“Perubahan zaman sekarang adalah penari Legong itu sampai tua. Kalau dulu kan wanita sudah menikah langsung berhenti menari, tetapi sekarang sudah nenek-nenek pun masih menari, ” ujarnya kepada Okezone di Dapoer Ciragil, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Wanita kelahiran Deventer, Belanda, 8 September 1947 ini menceritakan, zaman dahulunya Tari Legong memang ditarikan oleh anak-anak kecil. Tetapi, setelah gadis kecil tersebut beranja dewasa dan menikah, maka akan berhenti menari.
“Kalau dulu, memang anak-anak kecil itu kan setelah dewasa cepat menikah, setelah itu berhenti menari dan kemudian diganti dengan penari yang baru, jadi beregenerasi. Tetapi, sekarang ada maestro-maestro Legong yang sudah berumur, tetapi masih bisa menari terus, ” tutupnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ren)