TNI AU. Pesawat TNI AU C-130 Hercules A 1337 dari Skadron 33 (Unicorn) Lanud Hasanudin Makasar yang dipiloti oleh Mayor Pnb Erwin kembali berkiprah di bumi Papua dengan menerbangkan 39 atlet Futsal putra dan putri yang selesai melaksanakan pertandingan di Timika menuju ke Wamena, bertempat di Bandara Mozes Kilangin Timika.Kamis (1/2/2024).
Komandan Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau (Danlanud YKU) Letkol Pnb Kamto Adi Saputra, S.T., M.MS., menyampaikan bahwa upaya ini merupakan respon dari permintaan bantuan Pemerintah Provinsi dengan menyesuaikan misi operasional TNI Angkatan Udara di wilayah Papua.
Panglima Komando Operasi Udara III (Pangkoopsud III) Marsda TNI Benny Arfan, M.MP., MMDS., MMS. memerintahkan jajaran satuan dibawah Koopsud III dalam hal ini Lanud Yohanis Kapiyau Timika untuk membantu Pemerintah daerah setempat perihal kelancaran transportasi udara dengan menggunakan pesawat C-130 Hercules TNI AU.
Lebih lanjut Danlanud Yku menyampaikan bahwa keberangkatan atlet ini dalam rangka selesai mengikuti kualifikasi PON 4 Daerah Otonomi Baru(DOB) yang dilaksanakan di Timika Papua Tengah "dengan hasil akhir Alhamdulillah mereka lolos." ujar Danlanud.
Disampaikan bahwa sebelumnya juga atlet-atlet ini menggunakan C-130 Hercules TNI AU diterbangkan dari Wamena ke Timika, kegiatan ini merupakan bukti bahwa TNI AU peduli terhadap perkembangan olahraga di Papua. Pesawat Hercules TNI AU ini merupakan modal transportasi udara andalan yang berada di Papua, "Bapak Hercules" demikian biasa mereka memberikan julukan warga Papua kepada personel TNI AU karena kiprahnya di Papua.
Koordinator atlet mengucapan terima kasih dari para atlet kepada TNI yang telah membantu kelancaran transportasi, dengan harapan semoga TNI AU selalu jaya di udara.
TNI AU selalu berusaha hadir dan membantu permasalahan dan kesulitan masyarakat sekitar, seperti halnya Hercules TNI AU yang selalu singgah di Lanud-lanud di Papua seperti Lanud Yohanis Kapiyau, Detasemen TNI AU Wamena, Lanud Manuhua Biak, Lanud Silas Papare Jayapura, Lanud J.A Dimara Merauke, dan semuanya menjadi jembatan transportasi bagi warga Papua. (Penyku)
