MENG G A MBA R
SA MBUNG A N KA YU
BAG TG B.001.A-06
54 JAM
Penyusun :
TIM FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
DIREKTO RA T PENDIDIKA N MENENG A H KEJURUA N
DIREKTO RA T JENDERA L PENDIDIKA N DA SA R DA N MENENG A H
DEPA RTEMEN PENDIDIKA N NA SIO NA L
EDISI 2001
MENGGAMBAR
SAMBUNGAN KAYU
Penyusun
DRS. H. SOEMARDJO, M.Pd.
Editor
DARMAWAN, Amd.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN JAKARTA PROYEK
PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK
2002
i
KATA PENGANTAR
Modul dengan judul “ Menggambar Sambungan Kayu” merupakan
bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat
(siswa) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu
bagian dari kompetensi menggambar teknik.
Modul
ini
mengetengahkan
pedoman-pedoman
menggambar
Sambungan Kayu,ukuran kayu yang ada diperdagangan, sifat kayu,
syarat-syarat kayu bangunan, sambungan kayu, dan hubungan kayu.
Modul ini terkait dengan modul lain yang membahas menggambar
pondasi dan menggambar sambungan pipa.
Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa
harus banyak dibantu oleh instruktur.
Tim Penyusun
ii
DISKRIPSI JUDUL
Modul ini terdiri dari 4 kegiatan belajar, yang mencakup:
menggambar macam-macam sambungan kayu memanjang,menggambar
sambungan kayu melebar, menggambar sambungan kayu menyudut, dan
menggambar sambungan kayu bersusun dan sambungan kayu dengan
pengunci.
Pada kegiatan belajar 1 membahas tentang sambungan kayu ke
arah memanjang yaitu memanjang kearah mendatar dan ke arah tegak,
kegiatan belajar 2 membahas tentang sambungan kayu melebar yaitu
melebar ke arah horisontal dan melebar ke arah vertikal, kegiatan belajar
3 membahas tentang sambungan kayu menyudut yaitu yang membentuk
sudut menyiku dan membentuk
sudut miring, dan kegiatan belajar 4
membahas tentang sambungan kayu bersusun dan sambungan kayu
dengan pengunci yang terdiri dari sambungan bersusun dengan schei,
sambungan bersusun dengan gigi, sambungan dengan pengunci di
bawah, sambungan pengunci di atas dan di bawah, dan sambungan
dengan pengunci di samping.
iii
PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN
Program Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
Tingkat I
BAG-TGB.001.A
BAG-TGB.001.A-01
Tingkat II
BAG-TGB.002.A
BAG-TGB.002.A-8
BAG-TGB.001.A-02
BAG-TGB.002.A-9
BAG-TGB.002.A-10
Tingkat III
BAG-TGB.007.A
BAG-TGB.007.A21
BAG-TGB.007.A22
BAG-TGB.002.A-11
BAG-TGB.001.A-03
BAG-TGB.001.A-04
BAG-TGB.001.A-05
BAG-TGB.001.A-06
BAG-TGB.001.A-07
BAG-TGB.007.A23
BAG-TGB.003.A
BAG-TGB.003.A-12
BAG-TGB.003.A-13
BAG-TGB.003.A-14
BAG-TPS.001.A
BAG-TPS.001.A-32
BAG-TGB.008.A
BAG-TGB.008.A25
BAG-TGB.008.A26
BAG-TGB.004.A
BAG-TGB.009.A
BAG-TGB.004.A-15
BAG-TGB.009.A27
BAG-TKB.001.A
BAG-TGB.009.A28
BAG-TKB.001.A-71
BAG-TKB.001.A-72
BAG-TKB.001.A-73
BAG-TGB.004.A-16
BAG-TKB.001.A-74
BAG-TKB.001.A-75
BAG-TKB.001.A-76
BAG-TGB.005.A-17
BAG-TGB.005.A-18
BAG-TGB.005.A
BAG-TGB.006.A
BAG-TKB.002.A
BAG-TKB.002.A-77
BAG-TGB.007.A24
BAG-TGB.006.A-19
BAG-TGB.006.A-20
BAG-TKB.002.A-78
BAG-TKB.002.A-79
BAG-TKB.002.A-80
BAG-TKB.002.A-81
BAG-TKB.003.A
BAG-TKB.003.A-82
BAG-TKB.003.A-83
iv
BAG-TGB.010.A
BAG-TGB.010.A29
BAG-TGB.011.A
BAG-TGB.011.A30
BAG-TGB.011.A31
BAG-TKB.003.A-84
Keterangan :
BAG
: Bidang Keahlian Teknik Bangunan
TGB
: Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
TSP
: Program Keahlian Teknik Survai dan Pemetaan
TKB
: Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan
TPK
: Program Teknik Perkayuan
TPS
: Program Teknik Plambing dan Sanitasi
: Modul yang dibuat
PRASYARAT
Untuk mempelajari dan menguasai modul ini, terlebih dahulu
peserta diklat harus mempunyai kemampuan dalam materi yang terdapat
pada modul Dasar-dasar
Menggambar
Teknik,
dan
Menggambar
Proyeksi.
Selain itu peserta diklat harus dapat membedakan dan mampu
menggunakan alat-alat tulis dan gambar dengan benar dan baik, mampu
membuat tebal tipis garis yang berbeda atau sama tebal, mampu
membedakan dan membuat garis (tampak/utama, potong, tidak tampak),
mampu membuat huruf dan angka dengan baik dan benar, mengerti
tentang skala perbandingan gambar, dan mampu membedakan gambar
potongan dan gambar tampak.
Kemampuan awal ini sangat bermanfaat dalam menunjang
penguasaan materi modul ini secara cepat dan tepat sehingga sesuai
sasaran yang diharapkan.
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ...........................................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DESKRIPSI JUDUL ...................................................................................
PETA KEDUDUKAN MODUL ...................................................................
PRASYARAT ................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
PERISTILAHAN / GLOSSARY .................................................................
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ......................................................
TUJUAN .........................................................................................................
KEGIATAN BELAJAR 1 ..............................................................................
A. Lembar Informasi .....................................................................
B. Lembar Kerja ...........................................................................
C. Lembar Latihan ........................................................................
KEGIATAN BELAJAR 2 .............................................................................
A. Lembar Informasi .....................................................................
B. Lembar Kerja ...........................................................................
C. Lembar Latihan ........................................................................
KEGIATAN BELAJAR 3 ..............................................................................
A. Lembar Informasi .....................................................................
B. Lembar Kerja ...........................................................................
C. Lembar Latihan ........................................................................
KEGIATAN BELAJAR 4 ..............................................................................
A. Lembar Informasi .....................................................................
B. Lembar Kerja ...........................................................................
C. Lembar Latihan ........................................................................
LEMBAR EVALUASI ....................................................................................
LEMBAR KUNCI JAWABAN.......................................................................
A. Lembar Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1 .........................
B. Lembar Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2 .........................
C. Lembar Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 3 ........................
D. Lembar Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 4 .........................
E. Lembar Kunci Jawaban Lembar Evaluasi ............................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
vi
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
x
1
1
2
3
10
10
10
11
16
16
16
17
26
26
26
27
32
34
34
34
35
36
36
37
PERISTILAHAN / GLOSSARY
Kayu Glondong
:
adalah istilah nama kayu diperdagangan yang
berupa kayu utuh habis ditebang dari pohonnya
dan dipotong cabang-cabangnya sehingga tinggal
batang induknya yang masih dibalut kulit.
Kayu Dolk
:
hampir
sama
dengan
kayu
glondong,
perbedaannya kalau kayu glondong masih ada
kulitnya sedangkan kayu dolk kulitnya sudah
dikelupas.
Kayu reng
:
adalah kayu khusus
yang
mempunyai
ukuran
luas penampangnya 2 cm x 3 cm .
Kayu Usuk
:
adalah kayu khusus yang mempunyai ukuran luas
penampangnya 5 cm x 7 cm.
vii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
A.
Langkah-langkah Belajar Yang Ditempuh
Agar proses belajar menggambar sambungan kayu berhasil
dengan optimal, cepat, rapi, dan benar perlu dicermati langkah-langkah
belajar sebagai berikut :
1. Supaya dipelajari dan dicermati dengan seksama mengenai
ukuran
kayu
yang
digunakan
termasuk
ukuran
detail
konstruksinya.
2. Supaya dipelajari dan dicermati dengan seksama mengenai gayagaya batang yang bekerja dititik buhul apakah gaya tarik, gaya
tekan atau momen, hal ini akan mempengaruhi macam
sambungannya.
3. Dalam
penggambaran
diatas
kertas,
ukuran
kayu
yang
sebenarnya diubah dengan skala sesuai dengan ketentuannya.
4. Buatlah kerangka susunan bentuk sambungan kayu terlebih
dahulu dengan memperhatikan ukuran dan skala yang dipakai.
B.
Perlengkapan yang Harus Dipersiapkan.
Untuk dapat menghasilkan gambar sambungan kayu yang mudah
dimengerti, jelas, dan rapi diperlukan perlengkapan alat gambar dan tulis
yang
memadai.
Perlengkapan
yang
menggambar adalah :
viii
harus
dipersiapkan
untuk
1. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja
gambar.
2. Mesin gambar atau satu set penggaris segi tiga.
3. Pensil atau pensil mekanis ukuran 0,3 mm dan 0,5 mm.
4. Kertas gambar putih ukuran A1.
5. Karet penghapus yang tidak mudah kotor.
6. Garisan, jangka, dan selotip.
7. Rapido.
8. Cutter.
9. Penerangan yang cukup.
ix
TUJUAN
A. Tujuan akhir
Peserta diklat setelah mengikuti dan mempelajari seluruh kegiatan
belajar pada modul ini diharapkan dapat mencapai spesifikasi kinerja
sebagai berikut :
1. Peserta diklat dapat membedakan dan menggambar dengan benar
macam - macam sambungan kayu memanjang.
2. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar macam-macam
sambungan kayu melebar.
3. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar sambungan kayu
menyudut
4. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar sambungan kayu
bersusun dan sambungan kayu dengan pengunci.
B. Tujuan Antara
Peserta diklat setelah mengikuti dan mempelajari seluruh kegiatan
belajar pada modul ini diharapkan dapat mencapai spesifikasi kinerja
sebagai berikut :
1. Peserta diklat dapat membedakan dan menggambar dengan benar
sambungan bibir lurus, sambungan bibir lurus berkait, sambungan
miring, sambungan miring berkait, sambungan takikan lurus,
sambungan mulut ikan, sambungan takikan lurus rangkap, dan
sambungan purus lurus.
x
2. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar sambungan lidah
dan alur, sambungan lidah lepas dan alur, sambungan lidah
bersponing dan alur, sambungan lidah miring, dan macam-macam
sambungan papan melebar ke arah tegak.
3. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar sambungan takian
lurus, sambungan purus dan lobang terbuka, sambungan purus
dan lobang dengan spatpen, sambungan takikan lurus ekor burung
pada pertemuan, sambungan purus dan lobang terbuka dan
tertutup, sambungan purus dan lobang dengan gigi tegak dan gigi
garis bagi, sambungan raveling ekor burung, dan sambungan voor
loef.
4. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar sambungan
bersusun dengan schei, sambungan bersusun dengan gigi,
sambungan dengan pengunci di bawah, sambungan dengan
pengunci atas dan bawah, sambungan dengan pengunci di
samping.
xi
KEGIATAN BELAJAR 1
MENGGAMBAR MACAM -MACAM
SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG
A. Lembar Informasi
Pada kegiatan belajar 1 ini, peserta diklat diminta untuk mencermati
beberapa komponen bangunan gedung. Misalnya dinding, kuda-kuda,
lantai, pintu, tiang, dan seterusnya yang terbuat dari kayu, maka akan
terlihat bahwa kayu-kayu yang terpasang tersebut tidak semuanya utuh,
pasti ada bagian–bagian yang disambung. Dibandingkan dengan bahan
bangunan yang lain, kayu mempunyai sifat yang khas yaitu kekuatannya
besar, kenyal, ulet, keras, dan mudah dikerjakan. Selain itu kayu mudah
terbakar, tidak tahan lembab, mudah lapuk, dan dapat berubah
bentuknya. Pemakaian kayu sebagai bahan bangunan didasarkan pada
tingkat keawetan dan kekuatannya. Karena kayu merupakan bahan
bangunan alam, maka dari pohonnya kayu dapat dibentuk berbagai
macam ukuran yang berupa balok, dan papan. Di perdagangan ukuran
kayu umumnya sudah tertentu antara lain : (ukuran dalam satuan cm)
?
6/12 ; 6/10 ; 8/12 ; 10/10 ; 15/15 ==? disebut balok
?
2/15 ; 2/20 ; 3/25 ; 3/30 ; 4/40
?
4/6 ; 5/7
=======? disebut usuk atau kaso
?
2/3 ; 3/4
=======? disebut reng
?
1/3 ; 1/4 ; 1/6
=======? disebut plepet
==? disebut papan
Karena keterbatasan panjang kayu yang ada diperdagangan, maka
untuk suatu konstruksi kayu yang panjang diperlukan adanya sambungan
kayu. Pengertian sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih
yang saling disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu batang
kayu yang panjang. Pengertian hubungan kayu adalah dua batang kayu
atau lebih yang saling dihubungkan satu sama lain pada satu titik tertentu
sehingga menjadi satu bagian konstruksi. Perlu diperhatikan syarat-syarat
hubungan kayu, antara lain : dibuat sesederhana mungkin tapi kokoh,
1
hindari menakik kayu yang dalam, perhatikan penempatan sambungan,
harus tahan terhadap gaya yang bekerja padanya, konstruksi sambungan
dibuat yang pas, jangan menggunakan kayu yang cacat.
Pada prinsipnya sambungan kayu dapat dibagi menjadi tiga macam
yaitu :
1. Sambungan kayu ke arah memanjang.
2. Sambungan kayu ke arah melebar.
3. Sambungan kayu ke arah menyudut
Selain tiga macam sambungan kayu tersebut di atas, masih ada
lagi dua sambungan lain yaitu sambungan bersusun dan sambungan
dengan pengunci.
Sambungan kayu ke arah memanjang ada dua macam yaitu
memanjang ke arah mendatar (misalnya sambungan bibir lurus,
sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, sambungan bibir
miring berkait), dan ke arah tegak (misalnya sambungan takikan lurus,
sambungan mulut ikan, sambungan takikan lurus rangkap, sambungan
purus lurus).
B. Lembar Kerja
1. Alat yang Digunakan.
Alat yang harus disiapkan dan akan digunakan pada kegiatan
belajar 1 ini meliputi :
a. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja
gambar.
b. Mesin gambar atau satu set penggaris segi tiga.
c. Pensil atau pensil mekanis ukuran 0,3 mm dan 0,5 mm.
d. Karet penghapus yang tidak mudah kotor.
e. Garisan, dan jangka,
f.
Rapido.
g. Cutter.
h. Gambar macam-macam sambungan kayu memanjang.
2
2. Bahan Yang Digunakan.
Bahan yang akan digunakan pada Kegiatan Belajar 1 meliputi:
a. Kertas gambar manila/padalarang ukuran A1
b. Isolasi untuk menempel kertas pada meja gambar.
3. Langkah Kerja.
a. Siapkan dan bersihkan meja gambar dari debu dan kotorankotoran lain
b. Siapkan kertas gambar kosong dan tempelkan pada meja
gambar
c. Siapkan alat tulis dan gambar
d. Menyalin macam-macam gambar sambungan kayu memanjang
yang tersedia .
C. Lembar Latihan.
1. Jelaskan sifat-sifat kayu untuk bahan bangunan.
2. Sebutkan ukuran kayu usuk dan reng yang terdapat diperdagangan.
3. Jelaskan pengertian sambungan kayu.
4. Jelaskan pengertian hubungan kayu.
5. Gambarlah dengan lengkap, rapi dan benar macam-macam
sambungan kayu berikut :
a. Sambungan bibir lurus,
b. Sambungan bibir lurus berkait,
c. Sambungan miring,
d. Sambungan miring berkait,
e. Sambungan takikan lurus,
f. Sambungan mulut ikan,
g. Sambungan takikan lurus rangkap, dan
i.
Sambungan purus lurus,
3
Dengan ketentuan sebagai berikut :
?
Ukuran kayu untuk : a) s/d d) =10/15 cm, dan
e) s/d h)
=15/15 cm.
?
Skala gambar (perbandingan ukuran) 1: 10.
?
Penampilan gambar tiap-tiap sambungan : tampak depan,
tampak
atas,
tampak
samping
dan
(bukaannya).
?
Gunakan pensil dan kertas gambar putih.
4
proyeksi
miring
SAMBUNGAN BIBIR LURUS
Dada tegak
Bibir lurus
Penutup
Pemikul
T. Depan
Posisi balok
berdiri
2 - 2 1/ 2 t
At
1
2 - 2 /2 t
2 - 2 1/ 2 t
Ab
T. Atas
T. Samping
Proyeksi Miring
Posisi balok
rebah
Tampak Depan
1
/A
2 t
At
/A2 t
1
2 - 21/ 2 t
Ab
T. Samping
Tampak Atas
5
SAMBUNGAN BIBIR LURUS BERKAIT DAN
SAMBUNGAN BIBIR LURUS BERKAIT MULUT IKAN
2½-3t
T. Depan
1¼ t
1¼ t
2/5 t
1/5 t
1/5 t
3/5 t
Bb
T. Samping
Tampak Atas
Proyeksi Miring
6
Tt
SAMBUNGAN BIBIR MIRING DAN
SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT
T. Muka
Dada tegak
1/8 - 1/6 t
At
1/8 - 1/6 t
Ab
2 ½ - 3t
T. Atas
T. Samping
Bibir penutup
Proyeksi Miring
Bibir pemikul
1¼t
1¼t
T. Muka
1/6 t
At
¼t
1/6 t
A b
2½t
T. Atas
T. Samping
Kait
Proyeksi Miring
7
SAMBUNGAN TAKIKAN LURUS DAN MULUT IKAN
2h
A
A
Perspektif
Hh
Hh
T. Muka
T. Samping
Hh
½h ½h
POT. A-A
1/5h
2h
A
A
1/5h
Perspektif
Hh
Hh
T. Muka
T. Samping
Hh
POT. A-A
8
SAMBUNGAN TAKIKAN LURUS RANGKAP
DAN SAMBUNGAN PURUS LURUS
2h
A
A
Perspektif
Hh
Hh
T. Muka
T. Samping
½h
Hh
½h
½h ½h
POT. A-A
2h
A
A
Perspektif
1/3 1/3 1/3
Hh
T. Muka
T. Samping
Hh
POT. A-A
9
KEGIATAN BELAJAR 2
MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU MELEBAR
A. Lembar Informasi
Pada kegiatan belajar 2 ini, peserta diklat diminta untuk mencermati
dan memahami kembali materi kegiatan belajar 1. Sambungan kayu
melebar ada dua macam yaitu melebar kearah horizontal (kebanyakan
digunakan konstruksi lantai) dan melebar ke arah vertikal (yang sebagian
besar digunakan pada konstruksi dinding). Materi kegiatan belajar 2
meliputi menggambar beberapa macam sambungan kayu melebar yaitu :
?
Sambungan lidah dan alur.
?
Sambungan lidah lepas dan alur.
?
Sambungan lidah bersponing dan alur.
?
Sambungan lidah miring.
?
Sambungan papan melebar ke arah tegak.
B. Lembar Kerja
1. Alat Yang Digunakan.
Alat yang harus disiapkan dan akan digunakan pada Kegiatan
Belajar 2 ini meliputi :
a. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja
gambar.
b. Mesin Gambar atau satu set penggaris segi tiga.
c. Pensil atau pensil mekanis ukuran 0,3 mm dan 0,5 mm.
d. Karet penghapus yang tidak mudah kotor.
e. Garisan, dan jangka,
f. Rapido.
g. Cutter.
h. Gambar macam-macam sambungan kayu melebar.
2. Bahan yang Digunakan.
Bahan yang akan digunakan pada Kegiatan Belajar 2 meliputi :
a. Kertas gambar manila/padalarang ukuran A1
b. Isolasi untuk menempel kertas pada meja gambar.
3. Langkah Kerja.
a. Siapkan dan bersihkan meja gambar dari debu dan kotorankotoran lain
b. Siapkan kertas gambar kosong dan tempelkan pada meja
gambar
c. Siapkan alat tulis dan gambar
d. Menyalin macam-macam gambar sambungan kayu melebar
yang tersedia
C. Lembar Latihan.
1. Apa yang dimaksud dengan sambungan melebar,
2. Sambungan melebar biasanya digunakan pada pekerjaan apa.
3.
Ukuran kayu yang dipakai pada sambungan melebar biasanya
berapa dan diperdagangan kayu tersebut disebut apa.
4. Gambarlah dengan lengkap, rapi dan benar macam-macam
sambungan kayu berikut :
a. Sambungan lidah dan alur,
b. Sambungan lidah lepas dan alur,
c. Sambungan lidah bersponing dan alur, dan
d. Sambungan lidah miring,
Dengan ketentuan sebagai berikut :
?
Ukuran kayu 3/15 cm.
?
Skala gambar (perbandingan ukuran) 1: 5.
?
Penampilan gambar tiap-tiap sambungan : tampak depan,
tampak atas, tampak samping dan proyeksi miring (bukaannya).
?
Gunakan pensil dan kertas gambar putih.
SAMBUNGAN LIDAH DAN ALUR
1/3 tebal
20 cm
1 cm
20 cm
1 cm
Lidah
Proyeksi miring
Alur
SAMBUNGAN LIDAH LEPAS DAN ALUR
1/3 tebal
20 cm
2 cm
20 cm
2 cm
Lidah Lepas
Alur
Proyeksi miring
SAMBUNGAN LIDAH BERSPONING DAN ALUR
5 mm
5 mm
1/3 tebal
20 cm
1 cm
20 cm
Sponing
Lidah
Alur
Proyeksi miring
1 cm
SAMBUNGAN LIDAH MIRING
Paku terbenam
Tebal papan
20 cm
2 cm
20 cm
Lidah miring
Proyeksi miring
2 cm
SAMBUNGAN PAPAN MELEBAR KE ARAH TEGAK
A
B
Air
C
Alur
Lidah
Salah
B
A
C
2
1
2
Tiang
Papan
KEGIATAN BELAJAR 3
MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT
A. Lembar Informasi
Pada kegiatan belajar 3 ini, peserta diklat diminta untuk mencermati
dan memahami kembali materi kegiatan belajar 1 dan 2. Sambungan kayu
menyudut pada garis besarnya ada dua macam yaitu pertama yang
membentuk sudut siku dan kedua yang membentuk sudut miring. Bentuk
sambungan kayu menyudut ada tiga macam yaitu sambungan sudut,
sambungan pertemuan, dan sambungan persilangan.
Materi kegiatan
belajar 3 meliputi menggambar beberapa macam sambungan kayu
menyudut yaitu :
?
Sambungan takikan lurus, sambungan purus dan lubang terbuka,
sambungan purus dan lubang dengan spatpen purus alur.
?
sambungan takikan lurus ekor burung, sambungan purus dan
lubang
terbuka,
sambungan
purus
dan
lubang
tertutup,
sambungan purus dan lubang dengan gigi tegak, sambungan
purus dan lubang dengan gigi garis bagi, sambungan takikan lurus
ekor burung, sambungan Raveling ekor burung.
?
Sambungan voor loef.
B. Lembar Kerja
1. Alat Yang Digunakan.
Alat yang harus disiapkan dan akan digunakan pada kegiatan
belajar 3 ini meliputi :
a.
Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja
gambar.
b.
Mesin gambar atau satu set penggaris segi tiga.
c.
Pensil atau pensil mekanis ukuran 0,3 mm dan 0,5 mm.
d.
Karet penghapus yang tidak mudah kotor.
e.
Garisan, dan jangka,
16
f.
Rapido.
g.
Cutter.
h.
Gambar macam-macam sambungan kayu menyudut.
2. Bahan Yang Digunakan.
Bahan yang akan digunakan pada kegiatan belajar 3 meliputi :
a. Kertas gambar manila/padalarang ukuran A1
b. Isolasi untuk menempel kertas pada meja gambar.
3. Langkah Kerja.
a. Siapkan dan bersihkan meja gambar dari debu dan kotorankotoran lain
b. Siapkan kertas gambar kosong dan tempelkan pada meja
gambar
c. Siapkan alat tulis dan gambar
d. Menyalin macam-macam gambar sambungan kayu menyudut
yang tersedia
C. Lembar Latihan.
1. Sambungan menyudut pada prinsipnya dapat dibagi menjadi
berapa macam , sebutkan!
2. Sebutkan sambungan menyudut yang paling sederhana dan
jelaskan alasannya!
3. Gambarlah dengan lengkap, rapi dan benar macam-macam
sambungan kayu berikut :
a. Sambungan takikan lurus pada sudut siku,
b. Sambungan purus dan lobang terbuka pada sudut siku,
c. Sambungan takikan lurus ekor burung pada pertemuan siku,
d. Sambungan purus dan lobang te rtutup pada pertemuan siku,
e. Sambungan purus dan lobang dengan gigi tegak pada
pertemuan miring ,
17
f. Sambungan takikan lurus ekor burung dengan perkuatan pada
pertemuan, dan
g. Sambungan voor loef pada persilangan,
Dengan ketentuan sebagai berikut :
?
Ukuran kayu 8/14 cm.
?
Skala gambar (perbandingan ukuran) 1: 10.
?
Penampilan gambar tiap-tiap sambungan : tampak depan,
tampak atas, tampak samping dan proyeksi miring
(bukaannya).
?
Gunakan pensil dan kertas gambar putih.
18
SAMBUNGAN TAKIKAN LURUS
½t
Paku
Bb
Tt
Kepala
Tt
Bibir
Bb
Dada
Proyeksi miring
SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG TERBUKA
1/3 t
Bb
Tt
Lobang terbuka
Pen tembus
Tt
Bb
Proyeksi Miring
19
SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG
DENGAN SPATPEN
1/3 t
1/8 @ 1/6 b
Bb
Lobang
Spat pen
Pen
Proyeksi miring
SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG DENGAN
SPATPEN PURUS ALUR
1/8 @1/6 b
Tt
¼b
Bb
Verstek 45
Lis dan alur
Lis 1 cm
Alur 1/3 t
Lis
Alur
Proyeksi Miring
20
SAMBUNGAN TAKIKAN LURUS
EKOR BURUNG PADA PERTEMUAN
½t
Bb
1/8 @ 1/6 b
Tt
½t
Tt
Bb
Ekor burung tembus
Proyeksi Miring
21
SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG TERBUKA DAN
SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG TERTUTUP
1/3
1/3
1/3
12
T. Atas
10
8
2
T. Samping
1/3
1/3
1/3
8
T. Atas
2
12
8
2
2 4 2
10
2
T. Muka
T. Samping
Perspektif
22
Bb
SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG DENGAN GIGI TEGAK
Tt
Gigi tegak
1/8 @ 1/6 b
45
½b
Bb
Tt
1/3 t
1/3 t
Proyeksi Miring
Bb
SAMB. PURUS DAN LOBANG DENGAN GIGI GARIS BAGI
Tt
Garis bagi
45
1/6 b
½b
Bb
Tt
1/3 t
1/3 t
23
1/3 t
SAMBUNGAN TAKIKAN LURUS EKOR BURUNG DENGAN
PERKUATAN DAN SAMB. RAVELING EKOR BURUNG
T. Atas
20
2
4
8
2
20
8
4
12
6
T. Samping
6
3
9
T. Muka
2
2
4
12
4
8
4 422
T. Muka
8
T. Atas
Perspektif
12
T. Samping
24
SAMBUNGAN VOOR LOEF
Lebar voor loef 1 @ 1 ½ cm
Tt
Panjang loef pada B
B
Bb
1½@2
Bb
Dalamnya voor loef
A
Tt
Balok A dan B dalam posisi berdiri
B
Loef
Voor loef
A
Proyeksi Miring
25
KEGIATAN BELAJAR 4
MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU BERSUSUN DAN
SAMBUNGAN DENGAN PENGUNCI
A. Lembar Informasi
Pada kegiatan belajar 4 ini, peserta diklat diminta untuk mencermati
dan memahami kembali materi kegiatan belajar 1, 2, dan 3. Sambungan
kayu bersusun dimaksudkan untuk memperoleh kekakuan dan tinggi kayu
yang besar. Sambungan bersusun terdiri dari dua atau lebih batang kayu
yang disusun menjadi satu kesatuan yang kokoh. Sambungan dengan
pengunci dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dan kekakuan kayu
yang besar. Alat sambung utama yang diperlukan adalah mur dan baut.
Materi kegiatan belajar 4 meliputi : menggambar beberapa macam
sambungan kayu bersusun dan beberapa sambungan kayu dengan
pengunci, yang terdiri dari :
?
Sambungan bersusun dengan schei,
?
Sambungan bersusun dengan gigi.
?
Sambungan dengan pengunci di bawah,
?
Sambungan dengan pengunci di atas dan di bawah,
?
Sambungan dengan pengunci di samping.
B. Lembar Kerja
1. Alat Yang Digunakan.
Alat yang harus disiapkan dan akan digunakan pada kegiatan
belajar 4 ini meliputi :
a. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja
gambar.
b. Mesin gambar atau satu set penggaris segi tiga.
c. Pensil atau pensil mekanis ukuran 0,3 mm dan 0,5 mm.
d. Karet penghapus yang tidak mudah kotor.
26
e. Garisan, Jangka,
f. Rapido,
g. Cutter.
h. Gambar macam-macam sambungan bersusun dan sambungan
dengan pengunci.
2. Bahan yang Digunakan.
Bahan yang akan digunakan pada Kegiatan Belajar 3 meliputi :
a. Kertas gambar manila/padalarang ukuran A1.
b. Isolasi untuk menempel kertas pada meja gambar.
3. Langkah Kerja.
a. Siapkan dan bersihkan meja gambar dari debu dan kotorankotoran lain
b. Siapkan kertas gambar kosong dan tempelkan pada meja
gambar
c. Siapkan alat tulis dan gambar
d. Menyalin macam-macam gambar sambungan bersusun dan
sambungan dengan pengunci yang tersedia
C. Lembar Latihan.
1. Jelaskan tujuannya orang membuat sambungan bersusun.
2. Jelaskan fungsi utama dari baut yang ada pada sambungan
bersusun.
3. Sambungan dengan pengunci membutuhkan alat sambung utama,
apa alat sambung utama tersebut.
4. Gambarlah dengan lengkap, rapi dan benar macam-macam
sambungan kayu berikut :
a.
Sambungan bersusun dengan gigi,
b.
Sambungan dengan pengunci di bawah,
c.
Sambungan dengan pengunci di atas dan di bawah, dan
27
d.
Sambungan dengan pengunci di samping,
Dengan ketentuan sebagai berikut :
?
Ukuran kayu 8/12 cm.
?
Skala gambar (perbandingan ukuran) 1: 5.
?
Penampilan gambar tiap-tiap sambungan : tampak depan,
tampak atas, tampak samping dan proyeksi miring (bukaannya).
?
Gunakan pensil dan kertas gambar putih.
28
SAMBUNGAN BERSUSUN DENGAN SCHEI DAN
SAMBUNGAN BERSUSUN DENGAN GIGI
T. Muka
A
Hh
T t1
Hh
A
Hh
Tt
Hh
5h
POT. A-A
T. Atas
Tt
Perspektif
T. Muka
A
Hh
1/5 h
Hh
A
8
Tt
8
POT. A-A
T. Atas
Tt
Perspektif
29
SAMBUNGAN DENGAN PENGUNCI DI SAMPING
Hh
T. MUKA
T t1
Tt
T t1
T. ATAS
2-3h
POT. A-A
PERSPEKTIP
30
SAMBUNGAN DENGAN PENGUNCI DI BAWAH DAN
SAMBUNGAN DENGAN PENGUNCI ATAS DAN BAWAH
A
T. MUKA
Hh
Hh
POT. A-A
A
2-3h
T. ATAS
Tt
A
1/5 h
1/5 h
A
Tt
POT. A-A
31
LEMBAR EVALUASI
SOAL-SOAL
P
P
S
B
A
C
10/15 cm
1). Diketahui dua batang kayu yang didukung oleh tiga buah tumpuan seperti pada
gambar diatas, S titik sambungannya.
2). Gambar diatas menunjukkan sket kuda-kuda yang ditumpu oleh dua tumpuan,
batang DE terdiri dua kayu dan titik sambungannya di S1. Titik S2 juga merupa
kan titik sambungan. Sudut kemiringan atap 30 derajat.
2x6/12 cm
3). Gambar disamping merupakan sket konsol
pada tritisan, S3 dan S4 merupakan titik sam
bungan, dengan kemiringan 35 derajat.
S4
S3
8/12
Ukuran papan 4/20 cm
S5
4). Gambar di atas merupakan sket sebagian dari lantai kayu, S5 adalah kedudukan
salah satu sambungannya.
32
Kerjakanlah soal-soal di atas dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Ukuran kayu seperti tertera pada gambar.
b. Skala gambar (perbandingan ukuran) 1: 5.
c. Penampilan gambar tiap-tiap sambungan : tampak depan,
tampak atas, tampak samping dan proyeksi miring (bukaannya).
d. Gunakan pensil dan kertas gambar putih.
e. Gambarlah dengan lengkap, rapi, dan benar
f. Waktu yang tersedia 6 jam atau 360 menit.
33
LEMBAR KUNCI JAWABAN
A. Lembar Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1.
1. Sifat-sifat kayu untuk bangunan : kekuatan besar, kenyal, ulet, dan
keras, tetapi mudah terbakar,
mudah lapuk, dan dapat berubah
bentuk.
2. Ukuran kayu yang ada diperdagangan adalah 5/7 ; 4/6; dan 2/3 ;
3/4
3. Dua batang atau lebih disambung menjadi satu batang kayu.
4. Dua batang atau lebih saling dihubungkan pada satu titik tertentu
sehingga menjadi satu bagian konstruksi.
5. ? Penampilan
:
posisi penempatan gambar, tebal tipisnya
garis, bentuk / model huruf dan angka, kerapian dan kebersihan
? Teknis
:
ketepatan
ukuran,
ketepatan
:
penampilan = 30 , teknis = 70
konstruksi,
ketepatan garis
? Skor penilaian
? Jumlah skor maksimal 100.
Jumlah skor seluruhnya maksimal 100 terdiri dari :
?
jawaban 1), 2), 3), 4) skornya
= 20
?
jawaban 5) skornya
= 70
?
ketepatan waktu sesuai dengan jadwal skornya = 10
Skor kelulusan minimal jumlahnya 70.
B. Lembar Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2.
1. Maksudnya untuk mendapatkan permukaan bidang kayu yang
lebar.
2. Untuk pekerjaan lantai dan dinding.
3. Disebut papan dan ukurannya antara lain 2/20 cm ; 3/30 cm.
34
4. ?
Penampilan
: posisi penempatan gambar, tebal tipisnya
garis, bentuk / model huruf dan angka, kerapian dan
kebersihan
?
Teknis
:
ketepatan
ukuran,
ketepatan
konstruksi,
ketepatan garis
?
Skor penilaian : penampilan = 30 , teknis = 70
?
Jumlah skor maksimal 100.
Jumlah skor seluruhnya maksimal 100 terdiri dari :
?
jawaban 1), 2), dan 3), skornya
= 20
?
jawaban 4) skornya
= 70
?
ketepatan waktu sesuai dengan jadwal skornya = 10
Skor kelulusan minimal jumlahnya 70.
C. Lembar Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 3
1). Prinsipnya dapat dibagi dua macam, siku dan miri ng.
2). Sambungan takikan lurus, sebab hanya dengan pekerjaan menakik
kayu .
3). ?
Penampilan
: posisi penempatan gambar, tebal tipisnya
garis, bentuk / model huruf dan angka, kerapian dan
kebersihan
?
Teknis
:
ketepatan
ukuran,
ketepata n konstruksi,
ketepatan garis
?
Skor penilaian : penampilan = 30 , teknis = 70
?
Jumlah skor maksimal 100.
Jumlah skor seluruhnya maksimal 100 terdiri dari :
?
Jawaban 1) dan 2) skornya
= 20
?
Jawaban 3) skornya
= 70
?
Ketepatan waktu sesuai dengan jadwal skornya = 10
Skor kelulusan minimal jumlahnya 70.
35
D. Lembar Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 4
1. Untuk mendapatkan kekuatan dan tinggi kayu yang besar.
2. Fungsi utama untuk menyatukan kedudukan kayu agar tetap pada
posisinya.
3. Mur dan baut.
4. ? Penampilan
: posisi penempatan gambar, tebal tipisnya
garis, bentuk / model huruf dan angka, kerapian dan kebersihan
? Teknis
:
ketepatan
ukuran,
ketepatan
konstruksi,
ketepatan garis
? Skor penilaian
: penampilan = 30 , teknis = 70
? Jumlah skor maksimal 100.
Jumlah skor seluruhnya maksimal 100 terdiri dari :
?
Jawaban 1) dan 2) skornya
= 20
?
Jawaban 3) skornya
= 70
?
Ketepatan waktu sesuai dengan jadwal skornya = 10
Skor kelulusan minimal jumlahnya 70.
E. Lembar Kunci Jawaban Lembar Evaluasi.
1. Penampilan :
?
posisi penempatan gambar
?
tebal tipisnya garis
?
bentuk / model huruf dan angka
?
kerapian dan kebersihan
2. Teknis :
?
ketepatan ukuran
?
ketepatan konstruksi
?
ketepatan garis
3. Waktu :
sesuai dengan jadwal.
4. Skor penilaian : penampilan = 20 , teknis = 70, waktu = 10
5. Skor kelulusan minimal jumlahnya 70.
36
DAFTAR PUSTAKA
Frich, Heinz. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan 1. Yogyakarta : Yayasan
Kanisius.
Hendardji, Djoko Soeyoto. Bangunan Umum A. Jakarta : Penerbit Buku H.
Stam.
Pijl, A. 1983. Ringkasan Ilmu Bangunan Bagian A. Terjemahan :
Hendarsin. H. Jakarta : Erlangga.
Puspantoro, Ign. Benny. 1984. Konstruksi Bangunan Gedung Volume 1.
Ikatan Bata. Yogyakarta : Andi Offset.
Sharma, S.K. Kaul. 1976. A Text Book of Building Construction. New Delhi
: S. Chand & Co (Pvt) LTD.
Subarkah, Iman. 1980. Konstruksi Bangunan Gedung. Bandung : Idea
Dharma.
Soegihardjo, R., PR. Soedibjo. 1977. Ilmu Bangunan Gedung. 1.
Dikmenjur Depdikbud. Jakarta.
Supribadi, I Ketut. 1986. Ilmu Bangunan Gedung. Bandung : Armico.
Soetarman. , Soekarto. 1977. Menggambar Teknik Bangunan 1.
Dikmenjur Depdikbud. Jakarta.
37
PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN
Program Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
Tingkat I
BAG-TGB.001.A
BAG-TGB.001.A-01
BAG-TGB.001.A-02
Tingkat II
BAG-TGB.002.A
BAG-TGB.002.A-08
BAG-TGB.002.A-09
BAG-TGB.002.A-10
BAG-TGB.003.A-11
BAG-TGB.001.A-03
BAG-TGB.001.A-04
BAG-TGB.001.A-05
BAG-TGB.001.A-06
BAG-TGB.001.A-07
BAG-TKB.001.A
BAG-TKB.001.A-71
BAG-TKB.001.A-72
BAG-TKB.001.A-73
BAG-TKB.001.A-74
BAG-TKB.001.A-75
BAG-TKB.001.A-76
BAG-TKB.002.A
BAG-TKB.002.A-77
BAG-TGB.007.A
BAG-TGB.007.A-21
BAG-TGB.007.A-22
BAG-TGB.007.A-23
BAG-TGB.003.A
BAG-TGB.003.A-12
BAG-TGB.003.A-13
BAG-TGB.003.A-14
BAG-TSP.001.A
BAG-TSP.001.A-32
Tingkat III
BAG-TGB.004.A
BAG-TGB.004.A-15
BAG-TGB.007.A-24
BAG-TGB.008.A
BAG-TGB.008.A-25
BAG-TGB.008.A-26
BAG-TGB.009.A
BAG-TGB.009.A-27
BAG-TGB.009.A-28
BAG-TGB.004.A-16
BAG-TGB.005.A
BAG-TGB.005.A-17
BAG-TGB.005.A-18
BAG-TGB.006.A
BAG-TGB.006.A-19
BAG-TGB.006.A-20
BAG-TGB.010.A
BAG-TGB.010.A-29
BAG-TGB.011.A
BAG-TGB.011.A-30
BAG-TGB.011.A-31
BAG-TKB.002.A-78
BAG-TKB.002.A-79
BAG-TKB.002.A-80
BAG-TKB.002.A-81
BAG-TKB.003.A
BAG-TKB.003.A-82
BAG-TKB.003.A-83
BAG-TKB.003.A-84
Keterangan :
BAG : Bidang Keahlian Teknik Bangunan
TGB : Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
TSP : Program Keahlian Teknik Survai dan Pemetaan
TKB : Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan
TPK : Program Teknik Perkayuan
TPS : Program Teknik Plambing dan Sanitasi
: Modul yang dibuat
iv