Academia.eduAcademia.edu
Pengertian, 6 Jenis Indera Manusia Dan Fungsinya (Panca Indera) By dudungPosted on 12/05/2015 Pengertian, 6 Jenis Indera Manusia Dan Fungsinya (Panca Indera) – Indra atau indria sebuah antarmuka, kontak antara jiwa dalam bentuk spiritual kesadaran diri dengan materi lingkungan. Dalam agama Hindu ada jenis sebelas rasa dan disebut sebagai eka dasa indriya. Lima jenis fungsi sensorik sebagai sensor dalam bahasa Sansekerta disebut lima indriya dan di Indonesia lebih dikenal dengan panca indera yaitu : Alat pembantu untuk melihat (mata), Alat pembantu untuk mengecap (lidah), Alat pembantu untuk membau (hidung), Alat pembantu untuk mendengar (telinga), dan, Alat pembantu untuk merasakan (kulit/indera peraba). Panca Indera Manusia Macam – Macam Panca Indra Manusia Lima jenis lagi disebut panca budi indria sebagai alat gerak yaitu tangan untuk mengambil, kaki untuk berjalan, anus untuk membuang air, mulut sampai hidung untuk bicara-bernapas-makan, alat kelamin untuk menikmati hubungan kelamin. Indria yang kesebelas merupakan indera utama yang mengontrol jalannya kesepuluh indera yang lain. Indera kesebelas ini adalah pikiran sebagai kendali segala aktivitas diri. 1. Indra pelihat (mata) Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Mata sederhana melakukan apa-apa tetapi hanya menentukan apakah lingkungan terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks digunakan untuk memberikan rasa visual. Sistem kerja mata Ketika lampu pada sinyal saraf mata dibentuk dan dikirim ke otak, untuk memberikan pesan tentang adanya cahaya, dan kekuatan cahaya. Kemudian otak mengirimkan kembali sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot-otot di sekitar iris harus menyusut. Bagian lain dari mata yang bekerja sama dengan struktur ini adalah lensa. Lensa tugas memfokuskan cahaya yang masuk mata ke lapisan retina di belakang mata. Karena otot-otot di sekitar lensa cahaya yang masuk ke mata dari berbagai sudut dan jarak yang berbeda dapat selalu difokuskan ke retina. Semua sistem yang kami telah disebutkan sebelumnya lebih kecil, tapi jauh lebih unggul peralatan mekanik yang dibuat untuk meniru desain mata dengan menggunakan teknologi terbaru, sistem perekaman gambar buatan bahkan yang paling modern di dunia itu masih terlalu sederhana jika dibandingkan untuk mata. Jika kita merenungkan segala jerih payah dan pikiran telah pergi ke membuat alat perekam gambar buatan kita akan memahami bagaimana penciptaan mata lebih dari teknologi tinggi. 2. Indera Pencium (Hidung) Dalam anatomi, hidung adalah penonjolan pada vertebrata yang mengandung lubang hidung, yang menyaring udara untuk bernafas. Hidung sebagai suatu istilah, dapat juga digunakan untuk menunjukkan ujung sesuatu, seperti hidung pada pesawat terbang. Hidung adalah yang paling menonjol pada wajah, yang berfungsi udara pernapasan pernapasan, menyaring udara, bernapas menghangatkan udara, juga memainkan peran dalam resonansi suara. Hidung adalah organ sensorik manusia menanggapi rangsangan seperti bau atau bahan kimia dalam bentuk gas. Dalam rongga hidung ada bau serabut saraf yang dilengkapi dengan sel penciuman. Setiap sel memiliki bau rambut-rambut halus (silia penciuman) di ujung dan ditutupi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai rongga hidung pelembab. Proses mencium sesuatu Pada saat kita hirup, bahan kimia dalam bentuk gas masuk ke hidung. Sebuah kimia yang merupakan sumber bau tersebut akan terlarut dalam selaput lendir, dan kemudian akan merangsang rambut-rambut kecil di sel bau. Sel-sel penciuman akan terus rangsangan ini ke otak untuk diproses sehingga dapat menentukan jenis bau kimia. Penyakit pada hidung Gangguan hidung biasanya disebabkan oleh peradangan atau sakit pilek yang menghasilkan lendir atau ingus, mencegah bau mencapai saraf ujung bau. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung dan hidung rambut terlalu banyak. Membersihkan hidung puing dan smoothing bulu, dapat membantu menghindari gangguan penciuman. 3. Indera Pendengar (Telinga) Telinga adalah organ yang mampu mendeteksi, mengenali suara dan juga peran lebih besar dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan ke manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies. Setiap vertebrata memiliki sepasang telinga, terletak simetris satu sama lain pada sisi yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melalui udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Meskipun telinga yang mendeteksi suara, pengakuan dan interpretasi fungsi yang dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Terdengar stimuli disampaikan ke otak melalui saraf yang menghubungkan telinga dan otak (saraf vestibulokoklearis). 4. Indera Perasa (Lidah) Lidah adalah kumpulan otot rangka pada dasar mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Aloe dikenal sebagai rasa selera yang memiliki struktur yang lebih pengecap. Lidah juga membantu dalam aksi bicara.Juga bantuan membalik melalui makanan di dalam mulut. Sebagian besar, lidah terdiri dari otot rangka menempel pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus tulang di kuil-kuil. Ada dua jenis otot di lidah yang ekstrinsik dan otot intrinsik. Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu: Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus dan berada di dorsum linguae Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah; Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur. Berada di depan lidah (apex linguae Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat. Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. 5. Indera Peraba (Kulit) Kulit adalah perasa sentuhan. Dalam kulit yang ujung saraf dari sentuhan. Tidak semua permukaan kulit adalah alat yang sebagai peraba sensitif. Bagian yang paling sensitif adalah ujung jari dan bibir. Kulit dapat membedakan kasar, halus, panas, dingin, dan nyeri. Kulit manusia terdiri dari epidermis, dermis, dan hipodermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis. 6. Indra Ke Enam Indra keenam bertindak sebagai indra untuk menangkap informasi tentang dunia sekitar yang tidak dapat diperoleh dengan indera biasa. Dalam bahasa Inggris, indra keenam dikenal sebagai indra keenam. Adapun parapsikologi istilah teknis, yang dikenal sebagai indra keenam persepsi sensorik tambahan atau ESP disingkat. Bentuk indra keenam Biasanya, manusia memiliki lima indra, indra penglihatan (mata), indera peraba (kulit), indra penciuman (hidung), indera perasa (lidah), dan pendengaran (telinga). Kelima sering disebut sebagai panca indera. Dalam kehidupan sehari-hari, panca indera berperan dalam mendapatkan informasi tentang dunia di sekitar. Di luar panca indera itu, banyak orang percaya pada keberadaan indra keenam. Orang akan dianggap memiliki indra keenam jika mereka dapat melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat, didengar atau dirasakan oleh orang lain. Misalnya, bisa melihat hantu atau bercakap-cakap dengan hantu. Demikian juga, orang-orang yang dapat memprediksi kejadian masa depan. Berikut beberapa “citra” hasil penginderaan karena adanya indera keenam (hasil pengalaman beberapa orang). Seseorang dapat melihat pancaran bioelektromagnetik dari tubuh seseorang (ini disebut “aura“ ) dalam warna dan kombinasi warna tertentu. Seseorang yang dapat melakukan pengobatan psi dapat melihat seseorang dalam citra seperti foto rontgen hitam putih. Yang normal berwarna putih dan yang sakit berwarna gelap (hitam). Seseorang dapat merasakan adanya benda logam atau bukan logam dengan merasakan adanya getaran atau, rasa seperti tertusuk jarum pada telapak tangannya. Seseorang dapat mendengar seseorang bersuara secara jelas padahal orang tersebut berada ditempat jauh. Seseorang dapat melihat bayang-bayang atau citra “makhluk halus”. Seseorang ditutup matanya tetapi dia dapat mengenal jalan dan tidak menabrak barang-barang yang ada didepannya (seakan akan seperti tidak ditutup matanya). Pengertian Panca Indera Panca indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit). Indra atau indria sebuah antarmuka, kontak antara jiwa dalam bentuk spiritual kesadaran diri dengan materi lingkungan. Dalam agama Hindu ada jenis sebelas rasa dan disebut sebagai eka dasa indriya. Macam-Macam Panca Indera yaitu : 1. Indera Penglihat (Mata) Mata salah satu alat indra dari makluh hidup khususnya manusia yang berfungsi sebagai indra penglihat. Mata merupakan alat indra yang sangat kompleks. Apabila kita menyebutkan Mata, maka yang terdapat dalam pikiran kita yang muncul ialah bola mata, namun tetapi sebenarnya tidak hanya bola mata yang berperan supaya kita dapat melihat, bulu mata, alis mata, serta kelopak mata juga berperan penting didalam mendukung penglihatan tersebut. Mata adalah organ yang kerjanya itu terkait dengan cahaya (terang gelap), warna, serta benda yang dilihat. Bagian-bagian mata terdiri dari yaitu : Kornea (selaput bening). Kornea mata berguna meneruskan cahaya yang masuk kedalam mata. Cahaya itu akan berakhir pada selaput jala atau retina. Iris (selaput pelangi). Selaput pelangi terletak di belakang kornea mata. Di tengah selaput pelangi terdapat celah disebut anak mata atau pupil. Gunanya untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Lensa. Lensa mata berguna untuk memfokuskan agar cahaya yang masuk ke dalam mata jatuh tepat pada retina. Dengan demikian benda yang dilihat akan tampak jelas. Lensa mata mempunyai kemampuan mencembung dan memipih. Kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungan disebut daya akomodasi. Badan Bening. Berguna untuk meneruskan cahaya yang telah melalui lensa. Retina (selaput jala). Berguna untuk menangkap cahaya yang masuk ke dalam mata. Saraf mata. Berguna untuk meneruskan rangsang cahaya ke otak. 2. Indera Pendengar (Telinga) Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran dan organ yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan frekuensi suara yang dapat didengar, yaitu yang frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz. Bagian-Bagian Telinga terdiri atas 3 yaitu : Telinga Luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar berguna untuk menangkap getaran suara. Telinga Tengah. Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran Eustachius. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan sangurdi. Bila ada bunyi masuk, gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Saluran Eustachius menghubungkan rongga telinga dan rongga mulut. Telinga Dalam. Telinga dalam terdiri dari bagian yang disebut tingkap jorong dan rumah siput. Telinga dalam berguna untuk meneruskan rangsang suara ke otak. 3. Indera Pembau (Hidung) Hidung merupakan indera pembau disamping sebagai alat pernapasan. Di dalam hidung terdapat saraf pembau. Rangsang bau yang diterima hidung diteruskan ke otak. Ketidakmampuan indera pembau untuk mencium bau dinamakan anosmia. Penyebabnya anosmia antara lain sebagai berikut : Terjadinya penyumbatan rongga hidung, misalnya akibat pilek dan penyakit polip. Gangguan pada saraf indera pembau Bagian-bagian hidung : Rambut halus penyaring udara Rambut halus yang peka terhadap bau Kumpulan ujung saraf pembau Serat saraf untuk mengirim rangsang bau ke otak Indera Pencecap / Pengecap (Lidah) 4. Indera Pengecap (Lidah) Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut. Lidah merupakan organ yang berfungsi sebagai reseptor kimia yang berada di dalam mulut sehingga kita bisa menikmati rasa sebuah makanan dan minuman. Reseptor yang ada pada lidah mampu menerima rangsangan kimia yang berupa larutan sehingga disebut sebagai kemoreseptor. Lidah memiliki beberapa fungsi lainnya diantaranya membantu mengatur letak makanan saat kita mengunyah, membantu dalam berbicara da membantu saat menelan makanan. Ada dua otot yang berperan aktif pada gerakan lidah yakni otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik berfungsi mengatur gerakan-gerakan halus lidah sedangkan otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya serta membantu lidah dalam melakukan beberapa gerakan kasar seperti menekan gigi, menekan rongga mulut bagian atas dan mendorong lidah masuk ke faring. Bagian-bagian lidah yaitu : Ujung lidah peka terhadap rasa manis Samping lidah peka terhadap rasa asin dan asam Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit 5. Indera Peraba (Kulit) Kulit Merupakan indera peraba. Di dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf peraba. Tidak semua permukaan kulit merupakan alat peraba yang sama pekanya. Bagian paling peka adalah ujung jari dan bibir. Kulit dapat membedakan kasar, halus, panas, dingin, dan sakit. Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat pori – pori (rongga) yang menjadi tempat keluarnya keringat. Kulit adalah organ yang memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat membahayakan, sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang berperan dalam eksresi, pengatur suhu tubuh, dll. Secara umum kulit memiliki 2 lapisan yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis (Kulit Jangat) serta terdapat lapisan lemak bawah kulit (Hipodermis) yang juga sering dibahas. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa lapisan lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam lapisan kulit, tidak dipisahkan dalam pengelompokkan lapisan kulit tersebut. Kulit Terdiri Dari 3 Lapisan Yaitu : 1. Lapisan Epidermis (Lapisan Luar/Kulit Ari) Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat lapisan jaringan epitel. Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas tersendiri, Lapisan Epidermis ini tidak memiliki pembuluh darah, sehingga ia mendapatkan suplai nutrisi melalui proses difusi dari lapisan dermis yang ada dibawahnya. Berikut adalah 4 Lapisan pada Epidermis :  Lapisan Tanduk(Stratum Korneum) Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum) Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum) Lapisan Basal (Stratum Germinativum) 2. Lapisan Dermis (Kulit Jangat) Lapisan Dermis adalah lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah, kelenjar minyak, kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Pembuluh darah pada lapisan ini sangat luas sehingga mampu menampung sekitar 5 % dari jumlah darah di seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk penyusun Kulit Dermis :   Pembuluh Darah  Ujung Saraf Indera Kelenjar Keringat Katung Rambut Kelenjar Minyak  3. Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit)  Hipodermis merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis, namun batas pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak jelas. Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga sering juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut berfungsi untuk melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga suhu tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai sumber energi cadangan.