Legenda Danau Toba, dari Ikan Mas Sampai Amarah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Legenda Danau Toba, dari Ikan Mas Sampai Amarah

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 07 Sep 2021 22:36 WIB
Sanggar tari dari PT Inalum mementaskan tarian Sipitu Cawan di Desa Meat, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Tarian khas Sumut ini tergolong sakral.
Ilustrasi Danau Toba (Pradita Utama/detikTravel)
Samosir -

Tiap destinasi alam di Indonesia umumnya menyimpan kisah kearifan lokal. Tak terkecuali legenda Danau Toba yang ada di Sumatera Utara.

Dihimpun detikTravel dari berbagai sumber, Selasa (7/9/2021), Danau Toba di Sumatera Utara turut menyimpan legenda yang diceritakan turun temurun oleh masyarakat sekitar.

Konon menurut legenda, Danau Toba terbentuk karena terbongkarnya rahasia seorang putri jelmaan ikan mas. Alkisah ada seorang petani muda bernama Toba yang sebagian besar waktunya dipakai untuk bercocok tanam di desanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya di sela kegiatannya bertani, kadang-kadang Toba pergi memancing ikan untuk dijadikan lauk atau dijual. Di sinilah awal muasal kisahnya.

Suatu hari, Toba pergi mencari ikan. Dia sangat beruntung bisa menangkap seekor ikan mas yang cukup besar. Akan tetapi, Toba pun merasa ada sesuatu yang aneh pada ikan tersebut.

ADVERTISEMENT

Tak lama kemudian secara mengejutkan ikan tersebut berubah menjadi sosok perempuan dengan paras cantik jelita. Perempuan itu lalu menjelaskan kepada Toba, dirinya adalah seorang putri yang dikutuk.

Kemudian putri itu berterimakasih karena dapat terbebas berkat pertolongan Toba dan bersedia menjadi istrinya. Hanya saja, putri cantik itu memberi syarat berupa sebuah larangan untuk membicarakan asal-usul sang putri.

Mereka berdua akhirnya menikah dan memiliki seorang anak bernama Samosir. Sayangnya, Samosir tumbuh menjadi anak yang sedikit nakal dan memiliki nafsu makan yang besar.

Suatu hari Samosir diminta ibunya mengantarkan makanan untuk sang ayah Di tengah perjalanan, Samosir merasa lapar dan tanpa pikir panjang memakan bekal untuk ayahnya.

Sang ayah yang kelaparan terkejut melihat makanannya telah sedikit. Toba merasa sangat marah akan kelakuan Samosir dan melupakan janji pada istrinya. Dia mengumpat dan menyebut Samosir merupakan anak ikan yang tak tahu diuntung.

Samosir sangat sedih dan berlari pulang memeluk dan mengadu pada ibunya. Seketika itu akhirnya terjadi bencana karena Toba telah melanggar sumpahnya.

Selanjutnya: Bencana akibat Toba yang melanggar janji