Solopos.com, SOLO -- Perusahaan Umum Daerah Air Minum atau PDAM Toya Wening Solo bakal kembali membuka kolam renang Tirtomoyo dan Jebres mulai 1 Agustus mendatang.
Saat ini, persiapan menyesuaikan aturan kenormalan baru dengan penerapan protokol kesehatan tengah disusun. Di antaranya menghitung kuota maksimal pangunjung, mengatur pembatasan jarak guna mencegah penularan virus SARS CoV-2.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi Perumda Toya Wening, Bayu Tunggul Pamilih, mengatakan kedua kolam renang tersebut tutup sejak status Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona ditetapkan pada 13 Maret.
Tak Hanya Rupiah, Sindikat Pengedar Upal di Klaten Juga Palsukan Dolar AS
“Aturan teknisnya misalnya hanya boleh diisi separuh dari kapasitas. Kemudian penyesuaian kamar ganti, prosedur pemisahan anak dan dewasa, serta batasan umur pengunjung,” kata dia, dihubungi Solopos.com, Senin (29/6).
Bayu menyebut kedua kolam renang di Kota Solo tersebut biasanya ramai saat akhir pekan. Jumlah pengunjung hari-hari itu tembus 500-an orang. Ketika dibuka kembali, jumlah pengunjung terbatas sampai 50 persennya.
Pengamat Sebut Purnomo Figur Paling Ideal Dampingi Gibran di Pilkada Solo 2020
Jika sudah maksimal di angka itu, kolam renang tak boleh menerima pengunjung baru sebelum ada pengurangan.
Pengaturan Pengunjung
Direktur Utama (Dirut) PDAM Solo, Agustan, mengatakan tengah menyusun sejumlah teknis pengaturan pengunjung kedua kolam renang termasuk standard operating procedure (SOP) dalam sebulan ke depan.
Kecewa Berat, Partai Golkar Klaten Putuskan Hubungan dengan One Krisnata
SOP tersebut akan dilaporkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo. Sesudahnya digelar simulasi dan uji coba, baru kemudian dibuka untuk umum.
“Standar seperti mencuci tangan dengan sabun, mengecek suhu tubuh, dan pintu disinfeksi itu sudah pasti ya,” beber Agustan.
Berkas Dikembalikan, Kejari Solo Minta Keterangan Kondisi Kejiwaan Tersangka Pembunuhan Banyuanyar
Selama kolam renang di Solo itu ditutup, otomatis tidak ada pemasukan sama sekali. Biaya perawatan per bulan yang mencapai sekitar Rp120 juta untuk dua kolam renang bersumber dari subsidi Perumda Toya Wening.
“Nilai itu belum masuk biaya pegawai, totalnya untuk lima bulan sampai Juli ini nilainya Rp500-an juta,” tandasnya.