Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Doa Puasa Hari Ke-25 Arab, Latin & Artinya dan Tanda Lailatul Qadar

Doa puasa hari ke-25 Ramadhan dalam bahasa Arab, Latin dan artinya serta cara mengetahui tanda Lailatulqadar.

Doa Puasa Hari Ke-25 Arab, Latin & Artinya dan Tanda Lailatul Qadar
Dalam rangka menantikan malam Lailatulqadar, umat muslim membaca Al Quran saat beriktikaf di Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin (3/5/2021). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.

tirto.id - Bagaimana bacaan doa puasa hari ke-25bulan Ramadhan?

Lailatulqadar ialah salah satu malam yang paling mulia. Bahkan, kemuliaannya juga disebutkan melalui Al-Qur'an surah Al-Qadr ayat 1 yang berbunyi:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan,".

Maka, malam Lailatulqadar itu sangat erat kaitannya dengan peristiwa turunnya kitab suci umat Islam untuk pertama kali yang disampaikan melalui para malaikat.

Masih di surah yang sama, kemudian dilanjutkan ayat berikut. Dengan terjemahan:

"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar".

Melihat begitu mulianya malam Lailatulqadar, selagi masih memasuki bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah ini adalah kesempatan bagi umat manusia untuk bisa merasakan malam Lailatulqadar tersebut.

Tanda Lailatul Qadar

Mengutip laman NU Online via artikel dengan judul "Lailatul Qadar: Anjuran Tak Memberi Tahu bagi yang Menjumpainya", terdapat 4 tanda-tanda seseorang yang mampu menemukan malam Lailatulqadar sebagaimana menurut Syekh Abil Fadl al-Ghumari dalam kitab Ghayatul Ihsan. Yakni sebagai berikut:

1. Orang yang sedang melakukan sujud.

2. Cahaya yang tampak pada setiap sudut tempat, bahkan untuk tempat yang gelap gulita.

3. Mendengarkan sebuah panggilan dari malaikat.

4. Doa yang diterima atau dikabulkan saat malam tersebut

Berkaitan dengan kemuliaan malam Lailatulqadar, sejumlah hadis juga mampu menerangkan. Di antaranya ialah yang disampaikan melalui riwayat Al-Bukhari.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barang siapa yang beribadah pada lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".

Selain itu, dari ‘Aisyah ra juga menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Intailah malam qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan," (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Seperti dialansir lamanSuara Muhammadiyah, doa yang biasa dibaca pada malam Lailatul Qadar ialah seperti berikut ini:

اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنّي

Artinya,"Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku".

Doa Puasa Hari ke-25 bulan Ramadhan

Berikut adalah doa puasa hari ke-25 bulan Ramadan dalam bentuk tulisan bahasa Arab, Latin, beserta terjemahannya.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مُحِبًّا لِأَوْلِيَائِكَ وَ مُعَادِيًا لأَعْدَائِكَ مُسْتَنّا بِسُنَّةِ خَاتَمِ أَنْبِيَائِكَ يَا عَاصِمَ قُلُوْبِ النَّبِيِّيْنَ

Latin:

Allâhummaj’alnî fîhi muhibban li awliyâika wa mu’âdiyan lia’dâika mustanan bisunnati

khâtami anbiyâika yâ ‘âsima qulûbinnabiyyîn

Terjemahan:

"Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini lebih mencintai para wali-Mu dan memusuhi musuh- musuh-Mu. Jadikanlah aku pengikut sunnah Nabi penutup-Mu. Wahai yang menjaga hati para nabi".

Infografik SC Doa Puasa Hari Ke25

Infografik SC Doa Puasa Hari Ke25. tirto.id/Quita

Sedekah di Bulan Ramadan

Sedekah di bulan Ramadhan mempunyai kemuliaan tersendiri. Seperti dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW pernah mendapatkan pertanyaan:

"Sedekah apakah yang paling mulia?".

Kemudian Rasulullah SAW memberikan jawabannya,"Yaitu sedekah dibulan Ramadhan."

Melihat satu kutipan hadis diatas, maka masa bulan Ramadhan ini merupakan peluang besar bagi umat manusia untuk memperbanyak sedekah kepada sesama.

Kemuliaan dari bulan Ramadhan pun bisa dimanfaatkan agar semakin meningkatkan sedekah yang selama ini sudah dilakukan.

Berkaitan dengan sedekah, dalam Al-Quran juga ada surah yang menjelaskan perihal tersebut. Al-Baqarah ayat 261 menyebutkan Allah SWT akan melipatgandakan orang yang selalu bersedekah di jalan-Nya. Bunyi ayat tersebut ialah sebagai berikut:

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya,"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,".

Kendati sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan Ramadhan, tidak menutup kemungkinan bersedekah juga dapat dilakukan di bulan-bulan lainnya. Atau bulan berikutnya setelah datangnya bulan yang penuh dengan kemuliaan ini.

Sementara itu dikutip laman NU Online via artikel dengan judul "10 Amalan Sunnah dalam Berpuasa", sedekah juga termasuk dalam amalan sunah dalam melaksanakan puasa. Hal ini dilakukan demi keutamaan dan kesempurnaan ibadah tersebut.

Sedekah yang bakal dikeluarkan bisa diberikan untuk keluarga, kerabat, atau tetangga. Bahkan, memberi makan orang yang sedang berbuka pun mempunyai balasan pahala seperti orang yang sedang berpuasa. Dalilnya adalah sebuah hadis dibawah ini:

"Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut," (HR Ahmad).

Baca juga artikel terkait TANDA TANDA LAILATUL QADAR atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yulaika Ramadhani & Yulaika Ramadhani