Academia.eduAcademia.edu
BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yng menetap, memiliki dinding sel yang terdiri atas selulosa dan sumber bahan mkanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil dalam cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi sebaagaai obyek kajian bagi ahli geogrfi tumbuhan. Proses migrasi pada tumbuhan di pengaruhi factor kemampuanya berevolusi, kemampuanyaa dalam menyesuaiakan dirinya untuk mempertahankan hidupnya, melakukan persebaran untuk tumbuh dan hidup seperti spora yang terbang di tiup angin, dan sifat yang dimiliki kosolitnes mempunyai kemampuan menyebar secara luas. Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu species dengan species lainya senantiasa terjdi suatu interksi baik secaara langsung maaupun tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau kelompok suatu kehidupan. Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau bioma, tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah tersebut untuk memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap penyebaran fauna. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik).Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna ? 2. Bagaimana persebaran flora di Indonesia? 3. Bagaimana persebaran flora di Dunia? 4. Bagaimana persebaran fauna di Indonesia? 5. Bagaiman persebaran fauna di Indonesia? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui Apa saja faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna 2. Untuk mengetahui persebaran flora di Indonesia 3. Untuk mengetahui persebaran flora di Dunia 4. Untuk mengetahui persebaran fauna di Indonesia 5. Untuk mengetahui persebaran fauna di Indonesia BAB II PEMBAHASAN 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna Sebelum membahas tentang persebaran flora dan fauna yang terdapat di biosfer dapat kita simpulkan bahwa biosfer meliputi tanah, air dan udara.Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi. Selain manusia, mahkluk hidup yang mendiami bumi adalah binatang (fauna) dan tumbuh-tumbuhan (flora).Namun seperti yang telah kita ketahui persebaran makhluk hidup dipermukaan bumi tidak merata, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah : A.Faktor Abiotik Faktor abiotik terdiri dari faktor klimatik (iklim), faktor edafik (tanah), dan faktor fisiografi (ketinggian tempat dan bentuk lahan). Faktor klimatik/iklim,yang mempengaruhi kehidupan antara lain yaitu suhu,kelembapan, angin, dan curahhujan.Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominanyang mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna.Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, sepertidaerah kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisanes abadi,atau gurun yang gersang,sudah tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan. 1) Suhu Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah. Daerah-daerah yang berada pada zona lintang iklim tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. Selain posisi lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran matahari antara lain kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, jarak suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan dengan tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas penyinaran matahari menyebabkan variasi suhu udara di muka bumi.Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupanhewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora dan fauna tropis. Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme,baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala bagi makhluk hidup.Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan habitat flora seringkali sama dengan kondisiiklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.. Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu : a.Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama pada musim panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena berada dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin. b.Kelompok vegetasi perennial yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus -menerus. Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi perenniadapat berumur lebih dari satu tahun. 2) Kelembapan Udara Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran 161tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis tumbuhan sangat cocok hidup diwilayah yang kering, sebaliknya terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang tinggi.Berdasarkan tingkat kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut. a.Xerofit, berasal dari kata xeroyang artinya kering dan phytosyang berarti tumbuhan. Jadi xerofitmerupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering. Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid). Contohnya kaktus. b.Hidrofit, berasal dari kata hydrosyang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah kelompok umbuhan yang khusus beradaptasi pada ingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar lebardengan ruang renik( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari. Contohnya teratai, enceng gondok,paku-pakuan,selada air, kangkung dan sebagainya. c.Mesofit,berasal dari kata mesoyang artinya antara atau pertengahan. Jadi mesofitmerupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah lembab tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur d.Tropofityaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah (menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin. Pada umumnya tumbuhan tropofitberupa tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan sebagai belukar ataupohon-pohon. Berdasarkan ciri 162tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis, seperti pohon jati. 3) Angin dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat memindahkan uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi, karena distribusi uap air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga membantu memindahkan benih dan membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman tertentu. 4) Curah Hujan Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi.Bagi makhluk hidup yang menempati biocycle daratan,sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan.Melalui curah hujan, proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung secara berkelanjutan. mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah B.Faktor Biotik Faktor biotik yang sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu manusia. manusia dapat membudidayakanbeberapa jenis 1. Dilihat dari Penyebab Persebaran a.Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi. b.Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain c.Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal. 2. Dilihat dari Sarana Persebaran a.Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih. b.Air,kemampuan fauna dalam berenang terutama hewa-hewan air menyebabkan perpindahan mudah terjadi.Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut. c.Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untukberpindah tempat. d.Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna. 3).Dilihat dari Hambatan (barier) Persebaran a.Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udaradan curah hujan. b.Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempattinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur. c.Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan. d.Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam. 2.2 Persebaran Jenis Flora Di Indonesia Flora di Indonesia dibedakan dalam tiga wilayah, yaitu flora di dataran Sunda, di dataran Sahul dan di daerah Peralihan. Flora di Dataran Sunda Flora di dataran Sunda disebut juga flora Asiatis karena ciri-cirinya mirip dengan ciri-ciri tumbuhan Asia. Contoh-contohnya yaitu: tumbuhan jenis meranti-merantian, berbagai jenis rotan dan berbagai jenis nangka. Hutan Hujan Tropis terdapat di bagian Tengah dan Barat pulau Sumatera dan sebagian besar wilayah Kalimantan. Di dataran Sunda banyak dijumpai tumbuhan endemik. Di Kalimantan 59 jenis dan di Jawa 10 jenis. Tumbuhan endemik adalah tumbuhan yang hanya terdapat pada tempat tertentu dengan batas wilayah yang relatif sempit dan tidak terdapat di wilayah lain. Misalnya bunga Rafflesia Arnoldii hanya terdapat di perbatasan Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan. Anggrek Tien Soeharto yang hanya tumbuh di Tapanuli Utara,Sumatera Utara. .Flora di daerah Dataran Sahul Flora di dataran Sahul disebut juga flora Australiskarena jenis floranya mirip dengan flora di benua Australian, Irian Jaya serta pulau-pulau kecil disekitarnya. Dataran Sahul memiliki corak hutan Hujan Tropik tipe Australia Utara, yang ciri-cirinya sangat lebat dan selalu hijau sepanjang tahun. Di dalamnya tumbuh beribu-ribu jenis tumbuh- tumbuhan dari yang besar dan tingginya bisa mencapai lebih dari 50 m, berdaun lebat sehingga matahari sukar menembus kepermukaan tanah dan tumbuhan kecil yang hidupnya merambat. Berbagai jenis kayu berharga tumbuh dengan baik, seperti kayu besi, cemara, eben hitam, kenari hitam, dan kayu merbau. Di daerah pantai banyak kita jumpai hutan mangrove dan pandan, sedangkan di daerah rawa terdapat sagu untuk bahan makanan. Di daerah pegunungan terdapat tumbuhan Rhododendron yang merupakan tumbuhan endemik daerah ini. Flora Daerah Peralihan, Pulau yang masuk daerah peralihan Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Mengenai flora di daerah peralihan, sebagai contoh yaitu flora di Sulawesi, yang mempunyai kemiripan dengan flora daerah kering di Maluku, Nusa Tenggara, Jawa, dan Filipina. Di kawasan pegunungannya terdapat jenis tumbuhan yang mirip dengan tumbuhan di Kalimantan. Sedangkan di kawasan pantai dan dataran rendahnya mirip dengan tumbuhan di Irian Jaya. Corak vegetasi yang terdapat di daerah Peralihan meliputi: Vegetasi Sabana Tropik di Kepulauan Nusa Tenggara, Hutan pegunungan di Sulawesi dan Hutan Campuran di Maluku. 2.3 Persebaran Jenis Flora di Dunia Pembagian jenis flora di dunia tersebar di daratan dan perairan, baik yang terdapat di air tawar maupun di air asin (laut). 1.Flora yang hidup di daratan Flora di daratan sangat bervariasi dan terbentang mulai dari wilayah khatulistiwa sampai ke wilayah kutub. Secara umum flora yang hidup di daratan dapat diklasifikasikan atas Hutan, Sabana, Stepa dan Gurun a.Hutan Berdasarkan keadaan tumbuh-tumbuhannya hutan dibagi atas: Hutan Hujan Tropis Terdapat di daerah sekitar khatulistiwa yaitu antara garis 10 derajat LU sampai dengan 10 derajat LS dengan curah hujan yang tinggi. Ciri-cirinya yaitu: pohonnya tinggi dan lebat/rapat, jenisnya sangat bervariasi (heterogen) dan selalu hijau. Sebagian besar jenis flora di duniaterdapat pada hutan jenis ini yang diperkirakan mencapai lebih dari 3000 spesies. Pada hutan ini terdapat jenis-jenis flora Epiphyt (tumbuhan yang menempel) seperti anggrek,rotan,jamur, dan lumut. Adanya tumbuhan ini menandakan kelembaban udara sangat tinggi. Contohnya antara lain hutan-hutan di Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Irian, Jawa), Brasilia (Amazone), India, Amerika Tengah (Florida) dan Karibia. Hutan Musim Terdapat di wilayah-wilayah yang mempunyai musim kering (kemarau) dan musim hujan. Ciri-cirinya adalah: biasanya meranggaskan daun-daunnya pada musim kering (kemarau). Berbeda dengan hutan hujan tropis yang pohon-pohonnya sangat lebat sehingga sinar matahari sulit untuk sampai ke tanah, maka pada hutan musim pohon-pohonnya lebih jarang, tidak terlalu tinggi dan jumlah spesiesnya tidak begitu banyak, sehingga sinar matahari sampai ketanah. Hutan ini terdapat di India, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia (Jawa Timur, Sulawesi, Nusa tenggara) Hutan Hujan Daerah Sedang Terdapat di daerah-daerah pantai sebelah Barat dari garis lintang 35 derajat sampai dengan 55 derajat di belahan bumi Utara dan Selatan, wilayah antara garis lintang 25 derajat sampai dengan 40 derajat lintang Utara dan Selatan, wilayah dataran tinggi zone ekuatorial dan tropis. Ciri cirinya adalah: daunnya selalu hijau, kurang rimbun dan spesiesnya tidak banyak. Pohonnya tidak begitu tinggi dan daunnya lebih kecil dan tidak banyak terdapat semak. Vegetasi yang khas di hutan ini antara lain pakis, agthis, palem, bambu, dan belukar. Hutan ini terdapat di AmerikaSerikat dan Eropa yang beriklim kontinen (benua). b.Sabana Sabana, merupakan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan baik besar maupun kecil (semak). Jenis rumputnya merupakan rumput-rumput yang tinggi. Sabana antara lain terdapat di Australia, Brasilia, Venezuela, dan Indonesia (diAcehdisebut Blang dan Nusa tenggara). Sabana biasanya merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput. d.Tundra Tundra, adalah rumput kerdil yang tahan dengan suhu yang sangat dingin, terdapat di daerah yang berbatasan dengan kutub di manasuhu udara sangat dingin seperti di Rusia Utara, Kanada Utara, Norwegia, dan Finlandi a. Contohnya adalah lumut. Setelah es mencair tumbuhan tundra yang beku dapat hidup lagi. Daerah tundra dapat mengalami malam atau siang yang sangat lama sampai berbulan-bulan e.Gurun Gurun merupakan daerah yang tidak mudah bagi tanaman untuk dapat tumbuh. karena sangat panas pada siang hari, membeku pada malam hari dan kekurangan air. Hujan sekitar setahun sekali sehingga jenis tanaman yang hidup disana adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kekeringan seperti pohon kaktus dan beberapa jenis rumput berduri. Gurun Sahara di Afrika merupakan gurun terbesar di dunia. Lainnya antara lain adalah di Saudi Arabia, Australia, Turkestan, Peru (Gurun Atacama), Pakistan, dan Mongolia (Gurun Gobi). Kebanyakan pohon gurun hanya dapat hidup di daerah-daerah yang mempunyai cadangan air di bawah tanahnya. Suhu udara di siang hari dapat mencapai 40o Celcius. Selain gurun di daerah panas,terdapat gurun dingin di daerah Arktik sekitar 84o Lintang Utara yang merupakan daerah tertutup salju abadi. Karena daerahnya selalu beku, vegetasi yang dapat tumbuh antara lain jenis lumut dan rumput kerdil. 2.Flora yang hidup di air tawar Flora air tawar meliputi flora yang hidup di air danau, sungai, dan rawa. Jenis tumbuhannya antara lain adalah enceng gondok, ganggang, teratai, lumut, dan talas. Ada pula tumbuhan yang dapat pula hidup di air tawar maupun air asin yaitu tumbuhan bakau dan nipah. 3.Flora yang hidup di air asin Flora yang hidup di air asin terdapat di dasar laut perairan dangkal dimana sinar matahari dapat tembus sampai ke dasar laut. Tumbuhan tersebut antara ain adalah: • rumput laut • lumut dan ganggang • fitoplankton, hanya dapat dilihat dengan mikroskop karena sangat kecil. 2.4 Persebaran Jenis Fauna di Indonesia a.Fauna Asiatis (Oriental) Fauna ini tersebar di bagian Barat yangmeliputi Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Daerah ini juga disebut daerah fauna dataran Sunda. Fauna Asiatis antara lain adalah: gajah India diSumatera, harimau terdapat di Jawa, Sumatera, Bali, badak bercula dua di Sumatera dan Kalimantan, badak bercula satu di Jawa, orang utan di Sumatera dan Kalimantan, Kancil di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, dan beruang madu di Sumatera dan Kalimantan. Hal yang menarik adalah di Kalimantan tidak terdapat harimau dan di Sulawesi terdapat binatang Asiatis seperti monyet, musang, anoa, dan rusa. Di Nusa Tenggara terdapat sejenis cecak terbang yang termasuk binatang Asia. Fauna endemikdi daerah ini adalah, badak bercula satu di Ujung kulon Jawa Barat, Beo Nias di Kabupaten Nias, Bekantan/Kera Belanda dan OrangUtan di Kalimantan. . b.Fauna Australis Fauna ini terdapat di Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya. Binatang-binatangnya mempunyai kesamaan dengan binatang-binatang di benua Australia. Daerah ini juga disebut fauna dataran Sahul., contohnya antara lain: kanguru, kasuari, kuskus, burung cendrawasih dan berbagai jenis burung lainnya, reptil, dan amphibi. c.Fauna Peralihan Fauna peralihan tersebar di Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.Daerah fauna Peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang membatasi dengan fauna di dataran Sunda dan garis Weber yang membatasi dengan fauna di dataran Sahul. Contoh faunanya antara lain: babi rusa, anoa, kuskus, biawak, katak terbang. Katak terbang ini juga termasuk fauna Asiatis. Di daerah fauna peralihan juga terdapat fauna endemik seperti: Komodo di P.Komodo dan pulau-pulau sekitarnya, tapir (kerbau liar), burung Kasuari di Pulau Morotai, Obi, Halmahera dan Bacan 2.5 Persebaran Jenis Fauna Dunia Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Seperti diketahui setiap spesies hewanmempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengatasi hambatan-hambatan. Andaikan tidak ada hambatan-hambatan maka persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa hidup di pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan yang biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup di daerahyang beriklim dingin atau kurang curah hujannya. Di samping itu faktor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali secara masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran fauna tidak setegas persebaranflora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya.Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayahpersebaran fauna atas 8 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical dan Neartik, Oceanik dan Antartik. a.Wilayah Ethiopian Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia.Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse, jerapah. Mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil. Menurutsejarah pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing b.Wilayah Paleartik Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai spesiesanjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lainnya. Wilayah Nearktik Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing. d.Wilayah Neotropikal Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, AmerikaSelatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewanendemiknya adalah ikan Piranha dan Belut listrik di SungaiAmazone, Lama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yangsangat trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah. e.Wilayah Oriental Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa,banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika. f.Wilayah Australian Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular piton. g.Wilayah Oceanik Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah Australian. h.Wilayah Antartik Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan di kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub. BAB III PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa flora dan fauna dalam persebarannya. Membutuhkan dukungan kondisi dalam suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik).Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tidaklah merata di permukaan bumi ini dan sebagai seluruh tempat di bumi yang mendukung keberadaan makhluk. sehingga, persebaran flora dan fauna pun juga tidak menyebar secara merata di permukaan bumi ini. Saran Dengan adanya makalah ini yang membahas tentang Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia di harapkan agar kita dapat  menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita. DAFTAR PUSTAKA Prof.Dr.H.A.Fatchan,Geografi Tumbuhan dan Hewan,2013.Yogyakarta:Penerbit Ombak. Tim MGMP Geografi SMU, Geografi IB SMU Kelas 1, Kurikulum 1994, Jakarta: Erlangga Drs. Wardiyatmoko,Geografi, Jakarta: Erlangga,1994 15