Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Alasan Mengapa Satwa Liar Tidak Boleh Dijadikan Hewan Peliharaan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Seekor beruk (Macaca nemestrina) berada di area yang masuk ke dalam koridor satwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin, 14 Maret 2022. Pada koridor satwa IKN Nusantara direncanakan akan dibangun underpass dan flyover sebagai perlintasan satwa liar. ANTARA/Hafidz Mubarak
Seekor beruk (Macaca nemestrina) berada di area yang masuk ke dalam koridor satwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin, 14 Maret 2022. Pada koridor satwa IKN Nusantara direncanakan akan dibangun underpass dan flyover sebagai perlintasan satwa liar. ANTARA/Hafidz Mubarak
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSatwa liar, menurut Undang-Undang (UU) RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, adalah semua binatang yang hidup di darat, air, dan udara yang masih mempunyai sifat liar. Sedangkan hewan peliharaan adalah hewan yang sebagian atau seluruh kehidupannya bergantung pada manusia untuk maksud tertentu. 

Dalam UU tersebut, memelihara satwa liar dan terancam punah sebagai hewan peliharaan di rumah termasuk suatu tindakan ilegal. Aturan itu tertuang dalam hasil Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah (CITES) tahun 1973. Meski demikian, masih banyak kalangan seperti milyarder ataupun artis-artis papan atas yang memelihara satwa liar secara pribadi.

Ada beberapa alasan seseorang menjadikan satwa liar sebagai hewan peliharaan di rumah. Misalnya, sebagai wujud kecintaan atau hobi terhadap satwa liar maupun sebagai simbol atas status sosial. Selain melanggar hukum,  dilansir dari situs World Animal Protection, ada beberapa alasan tindakan ini tidak boleh dilakukan: 

1. Sifat Agresif Satwa Liar Berbahaya 

Mungkin sebagian pemilik menganggap bahwa mengadopsi satwa liar sejak kecil akan membuat mereka menjadi jinak. Mengutip Association of Zoos Aquarium, nyatanya naluri sifat agresif dari satwa liar tersebut tidak bisa hilang. Hal itu terjadi karena perkembangannya tetap mewarisi sifat genetiknya sebagai satwa liar. Ini tentu berbahaya sebab dalam situasi terancam satwa liar bisa saja menyerang pemiliknya. 

2. Satwa Liar Membawa Penyakit 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satwa liar yang notabene hidup di alam bebas dapat membawa penyakit berbahaya bagi manusia. Beberapa penyakit itu di antaranya rabies, distemper, virus herpes, salmonella, polio, hingga tuberkulosis. Pun hewan liar menyimpan sejumlah parasit, seperti cacing usus dan protozoa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan berbagai pandemi disebabkan karena kontak erat antara satwa liar dan manusia. 

3. Satwa Liar Bisa Terluka hingga Mati 

Mengambil satwa liar dari habitat alam liar dapat membahayakan kelangsungan hidup mereka. Bagaimanapun satwa liar memiliki kebutuhan perilaku, sosial, nutrisi, dan penanggulangan psikologis yang kompleks. Kebanyakan orang tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut ketika satwa liar dipelihara sebagai hewan peliharaan. Akibatnya, ancaman kematian yang lebih cepat pada satwa liar itu mungkin saja terjadi. 

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Sejak 1970 Populasi Satwa Liar Hutan Tropis Turun 53 Persen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

7 jam lalu

Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

Anggota DPRD Provinsi Dapil Sumatera Utara 9, Satika Simamora, menjenguk beberapa warganya.


Pesona Alam Tiada Tanding, 5 Taman Nasional Terbaik di Dunia yang Wajib Dikunjungi

13 jam lalu

Taman Nasional Yellowstone. AFP PHOTO / MLADEN ANTONOV
Pesona Alam Tiada Tanding, 5 Taman Nasional Terbaik di Dunia yang Wajib Dikunjungi

Lima taman nasional terbaik dunia ini menawarkan keindahan alam, satwa liar, dan petualangan tak terlupakan.


Satwa Liar Cepat Musnah Akibat Pesatnya Pembangunan

20 jam lalu

Sejumlah aktivis konservasi yang tergabung dalam Seni Pertunjukan Kolaborasi Jalanan di Taman Braga, Bandung, Jawa Barat, 19 Mei 2023.  Mereka melakukan kampanye terkait konservasi satwa terancam punah di hari Endangered Species Day2023. TEMPO/Prima Mulia
Satwa Liar Cepat Musnah Akibat Pesatnya Pembangunan

37 persen populasi satwa liar diprediksi bakal punah pada 2050.


Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

3 hari lalu

Ilustrasi telapak tangan. wisegeek.com
Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.


Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

4 hari lalu

Bob Marley, saat tampil dalam acara Hammersmith Odeon, London, Inggris pada 1977. Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Anwar Hussein/Getty Images
Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?


Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

5 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

Pelajari lebih lanjut tentang gejala dan kemungkinan komplikasi lupus. Apa saja tanda-tanda awal penyakit lupus?


Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

5 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

Lupus merupakan penyakit autoimun yang ditunjukkan dari gejala sakit kulit, demam, sakit sendi, rambut rontok, dan gangguan saraf.


Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

7 hari lalu

Kucing oren Nurang di Bandara Internasional Suvarnabhumi Thailand yang viral.(TikTok/@au.yod)
Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.


Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

9 hari lalu

Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.
Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

11 hari lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?