Mengenal Suku Anak Dalam di Jambi

  • Whatsapp

Menurut data BPS tahun 2010 jumlah suku di Indonesia mencapai 1340 Suku yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Karena keberagaman ini Indonesia memiliki julukan sebagai negeri plural. Di Pulau Sumatera sendiri, ada beberapa suku yang tergolong besar dan banyak dikenal oleh masyarakat, antara lain Batak, Melayu, Aceh, dan Minangkabau.

Selain suku besar yang ada, Pulau Sumatera juga dihuni oleh suku-suku kecil, seperti Suku Anak Dalam atau biasa disebut sebagai Orang Rimba. Orang Rimba ini dapat kita jumpai di sebagian Sumatera Selatan dan Jambi. Orang Rimba banyak ditemui di Taman Nasional Bukit Dua Belas, Taman Nasional Bukit 30, dan wilayah selatan Provinsi Jambi. Selain disebut Suku Anak Dalam atau Orang Rimba, mereka bisa juga disebut sebagai Suku Kubu. Penamaan tersebut disematkan masyarakat karena mereka tinggal di pedalaman hutan.

Bacaan Lainnya

Selain Suku Anak Dalam di Jambi, ada beberapa suku di Indonesia yang tetap memilih tinggal dan merawat hutan. Diantaranya Suku Kombai di Papua, Suku Togutil di Sulawesi, dan Suku Polahi di Gorontalo.

Suku Anak Dalam dan sebagainya adalah bagian penting dari hutan itu sendiri. Mereka menggantungkan hidupnya pada hutan dan menjaga kelestarian hutan. Mereka tidak ingin hutan musnah karena hutan itu sendiri tempat tinggal mereka. Kebakaran-kebakaran hutan yang terjadi merupakan salah satu penyebab menurunnya populasi mereka.

Asal Muasal Suku Anak Dalam

Sebuah tulisan yang pernah dimuat di BMT, Depsos (1988), menyebutkan bahwa Suku Anak Dalam berasal dari Kerajaan Jambi. Mereka adalah sekelompok prajurit yang dikirim untuk berperang melawan Kerajaan Tanjung Jabung. Raja Pagaruyung ketika itu mengirim pasukan yang telah menyanggupi untuk menghabiskan kerajaan yang menentang Kerajaan Jambi. Pasukan tersebut telah berjanji tidak akan kembali sebelum misi mereka berhasil.

Di tengah perjalanan, mereka kehabisan bekal makanan – ketika itu lokasi mereka berada di hutan belantara yang sangat luas. Mereka pun membatalkan untuk berperang dan memutuskan untuk tinggal dan menyepi di hutan. Mengenai asal muasal ini masih mengalami perdebatan di kalangan akademis, ada juga yang menyebutkan bahwa mereka berasal dari wilayah Pagaruyung yang mengungsi ke Jambi. Ada juga di antara mereka yang mengaku berasal dari daerah Musi Rawas. Ditelisik dari kisah diatas, bahwa mereka ini dapat dikelompokkan berasal dari suku bangsa lain, baik suku bangsa Melayu maupun suku bangsa Minangkabau.

Mengenal Budaya Suku Anak Dalam

Sebagai salah satu suku yang memiliki Budaya yang beragam, Suku Anak Dalam tetap menjaga budaya dari para leluhur mereka. Beberapa yang dapat kita lihat diantaranya:

  1. Melangun. Melangun merupakan tradisi meninggalkan genah (tempat tinggal) secara bersama-sama menuju ke genah baru jika ada anggota keluarga yang meninggal di tempat tersebut.
  2. Seloko dan Mantera. Seloko-seloko (aturan adat) yang secara tegas dijadikan pedoman hidup oleh para pemimpin, khusunya Temenggung dalam membuat suatu keputusan. Seloko dan Mantera ini adalah untuk menegakkan hukum bagi orang-orang yang melanggar peraturan.
  3. Basela. Ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh Suku Anak Dalam untuk memanggil dewa agar hadir dalam acara pengobatan dan pernikahan.

Selain ketiga budaya tersebut, masih ditemukan mengenai budaya melestarikan alam, meramu obat-obatan, berburu, dan ada juga yang melakukan budidaya tanaman secara tradisional. Ada beberapa budaya Suku Anak Dalam yang telah masuk sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, di antaranya: Ambung Orang Rimba, Obat Ramuan Orang Rimba, Belangun Orang Rimba, dan Sebalik Sumpah.

Pos terkait