telah divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan ahli bahasa dinyatakan
layak untuk diterapkan kepada peserta didik, selanjutnya di uji cobakan kepada
peserta didik kelas XI IPA 1 SMAN 7 Bandar Lampung dengan jumlah
keseluruhan 36 peserta didik. Pengambilan uji coba kelas tersebut dilakukan
secara acak.
Uji coba produk ini dilakukan sebanyak tiga kali uji coba yaitu uji coba satu
lawan satu, uji coba kelompok kecil dan uji lapangan. Pelaksanaannya yaitu
dengan pengambilan penilaian menggunakan angket
yang berisi 3 aspek
penilaian tentang kualitas isi media pembelajaran, tampilan media pembelajaran
dan kualitas teknis. Aspek kualitas isi mencakup kesesuaian dan kelengkapan
materi dalam media pembelajaran interaktif, aspek tampilan mencakup tampilan
91
media pembelajaran dan aspek kualitas teknis mencakup kemenarikan media
pembelajaran. Hasil penilaian uji coba satu lawan satu ditunjukan pada Tabel
4.10
Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Peserta didik Uji Satu Lawan Satu
N
P
Kriteria
R-1
�
50
60
83,3%
Sangat menarik
2
R-2
55
60
91,6%
Sangat menarik
3
R-3
51
60
85%
Sangat menarik
4
R-4
54
60
91,6%
Sangat menarik
5
R-5
57
60
95%
Sangat menarik
6
R-6
49
60
81,6%
Sangat menarik
315
360
87,5%
Sangat menarik
No
Kode
1
Jumlah
Hasil uji coba satu lawan satu pada penelitian ini, respon peserta didik
mendapatkan persentase sebesar 87,5%. Hasil ini dikarenakan pengembangan media
pembelajaran
dalam bentuk interaktif merupakan hal baru bagi peserta didik,
sehingga peserta didik untuk lebih termotivasi dan lebih antusias dalam kegiatan
pembelajaran. Hasil selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran halaman 109.
Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Peserta didik Uji Skala Kecil
No
Kode
1 – 15
R-1 – R-15
�
781
N
P
Kriteria
900
86,77%
Sangat menarik
Pada uji skala kecil peserta didik berjumlah 15 orang. Hasil rata-rata persentase
skor yang didapat terhadap media
pembelajaran interaktif hasil pengembangan
92
adalah 86,77% dengan kriteria sangat menarik dan layak digunakan. Hasil secara
lengkap dapat dilihat pada Lampiran halaman 111.
Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Peserta didik Uji Lapangan
No
Kode
1- 36
R-1 – R-36
�
1959
N
P
Kriteria
2160
90,69%
Sangat menarik
Pada uji lapangan jumlah peserta didiknya adalah 36.
Hasil rata-rata
Grafik Presentase Uji coba Produk
100
90
87.50
86.77
Uji Coba Satu Lawan Satu
Uji Coba Skala Kecil
90.69
80
persentase
70
60
50
40
30
20
10
0
Uji Coba Lapangan
persentase skor yang didapat terhadap media pembelajaran interaktif hasil
pengembangan adalah 90,69% dengan kriteria sangat menarik dan layak digunakan.
Hasil dari angket uji lapangan menunjukkan bahwa secara umum peserta didik
memberikan tanggapan yang positif terhadap media pembelajaran interaktif. Hasil
secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran halaman 114.
93
Berdasarkan grafik menunjukkan bahwa data hasil uji coba media
pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring secara
keseluruhan sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil dari ketiga uji coba yang
secara keseluruhan menunjukan bahwa peserta didik memberikan respon yang positif
terhadap media pembelajaran interaktif. Hasil persentase uji coba menggunakan
media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring lebih
tinggi yaitu 90,69 % di banding power point biasa yang hanya 84,56%.58
Hal ini karena media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins
ispring mempunyai beberapa kelebihan dibanding power point biasa diantaranya
dilengkapi dengan variasi soal dalam bentuk flash, terdapat simulasi yang menarik
sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan, dilengkapi dengan
info terkini tentang sel yang akan menambah wawasan dan pengetahuan peserta
didik.
Selain itu media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins
ispring merupakan media pembelajaran yang tergolong baru dan belum pernah
dikembangkan sebelumnya di SMAN 7 Bandar Lampung.Kelemahan pada media
pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring yaitu video
dalam power point tidak bisa di percepat. Selain itu belum bisa dibuka pada
handphone.
58
Karim Hidayat Sholihin.‟‟ Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Powerpoint
pada Mata Diklat Tehnik Bubut dii SMK N II Pengasih.‟‟Skripsi Progam Sarjana Tehnik Tersedia di:
http://eprints.uny.ac.id/20424/1/Karim%20Hidayat%20Sholihin%2005503244003.pdf.( 28 Oktober
2016 19:20). h.94
94
b. Respon Pendidik Sebagai Pengguna Media Pembelajaran Interaktif
Media pembelajaran interaktif selain diujicobakan kepada peserta didik juga
dinilai oleh guru mata pelajaran biologi sebagai pengguna media. Hasil Rekapitulasi
Penilaian Guru Terhadap Media Pembelajaran Interaktif ditunjukan pada Tabel 4.1
Tabel 4.13 Rekapitulasi Nilai Guru Sebagai Pengguna Media Pembelajaran
Aspek
Rata2 per –
Penilai
Indikator penilaian
pertanyaan
1
2
Indikator
1
4
4
= x 100 %= 80 %
2
4
4
= x 100 %= 80 %
3
5
5
= x 100 %= 100 %
4
4
4
= x 100 %= 80 %
5
4
5
= x 100 %= 90 %
6
4
5
= x 100 %= 90 %
7
4
4
= x 100 %= 80 %
8
4
5
= x 100 %= 90 %
9
4
5
= x 100 %= 90 %
10
3
4
= x 100 %= 70 %
11
4
4
= x 100 %= 80 %
12
5
5
= x 100 %= 100 %
Kualitas Isi
Tampilan Media
Pembelajaran
Kualitas Teknis
Penilaian Jumlah Skor
49
54
103
Skor maksimal (N)
60
60
120
95
Persentase
81,6%
kriteria
90%
85,83%
Sangat Menarik
Berdasarkan penilaian Pendidik I dan II masing-maing memperoleh skor 81,6%
dan 90%. Skor rata-rata yang diperoleh adalah 85,83%, skor ini dalam skala kriteria
menurut Arikunto dapat dikategorikan sangat menarik dan layak digunakan tanpa
revisi.
Grafik Persentase Penilaian Guru
100
90
90.0
81.6
80
persentase
70
60
50
40
30
20
10
0
Penilaian Guru I
Penilaian Guru II
Gambar 4.8 Penilaian Guru Terhadap Media Pembelajaran Interaktif
Berdasarkan garfik menunjukan bahwa penilaian pendidik terhadap media
pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring sangat baik. Hal
ini dapat dilihat dari penilaian yang menunjukan kriteria sangat menarik yaitu pada
guru I sebesar 81,6% sedangkan pada guru II mendapat skor 90%.
96
Penilaian terhadap media pembelajaran interaktif oleh Pendidik sama halnya
dengan penilaian oleh peserta didik yaitu pengambilan nilai menggunakan angket.
Angket yang diberikan kepada guru terdiri dari 3 aspek penilaian yaitu 1) kualitas isi
media yang menakup empat kriteria penilaian, 2) kualitas tampilan yang mencakup
lima kriteria penilaian dan 3) kualitas teknis yang mencakup 3 kriteria penilaian
dalam media pembelajaran, dari ketiga aspek aspek penilaian rata-rata yang paling
tinggi oleh pendidik adalah tentang tampilan media pembelajaran. Hal ini
dikarenakan tampilan dalam media pembelajaran interaktif seperti tampilan warna
dalam media pembelajaran, teks dan gambar dalam media pembelajaran, tampilan
video, simulasi dan tampilan soal evaluasi serta pengayaan dalam media
pembelajaran telah didesain semenarik mungkin dan juga telah mengalami revisi
berdasarkan masukan dari ahli media.
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan validasi dari ahli materi, ahli media dan ahli bahasa pada tahap II
menunjukan bahwa media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power
point add-ins ispring layak digunakan untuk mata pelajaran biologi materi
sel.
2.
Berdasarkan tahap uji coba terhadap media pembelajaran interaktif dengan
aplikasi power point add-ins ispring menunjukan bahwa peserta didik dan
guru tertarik menggunakan media pembelajaran interaktif dengan aplikasi
power point add-ins ispring dalam proses pembelajaran.
B. Saran
Dari hasil penelitian, analisis, pembahasan dan kesimpulan dapat dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif dengan aplikasi
power point add-ins ispring dapat dikembangkan oleh guru secara
berkelanjutan untuk materi yang berbeda.
98
2. Mengujicobakan kegiatan pembelajaran menggunakan Media pembelajaran
interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring pada subjek penelitian
yang berbeda.
3. Dalam pembuatan Media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point
add-ins ispring materi sel terdapat beberapa kendala atau kesulitan yang
mungkin bisa menjadi perbaikan bagi peneliti yang lain untuk mengembangkan
media pembelajaran interaktif dengan aplikasi power point add-ins ispring
dengan materi lain, diantaranya : memperhatikan pemilihan kata dan konsep
yang tepat, memperbanyak video pembelajaran dan evaluasi soal yang menarik.
99
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab. et.al. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang : UIN Malang
Press, 2009.
Anas Sudijono. Pengantar Statistika Pendidikan (cet.24). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012.
Azhar Arsyad. Media Pembelajaran (cet.16). Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2013.
Campbell, et.al. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga : Jakarta 2008.
Daryanto. Media Pembelajaran Peranannya sangat Penting dalam Rangka Mencapai Tujuan
Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media, 2013.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Surakarta: PT.Indiva Media Kreasi, 2009.
Eko Putro Widoyoko. Teknik Penyusunan Instrument Penelitian. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2012.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2015.
Fuad H. Dasar -Dasar Kependidikan, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2013.
Hartono Nugroho. et.al. Biologi Dasar. Yogyakarta : Penebar Swadaya, 2004.
Karim Hidayat Sholihin.”Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Power
point pada Mata Diklat Tehnik Bubut dii SMK N II Pengasih.‟‟ (on-line),
Skripsi
Progam
Sarjana
Tehnik
Tersedia
di:
http://eprints.uny.ac.id/20424/1/Karim%20Hidayat%20Sholihin%20055032440
03.pdf. (28 Oktober 2016).
Kemenag. “Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan
Nasional”
(On-line),
tersedia
di
http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf (25 januari 2016).
Kimball, W. John. Biologi Edisi Kelima Jilid 1.Jakarta : Erlangga, 1983.
M Nur Rockhman.”Pengembangan Media Pembelajaran dan Bahan Ajar dengan
Microsoft Power Point’‟(on-line), tersedia di :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/grendi-hendrastomo-mmma/artikel-ppm-powerpoint.pdf (20 april 2016).
Pujani Setyosari. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Kencana, 2010.
100
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press, 2011.
Suharsimi Arikunto. Manajemen Penelitian (cet.11). Jakarta : Rineka Cipta, 2010.
Sumardi.et.al. Biologi Sel .Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (cet.17). Bandung : Alfabeta, 2012.
-------Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (cet.13). Bandung: Alfabeta, 2011.
S Arief Sadirman. et. al. Media Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012.
UPTD BPTP Dinas Pendidikan Prov Lampung. Buku panduan Master TIK. PDF.
Wahyu Utomo, et.al.”Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Menggunakan Softwere Ispring
Suit pada Materi Protozoa Kelas X IPA, Progam Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP
Universitas
Jambi”.
(on-line),
tersedia
di:
http://www.ecampus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C407018.pdf (21
januari 2016).
Wina Sanjaya. Penelitian Pendidikan (cet.II). Jakarta : Kencana Prenada Media Group,2014.
William Stansfield. Biologi Molekuler dan Sel. Jakarta : Erlangga, 2006.
101