Share
Advertisement

Mengenal Hewan Mamalia dengan Mata Terbesar Bernama Tarsius

Ahmad Muhajir , Jurnalis-Rabu 19 Oktober 2022 16:08 WIB
Mengenal hewan mamalia dengan mata terbesar bernama tarsius (Foto: P3E Suma KLHK)
Mengenal hewan mamalia dengan mata terbesar bernama tarsius (Foto: P3E Suma KLHK)
A
A
A

JAKARTA - Tarsius merupakan hewan mamalia yang masuk kelompok primata terkecil, lingkat kepala pejantan hanya sekitar 85 mm, panjang tubunya tidak lebih dari 160 mm, tetapi ekornya punya panjang dua kali lipat badannya.

Dirangkum dari berbagai sumber, berdasarkan ukurannya yang mini, tarsius juga memiliki mata yang mencolok, sehingga dinobatkan sebagai yang terbesar jika dibandingan ukuran tubuhnya.

Tarsius hidup tersebar tidak hanya di Sulawesi, ia juga dapat ditemukan di Kalimantan, Sumatera, dan kemungkinan hidup juga di Pulau Jawa. Mamalia satu ini, merupakan salah satu dari 25 spesies primata yang paling terancam punah di dunia.

Diketahui, Tarsius merupakan binatang nokturnal atau aktif pada malam hari, dan Indonesia menduduki peringkat pertama dengan jumlah spesies Tarsius terbanyak di dunia.

Mereka adalah spesies primata yang hidup di hutan primer maupun hutan sekunder dataran rendah. Tarsius menyukai habitat rumpun bambu, akar pohon beringin maupun lubang-lubang kayu yang digunakan untuk bersembunyi dan beristirahat.

Gigi mereka sangat tajam, menjadikannya sebagai primata karnivor seutuhnya. Makanan utama primata ini adalah serangga, tetapi juga bisa memangsa kalelawar, ular, hingga burung kecil di habitatnya.

Penampakan tarsius sendiri, seperti perpaduan antara monyet dan burung hantu karena sturktur tengkorak kepala dan wajah yang hampir sama.

Hewan ini memilki kemampuan penglihatan yang sangat baik walaupun dengan konsentrasi cahaya yang sangat rendan, serta leher tarsius dapat diputar 180 derajat, hal ini menjadikannya sebagai hewan nokturnal yang sangat evolusioner.

Saat ini, jumlah populasi tarsius belum diketahui pasti (vurnerable) dan masuk dalam daftar merah spesies terancam punah yang diumumkan oleh IUCN. Kerusakan habitat maupun perdagangan satwa illegal yang terjadi mengakibatkan turunmya populasi tarsius secara massal.

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita techno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement