Peristiwa Nasional

Karya Penting Kiai Hasyim Asy'ari Kembali Dibukukan

Rabu, 03 Februari 2021 - 08:19 | 234.25k
Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) saat memperlihatkan karya penting Ulama Indonesia yakni Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari, yang saat ini dibukukan kembali. (FOTO: Instagram/Gus Ipang Wahid).
Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) saat memperlihatkan karya penting Ulama Indonesia yakni Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari, yang saat ini dibukukan kembali. (FOTO: Instagram/Gus Ipang Wahid).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Karya penting Ulama Indonesia yakni Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari kembali dibukukan. Diketahui, buku tersebut adalah kumpulan dari tujuh kitab karya pendiri Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.

Kitab yang dimaksud yakni, mulai dari kitab Adabul alim Wal Mutaallim, Risalah fi ahkam masajid, Risalah Ahlu Sunnah wal jama'ah, Annurul Mubin, Dhau' al-Misbah, Attibyan, dan kitab Al-Mawaiz.

Buku tersebut diterbitkan oleh Tebuireng Iniatives dan Pustaka Tebuireng. Buku hasil terjemahan santri dan ustad Pesantren Tebuireng Jombang ini diharapkan membantu banyak orang yang kurang akrab dengan bahasa arab gundul ala pesantren.

Bagi pembaca yang ingin melihat, memaknai, dan mengaji teks asli bahasa arab juga  terlampir. Sehingga semua kalangan dapat belajar mengenai pemikiran pendiri NU. Diketahui, untuk bahasa Arabnya setebal 316 halaman dan untuk bahasa Indonesia 420 halaman.

Ketua Penerbit Pustaka Tebuireng, Faozan mengatakan, untuk keistimewaan buku ini yakni dua bahasa. Buku ini menjadi bekal penting bagi para santri, guru, dosen, kiai, dan peneliti.

Topik belajar tentang akhlak guru dan santri,  bekal sebelum menikah, cinta nabi, menjaga hubungan kekeluargaan, pedoman kehidupan bermasyakat, dan menjaga persatuan umat. "Dan juga diberi pengantar dzuriyah KH.M. Hasyim Asy'ari inspiratif," katanya kepada TIMES Indonesia, Rabu (3/2/2021).

Wasiat dari Gus Sholah

Sementara itu, cicit KH. Hasyim Asy'ari, Irfan Asy'ari Sudirman atau Gus Ipang Wahid mengatakan, almarhum ayahnya yakni KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) pernah mengatakan kepadanya, bahwa rakyat Indonesia harus mengetahui pemikiran Kiai NU tersebut.

"Masih ingat sekali, dulu si Papah (Gus Sholah) selalu bilang ke saya, 'rakyat Indonesia harus mengenal Mbah Hasyim melalui pemikirannya," kata Gus Ipang.

Menurut Gus Ipang, saat ini masih banyak dari kalangan warga NU sendiri dan masyarakat secara umum hanya mengenal Kiai Hasyim Asy'ari dari foto-fotonya saja. Bukan dari pemikirannya.

"Karana itulah kami, Tebuireng Inisiatif lantas menggagas pembuatan buku mahakarya Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari yang berisi gambungan 7 kitab beliau. Ya, baru 7 kitab dari total 23 kita yang pernah beliau tulis," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES