Academia.eduAcademia.edu
LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE “MAGNOLIOPHYTA” (SUBCLASSIS ROSIDAE) Waktu : Selasa, 21 April 2014 Disusun Oleh Nama : Amy Retno Galih NIM : 14121620634 Kelas/ Semester : Biologi- C / IV Kelompok : 5 (Lima) Asisten Praktikum : - Ali Nurdin Rini Sulastri LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI IPA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SYEKH NURJATI CIREBON 2013/2014 MAGNOLIOPHYTA (SUBCLASSIS ROSIDAE) Tujuan Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya subcasis Rosidae Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family-family yang ada dalam Subclassis Rosidae Dasat Teori Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (kaliks) dan mahkota (korolla).Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum), putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel ) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu biji terdapat di dalam ovarium.Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae ) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo , 65 familia, kurang lebih 50.000 species. Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade. Classis Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 1 dari keenam subclassis tersebut adalah sebagai berikut: Subclassis Rosidae Subkelas Rosidae terdiri atas 18 ordo, 114 familia dan anggotanya sekitar 58.000 spesies. Subkelas ini termasuk subkelas terbesar dari angiospermae dalam hal jumlah familia dan jumlah spesiesnya. Ke 18 ordo tersebut adalah Rosales, Fabales, Proteales, Podostemales, Haloragales, Myrtales, Rhizophotales, Cornales, Santanales, Rafflesiales, Cetastrales, Euphorniales, Rhamnales, Linales, Polygalales, Sapindales, Geraniales., dan Apiales. Rosidae mempunyai karakteristik stamen tersusun sentripetal jarang sentrifugal, bunga jarang dengan plasenta parietal, ovarium majemuk, tetapi sering dengan 2 atau beberapa lokus yang hanya memiliki 1 atau 2 ovul, bunga polypetal atau sering apetal, jarang juga sympetal, beberapa familinya diantaranya: Familia Euphorbiaceae Tumbuhan berupa herba, semak, pohon, seringkali bergetah. Daun umumnya tunggal, letaknya berseling. Bunga biasanya kecil, bersimetri banyak, uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai bunga majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga mereduksi. Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua dalam tiap lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan menunduk (anatropus), milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus berjumlah 3 masing-masing terdiri dari dua lobi. Buah bervariasi ummumnya menjadi desihen atau sizokarp (terdiri dari 3 loksi) dengan 3 atau 6 biji yang memiliki endosperma. Contoh:  Ricinus communis (Jarak). Familia Rosaceae Tumbuhan berupa semak jarang berupa herba. Daun tunggal, majemuk, berseling dan stipula. Bunga seringkali biseksual, bersimetri banyak dan periginius. Kalliks berbentuk tabung berlobi 5, petal 5 buah dan petal tampak menonjol dan berukuran besar. Benang sari banyak melengkung ke dalam pada waktu kuncup. Ovarium berkarpel satu atau banyak, ovula bebas, konatus atau adnatus pada dasar bunga, ovula umumnya dua pada tiap ovarium, satu stilus atau lebih. Buah berupa drupa, pome, atau aksene. Biji dengan eendosperma sedikit atu tanpa endosperma. Contohnya : Rosa hybrida (Ros) Familia Rutaceae Berupa pohon atau semak, pada daunnya bersisik dan transparan yang berisi minyak.. bunga dan daun beraroma keras. Daun berhadapan atau berseling, seringkali majemuk. Bunga biasabya biseksual, bersimetri banyak,. Sepal dan tepal masing masing berjumlah 4 buah dan 5 buah, bebas dan konatus, dengan dua sampai banyak ovula, stilus bebes atau konatus. Buah berupa beri kapsul atau Sizokarp. Biji dapat mengandung endosperma. Contoh: Citrus aurantifolia (jeruk nipis) Familia Fabaceae Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, herba. Daunnya tunggal atau majemuk; tersebar atau bergantian. Bunganya majemuk atau tunggal, zygomorp, sering ada braktea, sepal 5, lepas bersatu, petal 5 lepas berbentuk kupu-kupu, lepas (1 vaxilum, 2 ala, dan 2 carina); stamen 10 monodelphus atau diadelphus, pistil 1, ovarium superum, karpel 1, apokarp, beruang 1, plasenta marginalis. Buahnya legumen (polongan). Contohnya; Arachis hipogaea (kacang tanah) Familia Myrtaceae Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon, kulit batang mudah terkelupas. Daunnya tunggal, tampa stipula, tersebar, berhadapan atau bergantian. Bunganya kebannyakn tunggal, sepal 4-5, bersatu, tabung sepal meliputi ovarium, petal 5, lepas, cepat jatuh, imbrikatus, stamen banyak, filamen sering berwarna, pistil 1, beruang 1-banyak, ovarium inferum, plasenta aksilar atau sentralis. Buah tunggal, bacca, drupa atau nux. Contohnya :Psidium guajava (jambu batu) Familia Anacardiaceae Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon. Daun tunggal atau mejemuk, tersebar. Bunga mejemuk, biseksual atau uniseksual, pentamer, stamen 5-10, sering terdapat staminodium, terdapat diskus bentuk cincin dekat stamen, ovarium superum atau semiinferum dengan 1-5 karpel, ruang sejumlah karpel, 1-2 ovul tiap ruang. Buah tunggal, drupa. Contoh :Manggifera indica (mangga) Familia Caesalpinaceae Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon. Caesalpinia berbatang simpodium dengan daun umumnya majemuk menyirip (majemuk pinnatus), atau menyirip ganda (majemuk bipinnatus), jarang sekali ditemukan tunggal atau beranak daun satu. Bunga nya majemuk tak terbatas (Racemosa), dengan bunga tersusun dalam tandan. Memiliki 5 daun kelopak (sepal), dengan 5 daun mahkota (petal) yang bebas yang artinya tidak ada yang berlekatan (dapat pula ditemukan jumlah daun mahkota (petal) kurang dari 5). Benang sari (stamen) kurang lebih berjumlah 10, bisanya bebas atau berlekatan, putik (pistillum) dengan satu daun buah (carpel). Buahnya berupa buah polong yang jika masak akan kering kemudian pecah. Buahnya juga dapat berdaging dan tidak membuka, sering kali bersayap. Biji dengan endoperm yang tipis atau tanpa adanya endosperm, lembaga besar. Contoh: Caesal pulcherima (kembang merak) Familia mimmosaceae Bunga banci, aktinomorf, mempunyai kelopak berbilangan 4 – 5 berlekatan, mahkota terdiri atas daun-daun mahkota yang sama jumlahnya dan bebas satu sama lain,  Benang sari 2 x lipat jumlah daun mahkota, atau banyak, Bunga terangkai dalam bunga majemuk berbentuk tongkol yang seringkali tanpak seperti satu bunga saja. Contoh: Mimosa pudica (putri malu) Alat dan Bahan Alat : Lup Sillet / Cutter Alat tulis Bahan : Family Fabaceae : Erythirina vuriegata (Dadap). Family Cesalpiniaceae : Delonix Regia (Plamboyan). Family Mytraceae : Psidium guadjava (Jambu batu), Syzigium aqueum (Jambu air). Family Euforbiaceae : Euforbia sp (kembang eforbia), Jarak (Ricinus communis). Family Rosaceae : Mawar (Rosa hybrida). Family Anardiaceae : Mangifera Indica (mangga). Family Litraceae : Punica granatum (Delima) Family Oxalidaceae : Averrhoa Carambola ( Belimbing) Langkah Kerja Diamati setiap spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk / segi penampang melintangnya. Diamati daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya. Diamati dan dibandingkan bunganya, yaitu: komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya. Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu : Corolla, Calyx, perogonium, Stamen dan pisitilim. Digambar bagian-bagian tumbuhannya yaitu : percabangan tumbuhan, perhatikan pula letak stipulanya, penampangmemanjang bunga, stamen dan psitilum, serta diberi nam bagian-bagian tumbuhan tersebut. Hasil Pengamatan Pembahasan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan kali ini yaitu bertujuan untuk menemukan ciri khusus spesimen tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Rosidae serat untuk menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk famili-family yang ada dalam subclassis Rosidae. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pengamatan pada tumbuhan dari famili Anacardiaceae yaitu pohon mangga (Mangifera Indica) pengamatan yang dilakukan pada phon mangga ini dilakukan langsung (mengamati pohonny), klasifikasi dari mangifera indica atau lebih dikenal dengan sebutan pohon magga ini adalah: Kingdom  : Plantae Divisi       : Magnoliophyta Kelas        : Magnoliopsida  Subclass : Rosidae Ordo        : Sapindales Famili       : Anacardiaceae Genus       : Manggifera Spesies     : Manggifera indica (mangga) Manggifera indica (mangga) ini adalah Mangga adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica. Genus Mangifera mempunyai 62 spesies, namun yang menghasilkan buah yang enak ada 16 species. Mangga yang kita makan sehari-hari (Anonim. 2010). Manggifera indica (mangga) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Sapindales family Anacardiaceae. Spesies ini memiliki habitus pohon pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat, kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun, jenis daun majemuk, duduk daun tersebar (alternatus), bentuk daun lanset (lanceolate), ujung daun runcing (accutus), pangkal daunnya tumpul (obtuse), pertulangan mennyirip (pinnatus), tepi daun bergelombang (undulatus), bunga majemuk, Perbungannya simosa, simetri bunganya aktinomorf, Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000. Jumlah benang sari ada 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua sedangkan yang lainnya steril. Warna kepala putik kemerah-merahan dan akan berubah warnenya menjadi ungu p[ada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron, merupakan tumbuhan berumah satu (monoecious). Daun mangga ini ternyata mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstrak etil asetat yang bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi sintesis glikogen, sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia selain itu buah mangga banyak digemari oleh orang-orang kerena rasanya yang manis, bahkan bisa juga dijadikan bahn makanan atau pembuatan sirop. Praktikum atau pengamatan selanjutnya dilakukan pada bunga mawar yang berasal dari Family Rosaceae, klasifikasinya yaitu: Kingdom      : Plantae Divisi            : Magnoliophyta Kelas            : Magnoliopsida Subclass       : Rosidae Ordo             : Rosales Famili           : Rosaceae Genus           : Rosa Spesies         : Rosa hybrida Rosa hybrida atau lebih dikenal dengan sebutan bunga mawar atau bunga ros merupakan salah satu tumbuhan berbunga tumbuhan saka, tergolong dalam kumpulan Angiospermae. Bunga Mawar adalah satu bunga baru bagi bangsa Melayu dan merupakan satu kebudayaan asing yang baru bertapak di dunia Melayu.bunga mawar mempunyai bau harum,biasanya mawar kampung (damask rose)mempunyai bau yang paling kuat.Dalam kebudayaan barat, dan kini dalam kebudayaan Melayu, bunga Mawar melambangkan bunga cinta (Anonim. 2010). Rosa hybrida (Bunga Ros) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Rosales family Rosaceae. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan spesies ini memiliki habitus berupa perdu, dengan percabangan simpodial, dan bentuk segi penampangngnya bulat berduri, daun dengan jenis daun majemuk (folium compositum), dengan filotaksis berhadapan (opposite) memiliki daun dengan bentuk daun bulat telur lonjong (ovatus), dengan pertulangan daun menyirip (pinnatus) Tepi daun bergerigi (serrate) yaitu torehan tajam sedangkan tonjolan tumpul, dengan pangkal daun jantung (cordatus), serta untuk ujung daun bunga ini adalah meruncing (accuminatus), memiliki satu bunga yang terletak terminalis atau terletak pada ujung batang. Karangan bunga atau perbungaan adalah  rasemosa berssimetri aktimorf. Memiliki mahkota (corolla) sebanyak 21 buah berwarna merah dengan susunannya yang saling menumpuk. Dan memiliki kelopak (calix) dengan jumlah 5 buah dengan susunan terpisah satu sama lainnya atau bisa di bilang seperti bintang dan memiliki warna hijau. Untuk alat reproduksinya memiliki benang sari dan putik dengan jumlah yang  banyak pada satu tumbuhan sehingga bisa disebut dioesius atau berumah dua yang menjadi bagian tambahan pada tumbuhan ini adalah adanya imergen (duri).(Tjitrosoepomo. 2009: 189). Manfaat tanaman ini biasanya digunakan sebagai tanaman hias atau banyak pula orang yang memanfaatkan aromanya untuk dibuat campuran pada minyak wangi ataupun softener. Berdasrkan praktikum yang telah dilakukan pengamatan pada Family Euforbiaceae yaitu pada tanaman jarak (Ricinus Communis) dan Euforbia sp, adapun klasifikasi dari tanaman jarak tersebut yaitu: Kingdom         : Plantae Divisi :Magnoliophyta  Kelas :Magnoliopsida Sub Kelas : Rosidae Ordo :Euforbiales Famili :Euforbiaceae Genus :Ricinus Spesies            : Ricinus communis Ricinus communis (Jarak) merupakan tumbuhan liar setahun (annual) dan biasa terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, namun sering juga dikembangbiakkan dalam perkebunan. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7-9, berdiameter 10-40 cm (Anonim. 2010). Ricinus communis (Jarak) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Euforbiales family Euforbiaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu, pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat, batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat merah.  Daun jarak merupakan jenis daun tunggal, bentuk daun beitoideus, letak daun tersebar, dengan pertulangan menjari, tepinya bercanggap menjari, ujung daun runcing (acutus), dengan pangkal daunnya seperti panah. Bunganya kecil, bersimetri banyak, uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai bunga majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga mereduksi. Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua dalam tiap lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan menunduk (anatropus), milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus berjumlah 3 masing-masing terdiri dari dua lobi. Buah bervariasi ummumnya menjadi desihen atau sizokarp (terdiri dari 3 loksi) dengan 3 atau 6 biji yang memiliki endosperma.  (Tjitrosoepomo. 2009:190). Beberapa manfaat dari tanaman jarak yaitau: Getah Tanaman Jarak ini mengandung flavonoid dan saponin serta kandungan jatrophie yang bersifat antijamur. Pada bagian daun jarak juga ditemukan senyawa kaemfesterol, sitosterol, stigmasterol, amirin dan teraksrol. Sedangkan pada biji tanaman jarak ( Jatropha curcas L.) telah ditemukan kandungan β-glukanase  yang memiliki aktivitas antifungi, toksalbumin dan curcin yang tidak hanya memiliki aktivitas sebagai antifungi, tetapi kandungan kimia ini juga bermanfaat sebagai antikanker. Ampas dari Biji Jarak yang sudah diperas minyaknya mengandung nitrogen, fosfat dan kalium. Kulit Batang Jarak Pagar mengandung tanin, malam, resin dan saponin. Spesies yang diamati selanjutnya yang juga berasal dari Family Euforbiaceae yaitu tanaman Euforbia sp, klasifikasinya yaitu: Kingdom         : Plantae Divisi               : Magnoliophyta Kelas               : Magnoliopsida Sub Kelas : Rosidae Ordo                : Malpighiales Famili              : Euforbiaceae Genus              : Euforbia Spesies            : Euforbia Milii Euphorbia adalah tanaman yang berasal dari daerah Madagaskar yang beriklim tropis. Selanjutnya menyebar ke asia dan afrika. Di beberapa daerah tertentu, masyarakatnya mengenal tanaman ini yang diyakini sebagai tanaman pembawa keberuntungan dan rejeki. Euphorbia adalah tanaman dengan batang berduri dan bergetah, dengan bunga yang menyembul dari ketiak daun berupa gerombol bunga. Sebagian dari jenis euphorbia tumbuh menyemak, tetapi ada juga jenis-jenis yang tumbuh tinggi dan besar.  Bunga euphorbia yang sempurna selalu berkelipatan 8. Euphorbia dikenal juga sebagai bunga delapan dewa.Batang euphorbia tidak berkayu, tetapi jika tumbuh membesar akan mengeras. Bentuk batangnya ada yang bulat, ada pula yang bersudut. Batang ini ditumbuhi duri, ada yang berduri tunggal, ganda, dan duri yang berkelompok. Daun yang sehat agak tebal, dengan permukaan halus, dan tulang daun yang menonjol. Bentuk daun ada yang berujung lancip, oval, ada juga yang membulat, dan ada pula yang berbentuk hati.Euphorbia juga ada yang berupa species, ada juga yang varietas (biasa disebut jenis hibrida atau hasil persilangan). Euphorbia berkerabat dekat dengan kastuba, sehingga euphorbia juga adalah jenis tanaman yang peka terhadap cahaya pada malam hari. Adanya cahaya malam hari menjadikan tanaman ini tidak mau berbunga, tetapi akan mempercepat atau memacu tumbuhnya tunas samping. Euphorbia ini memiliki batang berduri dan bergetah, dengan bunga yang menyembul dari ketiak daun berupa gerombol bunga. Sebagian dari jenis euphorbia tumbuh menyemak, tetapi ada juga jenis-jenis yang tumbuh tinggi dan besar. Bunga euphorbia yang sempurna selalu berkelipatan 8. Euphorbia dikenal juga sebagai bunga delapan dewa. Batang euphorbia tidak berkayu, tetapi jika tumbuh membesar akan mengeras. Bentuk batangnya ada yang bulat, ada pula yang bersudut. Batang ini ditumbuhi duri, ada yang berduri tunggal, ganda, dan duri yang berkelompok. Daun yang sehat agak tebal, dengan permukaan halus, dan tulang daun yang menonjol. Bentuk daun ada yang berujung lancip, oval, ada juga yang membulat, dan ada pula yang berbentuk hati. Euphorbia juga ada yang berupa species, ada juga yang varietas (biasa disebut jenis hibrida atau hasil persilangan). Euphorbia berkerabat dekat dengan kastuba, sehingga euphorbia juga adalah jenis tanaman yang peka terhadap cahaya pada malam hari. Adanya cahaya malam hari menjadikan tanaman ini tidak mau berbunga, tetapi akan mempercepat atau memacu tumbuhnya tunas samping. Euphorbia milii dapat tumbuh pada kisaran temperatur 4-40° Celsius. dihabitat aslinya, tanaman ini tumbuh dilahan terbuka (full sun) dan cukup toleran berada dilokasi sedikit ternaung (part shade location). Namun, tanaman ini relatif tidak tahan jika ditempatkan dalam ruangan. Meskipun toleran terhadap kondisi ternaung, tapi pertumbuhan Euphorbia akan lebih optimal bila ditanam dilahan terbuka. Kondisi ternaung akan memengaruhi pertumbuhan tanaman terutama pertumbuhan tunas aksilar dan pembungaan. Pada kondisi ternaung, kecepatan tumbuh vegetatifnya relatif cepat, tetapi tunas yang terbentuk lebih sedikit dan lemas. Euphorbia milii menyukai mikroklimat yang kering (Rh 70 %) dan membutuhkan media tanam yang lebih lembab dibandingkan dengan jenis euphorbia lainnya. Pada kelembapan rendah,tajuk tanaman dapat tumbuh dengan baik bila disertai dengan penyiraman yang memadai. Sementara itu, kelembapan udara yang terlalu tinggi akan menurunkan aktivitas metabolisme tanaman, sehingga tanaman peka terhadap serangan penyaki. Namun, Euphorbia Milii masih bisa ditanam didataran tinggi asal pencahayaannya cukup dan curah hujan rendah. Euphorbia milii selain digunakan sebagai tanaman hias, juga berkhasiat sebagai obat. Obat yang dibuat dari Euphorbia milii diantaranya yaitu: Pendarahan rahim denagn cra bunga sebanyak 10-15 kuntum direbus dengan 50 gram daging sapi tanpa lemak. Kudapan itu bisa dimakan sebagai sup.Hepatitis dengan cara: Pucuk batang yang masih segar (9-15 g), diiris tipis dan direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Air rebusan tersebut bisa diminum dengan madu. Luka baker denagan cara daun dan batang direbus dengan air sampai mendidih, setelah dingin digunakan sebagai pengompres. Bisul dengan cara batang diiris tipis dan dibakar dan ditempelkan pada bisul. Pengamatan pada family Myrtaceae dilakukan pada jambu batu (Psidium Guadjava) dan jambu air atau Syzigium aqueum. Klasifikasi dari jambu batu atau psidium guadjava yaitu: Kerajaan : Plantae Divisi               : Magnoliophyta Kelas               : Magnoliopsida Sub Kelas        : Rosidae Ordo                : Myrtales Famili              : Myrtaceae Genus              : Psidum Spesies            : Psidum guava Psidium guajava (jambu batu)) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C. Jambu dapat diperbanyak dengan biji. (Anonim. 2010). Psidium guajava adalah salah satu contoh spesies dari ordo Myrtales family Myrtaceae. Spesies ini memiliki habitus pohon dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat, kulit batang mudah terkelupas, Daunnya pinnatus, tanpa stipula, letak daun berhadapan atau bergantian (opposite), bentuk daunnya bulat telur lonjong (ovate), ujungnya runcing (accutus), dengan pangkal daunnya membundar (rounded), bagian tepi daun bergelombang (undulatus) dan memiliki pertulangan menyirip, Bunganya tunggal, sepal 4-5, bersatu, tabung sepal meliputi ovarium, petal 5, lepas, cepat jatuh, imbrikatus, stamen banyak, filamen sering berwarna, pistil 1, beruang 1, ovarium inferum, plasenta aksilar. Buah tunggal bacca. Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue selain itu jambu biji ini pun banyak digemari oleh orang karena rasanya yang enak dan kaya akan kandungan vitaminnya, selain untuk penyembuhan demam berdarah daunnya juga berfungsi sebagai obat diare. Spesies yang juga dari Family Myrtaceae yan juga diamati yaitu jambu air atau nama ilmiahnya yaitu Syzigium aqueum, klasifikasinya yaitu: Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Rosidae Ordo : Myrtales Famili : Myrtaceae Genus : Syzigium Spesies : Syzigium aqueum Berdasarkan pengamatan yang dilakukan habitusnya pohon, batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris, tegak, kulit kasar, batang berwarna coklat kehitaman, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang mendatar.  Jenis daun pada pohon jambu air ini yaitu daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jorong, 7-25 x 2,5-16 cm. Daun bertulang menyirip, ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tampak jelas, dan urat-urat daun (vena) terlihat jelas. Daging daun tipis seperti perkamen (perkamenteus), permukaan daun gundul (glaber) dan memiliki daun dengan tepi rata.Ujung daun membentuk sudut tumpul (obtusus). Pangkal daun tidak membentuk sudut melainkan berlekuk. Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya. Senyawa yang terkandung di dalam buah jambu air itu adalah protein, karbohidrat, kalsium, Fe atau zat besi, magnesium, potassium, zinc, copper, asam sitrat, fosfor, serat, vitamin C juga vitamin A, niacin, riboflavin, thiamin dan masih banyak lagi lainnya. Beragam kandungan jambu air ini yang membuat manfaatnya cukup kompleks juga bagi tubuh manusia diantaranya kandungan vitamin C dalam buah jambu air berperan penting untuk memperbaiki jaringan sel-sel tubuh yang rusak khususnya sebagai perawatan kulit, menjadikan kulit tampak lebih segar dan peredaran darah lancar (Anonim, 2010). Spesies yang diamati selanjutnya yaitu dari Family Cesalpinaceae yaitu plamboyan (Delonix Regia), klasifikasinya yaitu: Kingdom :Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas :Magnoliopsida Sub Kelas :Rosidae Ordo :Fabales Famili : Fabaceae Genus : Delonix Spesies : Delonix regi Delonix regia atau plamboyan  merupakan tanaman semak famili Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerahtropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagaikultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu. (Anonim. 2010). Delonix regia atau plamboyan  adalah salah satu contoh spesies dari ordo Fabales family Caesalpiniaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat silindris,  memiliki daun daun majemuk menyirip tnggal (pinnatus) dengan letak filotaksisnya berhadapan (oposite), bentuk daun lanset terbalik(oblanceolate). memiliki pertulangan daun menyirip (pinnate) tepi daunnya rata (entire), dengan ujung daun terbelah dengan pangkal daun tumpul, memiliki bunga majemuk simetri bunga yang zygomorf, dengan perbungaan simosa, letak bunganya adalah pada ujung batang atau flos terminalis. Flos terminalis adalah bunga yang terdapat pada ujung batang tumbuhan terdapat perhiasan bunga yaitu memiliki mahkota (corolla) lima buah dan kelopak (calix) juga sebanyak lima buah berwarna orange banyak terdapat Stamen pada bunga ini, yaitu ada 10 benang sari sembilan buah bersatu, dan satu buah lepas atau diadelpus, yaitu bersatu dalam dua ikatan yang jumlahnya tidak sebanding. Bunga ini memiliki putik satu buah dan distribusi seks pada tumbuhan ini yaitu dengan cara monoesius, bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak. (Gembong Tjitrosoepomo. 2010),\. Spesies selanjutnya yang diamati yaitu pohon delima, klasifikasinya adalah: Kingdom :Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Magnoliopsida Sub Kelas :Rosidae Ordo :Myrtales Famili :Punicaceae Genus :Punica Spesies : Punica granatum  Bentuk pohon perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2–5 m. Batang berkayu, ranting bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah tua. Daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok. Helaian daun bentuknya lonjong sampai lanset, pangkal lancip, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan mengkilap, panjang 1–9 cm, lebar 0,5–2,5 cm, warnanya hijau. Bunga tunggal bertangkai pendek, keluar di ujung ranting atau di ketiak daun yang paling atas. Biasanya, terdapat satu sampai lima bunga, warnanya merah, putih, atau ungu. Berbunga sepanjang tahun. Buahnya buah buni, bentuknya bulat dengan diameter 5–12 cm, warna kulitnya beragam, seperti hijau keunguan, putih, cokelat kemerahan, atau ungu kehitaman. Kadang, terdapat bercak-bercak yang agak menonjol berwarna tebih tua. Bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat panjang yang bersegi-segi agak pipih, keras, tersusun tidak beraturan, warnanya merah, merah jambu, atau putih. Manfaat delima tersebut bisa diperoleh dengan berbagai cara, seperti dalam bentuk sari buah atau bisa juga memakan bijinya, sirup, pasta atau konsentrat delima. Secara tradisional, buah delima biasa digunakan untuk membersihkan kulit dan mengurangi peradangan pada kulit. Jus buah delima juga bisa mengurangi derita radang tenggorokan. Menurut penelitian yang dilakukan olehAmerican Journal of Clinical Nutrition, buah delima yang kaya antioksidan ini bisa mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh selain itu khasiat buah delima bagi kesehatan antara lain dapat untuk penyakit-penyakit seperti: gangguan perut, gangguan jantung,kanker, perawatan gigi, rematik, kurang darah dan diabetes. Spesies yang diamati selanjutnya yaitu dada atau nam ilmiahny yaitu Erythrina vuriegata, yang klasifikasinya yaitu: Kerajaan    : Plantae Divisi        : Magnoliophyta Kelas        : Magnoliopsida Ordo         : Fabales Famili       : Fabaceae Subfamili  : Faboideae Bangsa      : Phaseoleae Genus       : Erythrina Spesises      : Erythrina variegata. Dadap menyebar secara alami di pantai, dan daerah-daerah dibelakangnya terutama di dekat muara-muara sungai. Secara morfologi pohonny aberukuran sedang termasuk perdu, daunnya majemuk beranak daun tiga, porus daun dengan tangkai panjang 10-40 cm. Anak daun bundar telur terbalik, segitiga hingga bentuk belah ketupat, dengan ujung daun tumpul, bunga-bunganya tersusun dalam tandan, berbentuk kerucut, disamping atau di ujung ranting yang gundul. Mahkota berwarna merah jingga hingga merah gelap; benderanya 5,5-8 × 8 cm, berkuku pendek, tidak bergaris putih. Daun-daun dadap yang muda dapat digunakan sebagai sayuran. Daun-daun ini berkhasiat membanyakkan susu ibu, membuat tidur lebih nyenyak, dan bersama dengan bunganya untuk melancarkan haid. Cairan sari daun yang dicampur madu diminum untuk mengobati cacingan; sari daun dadap yang dicampur minyak jarak (kasteroli) digunakan untuk menyembuhkan disentri. Daun dadap yang dipanaskan digunakan sebagai tapal untuk meringankan rematik. Pepagan (kulit batang) dadap memiliki khasiat sebagai pencahar, peluruh kencing dan pengencer dahak. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan spesies terakhir yang diamati yaitu pohon belimbing, klasifikasinya adalah: Kingdom : Plantae Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil) Sub Kelas : Rosidae Ordo :Geraniales Famili :Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan) Genus :Averrhoa Spesies :Averrhoa carambola Belimbing Manis (Averrhoa carambola) tumbuh dalam bentuk pohon. Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), berbentuk silindris, permukaan batang kasar, batang berwarna coklat tua. Percabangan dikotom, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas ada yang mendatar. Daun (folium) Tergolong daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus). Pada suatu daun majemuk terdiri atas beberapa bagian yaitu: Ibu tangkai daun (petiolus communis), Tangkai anak daun (petiololus), dan Anak daun (foliolum). Daun majemuk beranak daun 9, bertangkai panjang, warna hijau muda, bentuk bulat telur, panjang daun 3-8,5 cm, lebar daun 2-4 cm, helaian daun tipis tegar seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), ujung meruncing (acuminatus), pangkal membulat, tepi rata, susunan pertulangan menyirip (pinnate), tidak memiliki daun penumpu, permukaan atas dan bawah licin mengkilat. Daun pada Averrhoa carambola, merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki ibu tangkai daun, tangkai anak daun dan anak daun.  Buah ini memiliki banyak sari (air), sehingga memungkinkan untuk dibuat wine buah. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan: Rosaceae (Rosa hybrida) memiliki ciri kebanyakan periginus dengan hypanthium bernektar. Sepal dan petal (warna mencolok) imbrikatus yaitu susunannya mirip seperti genteng (3-) 5 (-10). Myrtaceae (Psidium guajava): Petal 5 imbrikatus, lepas dan mudah jatuh. Kulit batang mudah terkelupas, (Syzygium aqueum) habitusnya pohon, batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris, tegak, kulit kasar, batang berwarna coklat kehitaman, percabangan simpodial. Euphorbiaceae (Ricinus communis): Bunga uniseksualis yaitu bunga jantan berada di bawah bunga betina (satu tempat), stigma bercabang 3, bergetah putih, (Euphorbia mlilii) memiliki ciri-ciri batang berduri dan bergetah, dengan bunga yang menyembul dari ketiak daun berupa gerombol bunga. Anacardiaceae (Manggifera indica): Terdapat diskus bentuk cincin dekat stamen, yaitu pada mangga. Fabaceae (Delonix regio) memiliki habitus perdu pola percabangan simpodial, memiliki bunga majemuk simetri bunga yang zygomorf, dengan perbungaan simosa, letak bunganya adalah pada ujung batang atau flos terminalis, (Erythrina variegata.) anak daun bundar telur terbalik, segitiga hingga bentuk belah ketupat, dengan ujung daun tumpul, bunga-bunganya tersusun dalam tandan, berbentuk kerucut, disamping atau di ujung ranting yang gundul. Mahkota Punicaceae  (Punica granatum) bentuk pohon perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2–5 m, batang berkayu, ranting bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah tua. Daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok Oxalidaceae (Averrhoa carambola) tumbuh dalam bentuk pohon. Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), berbentuk silindris, permukaan batang kasar, batang berwarna coklat tua daun (folium) Tergolong daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus). Pertanyaan Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Rosidae! Jelaskan kekhasan dari tumbuhan yang termasuk kedalam Fabaceae, Mimosaceae, dan Cesalpinaceae! Jelaskan kekhasan dari Sauropus androginus dilihat dari daun dan bunganya! Tuliskan salah satu spesies dari subclassis Rosidae yang berperan penting dalam pembuatan biodesel! Jelaskan salah satu Family dari subclassis Rosidae yang mempunyai peran penting dalam hubungannya dengan pertanian! Jawaban Stamennya tersusun sentripetal jarang sentrifugal, bunga jarang dengan plasenta parietal, ovarium majemuk, tetapi sering dengan 2 atau beberapa lokus yang hanya memiliki 1 atau 2 ovul, bunga polypetal atau sering apetal, jarang juga sympetal. Mimosaceae: Perbungaan kapitulum yaitu bagian dasar bunga seperti kepala buah polongan atau legumen. Caesalpiniaceae : Petal 5 atau kurang tidak sama besar dan lepas, stamen 10 yaitu 2 kali lipat dari jumlah sepal, Fabaceae : Petal berjumlah 5 berbentuk kupu-kupu (1 vexilum, 2 ala dan 2 carina) buah polongan atau legumen. Kekhasannya yaitu daun kecil, berwarna hijau gelap dengan panjang lima sampai enam cm,  bunganya berwarna merah gelap atau kuning dengan bercak merah gelap dan berbunga sepanjang tahun. pohon saga (Adenanthera pavonina) Mindi Melia azedarach dapat digunakan untuk pestisida nabati, untuk mengusir atau penolak hama, menghambat hama untuk bertelur, insektisida, dan menghambat perkembangan cendawan Mindi juga mengandung racun kontak dan racun perut bagi serangga sasaran sehingga tanaman ini sanagt berperan penting dalam hubungannya dengan pertanian. Daftar Pustaka Campbell, A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Kimball, John W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga. Mulyani, Asep dkk. 2014. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati. Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermathophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Anonim.2010. Subclassrosidae. http://dnabio71angiospermae.blogspot.com (diakses 26 April 2014). Penilaian Teman minggu 3 Nama Kerjasama Kedisiplinan keterampilan Keaktifan Fatihatul Qolbi Intan Anugrah R Tri A Urelia Yuliani Yuni Asriani Nendah Taufiq. M