Home Review Benny dan Mice; 100 ‘Tokoh’ yang Mewarnai Jakarta

Benny dan Mice; 100 ‘Tokoh’ yang Mewarnai Jakarta

5 comments

Jika anda mengaku tinggal atau mengaku warga asli Jakarta, maka anda wajib membaca buku yang mengulas wajah ibukota dari sudut pandang yang tidak biasa. Tidak sekedar lucu tapi kritis. Terasa seperti imajinasi tapi sangatlah nyata. Mungkin hanya kartun tapi itulah potret warga kota Jakarta

Judul: Benny dan Mice; 100 ‘Tokoh’ yang Mewarnai Jakarta
Gambar dan cerita: Benny Rachmadi dan Muhammad Mirsad
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Halaman: 160

Saat pertama melihat buku ini tergeletak di meja rekan kerjaku, rasa penasaran menyerang. Kira-kira apa isinya dan bagaimana jalan ceritanya. Apa yang dia maksud dengan ‘tokoh’ di Jakarta? Apakah dia bermaksud mengangkat cerita tentang para elit yang berkuasa di Jakarta? Atau mungkin lainnya… Hmm…seandainya buku tersebut tidak tersegel oleh plastik, pasti sudah aku baca!

Aku mengetahui kartun Beny dan Mice dari Koran Kompas yang terbit hari minggu. Tidak lebih dan tidak kurang. Selama aku membacanya, cerita benny dan miceĀ  memang tentang keseharian manusia. Gaya satir yang dipakai oleh kedua kartunis ini sangat terasa namun tidak menghilangkan humor itu sendiri. Daripada penasaran, aku langsung memesan buku ini melalui seorang teman.

Dalam beberapa jam, buku ini sudah berada di tangan. Sudah saatnya menghilangkan rasa penasaran! Aku hanya membutuhkan waktu membaca selama 20 menit untuk menyelesaikannya. Sembari membaca, senyum dan tawa sebagai ekspresi bergantian menghias wajahku. Sungguh hebat kedua kartunis dalam mengolah cerita hingga menjadi sebuah buku yang menarik.

Mereka yang hidup di Jakarta.

Asumsi awal bahwa buku ini membahas tentang tokoh Jakarta yang terkenal seperti politisi dan public figure seketika buyar. Buku ini justru memotret kehidupan warga Jakarta dalam kesehariannya. Beny dan Mice mendaulat mereka sebagai ‘tokoh’ yang mewarnai kehidupan kota Jakarta dengan beragam perilaku dan gaya.

Celetukan yang nakal seolah menjadi ‘senjata’ untuk menohok kita yang sedang membaca. Aku yakin, sebagaian dari pembaca buku ini terefleksikan dengan gambar yang disuguhkan. Buku ini mampu memotret realita kehidupan dengan cukup detil.

Salah satu gambar yang menarik perhatianku adalah penggambaran tokoh anggota DPR yang mampu menggambarkan gaya anggota DPR sekarang. Hidup mewah dengan berbagai tunjangan, sok peduli pada rakyat (padahal nggak), selalu pakai gadget terbaru padahal gagap teknologi dan pintar ngomong.

‘Tokoh’ lain yang diangkat adalah pedagang yang digusur oleh Satpol PP. Walaupun ada keinginan untuk tertawa melihat kartunnya, namun tidak bisa saat membayangkan dalam kehidupan sebenarnya. Pedagang kaki lima dan asongan harus berjuang untuk menghindar saat Satpol PP (yang sehari-harinya memungut retribusi, katanya) mengejar, menendang bahkan memukul mereka. Eh, tidak cukup sampai di situ, barang dagangan ikut ditilap.

Satir adalah bahasa yang tepat! Beny dan Mice mengajak kita untuk menertawai sebuah ironi dan kondisi yang kita hadapi sehari-hari melalui ceritanya. So, you must read this book!

You may also like

5 comments

Leo Tigor 28/08/2008 - 13:03

Akhirnya Kartun Benny & Mice: Jakarta Atas Bawah terbit pada pertengahan September !
Informasi dan pemesanan bisa dilihat di http://www.nalar.co.id

Reply
Syaldi Sahude 28/08/2008 - 22:01

Terima kasih bung sudah mau singgah di ‘rumahku’ yang biasa saja. Dan tentu terima kasih informasinya, semoga bisa dapat gratis.. :p

Reply
Aquino 30/08/2008 - 01:21

gile tuh orang, promosi jualan di website orang, emang kagak ade matinye orang jualan! Kasih contohnya gratis dong…

Reply
Syaldi Sahude 30/08/2008 - 18:11

Yaa… namanya orang jualan, Q! Segala cara dilakukan, bahkan numpang pake blog orang… Yo wis, asal bukan spam aja :p

Reply
dyan 19/05/2009 - 10:47

cinta mateee gw ma 2 makluk yg gag jelas itu….
heheheh……..
crita apa aja yg udah mereka olah bisa jadi virus yg membuat orang lain tertawaaa….ngga hanya senyum…
benny & mice…
2 sahabat yg sangat sangat dibutuhkan warga indonesia saat ini untuk meRefreshkan diri..
(jaman skarang apa2 udah mahal..kalo mau meRefreshkan diri pake shooping or traveling bisa makan biaya yg banyaaakkk…) :))
tapi sayang..buku itu cepat habis dibaca..1 buku paling cuman 20-30 menit aja… :p

Reply

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy