Share

Asal Usul dan Makna Gerakan Tari Piring Khas Sumatera Barat

Kiki Oktaliani, Jurnalis · Selasa 01 November 2022 05:01 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 30 406 2697462 asal-usul-dan-makna-gerakan-tari-piring-khas-sumatera-barat-dpqCArCRje.JPG Para penari piring khas Minangkabau, Sumatera Barat (Foto: Instagram/@

TARI piring merupakan sebuah seni tari yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Tari piring sudah sangat populer di Indonesia, dan banyak dipelajari dan dipentaskan di luar Sumatera Barat. Sesuai dengan namanya, dalam atraksinya tari ini menggunakan piring sebagai atribut utama.

Bukan sekadar tarian biasa, tari piring memiliki sejarah serta fakta-fakta unik yang harus Anda ketahui sebagai orang yang berbudaya. Lantas, seperti apa cerita di balik atau asal usul tari piring? Berikut fakta-fakta menarik yang mungkin belum banyak Anda ketahui tentang tarian asli ranah minang ini.

Sejarah dan asal usul tari piring

Tari piring adalah tarian tradisional yang berasal dari Solok, Minangkabau, Sumatera Barat. Keberadaan serta perkembangan awal tari piring tak terlepas dari peradaban Hindu, yang diperuntukkan sebagai tari persembahan bagi para dewa-dewi, terutama dewi padi, sebagai ungkapan syukur karena telah diberikan panen yang melimpah.

Dalam rangkaian pertunjukannya, ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.

Tari Piring Khas Sumbar

(Foto: Instagram/@putilimojurai_group)

Termasuk sebagai tari-tarian sakral, tari piring diperkirakan muncul di abad ke-12 Masehi, kemudian dalam perkembangannya jenis tari ini perlahan bersifat sekuler dan dipertontonkan di ruang-ruang publik dan berfungsi sebagai tarian penghibur masyarakat yang biasanya dipentaskan saat musim panen, pesta perkawinan, dan acara resmi pemerintahan yang dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat beragama Islam.

Jumlah penari

Jumlah penari tari piring terdiri dari 2-5 orang atau lebih, yang terdiri dari penari laki-laki atau perempuan. Para penari akan memainkan piring dengan gerak yang lincah dan cekatan tanpa terlepas dari genggaman, dibarengi goyangan dengan gerakan yang mengalir secara gemulai dan teratur.

Para penari mengenakan pakaian berwarna cerah dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan serta tutup kepala.

Selama tarian berlangsung, alat musik talempong dan saluang beriringan dengan gerak dinamis dan lembut dari tari piring. Tempo alunan musik awalnya lembut dan teratur, kemudian lama-kelamaan berubah menjadi lebih cepat.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Jenis gerakan

Tari piring setidaknya memiliki 20 gerakan yang masing-masing memiliki makna yang berbeda-beda.

Gerakan pada tari piring antara lain seperti, gerakan Pasambahan, Singanjuo Lalai, Mencangkul, Menyiang, dan Menyemai.

Sebagai pertunjukan yang menghibur masyarakat, berikut makna filosofis yang terkandung dalam tari piring.

Tari Piring Khas Sumbar

(Foto: Wikipedia)

1. Menari di atas pecahan kaca

Tarian ini biasanya juga dilakukan di atas media yang ekstrem berupa pecahan kaca. Para penari juga melompat-lompat, dan berguling-guling sembari membawa piring di atas pecahan kaca melambangkan kekuatan atau ketangguhan. Ajaibnya, para penari tidak terluka sedikitpun, bahkan piring yang dibawa tidak jatuh.

2. Koreografinya meniru petani yang bercocok tanam

Koreografi atau gerak dari tari piring meniru cara petani bercocok tanam dan menunjukkan ungkapan rasa syukur mereka saat menuai hasil panen yang bakal menghidupi seisi rumah.

3. Melambangkan kerja sama

Gerakan dari tari piring melambangkan kerja sama ketika warganya berada di sawah.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini